Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MID SEMESTER

MANAJEMEN PROMOSI KESEHATAN

PROGRAM PIS-PK UPT PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA

NURLIAN (1805057)

SEMESTER II
PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN

DOSEN : DR. BAMBANG SETIADJI, M.Kes

POGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HANG TUAH PEKANBARU
TAHUN 2019
1. ANALISIS SITUASI

Dalam program keluarga sehat, cara kerja puskesmas tidak hanya


menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga diluar
gedung melaluikunjungan rumah/keluarga di wilayah kerjanya. Sehingga program
keluarga sehat merupakan program dengan pendekatan pelayanan terintegrsi antara
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
yang berkesinambungan dengan target keluarga serta didasari oleh data dan
informasi dari profil kesehatan keluarga.

Atas penjelasan tersebut, program ini berupaya meningkatkan aksesibilitas


keluarga terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif dalam mendukung
pencapaian standar pelayanan minimal, mendukung pelaksanaan JKN dan
mendukung tercapainya Program Indonesia Sehat. Sasaran utama Program keluarga
sehat di wilayah kerja Puskesmas adalah keluarga. Kegiatannya di fokuskan
kepada kunjungan keluarga dengan memperhatikan indikator program prioritas,
pada: Perbaikan Gizi, Penurunan AKI & AKB dan, Pengendalian Penyakit
Menular. Program lainnya adalah Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dan
Kesehatan Lingkungan.

Program keluarga sehat yang telah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan


mengacu kepada 12 Indikator keluarga sehat sebagai berikut : Keluarga mengikuti
KB, ibu bersalin di fasilitas kesehatan dan Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap.
Progam lainnya adalah Bayi diberi ASI ekslusif selama 6 bulan, pertumbuhan balita
dipantau tiap bulan serta Penderita TB berobat sesuai standar. Juga Penderita
Hipertensi berobat teratur, Gangguan Jiwa berat ditelantarkan dan Tidak ada
anggotaa keluarga yang merokok. Selain itu keluarga memiliki/memakai air
bersih,keluarga memiliki/memakai jamban sehat serta sekeluarga menjadi anggota
JKN. (sumber Health Policy Unit Kementerian Kesehatan 2015).

UPT Puskesmas Tembilahan Kota adalah Puskesmas yang terletak di Ibukota


Kabupaten Indragiri Hilir tepatnya di Kecamatan Tembilahan, Jalan Gunung Daek
No.06. Puskesmas ini didirikan pada tanggal 12 November 1975, memiliki luas
tanah 1,052 m2 dan luas wilayah kerja 103,5 Km2.
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Tembilahan kota adalah
37.269 jiwa yang terdiri dari laki-laki 19.356 jiwa dan perempuan 17.913 jiwa.
Wilayah kerja UPT Puskesmas Tembilahan Kota, meliputi wilayah Kecamatan
Tembilahan dengan batas wilayah:

• Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Batang Tuaka


• Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan EnoK
• Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tembilahan Hulu
• Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Sei.Beringin, Kecamatan Batang
Tuaka

UPT Puskesmas Tembilahan Kota terletak pada 1 - 4 meter di atas permukaan


laut. UPT Puskesmas Tembilahan Kota memiliki wilayah kerja yang terdiri
dari 5 Kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Tembilahan Kota


2. Kelurahan Seberang Tembilahan
3. Kelurahan Pekan Arba
4. Kelurahan Seberang Tembilahan Barat
5. Kelurahan Seberang Tembilahan Selatan

Tujuan umum penulisan laporan adalah mendapatkan gambaran lengkap Hasil PIS-
PK di UPT Puskesmas Tembilahan Kota. Sedangkan tujuan khusus adalah :
Mendapatkan data dan analisis hasil IKS Kelurahan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Tembilahan Kota. Mendapatkan data dan hasil analisis cakupan
Program IKS Kelurahan di wilayah kerja UPT Puskesmas Tembilahan Kota;
Mengidentifikasi masalah kesehatan dan solusinnya serta menentukan prioritas
masalah kesehatan di UPT Puskesmas Tembilahan Kota.
2. HASIL ANALISIS PROGRAM PIS-PK

a. IKS 5 Kelurahan di wilayah kerja UPT Puskesmas Tembilahan Kota

Telah dilakukan pendataan PIS-PK di di wilayah kerja UPT Puskesmas


Tembilahan Kota Kabupaten Indragiri Hilir .Wilayah Kerja UPT Puskesms
Tembilahan Kota terdiri dari 5 Kelurahan yaitu Kelurahan Tembilahan Kota,
Kelurahan Pekan Arba, Kelurahan Seberang Tembilahan, Kelurahan Seberang
Tembilahan Barat dan Kelurahan Seberang Tembilahan Selatan. Keluarga yang
telah didata sebanyak 6515 KK dari 6808 KK (96%).

