NURLIAN (1805057)
SEMESTER II
PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN
Tujuan umum penulisan laporan adalah mendapatkan gambaran lengkap Hasil PIS-
PK di UPT Puskesmas Tembilahan Kota. Sedangkan tujuan khusus adalah :
Mendapatkan data dan analisis hasil IKS Kelurahan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Tembilahan Kota. Mendapatkan data dan hasil analisis cakupan
Program IKS Kelurahan di wilayah kerja UPT Puskesmas Tembilahan Kota;
Mengidentifikasi masalah kesehatan dan solusinnya serta menentukan prioritas
masalah kesehatan di UPT Puskesmas Tembilahan Kota.
2. HASIL ANALISIS PROGRAM PIS-PK
Mengacu pada Indeks Keluarga Sehat (IKS), berarti capaian IKS dari 5
Kelurahan tersebut 2 kelurahan dikategorikan Tidak Sehat ( IKS < 0,500) .Status ini
merupakan tingkatan paling rendah dari IKS. Status IKS tertinggi adalah Keluarga
Sehat dengan IKS > 0.800, selanjutanya Keluarga Pra Sehat dengan IKS antara
0,500-0.800 yaitu ada 3 kelurahan
Nilai IKS dari Desa Tangkubu adalah 0,748 yang berarti -menurut
indicator IKS- dikategorikan Pra Sehat. Hasil survey menunjukkan 33%
Keluarga yang berstatus tidak Sehat dan 59 % keluarga yang berstatus Pra
Sehat. Sementara hanya 8 % yang berstatus sehat
Nilai IKS dari kelurahan Pekan Arba adalah 0,794 yang berarti -menurut
indicator IKS- dikategorikan pra sehat. Hasil survey menunjukkan 41%
Keluarga yang berstatus tidak Sehat dan 51 % keluarga yang berstatus Pra
Sehat. Sementara 8 % yang berstatus sehat.
Persentase 41% dengan status IKS tidak sehat yang perlu prioritas
intervensi untuk meningkatkan status IKS mereka. Sehingga diharapkan dapat
berkontribusi secara signifikan meningkatkan status IKS di kelurahan tersebut.
Nilai IKS dari Keluraha Seberang Tembilahan Barat adalah 0,196 yang
berarti -menurut indicator IKS- dikategorikan tidak sehat. Hasil survey
menunjukkan 57% Keluarga yang berstatus tidak Sehat dan 36 % keluarga
yang berstatus Pra Sehat. Sementara 7 % yang berstatus sehat.
Persentase 57% dengan status IKS tidak sehat yang perlu prioritas
intervensi untuk meningkatkan status IKS mereka. Sehingga diharapkan dapat
berkontribusi secara signifikan meningkatkan status IKS di kelurahan tersebut.
Persentase 59% dengan status IKS tidak sehat yang perlu prioritas
intervensi untuk meningkatkan status IKS mereka. Sehingga diharapkan dapat
berkontribusi secara signifikan meningkatkan status IKS di kelurahan tersebut.
Kurangnya
pengetahuan
penderita dan
Dukungan dan Belum ada
Peran keluarga tentang
Pemantau
Keluarga pengobatan TB
makan obat
masih rendah Paru
dalam
Keluarga
Presentase Penderita TB
Paru yang mendapatkan
pengobatan secara
standar (14,46%)
Dana Pembinaan
Media
dan Kunjungan
Penyuluhan
rumah terbatas
terbatas
Kurangnya
pengetahuanpenderita
dan keluarga tentang
Pos Bindu pengobatan hipertensi
Budaya dan
PTM belum
dukungan maksimal
keluarga
masih
rendah
Presentase penderita
Hipertensi melakukan
pengobatan secara
teratur (18,02%)
Dana untuk
kunjungan
rumah terbatas
Kurangnya kesadaran
Peran keluarga untuk
Akses
kerumah keluarga dan membawa penderita
ODGJ Sulit lintas sektor berobat
kurang
Presentase Penderita
gangguan jiwa mendapat
pengobatan dan tidak
diterlantarkan (20,36%)
Dana pembinaan
dan kunjungan
rumah rterbatas
Kurangnya kesadaran
Peran Lintas Prosedur keluarga untuk menjadi
Sektor (RT) pembuatan anggota JKN
masih kurang JKN dianggap
rumit
Presentase Keluarga
sudah menjadi
anggota JKN (29,92%)
Dana untuk
L sosialisasi
JKN
terbatas
Kouta JKN terbatas
Sarana dan
prasarana Dana
4. PRIORITAS MASALAH
Keterangan;
kemampuan keluarga/RT/RW/Kelurahan.
4= besar
3 = sedang
2 = kecil
1 = sangat kecil
Ini berarti dari penderita TB.Paru yang mendapat pengobatan sesuai standar
hanya 14%. Sedangkan penderita Hipertensi berobat secara teratur hanya 18%. Ada
sekitar 82 % penderita hipertensi yang berobat tidak teratur.
Selain itu cara memprioritaskan masalah juga dapat melalui metode CARL (Capability,
Accesibility, Readness, Leverage) dengan menggunakan skore nilai 1-5
L : Berapa besar pengaruh kriteria satu dengan yang lain dalam pemecahan yang
dibahas