TINJAUAN KASUS
1.1.2 Etiologi
1. Gangguan pada pembentukan insulin, misalnya : Penyakit pada pankreas
yaitu :
1) Pankreatitis
2) Trauma pada pankreas
3) Gangguan pembuluh darah pankreas
2. Herediter kurang lebih 25 %
3. Gangguan pada otot yaitu hipofise
1.1.3 Fisiologi
Sel pankreas
Insulin
n
Mengubah glukosa menjadi
glukagon
Peningkatan
Penurunan Katabolisme protein Peningatan
ambilan lipolisis
glukosa
Peningkatan
asam amino Peningkatan
Hiperglikemi asam lemak
Peningkatan hebat
glikoneogenesis gliserol
Diuresis
osmotik Vaskulopati
hiperosmolalitas
Peningkatan
Kehilangan Gangguan ketogenesis
hipotonik penyembuhan
ulkus
Peningkatan
Penipisan ketonemia
volume infeksi
Nyeri akut
Gangguan rasa
PK syok nyaman
hipovolemik
1.1.5 Klasifikasi
1. D M type tergantung insulin ( type I )
2. D M type tidak tergantung insulin ( type II )
1) Gemuk
2
2) Tidak gemuk
3. D M type lain tang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu
1) Penyakit pankreas
2) Hormonal
3) Obat / bahan kimia
4) Kelainan reseptor
5) Kelainan genital
3. Pemeriksaan penunjang
1) Perlu dilakukan pada kelompok dengan resiko tinggi untuk DM
antara lain :
( 1 ) Usia lebih 40 tahun
3
( 2 ) Obesitas
( 3 ) Hipertensi
( 4 ) Riwayat kelurga DM
( 5 ) Riwayat kelahiran dengan BB lebih dari 4 kg
( 6 ) Riwayat DM pada kehamilan
( 7 ) Dislipidemia
2) Dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu-
waktu, kadar glukosa darah puasa
3) Tes toleransi glukosa oral (TTGO )
4. Penatalaksanaan
Dalam hal0hal yang perlu diperhatikan antara laian :
1. Motivasi
Pasien diberitahu bahwa penyakit DM tidak dapat disembuhjan ,
tapi kadar gula darah dapat diturunkan, jadi harus ada kerja sama
dengan pasien
2. Diit
1) Tujuan Diit
( 1 ) Mengakibatkan pertumbuhan yang normal
( 2 ) Mengarahkan BB normal
( 3 ) Mempertahankan GD normal
( 4 ) Mencegah / menunda komplikasi
2) Pedoman Diit
( 1 ) Jumlah
Relatif body wheight (RBW)
RBW : BB / TB – 100 x 100%
Klasifikasi :
- Kurus ( under weight ) < 70 %
- Un Over nutrisi < 80 %
- Normal 90- 110 %
- Gemuk (over wheight) 110-120 %
- Obesitas >120 %
Pedoman pemberian kalori
4
- Kurus : BB x 40-60 kal
- Normal : BB x 30 kal
- Gemuk : BB x 20 kal
- Obesitas: BB x 10-15 kal
( 2 ) Jadwal
Jadwal pemberian 3 jam dengan cara bergantian antara snak
dengan makanan
( 3 ) Jenis
Jenis bahan makanan yang boleh diberikan adalah golongan B
yaitu apel, pisang kopok, pepaya, kedondong, tomat.
5
4) Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih ( polyuria ) nokturia rasa nyeri /
terbakar, kesulitan berkemih, ( infeksi ), ISK baru atau berulang, nyeri
tekan abdomen,diare.
