Pokrs
Pokrs
a. Assesment keperawatan, assesmen medis, assesmen resiko jatuh, assesmen nyeri, assesmen
decubitus, assessment early warning sign.
b. Assesment keperawatan, assesmen medis, assesmen resiko jatuh, assesmen nyeri, assesmen
decubitus bila imobilisasi lebih dari 8 jam, assessment early warning sign, assessment keadaan
khusus.
c. Assesment medis, assesmen resiko jatuh, assesmen nyeri, assesmen decubitus bila imobilisasi
lebih dari 8 jam, assessment keadaan khusus.
d. Assesment keperawatan, assesmen medis, assesmen resiko jatuh, assessment early warning
sign, assessment keadaan khusus.
a. melakukan asesmen, menyusun plan of care, melakukan pelayanan medik, follow up hasil
pelayanan.
b. menyusun plan of care, melakukan pelayanan medik, follow up hasil pelayanan.
c. melakukan asesmen, melakukan pelayanan medik, follow up hasil pelayanan.
d. melakukan asesmen, menyusun plan of care, melakukan pelayanan medik.
5. Deteksi awal kegawatan (Early Warning Sign) harus dilakukan pada setiap level pelayanan
a. Pada pelayanan low care tercatat dalam format lembar observasi EWS
b. Pada pelayanan high care dan intensif care dicatat dalam lembar observasi terintegrasi.
c. Pasien dewasa, anak, neonates, dan kandungan memiliki kriteria EWS masing-masing.
d. Jawaban A,B,C benar semua.
6. setiap pasien yang masuk harus dievaluasi skala nyerinya sebagai berikut..
a. Di ruang perawatan low care siatat dalam lembar early warning sign.
b. Di ruang perawatan intermediate dan intensive dicatat dalam lembar terintegrasi.
c. Setiap visite pada lembar terintegrasi harus mencantumkan observasi skala nyeri
d. Jawaban A,B,C benar semua
9. Tata laksana nyeri pasien paska tindakan medik atau pembedahan sebagai berikut
a. Asesmen ulang nyeri pasca pembedahan dilakukan setelah efek obat pembiusan hilang.
b. tingkat nyeri pasca operasi nyeri ringan <3
c. pemberian anti nyeri intravenous harus diasesmen ulang derajat nyeri 15 menit setelah
pemberian
d. Jawaban A,B,C benar semua
10. Dalam upaya melakukan proses pelayanan yang seamless (urut dan rasional) maka
a. setiap hasil kritis pemeriksaan harus dilaporkankepada DPJP setidaknya dalam 30 menit.
b. hasil pemeriksaan di tempat (POCT) harus dilaporkan pada DPJP tanpa validasi DPJTM
c. DPJP dapat memberi instruksi melalui sarana elektronik tanpa didokumentasikan dalam rekam
medis
d. Serah terima pasien dapat dilakukan tanpa format serah terima
a. Yang dimaksud code blue ada pasien dengan cardio respirasi arrest.
b. Setiap orang yang ada di RS harus bisa melakukan bantuan hidup dasar dan melakukan bantuan
pada pasien code blue.
c. Bantuan hidup lanjut dapat dihubungi denngan menggunakan pesawat “1234”
d. Jawaban A, B, C benar semua.
a. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptic, setelah terkena cairan
tubuh pasien.
b. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptic, setelah terkena cairan
tubuh pasien dan setelah kontak dengan lingkungan pasien.
c. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptic, sebelum terkena tubuh
pasien.
d. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, sesudah terkena cairan tubuh pasien, sebelum
kontak dengan lingkungan pasien.
a. Pasien masuk melalui pelayanan gawat darurat, pasien koma, pasien penyakit menular airborne
infection, pasien hemodialisa, pasien kemoterapi, pasien resiko bunuh diri, pasien dengan
pelayanan khusus, pasien dengan restraint, dan paisen dengan bantuan hidup dasar.
b. Pasien koma, pasien penyakit menular airborne infection, pasien hemodialisa, pasien
kemoterapi, pasien resiko bunuh diri, pasien dengan pelayanan khusus, pasien dengan restraint,
dan pasien dengan bantuan hidup dasar.
c. Pasien masuk melalui pelayanan gawat darurat, pasien koma, pasien hemodialisa, pasien
kemoterapi, pasien resiko bunuh diri, pasien dengan pelayanan khusus, pasien dengan restraint,
dan pasien dengan bantuan hidup dasar.
d. Pasien masuk melalui pelayanan gawat darurat, pasien koma, pasien penyakit menular airborne
infection, pasien hemodialisa, pasien kemoterapi, pasien resiko bunuh diri, pasien dengan
pelayanan khusus, pasien dengan restraint, dan pasien diabetes.
