Abstrak
Balanced Scorecard merupakan kumpulan ukuran kinerja yang terintegrasi yang diturunkan dari strategi perusahaan yang
mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan. Pada saat ini, Balanced Scorecard tidak saja digunakan oleh organisasi
bisnis tetapi juga digunakan oleh organisasi publik. Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki
peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peran strategis ini dimiliki
karena rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan yang padat teknologi. Tulisan ini membahas bagaimana membangun
rancangan Balanced Scorecrad Di RSU Kaliwates PT. Rolas Nusantara Medika Jember, yang terdiri dari empat perspektif
yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran.
Kata Kunci: Rumah Sakit, Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis
Internal, Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran.
Abstract
Balanced Scorecard is a set of integrated performance measures derived from the corporate strategy that supports the
company's overall strategy. At this time, the Balanced Scorecard is not only used by business organizations but also used by
public organizations. The hospital is one of the health care facility that has a strategic role in an effort to accelerate an
improvement public health degree. This strategic role owned by because hospitals are technology-intensive health facility.
This paper discusses how to design Balanced Scorecrad In Hospital Kaliwates PT. Rolas Medika Jember archipelago,
which consists of four perspectives: financial perspective, customer perspective, internal business processes, and learning
and growth perspectives.
Key words: Hospital, Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customer Perspective, Internal Business Process
perspective, Learning and Growth Perspective.
Nusantara Medika Jember. Sedangkan untuk waktu 10. Kajian Indikator Layanan Rumah Sakit.
penelitian sendiri akan dilangsungkan pada bulan Februari 11. Kajian Kebutuhan Tenaga (SDM Perawat).
2013. Jenis data dan sumber data yang digunakan yaitu data 12. Program “Insan Prima”.
sekunder dan data primer, sedangkan untuk metode
pengumpulan data menggunakan wawancara, kuisioner, dan 2. Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan Eksternal
studi pustaka. Dalam metode pengembangan Balanced Factor Analysis Summary (EFAS) pada RSU Kaliwates
Scorecard sebagai berikut: PT. Rolas Nusantara Medika Jember.
1. Menjabarkan visi, misi, dan tujuan. Tabel 1. Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
2. Menggunakan Analisis SWOT. RSU Kaliwates PT. Rolas Nusantara Medika Jember
3. Menentukan Strategi Alternatif.
Faktor Internal Bobot Rating Skor Terbobot
4. Hubungan sebab akibat antar perspektif.
5. Penentuan Lead dan Lag indikator dari strategi Kekuatan :
alternatif beserta target dan inisiatif sasaran 1. visi dan misi
4 0.32
strategis. jelas. 0.08
6. Mekanisme Implementasi. 2. kerjasama
antar lembaga
0.1
terbuka. 0.10 1
Hasil dan Pembahasan 3. sistem
1. Visi, Misi, Tujuan, dan Program Kerja: 0.32
informasi yang 0.08 4
a. Visi RSU. Kaliwates PT. Rolas Nusantara Medika memadai.
0.48
Jember: 4. modal yang 0.16 3
1. Menjadi rumah sakit umum pilihan masyarakat kuat.
Jember. 5. adanya
dukugan dari
b. Misi RSU. Kaliwates PT. Rolas Nusantara Medika 0.36
Direksi PTPN 0.12 3
Jember: XII Jember.
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu Kelemahan :
dan terjangkau. 1. Sarana dan
0.56
2. Menumbuh kembangkan rumah sakit dengan Prasarana 0.14 4
layanan unggulan dan kenyamanan lingkungan. terbatas.
3. Memberikan pelayanan kesehatan bagi karyawan 2. Penguasaan
0.24
perusahaan dan keluarga khususnya, serta teknologi 0.08 3
masyarakat pada umumnya. kurang.
3. Kondisi
4. Memberikan nilai tambah kepada perusahaan,
lingkungan
karyawan dan pemangku kepentingan.
kamar pasien
c. Tujuan RSU Kaliwates PT. Rolas Nusantara Medika 0.28
kurang 0.14 2
Jember: menarik.
