PENDAHULUAN
Manusia sebagai tenaga kerja merupakan inti atau menjadi asset setiap
merupakan bagian dari manajemen, di mana manajemen sumber daya manusia ini
Dalam rangka menghadapi era globalisasi saat ini dan dalam kondisi masyarakat
baiknya hasil kerja dari manusia yang ada pada perusahaan tersebut, padahal
harus diakui manusia adalah faktor penting yang turut menentukan keberhasilan
suatu perusahaan. Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi
perusahaan (Rahmanda et a.l. 2013). Pada dasarnya, setiap orang bekerja dengan
harapan terdasar, yakni memperoleh imbalan atau kompensasi atas upaya yang
1
telah mereka keluarkan untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan mereka
sendiri.
2
2
seseorang menjadi lebih baik lagi. Artinya, insentif bukan hanya bermanfaat bagi
Untuk dapat mengikuti segala perkembangan yang ada dan tercapainya tujuan
suatu perusahaan maka perlu adanya suatu motivasi agar pegawai mampu bekerja
dengan baik, dan salah satu motivasi itu adalah dengan memenuhi keinginan-
keinginan pegawai antara lain: gaji atau upah yang baik, pekerjaan yang aman,
pimpinan yang adil dan bijaksana, pengarahan dan perintah yang wajar,
yang artinya sesuai dengan jenjang karir, karena insentif sangat diperlukan untuk
memacu kinerja para pegawai agar selalu berada pada tingkat tertinggi (optimal)
Secara garis besar jenis insentif digolongkan menjadi dua yaitu, insentif material
dan insentif non material. Insentif material terdiri dari komisi, bonus, THR dan
insentif uang kehadiran. Pengertian dari komisi adalah bentuk insentif yang
baik. Sedangkan bonus adalah uang yang dibayarkan sebagai balas jasa atas hasil
insentif lazimnya beberapa persen dari laba yang melebihi jumlah tertentu
biasanya dimasukkan didalam sebuah dana dan kemudian jumlah tersebut dibagi-
bagi antara pihak yang akan diberikan bonus. Selain itu, Tunjangan
3
hari raya merupakan bentuk insentif yang diberikan pada saat hari khusus.
Sementara, Insentif Uang Kehadiran adalah salah satu insentif yang diberikan
evaluasi kerja. Insentif non material adalah bentuk insentif yang terdiri dari
produsen pupuk urea dan Ammonia di Palembang. Dalam tugas operasional PT.
Pusri dipimpin oleh dewan direksi yang meliputi lima direktorat yaitu, direktur
pemasaran dan direktur sumber daya manusia serta umum. Direktur produksi ini
PT. Pusri merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang
menjadikan PT. Pusri sebagai salah satu perusahaan industri pupuk terdepan
secara nasional. Dalam pemberian insentif kepada setiap karyawan baik pada
bidang apapun, pembagiannya dilihat dari jabatan yang dipegang oleh setiap
dapat dipengaruhi oleh absensi atau kehadiran karyawan. Absensi atau kehadiran
karyawan merupakan salah satu bentuk atau evaluasi dalam penilaian kerja
sebagai berikut :
Tabel 1.1
PT. Pusri menggunakan jenis insentif bonus dimana insentif yang diberikan
kepada pegawai yang mampu bekerja diberikan sesuai per- sub golongan.
Berdasarkan pada tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa semakin kecil golongan
yang diperoleh, maka insentif yang diterima akan semakin besar. Berikut data
selama 2016-2018 :
Tabel 1.2
Ammonia Pusri 1 B
5
Produksi Produksi
( ton)
2016 350,678 359.375 102%
yang didalamnya memiliki kinerja yang baik. Perusahaan yang efektif atau
berhasil akan ditopang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Banyak
Perusahaan yang berhasil atau efektif karena ditopang oleh kinerja karyawan.
Sebaliknya, tidak sedikit Perusahaan yang gagal karena faktor kinerja yang buruk.
bahwa :“Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti Hasil kerja
keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara
tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.”
target produksi ammonia pusri 1B. Berikut data penilaian kinerja yang ada di PT
Pusri Palembang :
Tabel 1.3
Tahun
Hasil Penilaian
2016 2017 2018
Karyawan Jumla % Jumla % Jumla %
h h h
Istimewa 13 (23,6%) 15 (27,2%) 16 (29%)
Baik 8 (14,5%) 11 (20%) 11 (20%)
Cukup Baik 14 (25,4%) 13 (23,6%) 12 (21,8%)
Kurang 13 (23,6%) 14 (25,4%) 12 (21,8%)
Sangat Kurang 7 (12,7%) 2 (3,63%) 4 (7,27%)
Jumlah Karyawan 55 (100%) 55 (100%) 55 (100%)
Sumber : PT. Pupuk Sriwijaya (2018).
rentang istimewa ke cukup baik sebesar 63,5% di tahun 2016, sedangkan tahun
2017 hasil penilaian kerja dari rentang istimewa ke cukup baik sebesar 70,8% dan
tahun 2018 hasil penilaian kerja dari rentang istimewa ke cukup baik sebesar
70,8 %. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian kinerja karyawan di
Palembang”.
dapat terjawab dengan akurat maka masalah yang akan diteliti perlu dirumuskan
secara spesifik di bawah ini Peneliti merumuskan masalah yang diteliti yaitu “
1. Bagi Peneliti bahwa hasil penelitian dapat berguna sebagai dasar untuk
peneliti mengacu pada beberapa kajian teoritis dan hasil penelitian sebelumnya
Tabel 1.4
9
Penelitian Terdahulu
Malang).