Dari 5 Keluraha di wilayah kerja UPT Puskesmas Tembilahan Kota, capaian


status Keluarga Sehat terbaik diperoleh oleh Kelurahan Tembilahan Kota dengan
IKS 0,884 disusul kelurahan Pekan Arba dan Kelurahan Seberang Tembilahan
dengan IKS masing-masing 0,794 dan 0,658. Sedangkan capaian terendah didapat
kelurahan Seberang Tembilahan Selatan dan kelurahan Seberang Tembialahan
Barat dengan IKS masing-masing (0,275 dan 0,169).

Mengacu pada Indeks Keluarga Sehat (IKS), berarti capaian IKS dari 5
Kelurahan tersebut 2 kelurahan dikategorikan Tidak Sehat ( IKS < 0,500) .Status ini
merupakan tingkatan paling rendah dari IKS. Status IKS tertinggi adalah Keluarga
Sehat dengan IKS > 0.800, selanjutanya Keluarga Pra Sehat dengan IKS antara
0,500-0.800 yaitu ada 3 kelurahan

b. Masalah Kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Tembilahan Kota


1) Kelurahan Tembilahan Kota

Nilai IKS dari Desa Tangkubu adalah 0,748 yang berarti -menurut
indicator IKS- dikategorikan Pra Sehat. Hasil survey menunjukkan 33%
Keluarga yang berstatus tidak Sehat dan 59 % keluarga yang berstatus Pra
Sehat. Sementara hanya 8 % yang berstatus sehat

33 % dengan status tidak sehat yang perlu prioritas intervensi untuk


meningkatkan status IKS mereka. Sehingga dapat berkontribusi untuk
meningkatkan status IKS di kelurahan tersebut.
Sedangkan cakupan program yang masih perlu ditingkatkan di desa ini
karena angka cakupan masih rendah (dengan indikator cakupan > 30%) adalah
sbb: Ibu melakukan persalinan di Faskes (27,52%), Pend.TB.Paru yang
mendapat pengobatan secara standar (10,61%) dan Pend.Hipertensi melakukan
pengobatan secara teratur (14,87%) serta penderita gangguan jiwa mendapat
pengobatan dan tidak ditelantarkan (6,56%).

2) Kelurahan Pekan Arba

Nilai IKS dari kelurahan Pekan Arba adalah 0,794 yang berarti -menurut
indicator IKS- dikategorikan pra sehat. Hasil survey menunjukkan 41%
Keluarga yang berstatus tidak Sehat dan 51 % keluarga yang berstatus Pra
Sehat. Sementara 8 % yang berstatus sehat.

Persentase 41% dengan status IKS tidak sehat yang perlu prioritas
intervensi untuk meningkatkan status IKS mereka. Sehingga diharapkan dapat
berkontribusi secara signifikan meningkatkan status IKS di kelurahan tersebut.

Sedangkan cakupan program yang masih perlu ditingkatkan di kelurahan


ini karena angka cakupan masih rendah (dengan indicator cakupan > 30%)
adalah sbb: Pend.TB.Paru yang mendapat pengobatan secara standar (16,13%)
dan Pend.Hipertensi melakukan pengobatan secara teratur (23,14%) serta
Anggota keluarga tidak ada yang merokok (24,77)

3) Kelurahan Seberang Tembilahan

Nilai IKS dari Kelurahan Seberang Tembilahan adalah 0,658 yang


berarti -menurut indicator IKS- dikategorikan pra sehat. Hasil survey
menunjukkan 43% Keluarga yang berstatus tidak Sehat dan 51% keluarga
yang berstatus Pra Sehat. Sementara 6 % yang berstatus sehat.

Persentase 43 % dengan status IKS tidak sehat perlu prioritas


intervensi untuk meningkatkan status IKS mereka. Sehingga diharapkan dapat
berkontribusi secara signifikan meningkatkan status IKS di kelurahan tersebut.
Sedangkan cakupan program yang masih perlu ditingkatkan di desa ini
karena angka cakupan masih rendah (dengan indicator cakupan > 30%) adalah
sbb: Pend.Hipertensi melakukan pengobatan secara teratur (22,22) dan keluarga
sudah menjadi anggota JKN (27,21)

4) Kelurahan Seberang Tembilahan Barat

Nilai IKS dari Keluraha Seberang Tembilahan Barat adalah 0,196 yang
berarti -menurut indicator IKS- dikategorikan tidak sehat. Hasil survey
menunjukkan 57% Keluarga yang berstatus tidak Sehat dan 36 % keluarga
yang berstatus Pra Sehat. Sementara 7 % yang berstatus sehat.