1. Melayani dengan sepenuh hati & menjunjung 4. SDM yang
tinggi martabat pasien/keluarganya. 0.3
kurang 0.10 3
d. Sasaran RSU Kaliwates PT. Rolas Nusantara berkualitas.
Medika Jember:
1. Program perencanaan ini diutamakan dalam
realisasi Master Plan, hubungannya pada TOTAL 1 2,96
pemenuhan standar rumah sakit type C, Sumber: Pengolahan Data
khususnya fisik gedung yang mampu memenuhi
kebutuhan rawat inap pasien, sedikitnya 100 TT
(tempat tidur).
e. Program Kerja RSU Kaliwates PT. Rolas Nusantara
Medika Jember:
1. Pembangunan Ruang Ranap Kelas I.
2. Renovasi Gedung Ranap.Kelas I dan Utama B
3. Renovasi Gedung Poli Spesialis.
4. Pembangunan Gedung Rawat Inap Intensif.
5. Renovasi RaJal Umum menjadi Ranap.
Kebidanan.
6. Pembangunan Gedung Rawat Inap (2 lantai).
7. Pengembangan Ruang Operasi (Renov.RPO
menjadi OK).
8. Instrumen Bedah (Ortopedi dan Syaraf)
9. Kajian Kepuasan Pelanggan
Tabel 2. Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) Tabel 3 Matrik Analisis SWOT RSU Kaliwates PT. Rolas
RSU Kaliwates PT. Rolas Nusantara Medika Jember Nusantara Medika Jember
VII VIII IX
Rendah Diversifikasi Pertumbuhan Pengurangan
kosentris Diversifikasi Kebangkrutan
Peningkatan kepuasan karyawan
1.0 Konglomerat atau Likuidasi
Sumber Data: Pengolahan Data.
Berdasarkan matrik internal eksternal diatas, maka RSU 2. Perspektif Proses Bisnis Internal
Kaliwates PT. Rolas Nusantara Medika Jember berada pada
posisi kuadran V yaitu tahap pertumbuhan. Maka strategi
Melakukan beberapa inovasi Peningkatan pelayanan
yang perlu dijalankan adalah strategi kosentrasi via integrasi pelayanan seperti membatasi antar jemput dengan
horizontal. Langkah yang harus dilakukan adalah dengan penunggu pasien, memberikan ambulans 24 jam
perbaikan dan pengembangan sektor layanan sangat sarana dan prasarana pasien,
diperlukan untuk meningkatkan segmen pasar dari RSU pembuatan kartu pasien.
Kaliwates.
Langkah selanjutnya adalah menerjemahkan strategi-
strategi tersebut ke dalam empat perspektif Balanced Peningkatan penggunaan
Scorecard, yaitu: standar pelayanan rumah sakit
1. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, yang
diterjemahkan dengan pengembangan sumber daya Ke perspektif pelanggan
manusia dan kemampuan sistem informasi. Untuk
peningkatan pelayanan terhadap pasien dilakukan 3. Perspektif Pelanggan
dengan pendekatan: Dari perspektif proses bisnis
a. Peningkatan SDM dengan melakukan internal
pelatihan dalam hal kemampuan penguasaan
teknologi.
b. Peningkatan pengembangan sistem informasi Peningkatan penerimaan Memberikan
c. Peningkatan kepuasan karyawan. pasien dengan Jaminan pelayanan medis
2. Perspektif Proses Bisnis Internal, diterjemahkan Kesehatan dari sesuai kebutuhan
dengan peningkatan mutu pelayanan. Dilakukan pemerintah. pasien
dengan pendekatan:
a. Melakukan beberapa inovasi pelayanan seperti:
membatasi penunggu pasien, memberikan Peningkatan kepuasan pasien
sarana dan prasarana pasien keluarga pasien,
dan pembuatan kartu pasien.
b. Peningkatan pelayanan antar jemput dengan 4. Perspektif Keuangan
ambulan 24 jam untuk pasien dalam kota. Efektivitas anggaran
Efisiensi anggaran
3. Perspektif Pelanggan, yang diterjemahkan dengan
peningkatan kepercayaan dan kepuasan pasien.
