Oleh:
FIKA ERISYA ISLAMEY
S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
JL. Karimata No.49 Jember 68121 Telepon : 082234175251
Website : www.unmuhjember.ac.id
Juli, 2016
ABSTRACT
This study aims to determine how the environment on the accounting treatment
of waste pengelolahan Hospital in Jember Lungs regarding identification,
measurement, recognition, presentation and disclosure. Research conducted at the
Hospital of Lung Jember, using primary data and secondary data. Research type used is
qualitative data. Data collection technique used observation, interview and
documentation. Data analysis technique is done by comparing the results of interviews
and documentation to determine the accounting treatment of hospital waste
management by comparing it with SFAS No. 33 About Accounting General Mining
governing PLH (pengelolahan Environment). Based on the results of this research is
that the costs of hospital waste lung pengelolahan jember consisting of procurement
costs, maintenance costs, the cost of consumables, the cost of inspection costs, and
freight costs. The hospital also has done stage accounting treatment for the
management of the waste that has been done.
ABSTRAK
1
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
2
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
lingkungan hidup apabila tidak dikaitkan dalam hal bisnis saja, padahal
dikelolah dengan baik. akuntansi juga dapat digunakan dalam
Menurut Permenkes, upaya pelestarian lingkungan. Menurut
1204/Menkes/PerXI/2004, yang Aniela (2012:15), akuntansi berperan
mengatur tentang Persyaratan dalam upaya pelestarian lingkungan,
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, yaitu melalui pengungkapan sukarela
rumah sakit sebagai sarana pelayanan dalam laporan keuangan terkait dengan
kesehatan, tempat berkumpulnya orang biaya lingkungan atau environmental
sakit maupun orang sehat ataupun dapat costs. Sistem akuntansi yang ada
menjadi tempat penularan penyakit serta didalamnya terdapat akun-akun terkait
memungkinkan terjadinya pencemaran dengan biaya lingkungan ini disebut
lingkungan dan gangguan kesehatan; sebagai green accounting atau
untuk menghindari resiko dan gangguan environmental accounting.
kesehatan maka perlu penyelenggaraan Akuntansi lingkungan merupakan
kesehatan lingkungan rumah sakit. perkembangan dari akuntansi sosial
Terkait tanggung jawab yang sebagai bentuk tanggung jawab sosial
dibebankan kepada rumah sakit atas pada bidang ilmu akuntansi yang
timbulnya permasalahan lingkungan, berfungsi untuk mengidentifikasi,
seperti kegitan pengelolahan limbah mengakui, mengukur, menyajikan, dan
akibat kegiatan operasionalnya, mengungkapkan akuntansi lingkungan.
tentunya rumah sakit harus Dalam pengelolahan limbah, rumah
mengeluarkan biaya lingkungan terkait sakit perlu menerapkan akuntansi
pengelolahan limbah. Menurut lingkungan untuk mendukung kegiatan
Gunawan (2012:48), biaya lingkungan operasional terutama dalam
adalah biaya yang ditimbulkan akibat pengelolahan limbah sehingga
adanya kulitas lingkungan yang rendah akuntansi lingkungan ini akan menjadi
sebagai akibat dari proses produksi kontrol terhadap tanggung jawab rumah
yang dilakukan perusahaan. sakit.
Biaya lingkungan perlu Penerapan akuntansi lingkungan
dilaporkan secara terpisah berdasarkan juga bertujuan untuk mengetahui
klasifikasi biayanya.Hal ini dilakukan seberapa besar biaya lingkungan yang
supaya laporan biaya lingkungan dapat dikeluarkan dalam mengelolah limbah
dijadikan informasi untuk mengevaluasi tersebut dengan menggunakan sistem
kinerja operasional perusahaan terutama akuntansi sehingga dapat
yang berdampak lingkungan. Elyafei meminimalkan biaya yang dikeluarkan,
(2012), perusahaan juga harus membuat dapat mengontrol tanggung jawab
akun khusus untuk biaya pengelolahan rumah sakit dalam menjaga lingkungan
limbah dalam laporan keuangannya, sekitarnya.