Persentase 57% dengan status IKS tidak sehat yang perlu prioritas
intervensi untuk meningkatkan status IKS mereka. Sehingga diharapkan dapat
berkontribusi secara signifikan meningkatkan status IKS di kelurahan tersebut.

Sedangkan cakupan program yang masih perlu ditingkatkan di desa ini


karena angka cakupan masih rendah (dengan indicator cakupan > 30%) adalah
sbb: Pend.Hipertensi melakukan pengobatan secara teratur (10,00) dan keluarga
sudah menjadi anggota JKN (22,88)

5) Kelurahan Seberang Tembilahan Selatan

Nilai IKS dari Kelurahan Seberang Tembilahan Selatan adalah 0,275


yang berarti -menurut indicator IKS- dikategorikan tidak sehat. Hasil survey
menunjukkan 59 % Keluarga yang berstatus tidak Sehat dan 38 % keluarga
yang berstatus Pra Sehat. Sementara 3 % yang berstatus sehat.

Persentase 59% dengan status IKS tidak sehat yang perlu prioritas
intervensi untuk meningkatkan status IKS mereka. Sehingga diharapkan dapat
berkontribusi secara signifikan meningkatkan status IKS di kelurahan tersebut.

Sedangkan cakupan program yang masih perlu ditingkatkan di kelurahan


ini karena angka cakupan masih rendah (dengan indicator cakupan > 30%)
adalah sbb: Anggota keluarga tidak ada yang meokok (22,95%), keluarga
mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat (13,24%)

6) UPT Puskesmas Tembilahan Kota

Nilai IKS UPT Puskesmas Tembilahan Kota dari gabungan 5


kelurahan wilayah kerjanya adalah 0,748 yang berarti -menurut indicator IKS-
dikategorikan pra sehat. Hasil survey menunjukkan 36% Keluarga yang
berstatus tidak Sehat dan 57% keluarga yang berstatus Pra Sehat. Sementara
7% yang berstatus sehat.

Persentase 36 % dengan status IKS tidak sehat yang perlu prioritas


intervensi untuk meningkatkan status IKS mereka. Sehingga diharapkan dapat
berkontribusi secara signifikan meningkatkan status IKS di wilayah puskesmas
tersebut.

Sedangkan cakupan program yang masih perlu ditingkatkan di wilayah


Puskesmas ini karena angka cakupan masih rendah (dengan indicator cakupan >
30%) adalah sbb: Pend.TB.Paru yang mendapat pengobatan secara standar
(14,46%) dan Pend.Hipertensi melakukan pengobatan secara teratur (18,02%)
serta penderita gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak ditelantarkan
(20,36%) dan keluarga sudah menjadi anggota JKN (29,92%).

3. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN

Identifikasi masalah kesehatan diperlukan mengingat terbatasnya


anggaran yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut. Setelah
diidentifikasi maka terdapat sejumlah masalah kesehatan di setiap kelurahan di
wilayah kerja Puskesmas Tembilahan Kota sebagai berikut:

a. Masalah Kesehatan di Kelurahan Tembilahan Kota adalah persalinan


faskes, TB.Paru, Hipertensi dan Gangguan jiwa
b. Masalah Kesehatan di Kelurahan Pekan Arba adalah TB Paru,
Hipertensi dan Merokok.
c. Masalah Kesehatan di Kelurahan Seberang Tembilahan adalah
Hipertensi dan JKN.
d. Masalah Kesehatan di Kelurahan Seberang Tembilahan Barat adalah
Hipertensi dan JKN.
e. Masalah Kesehatan di Kelurahan Seberang Tembilahan Selatan adalah
Merokok dan Jamban Sehat
f. Masalah Kesehatan di wilayah UPT Puskesmas Tembilahan Kota adalah
TB Paru, Hipertensi, Gangguan Jiwa dan JKN

Identifikasi masalah kesehatan perlu dipertajam lagi untuk mendapatkan


prioritas program kesehatan yang perlu diintervensi. Serta mendapatkan
alokasi anggaran dari UPT Puskesmas Tembilahan Kota sesuai dengan
Permenkes Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
PIS-PK.