2. Pengaruh Gaji Dan Penelitian ini berusaha untuk mengetahui Deskriptif
karyawan Persada
Swalayan Malang).
1.5.2.1 Insentif
Insentif merupakan suatu faktor pendorong bagi pegawai untuk bekerja lebih
Jadi menurut pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan, bahwa
insentif adalah dorongan pada seseorang agar mau bekerja dengan baik dan agar
lebih dapat mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi sehingga dapat
membangkitkan gairah kerja dan motivasi seorang pegawai, jadi seseorang mau
bekerja dengan baik apabila dalam dirinya terdapat motivasi, yang menjadi
kerjanya maka tetap saja pegawai tersebut tidak akan bisa bekerja sesuai yang
timbul dalam diri penerima insentif yang mendorong mereka untuk bekerja
dengan lebih baik dalam arti lebih produktif agar tujuan yang ingin dicapai oleh
11
Kinerja telah menjadi terminologi atau konsep yang paling sering dipakai
mendorong keberhasilan organisasi atau sumber daya manusia. Terlebih, saat ini
penggunaan jasa layanan yang semakin kritis. Organisasi yang berhasil dan
yang baik. Organisasi yang efektif atau berhasil akan ditopang oleh sumber daya
manusia yang berkualitas. Banyak organisasi yang berhasil atau efektif oleh
istilah kinerja berasal dari kata job performance atau Actual ermormanse
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
diberikan kepadanya.
sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja
Faktor internal dan eksternal diatas merupakan jenis – jenis atribusi yang
mempengaruhi kinerja seseorang. Jenis – jenis atribusi yang dibuat oleh para
orang tersebut mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki
kerja individu adalah faktor individu dan faktor lingkungan kinerja organisasi.
(jasmaniah).Dengan adanya integritas yang tinggi antar fungsi psikis dan fisik,
baik ini merupakan modal utama individu manusia untukmampu mengelola dan
mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain
uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang,
pola komunikatif efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan
yang dikaitkan secara langsung atau tidak langsung dengan berbagai standar
tersebut. Oleh karena itu, para karyawan yang bekerja dibawah sistem insentif
apa yang secara persis yang dihasilkannya. Disini dapat dilihat dengan pemberian
insentif yang lebih layak dan diterima oleh karyawan karena sesuaidengan tenaga
dan kemampuan yang dikeluarkan serta menghargai kerja keras karyawan, maka
sungguh dan melakukan berbagai upaya agar bisa mencapai hasil kerja yang lebih
baik sehingga kinerjanya bisa lebih meningkat. Dengan kinerja yang baik tentu
1.6 Hipotesis
LANDASAN TEORI
2.1 Insentif
dikaitkan langsung dengan kinerja dan gain sharing yang dengan kinerja
tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di
atas prestasi standar. Insentif ini merupakan alat yang di pergunakan pendukung
dapat mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif
adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang atas dasar
kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak organisasi
15
16
melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar - standar yang telah
ditetapkan".
Jadi menurut pendapat - pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, bahwa
Insentif adalah dorongan pada seseorang agar mau bekerja dengan baik dan agar
lebih dapat mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi sehingga dapat menambah
kemauan kerja dan motivasi seorang pegawai agar terciptanya suatu kinerja yang
Jenis - jenis insentif dalam suatu perusahaan harus dituangkan secara jelas
sehingga dapat di ketahui oleh pegawai dan oleh perusahaan tersebut dapat
dijadikan kontribusi yang baik untuk dapat menambah gairah kerja bagi pegawai
yang bersangkutan.
jenis - jenis insentif terdiri dari insentif individu dan insentif kelompok yang
a. Piece work
Piece work adalah insentif yang diberikan sebagai imbalan pada setiap unit
b. Production Bonus
Implikasinya adalah bahwa gaji merupakan imbalan jasa bagi pegawai karena
telah menghasilkan produksi sampai dengan jumlah serta mutu standar yang
Tujuan insentif jenis ini adalah lebih merangsang pegawai agtar lebih
jasa untuk juga dapat memberikan insentif kepada unit kerja secara tidak
Kelompok pegawai pada suatu unit kerja mendapatkan insentif bila jumlah
dan mutu produksi unit tersebut melampaui standar atau target jumlah dan mutu
pegawai. Hal ini karena besarnya insentuif yang nantinya diterima pegawai kerap
kali mudah dipengaruhi oleh hal-hal diluar usaha yang dikerahkan oleh pegawai
Pola insentif jenis ini didasarkan pada perhitungan jumlah cost atau biaya
kerja, bahan, jumlah, waktu yang digunakan atau komponen biaya lainnya yang
berhasil dihemat atau dikurangi. Pola ini akan mendorong kelompok pegawai
pada suatu unit kerja yang berciri cost center atau kegiatan kerja bersifat proyek
untuk menemukan gagasan baru mengenai metode kerja yang lebih hemat.
Sedangkan untuk tujuan jangka panjang adalah motivasi para eksekutif untuk
kompetitif.
b. Untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan dalam
isnentif ada pada hampir setiap jenis pekerjaan dari tenaga kerja manual sampai
a. Piece Work
dihasilkan pekerja. Sistem ini sifatnya individual standar output nya per unit,
kelihatan cocok digunakan untuk output yang sangat jelas dan dapat dengan
20
mudah diukur serta umumnya terdapat pada level yang sangat operasional dalam
organisasi.
b. Production Bonus
Tambahan upah yang diterima karena hasil kerja melebihi standar yang
c. Commision
Insentif yang diberikan berdasarkan jumlah barang yang terjual. Sistem ini
digunakan untuk tenaga penjual atau wiraniaga. Sistem ini standarnya adalah
d. Maturity Curve
e. Merit pay
ini diputuskan oleh penyelia karyawan, sering juga bersama atasan. Tetapi nilai
sasaran manajemen.