Tanda : Urine encer, pucat, kuning,polyuria ( dapat berkembang
menjadi oliguria / anuria jika terjadi hipovolemi berat ),
urineberkabut, bau busuk, ( infeksi ), abdomen keras adanya asites,
bisinng usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare)
6
8) Pernapasan
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanps sputum
purulen ( tergantung adanya infeksi atau tidak )
Tanda : lapar udara, batuk, dengan / tanpa putum purulen
( infeksi ) frekwensi pernafasan
9) Keamanan
Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus kulit
Tanda : Demam, diaforosis, kulit rusak, lesi, menurunnya
kekuatan umum, rentang gerak, parastesia, paralisis otot termasuk otot
pernafasan
10) Seksualitas
Gejala : Rabas vagina (cenderung infeksi ) masalah impoten pada
pria, kesulitan orgasme pada wanita
7
Nanda :nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik mis
prosedur pembedahan
Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakkan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai kerusakkan
(International Association Fot The Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat
dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir
Batasan Karakteristik Faktor yang berhubungan
Bukti nyeri dengan menggunakan Agens cedera biologis (mis infeksi,
standar daftar periksa nyeri untuk iskemia, neoplasma)
Agens cedera fisik (mis., abses,
pasien yang tidak dapat
amputasi, luka bakar, terpotong,
mengungkapkannya (mis, Neonatal
mengangkat berat, prosedur bedah,
Infant Pain Scale, Pain Assessment
trauma, olahraga berlebihan)
Checklist for Senior with Limited
Agen cedera kimia (mis, luka bakar,
Ability to Communicate) Diaforesis
Dilatasi pupil kapsaisin, metilen klorida, agen
Ekspresi wajah nyeri (mis, mata kurang mustard)
bercahaya, tampak kacau, gerakan mata
berpencar atau tetap pada satu
fokus,meringis)
Fokus menyempit (mis, persepsi waktu,
proses berpikir, interaksi dengan orang
dan lingkungan
Fokus pada diri sendiri
Keluhan tentang intensitas
menggunakan standar skala nyeri (mis.,
skala Wong Baker FACES, skala
analog visual skala penilaian numerik)
Keluhan tentang karakteristik nyeri
dengan menggunakan standar
instrumen nyeri (mis., McGill Pain
Questionnaire, Brief Pain Inventory)
Laporan tentang perilaku
nyeri/perubahan aktivitas (mis.,
anggota keluarga, pemberi asuhan)
Mengekspresikan perilaku (mis,
8
gelisah, merengek, menangis, waspada)
Perilaku distraksi
Perubahan pada parameter fisiologis
(mis., tekanan darah, frekuensi jantung,
frekuensi pernapasan saturasi oksigen
dan end- tidal karbondioksida [CO2))
Perubahan posisi untuk menghindari
nyeri
Perubahan selera makan
putus asa
Saap melindungi area nyeri
Sikap tubuh melindungi
NOC
Kontrol Nyeri 1605
Definisi : tindakkan pribadi untuk mengkontrol nyeri
Tidak Jarang Kadang- Sering secara
pernah menunju kadang menunju konsisten
menunju kkan menunju kkan menunju
kkan kkan kkan
1 2 3 4 5
Mengenali kapan nyeri terjadi 1 2 3 4 5 NA
Menggambarkan faktor 1 2 3 4 5 NA
penyebab
Menggunakan jurnal harian 1 2 3 4 5 NA
untuk memonitor gejala dari
waktu ke waktu
Menggunakan tindakan 1 2 3 4 5 NA
pencegahan
Menggunakan tindakan 1 2 3 4 5 NA
pengurangan (nyeri) tanpa
analgesik
Menggunakan analgesik yang di 1 2 3 4 5 NA
rekomendasikan
Melaporkan perubahan 1 2 3 4 5 NA
9
perubahan terhadap gejala nyeri
terhadap profesional kesehatan
Melaporkan gejala yang tidak 1 2 3 4 5 NA
terkontrol pada profesional
kesehatan
Menggunakan sumber daya 1 2 3 4 5 NA
yang tersedia
Mengenali apa yang terkait 1 2 3 4 5 NA
dengan gejala nyeri
Melaporkan nyeri yang 1 2 3 4 5 NA
terkontrol
NOC
Tingkat Nyeri 2102
Definisi : Keparahan dari nyeri yang di amati atau dilaporkan
berat Cukup sedang ringan Tidak ada
berat
1 2 3 4 5
Nyeri yang dilaporkan 1 2 3 4 5 NA
Penjangnya episode nyeri 1 2 3 4 5 NA
Menggosok area yang terkena 1 2 3 4 5 NA