Hal ini dilakukan dengan pendekatan:
a. Peningkatan penerimaan pasien dengan Kesesuaian antara realisasi
dengan anggaran
jaminan kesehatan dari pemerintah.
b. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan
kebutuhan pasien.
5. Menentukan Lead dan Lag Indikator beserta Target dan ambulan 24 jam 80%.
Inisiatif Sasaran Strategis 5. Prosentase penerapan standar pelayanan rumah
Ukuran kinerja dibagi menjadi dua yaitu ukuran pemicu sakit 100%.
(lead indicator) dan ukuran hasil (lag indicator). Berikut ini c. Inisiatif
merupakan ukuran, target, dan inisiatif yang dapat 1. Evaluasi peraturan jam besuk pasien.
diterapkan oleh RSU Kaliwates PT. Rolas Nusantara 2. Peningkatan pembangunan sarana prasarana.
Medika Jember adalah sebagai berikut: 3. Peningkatan penyelesaian pembuatan kartu
1. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan pasien.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan 4. Peningkatan pelayanan antar jemput pasien.
berkaitan dengan pengembangan kemampuan 5. Meningkatkan standar pelayanan rumah sakit.
sumber daya manusia, kemampuan sistem 3. Perspektif Pelanggan
informasi, dan peningkatan motivasi. Sasaran strategis pada perspektif pelanggan yaitu
a. Ukuran (Measure) peningkatan kepuasan pasien.
1. Peningkatan kualitas SDM a. Ukuran
a. Jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan 1. Peningkatan penerimaan pasien dengan
(lead). jaminan kesehatan dari pemerintah.
2. Peningkatan pengembangan sistem informasi a. Prosentase penerimaan pasien JAMKESNAS
a. Prosentase data yang diproses menggunakan (lag).
komputer (lead). 2. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan
b. Target kebutuhan pasien.
1. Jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan a. Prosentase kesesuaian pelayanan medis
sebanyak 3 orang per tahun. dengan kebutuhan pasien (lag).
2. Prosentase data yang diproses dengan b. Target
komputer 90%. 1. Prosentase penerimaan pasien JAMKESNAS
c. Inisiatif 100%.
1. Program pengadaan pelatihan bagi karyawan. 2. Prosentase kesesuaian pelayanan medis dengan
2. Meningkatkan sistem teknologi informasi. kebutuhan pasien 100%.
2. Perspektif Proses Bisnis Internal c. Inisiatif
Perspektif ini menggunakan sasaran strategis, yaitu 1.Meningkatkan pelayanan pasien JAMKESNAS.
peningkatan kualitas sistem prosedur pelayanan 2. Memberikan pelayanan sesuai dengan
kepada pasien. Dengan pendekatan sebagai berikut: kebutuhan pasien.
a. Ukuran (Measure) 4. Perspektif Keuangan
1. Melakukan beberapa inovasi pelayanan seperti: Perspektif keuangan dapat diukur melalui
membatasi penunggu pasien, memberikan efisiensi dan efektivitas anggaran serta kesesuian
sarana dan prasarana pasien dan keluarga antara besarnya anggaran yang diterima dengan
pasien, dan pembuatan kartu pasien. realisasi anggaran.
a. Prosentase pembatasan jumlah penunggu a. Ukuran
pasien (lead). 1. Efisiensi anggaran
b. Prosentase pembangunan sarana prasarana a. Efisiensi terhadap belanja barang (lead)
pasien dan keluarga pasien (lead). 2. Efektivitas anggaran
c. Prosentase penerapan dan pembuatan kartu a. Prosentase anggaran per program yang
pasien (lead). terserap (lag).
2. Peningkatan pelayanan antar jemput dengan 3. Kesesuaian antara realisasi dengan anggaran
ambulan 24 jam untuk pasien dalam kota. a. Prosentase selisih antara realisasi dengan
a. Prosentase penerapan pelayanan antar anggaran (lag).
jemput pasien dengan ambulan 24 jam (lag). b. Target
3. Menggunakan standar pelayanan rumah sakit. 1. Efisiensi terhadap belanja barang 10%.
a. Prosentase penerapan standar pelayanan 2. Prosentase anggaran per program yang
rumah sakit (lag). terserap 100%.
b. Target 3. Prosentase selisih antara realisasi dengan
1. Prosentase penerapan pembatasan jumlah anggaran 0%.
penunggu pasien 100%. c. Inisiatif
2. Prosentase pembangunan saran prasarana 1. Peningkatan efisiensi belanja barang rumah
pasien dan keluarga pasien 100%. sakit.