Pemberian insentif yang didasarkan bukan pada apa yang diekrjakan oleh
karyawan akan menghasilkan produk yang nyata, tetapi pada apa yang dapat
21
Insentif umumnya berupa uang, tetapi insentif dapat pula berupa hal lain,
usaha perubahan atau rotasi kerja, perluasan jabatan, dan pengubahan gaya.
h. Insentive executive
Bonus yang diberikan kepada para manajer atau eksekutif atas peran yang
2.2 Kinerja
Kinerja dapat disimpulkan bahwa tentang pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut dan tentang apa yang dikerjakan dari perusahaan tersebut.
kerja seseorang dalam satu periode biasanya 1 tahun. Kemudian kinerja dapat
yang harus dipenuhi, sehingga, bagi yang mencapai standar yang telah ditetapkan
berarti berkinerja baik atau sebaliknya bagi yang tidak tercapai dikategorikan
merupakan tahap dalam menyepakati sasaran kerja yang harus dicapai dan
juga sikap serta perilaku yang mesti ditampilkan pegawai dalam satu periode
b. Pelaksanaan
mereka tetap bekerja pada jalur yang ditentukan, agar kinerjanya tercapai.
c. Pembinaan
kesimpulan tentang apa yang telah berjalan dengan efektif dan belum efektif
e. Mengendalikan
maksudnya jangan sampai keluar dari rel yang telah ditetapkan sebagaimana
mestinya. Sebaliknya jika ada yang keluar dari rel atau aturan yang
semula.
24
sebagai berikut :
b. Pengetahuan
mempengaruhi kinerjanya.
c. Rancangan kerja
d. Kepribadian
25
Setiap orang memiliki kepribadian atau karakter yang baik, akan dapat
e. Motivasi kerja
pekerjaan. Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya
atau dorongan dari luar dirinya (misalnya dari pihak perusahaan), maka
baik.
f. Kepemimpinan
g. Gaya Kepemimpinan
h. Budaya Organisasi
suatu organisasi atau perusahaan. Kebiasaan atau norma ini mengatur hal-hal
26
yang berlaku dan diterima secara umum serta harus dipatuhi oleh segenap
i. Lingkungan Kerja
kerja dapat berupa ruangan, layout, sarana dan prasarana , serta hubungan
j. Kepuasan kerja
merasa senang atau gembira atau suka untuk bekerja, maka hasil
k. Loyalitas
kurang baik. Karyawan yang setia juga tidak membocorkan apa yang menjadi
l. Komitmen
kepatuhan karyawan kepada janji -janji yang telah dibuatnya. Atau dengan
m. Disiplin Kerja
berikut :
a. Kualitas (mutu)
suatu tingkatan dimana proses atau hasil dari penyelesaian suatu kegiatan
b. Kuantitas (jumlah)
dihasilkan oleh seseorang. Dengan kata lain, kuantitas merupakan salah satu
produksi yang dihasilkan dapat ditunjukkan dalam satuan mata uang, jumlah unit,
pekerjaan, artinya ada pekerjaan batas waktu minimal dan maksimal yang harus
dipenuhi. Jika melanggar atau tidak memenuhi ketentuan waktu tersebut, maka
d. Penekanan biaya
28
tersebut merupakan sebagai acuan agar tidak melebihi dari jumlah yang
dianggarkan.
e. Pengawasan
penagwasan terhadap pekerjaan yang sedang berjalan. Pada dasarnya situasi dan
Penilaian kinerja sering kali dikaitkan dengan kerja sama atau kerukunan
antar karyawan dan antar pimpinan. Hubungan ini lebih dikaitkan dengan
hubungan perseorangan.
sebagai berikut :
b. Keputusan penempatan
e. Penyesuaian kompensasi
i. Budaya kerja
j. Menerapkan sanksi.
berikut :
a. Secara Objektif
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Untuk penilaian yang dilakukan secara
objektif biasanya dilakukan dengan cara realistis, yaitu menilai apa adanya sesuai
pekerjaan dibuatkan lebih dahulu mana yang harus dikerjakan pertama dan
selanjutnya.
b. Secara adil
Adil merupakan salah satu asas penting , mengingat upaya memberikan rasa
keadilan tentu akan memberikan dampak buruk terhadap penilaian. Adil artinya
c. Secara transparan
30
dalam proses menilai serta memberikan hasil penilaian. Namun terkadang dalam
praktiknya ada saja hal yang memang tidak perlu diberikan atas dasar penilaian.
sebagai berikut :
a. Absensi
b. Kejujuran
ditetapkan sebelumnya.
c. Tanggung jawab
Merupakan unsur yang cukup penting dalam kinerja, artinya karyawan yang
e. Loyalitas
f. Kepatuhan
peraturan perusahaan.
g. Kerja sama
bagian lainnnya.
h. Kepemimpinan
i. Prakarsa
Merupakan seseorang yang selalu memiliki nilai ide atau pendapat perbaikan
keinginan perusahaan.
Metode ini mengacu pada norma yang didasarkan pada kinerja paling baik.
Penilaian dilakukan hanya dengan menggunakan satu kriteria penilaian saja yaitu,
distribusi paksaan.