dampak 1 2 3 4 5 NA
Mengerang dan menangis 1 2 3 4 5 NA
Ekspresi nyeri wajah 1 2 3 4 5 NA
Tidak bisa beristirahat 1 2 3 4 5 NA
Agitasi 1 2 3 4 5 NA
Iritabilitas 1 2 3 4 5 NA
Mengernyit 1 2 3 4 5 NA
Mengeluarkan keringat 1 2 3 4 5 NA
Berkeringat berlebihan 1 2 3 4 5 NA
Mondar mandir 1 2 3 4 5 NA
Focus menyempit 1 2 3 4 5 NA
Ketegangan otot 1 2 3 4 5 NA
Kehilangan nafsu makan 1 2 3 4 5 NA
10
Mual 1 2 3 4 5 NA
Intoleransi makanan 1 2 3 4 5 NA
Frekuensi nafas 1 2 3 4 5 NA
Denyut jantung apical 1 2 3 4 5 NA
Denyut nadi radikal 1 2 3 4 5 NA
Tekanan darah 1 2 3 4 5 NA
Berkeringat
NIC
Manajemen Nyeri 1400
Detinisi : pengurangan ataau reduksi nyeri sampai pada tingkat kenyemanan yang dapat diterima oleh pasien
11
Tentukan akibat dari pengalaman antisipasif, terapi music. terapi bermain,,
nyeri terhadap kualitas hidup pasien terapi aktifitas, akupressur, aplikasi
(misalnya, tidur, nafsu makan, panas/dingin dan pijatan, sebelum
pengertian, perasaan hubungan sesudah dan jika memungkinkan ketika
perfoma kerja, dan tanggung jawab melakukan aktifitas yang menimbulkan
peran) nyeri, sebelum nyeri terjadi atau
Gali bersama pasien faktor-faktor meningkat dan bersamaan dengan
yang dapat menurunkan atau tindakan penurunan rasa nyeri lainnya)
memperberat nyeri Gali penggunaan metode farmakologi
Evaluasi pengalaman nyeri dimasa yang di pakai pasien saat ini untuk
lalu yang meliputi riwayat nyeri menurunkan nyeri metodefarmakologi
kronik individu atau keluarga atau untuk menurunkan nyeri
nyeri yang menyebabkan Dorong pasien menggunakan obat-
disability/ketidakmampuan/kecacatan, oobatan penurun nyeri yang adekuat
Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat
dengan tepat
Evaluasi bersama pasien dan tim dan tim kesehatan lainnya untuk memilih
kesehatan lain mengenai efetivitas dan mengimplementasikan tindakan
tindakan pengontrolan nyeri yang penurunan nyeri nonfarmakologi sesuai
pernah dilakukan sebelumnya kebutuhan
Bantu keluarga dalam mencari dan Berikan individu penurun nyeri yang
menyediakan dukungan optimal dengan peresepan analgesic
Gunakan metode penilaian yang Implementasikan penggunaan pasien-
sesuai dengan tahapan perkembangan terkontrol analgesic (PCA), jika sesuai
Gunakan tindakan pengontrol nyeri
yang memungkinkan untuk
sebelum nyeri bertambah berat
memonitoring perubahan nyeri yang
Berikan obat sebelum melakukan
akan dapat membantu
aktivitas untuk meningkatkan partisipasi,
mengidentifikasi faktor pencetus
namun (lakukan) evaluasi (mengenai)
actual dan potensial (missal, catatat
bahaya dari sedasi
perkembangan dan catatan harian) Pastikan pemberian analgesic dan atau
Tentukan kebutuhan frekuensi untuk
strategi nonfarmakologi sebelum
melakukan pengkajian pasien dan
dilakukan proscdur yang menimbulkan
mengimplementasikan rencana
nyeri
monitor. Periksa tingkat ketidak nyamanan
Berikan informasi mengenai nyeri
bersama pasien, catatan perubahan pada
12
seperti penyebab nyeri, berapa lama catatan medis pasien informasikan
nyeri akun dirasakan, dan antisipasi petugas kesehatan lain yang merawat
dari ketidak-nyamanan akibat pasien
Evaluasi keefektifan dan dari tindakan
prosedur
kendalikan faktor lingkungan yang selama pengkajian nyeri dilakukan
Mulai dan modifikasi tindakan
dapat mempengaruhi respon pasien
pengontrolan nyeri berdasarkan respon
terhadap ketidaknyamanan (misalnya,
pasien
suhu, ruangan, pencahayaan, suara
Dukung istirahat atau tidur yang adekuat
bising)
Informasikan tim kesehatan lain atau untuk membantu penurunan nyeri
dorong pasien untuk mendiskusikan
anggota keluarga mengenai strategi
pengalaman nyerinya sesuai kebutuhan
nonfarmakologi yang sedang di beritahu dokter jika tindakan tidak
gunakan untuk mendorong berhasil dan jika keluhan pasien saat ini
pendekatan preventif terkait dengan berubah signifikan dari pengalaman nyeri
manajemen nyeri sebelumnya.