sehingga pihak pengguna laporan Dalam pengelolahan dan
keuangan, baik internal maupun penanganan limbah ini memerlukan
eksternal percaya bahwa perusahaan perhitungan biaya melalui perlakuan
telah mengelolah limbahnya dengan akuntansi yang tersistematis dengan
baik, ditujukan dengnan adanya biaya baik. Perlakuan akuntansi lingkungan
khusus pengelolahan limbah. meliputi proses mengidentifikasi,
Akuntansi merupakan suatu mengakui, mengukur, menyajikan dan
sistem informasi yang menyediakan mengungkapkan informasi perhitungan
laporan untuk para penggunanya biaya pengelolahan limbah pada rumah
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi sakit. Hal ini merupakan masalah
perusahaan.Akuntansi sering kali hanya akuntansi yang menarik untuk
3
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
4
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
5
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
6
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
langsung akutan dan akuntansi orang sehat, atau dapat menjadi tempat
lingkungan dapat berperan dalam penularan penyakit serta
membantu masalah penanganan memungkinkan terjadinya pencemaran
lingkungan. Menurut Gunawan lingkungan dan gangguan kesehatan”.
(2012:48), akuntansi lingkungan telah Pengertian rumah sakit menurut
menjadi perhatian akuntan karena Peraturan Menteri Kesehatan Republik
perusahan perlu menyampaikan Indonesia No.
informasi mengenai aktivitas 340/MENKES/PER/III/2010 adalah :
perlindungan lingkungan pada “Rumah sakit adalah institusi pelayanan
stakeholder. Perusahaan tidak hanya kesehatan yang menyelenggarakan
menyampaikan informasi mengenai pelayanan kesehatan perorangan secara
keuangan tetapi juga perlu paripurna yang menyediakan pelayanan
memperhatikan kepentingan lingkungan rawat inap, rawat jalan dan gawat
dimana perusahaan darurat”.
beroperasi.Akuntansi lingkungan adalah Sedangkan berdasarkan undang-
istilah yang berkaitan dengan undang No. 44 Tahun 2009 tentang
dimasukkannya biaya lingkungan rumah sakit, yang dimaksudkan dengan
kedalam praktik akuntansi perusahaan rumah sakit adalah institusi pelayanan
atau lembaga pemerintah.Biaya kesehatan yang menyelenggarakan
lingkungan adalah dampak baik pelayanan kesehatan perorangan secara
moneter maupun non moneter yang paripurna yang menyediakan pelayanan
harus dipikul sebagai akibat dari rawat inap, rawat jalan, dan gawat
kegiatan yang mempengaruhi kualitas darurat.
lingkungan. Akuntansi lingkungan Dari pengertian diatas, rumah
dipertimbangkan karena menjadi sakit melakukan beberapa jenis
perhatian bagi pemegang saham dan pelayanan diantaranya pelayanan medis,
adanya kesadaran lingkungan dengan pelayanan penunjang medis, pelayanan
cara mengurangi biaya yang perawatan, pelayanan rehabilitasi,
berhubungan dengan lingkungan. pencegahan dan peningkatan kesehatan,
Karena denngan memperhatikan sebagai tempat pendidikan dan atau
kualitas lingkungan maka akan pelatihan medis dan para medis, sebagai
memberikan ketertarikan bagi para tempat penelitian dan pengembangan
investor untuk menanamkan modalnya ilmu dan teknologi bidang kesehatan,
ke perusahaan tersebut. Administrasi umum dan keuangan, serta
Menurut Fasua (2011) fungsi untuk menghindari risiko dan gangguan
akuntansi lingkungan dibagi menjadi 2 kesehatan sebagaimana yang dimaksud,
yaitu: sehingga perlu adanya penyelenggaan
a. Fungsi Internal kesehatan lingkungan rumah sakit
b. Fungsi Eksternal sesuai dengan persyaratan kesehatan.