16. dalam upaya mencegah kejadian yang tidak diinginkan akibat pasien jatuh pada saat rawat alan
maupun rawat inap, maka…
a. Semua pasien rawat inap dewasa harus di assessment resiko jatuh dengan skala morse.
b. Semua pasien anak yang masuk rumah sakit di assessment resiko jatuh dengan skala Sydney.
c. Semua pasien geriatric yag lebih dari 60 th harus di assessment dengan skala resiko jatuh
humpty dumpty.
d. Resiko jatuh pada pasien rawat jalan dinilai dengan metode modifikasi
e.
17.……
a. Berkalung merah sebagai observer, berkalung kuning boleh memberikan pelayanan dengan
pendampingan DPJP, berkalung, berkalung hijau bisa melakukan pelayanan tanpa supervise
DPJP
b. Berkalung merah sebagai observer, berkalung kuning boleh memberikan pelayanan dengan
pendampingan DPJP, berkalung hijau bisa melakukan pelayanan dengan supervise DPJP.
c. Berkalung merah boleh memberikan pelayanan dengan pendampingan DPJP, berkalung kuning
sebagai observer, berkalung, berkalung hijau bisa melakukan pelayanan tanpa supervise DPJP.
d. Berkalung merah bisa melakukan pelayanan tanpa supervise DPJP, berkalung kuning boleh
memberikan pelayanan dengan pendampingan DPJP, berkalung hijau bisa melakukan pelayanan
dengan supervise DPJP.
18…..
a. ….DPJP melakukan plan of care, DPJP melakukan integrated care-apabila diperlukan DPJP
melakukan revised of care- DPJP melakukan resume
b. Masuk melalui admisi, DPJP melakukan resume, DPJP melakukan initial assessment- DPJP
melakukan plan of care- DPJP melakukan integrated care- apabila diperlukan DPJP melakukan
revised of care.
c. DPJP melakukan initial assessment- DPJP melakukan plan of care- DPJP melakukan integrated
care- DPJP melakukan resume-apabila diperlukan DPJP melakukan revised of care.
d. Masuk melalui admisi, DPJP melakukan initial assessment- DPJP melakukan resume- DPJP
melakukan plan of care- DPJP melakukan integrated care- apabila diperlukan DPJP melakukan
revised of care.
19…..
a. Skrining terhadap penyakit menular airborne, dilakukan Canadian triage, dilakukan pelayanan
sesuai dengan kebutuhan layanan, dapat diikutsertakan dalam proses penelitian tanpa inform
consent.
b. Skrining terhadap penyakit menular airborne, dilakukan Canadian triage, dilakukan pelayanan
sesuai dengan kebutuhan layanan, dapat diikutsertakan dalam proses penelitian dengan inform
consent.
c. dilakukan Canadian triage, dilakukan pelayanan sesuai dengan kebutuhan layanan, dapat
diikutsertakan dalam proses penelitian dengan inform consent.
d. Skrining terhadap penyakit menular airborne, dilakukan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
layanan, dapat diikutsertakan dalam proses penelitian dengan inform consent.
21….
22. dalam upaya menjaga dan memastikan pemberian obat yang aman kepada pasien maka…
a. Tindakan medik beresiko, tindakan operasi, pemberian obat beresiko tinggi (kemoterapi dll)
pemberian darah dan turunannya.
b. Tindakan medik beresiko, tindakan operasi, pemberian obat beresiko tinggi (kemoterapi dll)
c. Tindakan medik beresiko, pemberian obat beresiko tinggi (kemoterapi dll) pemberian darah dan
turunannya.
d. Tindakan medik beresiko, tindakan operasi, pemberian darah dan turunannya.
a. dibagi berdasar kriteria kegawatan yaitu biru, merah, kuning, hijau, putih
b. biru melakukan resusitasi, merah psien emergensi, kuning pasien urgent, hijau pasien less
urgent, putih pasien tidak urgent.
c. Kriteria Canadian triage dibagi berdasarkan pasien dewasa, anak, dan kandungan
d. Jawaban A,B,C benar semua