Gunakan pendekata multi disiplin
untuk manajemen nyeri Jika sesuai
Pertimbangkan untuk merujuk pasien
keluarga dan orang terdekat pada
kelompok pendukung dan sumber-
sumber lainnya sesuai kebutuhan
Berikan informasi yang akurat
meningkatkan pengetahuanmdan
respon keluarga terhadap pengalaman
nyeri
libatkan keluarga dalam modalitas
penurunan nyeri, jika memungkinkan
Monitor kepuasan pasien terhadap
manajeman nyeri dalam interval yang
spesifik
13
kerentangan terhadap variasi kadar glokosa/gula darah dari rentang normal, yang dapat
mengganggu kesehatan.
faktor resiko
asupan diet tidak cukup menejemen diabetes tidak tepat
gangguan status kesehatan fisik menejemen medikasi tidak efektif
gangguan status mental pemantauan glokosa darah tidak adekuat
kehamilan penambahan berat badan berlebihan
keterlambatan perkembangan periode pertumbuhan cepat
kognitig rata-rata aktivitas harian kurang dari yang
kurang kepatuhan pada rencana dianjurkan menurut jenis kelamin dan usia
manajemen diabetes stres berlebihan
kurang pengetahuan tentang tidak menerima diagnosis
menejemen penyakit
NOC:
keparahan hiperglikemia....................................................2111
definisi
keparahan tanda dan gejala karena peningkatan kadar glokosa darah
211101 peningkatan urin output
211102 peningkatan haus
211103 lapar berlebihan
211104 malaise
211105 kelelahan
211106 sakit kepala
211107 pandangan kabur
211108 kehilangan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
211109 kehilangan nafsu makan
211110 mual
211111 mulut kering
211112 nafas bau buah
211113 infeksi jamur
211114 gangguan elektrolit
211115 gangguan konsentrasi
211116 perubahan status mental
211117 peningkatan glokosa darah
211118 peningkatan AIC (glycated hemoglobin)
14
kadar glukosa darah.......................................2300
definisi
tingkat kadar glukosa darah dalam plasma dan urin yang berada dalam rentangnormal
230001 glukosa darah
230004 hemoglobin glikosilat
230005 frostusamin
230007 urin glukosa
230008 urin keton
NIC:
Menejemen Hiperglikemi
definisi : pencegahan dan perawatan kadar glukosa diatas nilai normal
aktifitas-aktifitas
monitor kadar glukosa darah, sesuai indikasi
monitor tanda dan gejala hiperglikemi: poliuria, polidipsi, polifagi, kelemahan, letargi,
malaise, pandangan kabur, atau sakit kepala
monitor ketonurin, sesuai indikasi
monitor AGD, elektrolit, dan kadar betahidroksibutirat, sesuai yang tersedia
monitor nadi dan tekanan darah ortostatik, sesuai indikasi yang tersedia
monitor nadi dan tekanan darah ortostatik, sesuai indikasi
berikan insulin, sesuai resep
dorong asupan cairan normal
monitor status cairan (termasuk input dan autput) sesuai kebutuhan
monitor akses IV, sesuai kebutuhan
berikan cairan IV , sesuai kebutuhan
berikan kalium sesuai resep
konsultasikan dengan dokter tanda dan gejala hiperglikemia yang menetap atau
memburuk
bantu ambulasi jika terdapat hipotensi orthostatik
lakukan pembersihan mulut, jika diperlukan
identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemi
antisipasi situasi dimana akan ada kebutuhan peningkatan insulin
batasi aktifitas ketika kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dl khususnya jika ketonurin
terjadi
instruksikan pasien dan keluarga mengenai pencegahan, pengenalan tanda tanda
hiperglikemi, dan menejemen hiperglikemi
dorong pemantauan sendiri kadar glukosa darah
bantu pasien dalam mengiterprestasikan kadar glukosa darah
review riwayat kadar glukosa darah pasien dan/atau keluarga
15
instruksikan pemeriksaan ketonurin, sesuai kebutuhan
instruksikan pentingnya pemeriksaan ketonurin dan indikasi ,sesuai kebutuhan
instruksikan pasien untuk melaporkan kadar ketonurin yang sedang atau tinggi pada
petugas kesehatan
instruksikan pada pasien dan keluarga mengenai menejemen diabetes selama periode
sakit, termasuk penggunaan insulin dan/atau obat oral, monitor asupan cairan, pengganti
kabohidrat dan kapan mencari bantuan petugas kesehatan , sesuai kebutuhan
berikan bantuan untuk penyesuaian regimen pengobatan untuk mencegah atau merawat
hiperglikemia
fasilitasi kepatuhan terhadap diet dan regimen latihan
tes kadar glukosa darah anggota keluarga
16
DAFTAR PUSTAKA
17