Anda di halaman 1dari 2

Menurut saya :

1. Penerapan model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa tertuang dalam


Kurikulum 2013 atau yang biasa disebut K13 yang memiliki ciri khas yaitu pembelajaran
Kooperatif yang berpusat pada siswa (student centred)
Terdapat banyak strategi pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) yang dapat
digunakan; Jenis strategi pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) tersebut adalah:
1. Jig Saw
2. Numbered Heads Together
3. Reciprocal Learning
4. Think-Pair-Share
5. Circle of Knowledge
6. Send-a-Problem
7. TAPPS
8. PMI
9. Taking sides

Dasar-dasar Merancang Pembelajaran Berpusat Pada Siswa


Pembelajaran Berpusat Pada Siswa (Student Centred Learning) merupakan pembelajaran
kurikulum 2013 yang menempatkan siswa sebagai subyek untuk belajar, artinya siswa
sendirilah yang melakukan langkah-langkah (secara aktif) dalam rangka belajar yang telah
dirancang secara cermat oleh guru. Saat itu guru aktif memfasilitasi dan membimbing agar
siswa mampu melakukan langkah-langkah belajarnya. Karena itu guru perlu lebih cermat lagi
merencanakan kegiatan-kegiatan siswa ini dalam rpp (rencana pelaksanaan pembelajaran).
Berbagai jenis konten/materi pembelajaran perlu disusun sedemikian rupa sehingga
memudahkan siswa mengkonstruksi pemahaman terhadap konten/materi pembelajaran.
Secara garis besar, merancang pembelajaran berpusat pada siswa terdiri atas langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Merancang Aktifitas-aktifitas Belajar Berpusat pada Siswa yang Sesuai
2. Memilih Strategi Pembelajaran Kooperatif yang tepat
3. Memilih Strategi Penilaian Formatif yang sesuai
Merancang Aktifitas-aktifitas Belajar Berpusat pada Siswa yang Sesuai

Pembelajaran Berpusat Pada Siswa menuntut siswa untuk aktif belajar melalui aktifitas-aktifitas
dalam rangka meraih sub-sub kompetensi yang membentuk kompetensi utama secara utuh. Oleh
karena itu, guru harus secara cermat menyiapkan kegiatan-kegiatan dan aktifitas-aktifitas
yang sesuai dengan tujuan akhir pembelajaran. Penyusunan aktifitas belajar berpusat pada siswa ini
harus memperhatikan karakteristik-karakteristik siswa pada umumnya. Begitu juga dengan
pendekatan cara belajar siswa juga merupakan pertimbangan yang pantas diterapkan.
Memilih Strategi Pembelajaran Kooperatif yang tepat pada pembelajaran berpusat pada Siswa
Siswa berbeda satu dengan yang lain termasuk diantaranya dalam cara belajar mereka. Banyak
diantara mereka merasa nyaman dan enak belajar ketika siswa belajar secara berkelompok. Oleh
karena itu, aktifitas-aktifitas belajar berpusat pada siswa perlu mengimplementasikan pembelajaran
kooperatif / pembelajaran ber kelompok.

Memilih Strategi Penilaian Formatif yang sesuai pada pembelajaran berpusat pada Siswa
Pembelajaran Berpusat Pada Siswa sarat dengan aktifitas-aktifitas belajar siswa. Dalam prosesnya
banyak inisiatif, kerja sama, toleransi dan berbagai keterampilan sosial lainnya yang harus menjadi
perhatian guru sebagai hasil dari interaksi antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru
maupun siswa dengan sumber belajar lainnya. Hal-hal inilah yang mendasari perlunya memilih
strategi penilaian formatif yang tepat untuk mendapatkan penilaian autentik sesuai proses
pembelajaran berpusat pada siswa.
Pengelolaan Kelas Pembelajaran Berpusat Pada Siswa

Pengelolaan Kelas cukup mendapat perhatian dalam Standar Proses Pendidikan yaitu melalui
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 yaitu tersurat pada Bab IV huruf A poin 3. Butir-butir pengelolaan
kelas dalam dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik seduai dengan tujuan dan
karakteristik proses pembelajaran.
2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik
oleh peserta didik.
3. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta didik.
4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik.
5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran.
6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik
selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
8. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
9. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran; dan
10. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
Kalau kita mencermati isi pedoman / panduan pengelolaan kelas yang tersurat dalam Standar Proses
tersebut nampak bahwa ke 10 (sepuluh) poin pengelolaan kelas tersebut lebih merupakan
pengaturan/anjuran kepada guru. Karena itulah saya memaknai panduan pengelolaan kelas ini
sebagai panduan umum bagi guru dalam pengelolaan kelas. Guru sebagai pribadi dewasa yang
bertugas sebagai pendidik harus melakukan langkah-langkah operasional menejemen kelas /
pengelolaan kelas.

2. Kendala dalam mengaplikasikan model pembelajaran yang berpusat pada siswa ini kalau
di sekolah saya:
- Latar- belakang siswa yang rata-rata secara status sosial rendah menjadikan sebagai
kendala utama dalam menerapkan pembelajaran yang berpusat pada
siswa.Sebagaimana kita ketahui pada zaman sekarang yang membutuhkan
terintegrasinya teknologi di dalam pembelajaran mau tidak mau suka tidak suka
menuntut siswa harus berpacu agar tidak terlindas kemajuan teknologi.Dalam
pembelajaran yang berpusat pada siswa,dituntut keaktifan kreatifitas dan kritis
dalam berbagai persoalan yang kesemuanya itu susah ditemukan dalam sekolah
saya.
- kurangnya minat membaca berdampak pada penguasaan istilah-istilah dalam materi
pembelajaran dan lebih parah lagi kebiasaan menggunakan bahasa daerah dalam
pergaulan setiap hari berdampak pada kurang memahami apa yang menjadi point
yang penting dalam pembelajaran khususnya dalam kegiatan kerja kelompok.
- Sarana-prasarana juga turut andil memberi kontribusi sebagai kendala dalam
mengaplikasikan pembelajaran yang berpusat pada siswa.Minimnya buku sebagai
sumber referensi dalam cooperatif learning menjadikan siswa menjalankan kegiatan
dengan prinsip “apa adanya”

Anda mungkin juga menyukai