32
Pada metode penilaian mengacu pada norma, kinerja, setiap individu hanya
membandingkannya antar individu atau tim lainnya. Metode ini menggunakan standar
penilaian absolut adalah skala grafik, metode kritis dan skala penilaian berdasarkan
perilaku.
BAB III
METODE PENELITIAN
atau variabel sesuai dengan keadaan yang ada pada saat penelitian ini
atau dikenai perlakuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Punaji (2010)
33
34
deskriptif adalah membuat deskripsi atau lukisan secara sistematis, faktual dan
memudahkan atau mengarahkan dalam menyusun alat ukur data yang diperlukan
menyatakan, variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai atau sifat orang,
objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Tabel 3.2.
Operasionalisasi Variabel
o
1 Insentif Insentif 1. THR Ordinal
dikaitkan
langsung dengan
sharing yang
dengan kinerja
dimaksudkan
sebagai
pembagian
keuntungan bagi
pegawai akibat
peningkatan atau
produktivitas
biaya
(Kadarisman,
2014).
2 Kinerja Kinerja 1. Kualitas Kerja Ordinal
mempunyai Waktu
hubungan kuat
dengan tujuan
strategi
organisasi,
kepuasan
konsumen, dan
memberikan
kontribusi
36
ekonomi
( Wibowo, 2011).
Metode penarikan sampel pada penelitian ini adalah boring sampling , dimana
jumlah populasi yang diteliti berjumlah < 100 orang. Noor (2011:156)
berpendapat bahwa: “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili karekteristik
populasi. Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel
ini :
Tabel 3.2
sebagainya.
Pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukam oleh peneliti untuk
Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya ( Noor, 2012 : 137).
Dalam penelitian ini data primer yang digunakan didapatkan melalui penyebaran
kuesioner yang dilakukan oleh penulis kepada responden yang telah ditetapkan.
kepada objek penelitian, yang kmudian hasil dari pengisian kuesioner akan
diolah.
likert summated ratings. Skala likert merupakan teknik mengukur sikap dimana
kepada konsep skala Likert. Skala Likert dapat mengukur tingkat persetujuan
terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.
Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti: “sangat setuju,
sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan netral”. Dalam konteks kuisioner
Tabel 3.3.
Skala Likert
yang diajukan dalam kuisioner akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi
dicatat (Noor, 2012 : 137), Data sekunder dapat berupa, catatan tertulis tentang
serta fungsi dari masing-masing unit kerja yang didapatkan langsung dari
perusahaan.
39
Instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur. Berikut ini dijelaskan cara pengujian validitas
yang ingin di ukur. Ada dua syarat yang berlaku pada sebuah kuisioner, yaitu
keharusan sebuah kuisioner untuk valid dan reliable. Kuisioner dikatakan valid
kuisioner tersebut.
pearson product moment yaitu suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila
( Sugiyono, 2013).
Dalam setiap penelitian ilmiah, uji realilibitas alat ukur merupakan langkah
yang harus ditempuh oleh setiap peneliti. Uji realibilitas angket pada hakekatnya
40
melalui hasil penelitian tidak diragukan orang lain. Uji realibilitas sangat
Spearman Brown. Skor-skor jawaban responden dibagi atas skor jawaban item
cronbach’s alpha pernyataan yang diuji dengan tabel konstanta. Nilai cronbach’s
alpha yang reliabel (0,6). Keputusan uji reabilitas yaitu bila nilai cronbach’s alpha
Dalam penelitian ini, analisis data kuantitatif yang digunakan adalah sebagai
berikut :
41
terikat). Sebagai contoh bila kinerja meningkat, seberapa besar insentif yang akan
diperoleh .
tertentu bila variabel lain diubah. Regresi digunakan untuk menganalisis antara
variabel satu dengan variabel yang lain yang mempunyai hubungan yang
signifikan. Apabila tidak terdapat hubungan yang signifikan, maka peneliti tidak
bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau fungsional. Untuk
menetapkan kedua variabel mempunyai hubungan kausal atau tidak, maka harus
Y = a + bx + ei
Koefisien-koefisien regresi a dan b untuk regresi linear dapat dihitung dengan
rumus :
( ∑ Y i ) (∑ X i ) − ( ∑ X i ) (∑ X i ) ( ∑ X i . Y i )
a= 2
n ∑ X 2i − ( ∑ X i )
42
Keterangan : n ∑ X i . Y i − (∑ X i ) (∑ Y i )
Y =Kinerja b = 2
n ∑ X 2i − (∑ X i )
X = Insentif
a = Bilangan Konstan
b = Koefisien Korelasi
ei = standar of error
Hubungan antara variabel tersebut biasanya dikatakan dalam suatu model
2. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya variabel Y yang
dipengaruhi variabel X. Jika menggunakan SPSS versi 25, maka nilai koefisien
determinasi dapat dilihat dari hasil perhitungan koefisien regresi pada tabel
2
Kd = r x 100
Dimana :
Kd = Koefisien Determinasi
r2 = Koefisien Korelasi.
3. Uji Hipotesis
Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05
dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji pada satu pihak, yaitu pihak
kanan.
empiris dan pembahasan yang sekiranya dapat menunjang terhadap analisis data.
BAB IV
umumnya serta secara khusus di bidang industri pupuk dan industri kimia
lainnya, melalui usaha produksi, perdagangan, pemberian jasa, dan usaha lainnya.