AKAR PENYEBAB MASALAH (DIAGRAM FISH BONE)

Lingkungan Metode Manusia

Kurangnya
pengetahuan
penderita dan
Dukungan dan Belum ada
Peran keluarga tentang
Pemantau
Keluarga pengobatan TB
makan obat
masih rendah Paru
dalam
Keluarga
Presentase Penderita TB
Paru yang mendapatkan
pengobatan secara
standar (14,46%)

Dana Pembinaan
Media
dan Kunjungan
Penyuluhan
rumah terbatas
terbatas

Sarana dan Dana


Prasarana
Lingkungan Metode Manusia

Kurangnya
pengetahuanpenderita
dan keluarga tentang
Pos Bindu pengobatan hipertensi
Budaya dan
PTM belum
dukungan maksimal
keluarga
masih
rendah
Presentase penderita
Hipertensi melakukan
pengobatan secara
teratur (18,02%)

Dana untuk
kunjungan
rumah terbatas

Alat kesehatan untuk


pos Bindu terbatas

Sarana dan Dana


Prasarana
Lingkungan Metode Manusia

Kurangnya kesadaran
Peran keluarga untuk
Akses
kerumah keluarga dan membawa penderita
ODGJ Sulit lintas sektor berobat
kurang

Presentase Penderita
gangguan jiwa mendapat
pengobatan dan tidak
diterlantarkan (20,36%)

Dana pembinaan
dan kunjungan
rumah rterbatas

Alat dan obat


terbatas

Sarana dan Dana


prasarana
Lingkungan Metode Manusia

Kurangnya kesadaran
Peran Lintas Prosedur keluarga untuk menjadi
Sektor (RT) pembuatan anggota JKN
masih kurang JKN dianggap
rumit
Presentase Keluarga
sudah menjadi
anggota JKN (29,92%)

Dana untuk
L sosialisasi
JKN
terbatas
Kouta JKN terbatas

Sarana dan
prasarana Dana
4. PRIORITAS MASALAH

Setelah diadakan survey PIS-PK di wilayah kerja UPT Puskesmas


Tembilahan Kota Tahun 2018, diidentifikasi tiga masalah kesehatan yang perlu
dijadikan prioritas program untuk mendapatkan anggaran. Namun karena
keterbatasan biaya maka hanya dua program yang bisa diberikan pembiayaan.
Oleh karena itu dibutuhkan skoring dengan metode USG + F untuk
mendapatkan skala prioritas untuk mendapatkan alokasi anggaran sebagai
berikut:

NO PRIORITAS Cakupan U S G F NILAI PRIORITAS


MASALAH %
TOTAL
1 TB Paru 14 5 5 5 5 20 1
2 Hipertensi 18 5 4 4 5 18 2
3 Gangguan 20 5 4 3 4 16 3
Jiwa
4 JKN 29 4 3 3 4 14 4

Keterangan;

U: Urgently : masalah ini penting untuk diselesaikan

S: Seriosly : masalah tersebut cukup parah

G: Growthly :masalah tersebut akan menjadi besar dan


menjalar.

F: Feasibility :masalah tersebut mudah diatasi mengacu pada

kemampuan keluarga/RT/RW/Kelurahan.

Skoring dengan menggunakan skala liker dengan skor 1-5


5 = sangat besar

4= besar

3 = sedang

2 = kecil

1 = sangat kecil

Setelah melakukan skoring maka prioritas masalah yang perlu segera


ditanggulangi dan diberi alokasi penganggaran adalah : TB Paru dan Hipertensi. Hasil
cakupan PIS-PK kedua program tersebut juga mempunyai cakupan yang rendah hanya
14 % dan 18%. Hingga menimbulkan kesenjangan yang cukup tinggi masing-masing :
84 % dan 82 %.

Ini berarti dari penderita TB.Paru yang mendapat pengobatan sesuai standar
hanya 14%. Sedangkan penderita Hipertensi berobat secara teratur hanya 18%. Ada
sekitar 82 % penderita hipertensi yang berobat tidak teratur.

Selain itu cara memprioritaskan masalah juga dapat melalui metode CARL (Capability,
Accesibility, Readness, Leverage) dengan menggunakan skore nilai 1-5

No Masalah C A R L CxAxRxL Rank


1 Penderita TB. 5 5 5 5 625 I
Paru berobat
sesuai standar
2 Penderita 5 4 4 5 400 II
Hipertensi
berobat teratur
3 Penderita 5 4 3 4 240 III
gangguan jiwa
mendapat
pengobatan
dan tidak
ditelantarkan
4 Anggota 4 3 3 4 144 IV
keluarga
menjadi
Anggota JKN

Kriteria CARL ini mempunyai arti sbb :

C : Ketersediaan sumber daya (dana dan sarana/peralatan)

A : Kemudahan, masalah diatasi atau kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan

metode/cara/teknologi/serta penunjang pelaksana (juklak)

R : Kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran seperti

keahlian/kemampuan dan motivasi

L : Berapa besar pengaruh kriteria satu dengan yang lain dalam pemecahan yang

dibahas

Anda mungkin juga menyukai