3. Prosentase penerapan dan pembuatan kartu 2. Peningkatan efektivitas anggaran per program.
pasien 100%. 3. Peningkatan kesesuaian antara besarnya
4. Prosentase penjemputan pasien dengan anggaran yang diterima dengan realisasi.
mengkomunikasikan inisiatif strategi dan ukuran yang mempunyai beberapa keterbatasan, yaitu:
dibutuhkan untuk setiap perspektif kepada manager dari 1. Kurangnya informasi yang diperoleh dari pihak
setiap masing-masing unit organisasi. Pada tahap ini terjadi rumah sakit dikarenakan ada beberapa informasi
pertukaran informasi dari team pusat kepada manager unit yang bersifat dokumen rahasia, sehingga tidak
dan sebaliknya. dapat dipublikasikan. Saran dari keterbatasan ini
Langkah ketiga adalah menggunakan data scorecard yaitu Pihak rumah sakit sebaiknya menambah dan
untuk evaluasi dan peningkatan. Pada tahapan ini terjadi memperbaharui sistem informasinya agar dapat
arus informasi dari setiap team kepada departemen, yang meningkatkan kinerja pelayanan.
oleh departemen dilanjutkan ke unit organisasi, yang 2. Pengukuran kinerja rumah sakit dilaksanakan
akhirnya semua informasi dikumpulkan pada tingkat dengan membandingkan kinerja yang sudah
organisasi. ditargetkan. Saran dari keterbatasan ini yaitu RSU
Kaliwates PT. Rolas Nusantara Medika Jember
Kesimpulan dan Keterbatasan dapat menambah ukuran-ukuran dalam perspektif,
Kesimpulan: sehingga hasil evaluasi lebih akurat.
1. Perspektif Pembelajaran dan pertumbuhan
Untuk memicu peningkatan kemampuan
karyawan dan sistem informasi, dilakukan Daftar Pustaka
dengan pendekatan: Imelda, R.H.N. 2004. Implementasi Balanced Scorecard pada Organisasi
Publik. Jurnal Universitas Kristen Petra.
a. Peningkatan kualitas SDM. Indriantoro, Nur dan Bambang S. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis
b. Peningkatan pengembangan sistem informasi. Untuk Akuntansi dan Managemen. Yogyakarta: BPFE.
c. Peningkatan kepuasan karyawan. Kaplan. Robert S dan David Norton. (1996). Balanced Scorecard:
2. Perspektif Proses Bisnis Internal Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Jakarta: Erlangga.
Modell, Sven (12 Februari 2005), “Performance Measurement Mytha in
Untuk memicu peningkatan kualitas sistem Public Sector”. http://www.ssrn.com
prosedur pelayanan kepada pasien dan
peningkatan rekanan bisnis, dilakukan dengan
pendekatan:
a. Melakukan beberapa inovasi pelayanan seperti:
membatasi penunggu pasien, memberikan
sarana dan prasarana pasien keluarga pasien,
dan pembuatan kartu pasien.
b. Peningkatan pelayanan antar jemput dengan
ambulan 24 jam untuk pasien dalam kota.
c. Menggunakan standar pelayanan rumah sakit.
3. Perspektif Pelanggan
Untuk memicu peningkatan kepuasan pasien
dilakukan dengan pendekatan:
a. Peningkatan penerimaan pasien dengan
jaminan kesehatan dari pemerintah.
b. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan
kebutuhan pasien.
d. Peningkatan kepuasan pasien.
4. Perspektif Keuangan
Perspektif ini dilakukan dengan cara efisiensi dan
efektivitas anggaran serta dilakukan kesesuaian
antara realisasi dengan anggaran.
Keterbatasan:
Penelitian tentang Pengembangan Balanced Scorecard
pada RSU Kaliwates PT. Rolas Nusantara Medika Jember