Secara legal, PT. Pusri resmi didirikan berdasarkan Akte Notaris Eliza
Pondaag nomor 177 tanggal 24 Desember 1959 dan diumumkan dalam Lembaran
Berita Negara Republik Indonesia nomor 46 tanggal 7 Juni 1960. PT. Pusri telah
diubah dari Perseroan Terbatas (PT) menjadi Perusahaan Negara (PN). Perubahan
kedua terjadi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1969 dan dengan
tahun 1997, Pusri ditunjuk sebagai induk perusahaan yang membawahi empat
BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk dan petrokimia, yaitu PT.
Petrokimia Gresik, PT. Pupuk Kujang Cikampek, PT. Pupuk Kaltim dan PT.
Pupuk Iskandar Muda serta satu BUMN yang bergerak di bidang engineering,
44
45
tahun 1998, anak perusahaan Pusri bertambah satu BUMN lagi, yaitu PT. Mega
Perseroan (Persero) PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang atau PT. Pusri Palembang
(Persero) kepada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang dan pengalihan hak dan
berlaku efektif 1 Januari 2011. Sejak tanggal 18 April 2012, Menteri BUMN
sebagai nama induk perusahaan pupuk yang baru, menggantikan nama PT. Pusri
PT. Pusri Palembang memiliki 4 buah pabrik utama yaitu pabrik Pusri II,
III, IV dan IB yang mempunyai kapasitas produksi terpasang 2.280.000 ton urea
per tahun. Selain itu PT. Pusri Palembang juga memiliki sarana penunjang
distribusi dan pemasaran, antara lain : 7 (tujuh) buah kapal pengangkut urea
curah, 1 (satu) buah kapal pengangkut amonia, 595 buah gerbong kereta api
seluruh Indonesia di Lini I (30 buah), Lini II (61 buah) dan Lini III (289 buah).
PT. Pusri Palembang terletak di tepi Sungai Musi dan terletak 7 km dari pusat
kota Palembang. Pabrik pupuk ini didirikan di Palembang karena sumber daya
46
alam berupa gas alam berupa gas bumi sebagai bahan baku pembuatan pupuk
urea dan air sungai musi sebagai bahan penunjang untuk keperluan utilitas pabrik
tersedia dalam jumlah yang banyak dan dapat digunakan untuk sebagai prasarana
Kalidoni dan Kecamatan Ilir Timur II. Kecamatan Kalidoni terdiri dari dua
kelurahan yaitu Kelurahan Sungai Buah dan Kelurahan Sungai Selayur. Kecamatan
Ilir Timur II terdiri dari dua kelurahan yaitu Kelurahan 1 Ilir dan Kelurahan 3 Ilir.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan 1 Ilir, 3 Ilir, dan Sungai Buah.
Sumber : www.pusri.co.id
sesuai dengan kebutuhan yang ada. Untuk mencapai efisiensi yang tinggi, maka
bentuk perusahaan perseroan terbatas dan modal pengolahan pabrik berasal dari
April 2002, pengoperasian PT Pusri dipimpin oleh dewan direksi yang terdiri dari
1. Direktur Produksi
2. Direktur Komersial
oleh dewan direksi berdasarkan surat keputusan Direksi No. SK/069/1968 tanggal 28
Direktur.
48
2. General Manajer
3. Manajer
4. Superintenden
6. Foreman
Organisasi PT PUSRI dipimpin oleh seorang direktur utama dan dibantu oleh
5 orang direksi. Dalam kegiatan operasionalnya, direksi dibantu oleh staf dan kepala
departemen. Direksi ini bertanggung jawab kepada dewan komisaris, dan dewan
kebijaksanaan umum atas kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan oleh dewan direksi.
1. Departemen Pertanian
1. Kompartemen Pemeliharaan
c. Departemen Perbengkelan
2. Kompartemen Operasi
1. Bagian Utilitas
2. Bagian Ammonia
50
3. Bagian Urea
1. Foreman Senior
2. Foreman
3. Koordinator Operator
4. Operator Panel
5. Operator Lapangan
produksi amoniak dan urea yang telah ditetapkan secara efisien dan
operasi pabrik.
51
sebagainya.
tahunan.
di masa mendatang.
10. Membuat dan meng-otorisasi Work Order atau permintaan Order Kerja
pemeliharaan.
13. Stand-by 24 jam untuk call-out bila ada gangguan operasi yang tidak
dapat teratasi oleh Shift Supervisor atau Foreman Shift yang bertugas.
7. Stand-by 24 jam untuk call-out bila ada gangguan operasi yang tidak
dapat teratasi oleh Shift Supervisor atau Kasi Shift yang bertugas.
koordinator antara unit pabrik dan penanggung jawab teknis pada pagi, sore
dan malam hari. Pembagian jam kerja terdiri dari 4 shift group, 3 group
sedang melakukan shift dan 1 group libur. Setiap group dikepalai oleh
seorang Foreman senior. Adapun pengaturan jam kerja shift ini adalah:
yang dipimpinnya dan untuk swing shift dan night shift, seorang Foreman
senior yang bertanggung jawab atas pabrik selama shift berlangsung kecuali
untuk hal-hal yang sangat penting, maka hal ini kembali kepada
adalah :
Lingkungan (PPKKL)
proses yang ada dalam pabrik yang ditanganinya. Lebih rinci lagi, Bagian
produksi.
sejenis.
