A. Definisi
Pengelolaan keuangan Puskesmas adalah tata cara pendokumentasian
dan pertanggung jawaban keuangan yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang digunakan untuk operasional
Puskesmas dengan berdasarkan pada Pengkodean rekening yang ditetapkan
oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD).
Biaya Operasional Puskesmas digunakan untuk memenuhi kebutuhan
operasional puskesmas yang dilakukan dengan efektif, efisien, ekonomis dan
transparan.
Efektif merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah
ditetapkan yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil. Efisien
merupakan pencapaian keluaran yang maksimum dengan masukan tertentu
atau penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu.
Ekonomis merupakan perolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas
tertentu pada tingkat harga yang terendah. Transparan merupakan prinsip
keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan
mendapatkan akses informasi seluas – luasnya tentang keuangan daerah.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembukuan Biaya Operasional Puskesmas (BOP)
diantaranya adalah:
1. Format laporan Pertanggung Jawaban Belanja,pembukuan ini memuat
rincian realisasi pembelanjaan selama periode satu bulan.
2. Buku Kas Umum,memuat pendapatan dan pengeluaran keuangan selama
setahun.
3. Buku Kas Tunai memuat kas kas tunai dari keuangan BOP
4. Buku bantu Pajak,memuat pengeluaran keuangan dalam membayar
kewajiban pajak Puskesmas
E. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan di Lembar Pertanggung Jawaban Belanja, Buku
Kas Umum, Buku Kas tunai,dan Buku Bantu Pajak. Semua jenis pencatatan
ditutup setiap bulan dan diketahui oleh Kepala Puskesmas. Selanjutnya untuk
meyakini kebenarannya setiap buku di konsultasikan dengan pengelola
keuangan Dinas Kesehatan.