Rumah Sakit Umum mempunyai
2.1.4 Rumah sakit misi memberikan pelayanan kesehatan
Sesuai dengan Keputusan yang bermutu dan terjangkau oleh
Menteri Kesehatan Republik Indonesia masyarakat dalam rangka meningkatkan
No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang derajat kesehatan masyarakat. Tugas
Persyaratan Kesehatan Lingkungan rumah sakit umum adalah
Rumah Sakit, dinyatakan bahwa : melaksanakan upaya pelayanan
“Rumah sakit merupakan sarana kesehatan secara berdaya guna dan
pelayanan kesehatan, tempat berhasil guna dengan mengutamakan
berkumpulnya orang sakit maupun penyembuhan dan pemulihan yang
7
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
8
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
Limbah padat rumah sakit yang lebih 2.1.6 Pengelolaaan Limbah Rumah
dikenal dengan pengertian sampah Sakit
rumah sakit adalah sesuatu yang Menurut Widiastusi (211:12)
tidak dipakai, tidak disenangi, atau menyatakan pelayanan kesehatan
sesuatu yang harus dibuang yang dikembangkan dengan terus mendorong
umumnya berasal dari kegiatan yang peran serta aktif masyarakat termasuk
dilakukan oleh manusia, dan dunia usaha. Usaha perbaikan kesehatan
umumnya bersifat padat (Azwar, masyarakat terus dikembangkan antara
1990). Limbah padat rumah sakit lain melalui pencegahan dan
adalah semua limbah rumah sakit pemberantasan penyakit menular,
yang berbentuk padat akibat kegiatan penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
rumah sakit yang terdiri dari limbah penyediaan air bersih, penyuluhan
medis padat dan non medis kesehatan serta pelayanan kesehatan ibu
(Keputusan MenKes R.I. dan anak. Sehubungan dengan hal
No.1204/MENKES/SK/X/2004), tersebut, pengelolahan limbah rumah
yaitu : sakit merupakan bagian dari penyehatan
lingkungan di rumah sakit juga
1. Limbah non medis adalah limbah mempunyai tujuan untuk melindungi
padat yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat dari bahayapencemaran
di luar medis yang berasal dari lingkungan yang bersumber dari limbah
dapur, perkantoran, taman dan rumah sakit serta mencegah infeksi
halaman yang dapat dimanfaatkan unsyur yang terkait dengan
kembali apabila ada teknologi. penyelenggaraan kegiatan pelayanan
Penyimpanannya pada tempat rumah sakit.
sampah berplastik hitam. Pemusnahan limbah medis
2. Limbah medis padat adalah limbah haruslah dengan menggunakan cara
padat yang terdiri dari : pembakaran, perlu dijaga keutuhan
a. limbah infeksius dan limbah kemasannya pada waktu sampah
patologi, penyimpanannya pada tersebut ditangani. Banyak sistem
tempat sampah berplastik kuning. pembakaran atau insenerasi yang
b. limbah farmasi (obat kadaluarsa), menggunakan peralatan mekanik.
penyimpanannya pada tempat Namun, usahakan untuk melakukan
sampah berplastik coklat. pengolahan limbah medis yang sesuai
c. limbah sitotoksis adalah limbah dengan peraturan berlaku dan
berasal dari sisa obat pelayanan pengolahan ramah lingkungan.
kemoterapi. Penyimpanannya Limbah Cair Rumah Sakit
pada tempat sampah berplastik adalah semua air buangan termasuk
ungu. tinja yang berasal dari kegiatan RS,
d. Limbah medis padat tajam seperti yang kemungkinan mengandung
pecahan gelas, jarum suntik, pipet mikroorganisme bahan beracun, dan
dan alat medis lainnya. radio aktif serta darah yang berbahaya
Penyimpanannya pada safety bagi kesehatan (Depkes RI, 2006).