b. Departemen Laboratorium
c. Departemen K3LH
1) Bagian PK & KK
2) Bagian Hiperkes
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengaruh pemberian insentif terhadap
Adapun data yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan SPSS ( statistical
product and service solution ) versi 25.0 for windows. Keluaran dari data tersebut
diharapkan akan memerikan informasi dan akan dilakukan analisis data serta
pembahasan pada bab ini. Diharapkan dari analisis dan pembahasan tersebut dapat
pengujian, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Variabel yang akan diuji tersebut
56
pendidikan, jabatan usia responden dan lama bekerja responden. Profil pegawai
PT. Pupuk Sriwijaya Palembang dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden (2019)
2 Perempuan 0 0
Total 55 100 %
Sumber : Diolah dari kuesioner
100% responden berjenis kelamin Laki – laki. Sedangkan tabel kedua ini
Tabel 4.2
Pendidikan Responden ( 2019 )
2. D3 4 7,3 %
3. S1 9 16,4%
4. S2
1 1,8%
Total 55 100%
Sumber : Diolah dari kuesioner
orang atau 74,5 % dari responden, pendidikan D3 sebanyak 4 orang atau 7,3% dari
pendidikan S2 sebanyak 1 orang atau 1,8% dari responden. Pada tabel ketiga ini
Tabel 4.3
Jabatan Responden ( 2019 )
3. Foreman 3 5,5%
5. Supervisor 6 10,9%
Berdasarkan tabel 4.3 kita dapat melihat jabatan para responden yaitu
pada bagian operator lapangan terdapat 28 orang atau 50,9% dari responden
sedangkan pada operator panel terdapat 12 orang atau 21,8% dari responden dan pada
bagian foreman terdapat 3 orang atau 5,5% dari responden. Kemudian bagian
foreman senior terdapat 4 orang atau 7,3 %, Supervisor berjumlah 6 orang atau
10,9%, assisten super intendent berjumlah 1 orang atau 1,8% dan super intendent
berjumlah 1 orang atau 1,8% . Pada tabel 4.4 ini adalah usia responden, berikut ini
data mengenai jumlah responden berdasarkan usia responden, seperti pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.4
59
26 – 30 24 43,6%
31 – 35 4 7,3 %
› 35 10 18,2%
Total 55 100
Sumber : Diolah dari kuesioner
Berdasarkan tabel 4.4 kita dapat melihat usia para responden yaitu pada usia 20 –
25 tahun terdapat 17 orang atau 30,9% responden, sedangkan pada usia 26 – 30 tahun
terdapat 24 orang atau 43,6% responden , 31 – 35 tahun terdapat 4 orang atau 7,3%
responden dan pada usia › 35 tahun terdapat 10 orang atau 18,2% responden.
Pada tabel 4.5 ini kita melihat berdasarkan lama bekerja responden, berikut ini
data mengenai jumlah responden berdasarkan lama bekerja responden, seperti pada
Tabel 4.5
Berdasarkan Lama Bekerja ( 2013 )
6 – 10 19 34,9%
11 – 15 9 16,4%
› 15 10 18,2%
Total 55 100 %
Sumber : Diolah dari kuesioner
Berdasarkan tabel 4.5 di atas kita bisa melihat lama berja responden yaitu ‹ 6
Tabel 4.6
Statistics Deskriptif Responden
Statistics
JENIS_KELAMI
N USIA LAMA BEKERJA PENDIDIKAN JABATAN
N Valid 55 55 55 55 55
Missing 0 0 0 0 0
Mean 1.00 2.13 2.22 1.45 2.18
Median 1.00 2.00 2.00 1.00 1.00
Std. Deviation .000 1.055 1.083 .835 1.611
Minimum 1 1 1 1 1
Maximum 1 4 4 4 7
Sum 55 117 122 80 120
kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja dan jabatan responden. Gambaran statistic
deskriptif diperlihatkan dalam median, nilai minimum, nilai maksimum, rata – rata (
1B PT. Pupuk Sriwijaya Palembang yang di ambil secara total sampling dengan
jumlah 55 responden.
61
yaitu : sangat tidak setuju (=1), tidak setuju (=2), Netral (=3), setuju (=4),sangat
setuju (=5). Dalam penelitian ini, insentif yang dilakukan perusahaan merupakan
yang efektif diukur melalui insentif tarif satuan, komisi, bonus dan bayaran
berdasarkan keahlian.
menggambarkan insentif bagi karyawan bagian produksi sebagai salah satu upaya
Tabel 4.7
62
hari raya yang diberikan perusahaan sesuai keinginan karyawan. Sedangkan 34,5%
sebagian besar responden sangat setuju bahwa pemberian tunjangan hari raya
Secara umum sebagian besar responden sangat setuju bahwa tunjangan hari raya
Sedangkan tanggapan pada item ketiga tentang komisi, dapat kita lihat
bahwa sebagian besar 49,1 % responden menyatakan setuju bahwa komisi yang
menyatakan sangat tidak setuju. Artinya secara umum responden setuju bahwa
cukup adil dapat kita lihat bahwa 54,5% responden menyatakan setuju dan 40%
Artinya secara umum dapat kita lihat responden bisa menerima dan setuju dengan
pegawai, disini dapat kita lihat bahwa terdapat 47,3% responden menyatakan
menyatakan netral. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sangat
kebutuhan sehari-hari, disini dapat kita lihat bahwa terdapat 47,3% responden
1,8%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju insentif yang
pemberian insentif sehingga karyawan dapat mencapainya, disini dapat kita lihat
tidak setuju. Hal ini dapat kita lihat dimana secara umum responden bisa menerima
kerja karyawan, disini dapat kita lihat bahwa terdapat 58,2 % responden
menyatakan netral, sedangkan 1,8% responden menyatakan tidak setuju. Hal ini
waktu , disini dapat kita lihat bahwa terdapat 52,7% responden menyatakan setuju,
setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju terhadap
memenuhi tujuan kinerja perusahaan, disini dapat kita lihat bahwa terdapat 47,3%
7,3% responden menyatakan netral. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden setuju dengan pernyataan bonus yang diberikan karyawan, karena sudah
Tabel 4.8
Distribusi frekuensi Tanggapan Responden tentang kinerja terhadap
karyawan Dapertemen Operasi Ammonia 1B PT. Pupuk Sriwijaya Palembang
Tahun 2019
( N = 55 )
66
Frekuensi Persentase ( % )
No. Item
STS TS N S SS STS TS N S SS
6. Selama bekerja saya berusaha lebih baik dari rekan kerja 0 0 12 14 29 0 0 21,8% 25,5% 52,7%
saya.
Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan kuantitas 0 0 3 29 23 0 0 5,5% 52,7% 41,8%
7.
kerja perusahaan.
Kehadiran di tempat kerja akan berpengaruh pada 0 0 5 28 22 0 0 9,1% 50,9% 40%
8.
penilaian kinerja saya.
Seluruh tugas pekerjaan selama ini dapat saya 0 0 8 27 20 0 0 14,5% 49,1% 36,4%
kerjakan dan hasilnya sesuai dengan waktu yang
9.
telah direncanakan instansi
Waktu pengerjaan tugas selama ini lebih cepat dari 0 0 12 22 21 0 0 21,8% 40% 38,2%
10.
sebelumnya
Sumber : Diolah dari data sekunder 2019.
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu
sangat setuju dan sebesar 3,6% responden menyatakan netral. Hal ini dapat
tugas sesuai dengan kualitas yang diinginkan oleh perusahaan sebesar 52,7%
responden yang setuju, 32,7% responden menyatakan sangat setuju dan 12,7%
Pada item ketiga yaitu standar kualitas kerja yang telah ditetapkan oleh
instansi selama ini dapat saya capai dengan baik, sebanyak 58,2% responden
yang setuju, 32,7% responden yang memilih sangat setuju, dan 9,1%
setuju dengan pernyataan standar kualitas kerja yang telah ditetapkan oleh
netral sebanyak 12,7%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
setuju, 10,9% responden memilih netral, dan 38,2% mengatakan sangat setuju
Tanggapan pada item ke enam ini yaitu selama bekerja hasil pekerjaan
saya lebih baik bila dibandingkan dengan waktu yang lalu. Sebanyak 21,8%
hasil pekerjaan saya lebih baik bila dibandingkan dengan waktu yang lalu.
saya bisa memenuhi standar mutu hasil kerja dari perusahaan. Sebanyak 52,7%
setuju, dan 5,5% memilih netral. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas
responden setuju dengan pernyataan bahwa saya bisa memenuhi standar mutu
Pada item ke delapan adalah saya bisa mencapai standar hasil produksi
memilih setuju dan 40% responden memilih sangat setuju. Hal ini dapat
berusaha lebih baik dari rekan kerja saya. Sebanyak 14,5% responden memilih
netral, 49,1% responden memilih setuju dan 36,4% responden memlih sangat
setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju dengan
pernyataan, selama bekerja saya berusaha lebih baik dari rekan kerja saya.
responden memilih setuju, dan 38,2 %. memilih sangat setuju. Hal ini dapat
pengujian yang dilakukan untuk instrument dalam penelitian ini adalah uji
validitas dan uji reliabilitas. Jika instrumen penelitian tidak valid dan reliabel,
maka data yang akan dihasilkan tidak valid dan reliabel. Sampel yang digunakan
Ukuran validitas kuesioner adalah jika r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut
disebut valid. Sedangkan untuk pengukuran reliabel dapat dilihat dari r alpha
dinyatakan reliabel.
Berikut ini adalah hasil pengolahan data yang penulis lakukan dengan
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Butir Instrumen variabel Insentif (X)
(n=30, α = 5% rtabel = 0,361)
70
Berdasarkan hasil pengujian validitas pada tabel 4.10 diketahui seluruh butir
pernyataan variabel insentif menunjukan nilai r hitung lebih besar dari r tabel
(0,361) dengan nilai terendah 0,432 dan tertinggi 0,816. Dengan demikian
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Butir Instrumen variabel Insentif (X)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.839 10
Dari tabel 4.11 diatas dapat dinyatakan bahwa r alpha sebesar 0,839
Berikut ini adalah hasil pengolahan data yang penulis lakukan dengan
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Butir Instrumen variabel Kinerja(Y)
(n=30, α = 5% rtabel = 0,361)
Sumber : Pengolahan data SPSS for Windows 25, 2019
variabel Butir soal r tabel r hitung Keterangan
Kinerja 1 0,361 0,645 Valid
Kinerja 2 0,361 0,585 Valid
Insentif Kinerja3 0,361 0,449 Valid
Kinerja 4 0,361 0,587 Valid
(X)
Kinerja 5 0,361 0,687 Valid
Kinerja6 0,361 0,661 Valid
Kinerja 7 0,361 0,875 Valid
Kinerja 8 0,361 0,533 Valid
Kinerja 9 0,361 0,698 Valid
Kinerja 10 0,361 0,734 Valid
Berdasarkan hasil pengujian validitas pada tabel 4.12 diketahui seluruh butir
pernyataan variabel insentif menunjukan nilai r hitung lebih besar dari r tabel
(0,361) dengan nilai terendah 0,449 dan tertinggi 0,875. Dengan demikian
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Butir Instrumen variabel Kinerja (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.841 10
72
Dari tabel 4.13 diatas dapat dinyatakan bahwa r alpha sebesar 0,841.
