Anda di halaman 1dari 6

BAB I.

PENDAHULUAN

DOTS atau Directly Observed Treatment, Shortcourse merupakan pengamatan jangka


pendek pelayanan secara langsung pada penderita TB. TB DOTS merupakan salah satu indikator
mutu penerapan standar pelayanan rumah sakit (SPRS). Untuk itu perlu dibuat program kerja
dari DOTS sendiri.
Dengan dibuatnya program DOTS diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap upaya penemuan pasien TB, dilanjutkan dengan pengobatan yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan, dan pada akhirnya tercapai tingkat kesembuhan yang diharapkan. Untuk
menanggulangi masalah TB, strategi DOTS harus diterapkan pada seluruh unit pelayanan
kesehatan, terutama di rumah sakit.
Strategi DOTS terdiri dari lima komponen, yaitu:
1. komitmen politis dari para pengambil keputusan, termasuk dukungan dana,
2. diagnosis TB dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis secara langsung,
3. pengobatan dengan panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) jangka pendek dengan
pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO),
4. kesinambungan persediaan OAT jangka pendek untuk pasien,
5. pencatatan dan pelaporan yang baku untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program
TB.
Untuk menjamin keberhasilan penanggulangan TB, kelima komponen tersebut di atas
harus dilaksanakan secara bersamaan. Strategi DOTS telah dibuktikan dengan berbagai ujicoba
di lapangan dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi.
Penanggulangan TB merupakan program nasional yang harus dilaksanakan di seluruh
unit pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit. Hal ini memerlukan pengelolaan program yang
lebih spesifik karena dibutuhkan kedisiplinan dalam penerapan semua prosedur operasional yang
ditetapkan, di samping itu perlu adanya koordinasi antar unit pelayanan dalam bentuk jejaring,
penerapan standar diagnosis dan terapi yang benar, serta dukungan yang kuat dari jajaran direksi
rumah sakit berupa komitmen dalam pengelolaan penanggulangan TB.

1|Page
BAB II
LATAR BELAKANG

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit yang menular, disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini sebenarnya dapat disembuhkan dengan obat yang
efektif, namun harus dilakukan selama minimal enam bulan dan harus diikuti dengan manajemen
kasus dan tatalaksana pengobatan yang baik.
Di Indonesia, TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TB di
Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India, dengan jumlah sekitar 10% dari total
jumlah pasien TB di seluruh dunia. Diperkirakan ada 842.000 kasus baru TB setiap tahunnya di
Indonesia. Insidensinya sekitar 319 kasus baru TB per 100.000 penduduk.
Sejak tahun 1995, program nasional penanggulangan TB mulai melaksanakan strategi
DOTS dan menerapkannya pada Puskesmas secara bertahap. Sampai tahun 2000, hampir seluruh
Puskesmas telah komitmen dan melaksanakan strategi DOTS yang diintegrasikan dalam
pelayanan kesehatan dasar.
Keberhasilan pengobatan tuberkulosis tergantung pada pengetahuan pasien dan dukungan
dari keluarga. Tidak adanya upaya dari diri sendiri dan kurangnya motivasi keluarga dalam
memberikan dukungan untuk berobat secara tuntas akan mempengaruhi kepatuhan pasien untuk
mengonsumsi obat. Apabila ini dibiarkan, dampak yang akan timbul adalah tumbuhnya kuman
tuberkulosis yang resisten terhadap OAT. Jika ini terus menerus terjadi, pengendalian TB akan
semakin sulit dilaksanakan.
Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2016 mengembangkan strategi DOTS ini menjadi
lebih akseleratif lewat Gerakan TOSS TBC (Temukan dan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis),
yaitu dengan perubahan strategi penemuan pasif promotif menjadi aktif, intensif, dan masif; guna
mewujudkan Eliminasi TB pada tahun 2035 dan Indonesia Bebas TB tahun 2050.
Sehubungan pula dengan salah satu Target Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable
Development Goals atau SDG) serta masuk dalam Program Nasional, maka Rumah Sakit Bhakti
Medicare sebagai salah satu pusat layanan kesehatan di Kab Sukabumi turut serta dalam
pelaksanaan program penanggulangan TB dengan strategi DOTS.

2|Page
BAB III. TUJUAN

A. UMUM
Melakukan evaluasi atas kinerja Tim serta program yang sudah disusun sebelumnya

B. KHUSUS
1. Mengidentifikasi sejauh mana program dijalankan
2. Memberikan masukan kepada pihak manajemen
3. Meningkatkan kompetensi staf

3|Page
BAB IV
RENCANA KEGIATAN

1. Pembentukan Tim DOTS RS. Bhakti Medicare


2. Penyusunan Program Kerja 2018
3. Penyusunan Panduan / Pedoman Pelayanan dan Pengorganisasian Tim DOTS
4. Penyusunan Panduan / Pedoman Penanggulangan Tuberculosis
5. Pengajuan renovasi ruang klinik paru yang sesuai dengan PPI TB
6. Pengajuan pembuatan tempat pengambilan sampel dahak
7. Pengajuan pelatihan anggota TIM DOTS
8. Perumusan PPK TB
9. Penyusunan SPO TB DOTS

4|Page
BAB V . EVALUASI PENCAPAIAN KEGIATAN DITAHUN 2018

1. Pembentukan Tim DOTS RS. Bhakti Medicare


Januari 2018 sudah terbentuk TIM DOTS RS.Bhakti Medicare
dengan No. SK 15/SK/DIR.RSBM/I/2018.
2. Penyusunan Program Kerja 2018
Program kerja TB DOTS 2018 sudah tersusun dan sebagian sudah dijalankan
3. Penyusunan Panduan / Pedoman Pelayanan dan Pengorganisasian Tim DOTS
Pedoman Pelayanan dan Pedoman Pengorganisasian TB DOTS sudah tersusun
dan sudah di sahkan oleh direktur.
4. Penyusunan Panduan / Pedoman Penanggulangan Tuberculosis
Pedoman Penanggulangan Tuberculosis RS.Bhakti Medicare sudah tersusun
5. Pengajuan pemindahan posisi ruang klinik paru yang sesuai dengan PPI TB
Pemindahan ruangan klinik Paru sudah dilakukan, yang awalnya bersatu dengan
poliklinik lain sejak bulan November 2018 posisi klinik paru sudah terpisah
dengan poliklinik lainnya tetapi ventilasi udara masih belum standar.
6. Pengajuan pembuatan tempat pengambilan sampel dahak
Tempat pengambilan sampel dahak sudah terealisasi mulai November 2018
dengan posisi berada disamping ruang klinik Paru.
7. Pengajuan pelatihan anggota TIM DOTS
Pengajuan sudah dibuat pelatihan external akan dilaksanakan pada bulan April
2019
8. Perumusan PPK TB
Penyusunan PPK TB sudah dilakukan dengan kerja sama bersama komite Medik
RS.Bhakti Medicare.
9. Penyusunan SPO TB DOTS
Sebagian SPO sudah disusun dan sudah ditandatangani Direktur Rumah Sakit

5|Page
BAB VI. PENUTUP

Berkat Rahmat Allah yang maha kuasa Alhamdulillah laporan program kerja Tim DOTS 2018
ini dibuat, besar harapan kami adanya kritik dan saran agar kinerja Tim DOTS dapat lebih baik.

Mengetahui Cicurug Januari 2019

dr.Rahmini Shabariah dr.Rudi Dermawan Sp.P


Direktur RS.Bhakti Medicare Ka.TIM DOTS

6|Page

Anda mungkin juga menyukai