box/container. Penanganannya melalui IPAL (Instalasi
e. Limbah radioaktif adalah limbah Pengolahan Air Limbah). Air limbah
berasal dari penggunaan medis rumah sakit adalah seluruh buangan cair
ataupun riset di laboratorium yang yang berasal dari hasil proses seluruh
berkaitan dengan zat-zat kegiatan rumah sakit, yang meliputi :
radioaktif. Penyimpanannya pada limbah cair domestik, yakni buangan
tempat sampah berplastik merah. kamar dari rumah sakit yang
9
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
10
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
11
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
12
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
13
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
14
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
15
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
16
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
17
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
hidup adalah biaya yang timbul atas 4. Pengukuran yang dilakukan oleh
usaha mengurangi dan mengendalikan pihak rumah sakit yaitu
dampak negatif kegiatan pertambangan, menggunakan biaya historis.
dan biaya rutin lainnya. 5. Rumah Sakit Paru Jember tidak
membuat laporan secara khusus
Dengan demikian biaya yang untuk pengelolaan limbah.
timbul untuk mencegah dan mengatasi 6. Rumah Sakit Paru Jember dalam
terjadinya kerusakan lingkungan akibat mengidentifikasi, mengukur,
dari kegiatan operasional Rumah Sakit menilai, menyajikan dan
Paru Jember yang biasa disebut dengan menegungkap mengenai kegiatan
biaya pengelolahan limbah juga dapat pengolahan limbahnya dalam
dikategorikan sebagai biaya akuntansi menggunakan kebijakan
pengelolahan lingkungan. yang telah ditetapkan oleh rumah
sakit. Namun secara tidak langsung
5. KESIMPULAN DAN SARAN pihak rumah sakit sudah mengikuti
5.1 Kesimpulan teori dan standar akuntansi
Dari pembahasan yang diuraikan keuangan yang ada.
pada bab 4, berdasarkan pembahasan
dan tujuan penelitian yang akan dicapai 5.2 Keterbatasan
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai Penelitian ini memiliki beberapa
berikut: keterbatasan sebagai berikut :
1. Biaya – biaya terkait pengolahan 1. Penelitian inin hanya difokuskan
limbah oleh rumah sakit pada akuntansi lingkungan dalam
teridentifikasi atas beberapa biaya, hal untuk mengetahui perlakuan
yaitu : akuntansi terhadap pengelolaan
a. Limbah Cair : limbah rumah sakit, dalam hal ini
1) Biaya Pemeliharaan peneliti tidak membahas secara
2) Biaya Bahan Habis Pakai menyeluruh mengenai akuntansi
3) Biaya Pemeriksaan lingkungan
b. Limbah Padat : 2. Belum adanya standar yang
1) Biaya Pengadaan Mesin mengatur mengenai perlakuan
2) Biaya Pemeliharaan akuntansi dalam hal pengelolahan
3) Biaya Bahan Habis Pakai limbah sehingga kurang bias
4) Biaya Bahan Bakar dibandingkan sebagai tujuan
c. Limbah Sampah Non Medis peneliti.
1) Biaya Pengangkutan
2. Biaya – biaya yang dikeluarkan 5.3 Saran
untuk pengelolahan limbah tersebut Berdasarkan kesimpulan yang
diakui pada saat terjadinya transaksi telah dipaparkan diatas maka saran yang
yang disajikan dan diungkapkan dapat diberikan adalah :
kedalam laporan operasional rumah
sakit. 1. Rumah Sakit Paru Jember
3. Rumah sakit paru jember melalui a. Rumah sakit sebaiknya lebih
bagian instalasi sanitasi dan memperinci biaya – biaya yang
keindahan lingkungan menentukan dikeluarkan dalam pengelolahan
segala kebutuhan yang disertai limbah, agar dapat memudahkan
dengan besarnya biaya yang dalam menelusuri biaya tersebut
dibutuhakan. sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
18
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
19
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.
20