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak (Noor,2011: 174).
probability plots. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau
mendekati nol.
Gambar 4.1
Hasil Pengujian Normalitas dengan Kurva Histogram
73
Gambar 4.2
Hasil Pengujian Normalitas dengan Plot Garis Diagonal
74
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa plot disekitar garis diagonal atau plot
normalitas.
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Normalitas
75
Pada tabel 4.14 pengujian normalitas data dapat diketahui dengan nilai
Kolmogorov- Smirnov adalah sebesar 0,140. Sedangkan nilai Asymp. Sig (2-
terikat tersebut. Regresi disini menunjukkan pengaruh antar variabel insentif dan
kinerja karyawan. Berikut hasil dari regresi dalam penelitian ini dengan
Tabel 4.15
Hasil Analisis Regresi Sederhana
76
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 27.388 5.048 5.426 .000
INSENTIF .355 .116 .386 3.048 .004
a. Dependent Variable: KINERJA
Dari tabel diatas, dapat diperoleh bahwa model persamaan regresi yang
dilihat dari koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di kolom
Unstandardized Coefficients B :
Y = a + bX + e
Y = 27,388+ 0,355X +e
Gambar 4.3
Hasil Grafik Persamaan Regresi Linear Sederhana
dianggap konstan, jika kinerja karyawan (Y) departemen operasi ammonia 1 b PT.
Pusri Palembang sebesar 27,388. Tanda positif (+) pada model persamaan regresi
pada penelitian ini menunjukkan variabel insentif dan kinerja karyawan memiliki
hubungan searah. Hal ini berarti, jika setiap terjadi peningkatan variabel insentif
Pusri Palembang akan meningkat sebesar 0,355. Atau sebaliknya jika terjadi
1. Bila nilai signifikansi t dari insentif lebih besar dari α = 0,05 maka H0
2. Bila nilai signifikansi t dari insentif lebih kecil dari α = 0,05 maka H0 ditolak
dan Ha .diterima.
Tabel 4.16
Hasil Uji Parsial (Uji t )
78
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 27.388 5.048 5.426 .000
INSENTIF .355 .116 .386 3.048 .004
a. Dependent Variable: KINERJA
Hasil interpretasi pada tabel diatas untuk Uji hipotesis pengaruh X terhadap Y,
dan t tabel bernilai 2,00575. Hal ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel serta
nilai signifikan sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05 yang berarti variabel insentif
ammonia 1 b PT. Pupuk Sriwijaya Palembang pada taraf nyata 5%. Oleh karena itu
diambil keputusannya adalah Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti dapat
disimpulkan bahwa pemberian insentif secara parsial dapat berpengaruh positif pada
melihat nilai dari koefisien determinasi pengolahan data melalui SPSS dapat
dilihat pada tabel model summary. Pada tabel summary terdapat beberapa
Tabel 4.17
79
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .386 .149 .133 3.830
a. Predictors: (Constant), INSENTIF
diperoleh nilai sebesar 0,149. Hal ini berarti insentif mempengaruhi kinerja
4.9 Pembahasan
Hasil pengolahan data dengan analisis regresi yang telah dilakukan dan
insentif yang sesuai dan layak, maka kinerja yang mereka hasilkan pun akan
meningkat. Sebab tidak dapat dipungkiri bahwa insentif memiliki dua aspek
kepentingan, yaitu untuk perusahaan dan untuk karyawan itu sendiri. Bagi
Bagi karyawan, selain mendorong mereka untuk bekerja lebih giat, pemberian
kinerja karyawan didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Haedar dkk.
tahun 2015, pada karyawan pada PT. Suraco Jaya Abadi Motor di Masamba
bahwa hubungan antara insentif dengan kinerja karyawan PT. Suraco Jaya
Abadi Motor Cabang Masamba adalah sangat erat dengan nilai kolerasi (R)
sebesar 0.889..
karyawan PT. BNI Makasar tahun 2017 didapatkan hasil bahwa adanya
thitung (10.386) dan sig. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 yang berarti
dapat diketahui bahwa baik secara teori maupun empiris dapat dibuktikan
untuk organisasinya.
BAB V
A. Kesimpulan
1. Nilai t hitung lebih besar dari t tabel berdasarkan uji probabilitas t-statistik,
dengan t-hitung (3,048) dan t tabel bernilai 2,00575, serta nilai signifikan
sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa
Pusri Palembang sebesar 27,388. Hal ini berarti, jika setiap terjadi
sebesar 0,355 Atau sebaliknya jika terjadi penurunan variabel insentif sebesar
sebesar 14,9 % dan sisanya sebesar 86,1% dapat dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain diluar dari variabel insentif yang tidak dibahas dalam penelitian
ini.
82
83
B. Saran
terhadap kinerja karyawan. Oleh, karena itu pimpinan dan manajemen PT.
yang tepat, agar karyawan bekerja secara maksimal dan menghasilkan kinerja
2. Penelitian ini masih bersifat umum, karena masih banyak faktor lainnya yang
ini, seperti : budaya perusahaan, lingkungan kerja fisik dan non fisik,
program pensiun dan masih banyak lagi variabel lain untuk diteliti dan lebih
3. Bagi penelitian selanjutnya, apabila skripsi ini dipakai dan digunakan sebagai