Anda di halaman 1dari 20

Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

PERLAKUAN AKUNTANSI LINGKUNGAN TERHADAP


PENGELOLAAN LIMBAH PADA RUMAH SAKIT PARU JEMBER

Oleh:
FIKA ERISYA ISLAMEY
S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
JL. Karimata No.49 Jember 68121 Telepon : 082234175251
Website : www.unmuhjember.ac.id
Juli, 2016

ABSTRACT

This study aims to determine how the environment on the accounting treatment
of waste pengelolahan Hospital in Jember Lungs regarding identification,
measurement, recognition, presentation and disclosure. Research conducted at the
Hospital of Lung Jember, using primary data and secondary data. Research type used is
qualitative data. Data collection technique used observation, interview and
documentation. Data analysis technique is done by comparing the results of interviews
and documentation to determine the accounting treatment of hospital waste
management by comparing it with SFAS No. 33 About Accounting General Mining
governing PLH (pengelolahan Environment). Based on the results of this research is
that the costs of hospital waste lung pengelolahan jember consisting of procurement
costs, maintenance costs, the cost of consumables, the cost of inspection costs, and
freight costs. The hospital also has done stage accounting treatment for the
management of the waste that has been done.

Keywords: environmental accounting, waste management coats, accounting treatment.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi


lingkungan terhadap pengelolahan limbah pada Rumah Sakit Paru Jember menyangkut
Identifikasi, pengukuran, pengakuan, penyajian, dan pengungkapannya. Penelitian yang
dilakukan di Rumah Sakit Paru Jember, menggunakan data primer dan data sekunder.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah data kualitatif. Teknik pengumpulan data
menggunakan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
dilakukan dengan membandingkan hasil wawancara dan dokumentasi untuk mengetahui
perlakuan akuntansi atas pengelolaan limbah rumah sakit dengan membandingkannya
dengan PSAK No. 33 Tentang Akuntansi Pertambangan Umum yang mengatur PLH
(Pengelolahan Lingkungan Hidup). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa
biaya-biaya pengelolahan limbah rumah sakit paru jember terdiri atas biaya pengadaan,
biaya pemeliharaan, biaya bahan habis pakai, biaya biaya pemeriksaan, dan biaya
pengangkutan. Rumah sakit juga telah melakukan tahapan perlakuan akuntansi atas
pengelolaan limbah yang telah dilakukan.
Kata Kunci : akuntansi lingkungan, biaya pengelolaan limbah, perlakuan akuntansi.

1
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

I. PENDAHULUAN lingkungan hidup, limbah diartikan


1.1 Latar belakang sebagai proses masuknya mahluk hidup
Di Indonesia perusahan atau atau zat dan energi maupun komponen
organisasi berkembang begitu pesat lain kedalam lingkungan hidup oleh
dengan semakin banyaknya kebutuhan kegiatan manusia sehingga kualitasnya
yang ingin dipenuhi oleh masyarakat. menurun sampai ke tingkat tertentu
Perusahaan melakukan kegiatan yang menyebabkan lingkungan itu tidak
usahanya dengan menggunakan sumber dapat berfungsi sesuai dengan
daya berupa bahan baku dan tenaga fungsinya. Maka dari itu perusahaan
kerja untuk menghasilkan barang atau mulai menerapkan pengelolahan
jasa yang akan digunakan oleh lingkungan sebagai upaya untuk
masyarakat. Dengan adanya kegiatan mengurangi dampak negatif dari
operasional yang dilakukan maka kegiatan operasionalya.
otomatis perusahaan memiliki tanggung Dengan melakukan pengelolahan
jawab terhadap lingkungan disekitarnya. lingkungan maka hal tersebut menjadi
Dari kegiatan operasional perusahaan bentuk tanggung jawab perusahaan
akan menghasilkan dampak positif dan dalam mengatasi masalah limbah hasil
dampak negatif yang akan berdampak operasional perusahaan. Pengelolahan
secara langsung maupun tidak langsung limbah operasional perusahaan tersebut
terhadap masyarakat disekitar dilakukan dengan cara tersistematis
perusahaan. melalui proses yang memerlukan biaya
Namun yang kita ketahui khusus sehingga perusahaan melakukan
perusahaan cenderung hanya mencari pengalokasian nilai biaya tersebut
keuntungan yang sebesar-besarnya dalam pencatatan keuangan perusahaan.
tanpa memperhatikan dampaknya Dengan begitu perusahaan perlu
terhadap lingkungan. Dampak positif menerapkan suatu sistem yang dapat
yang ditimbulkan perusahaan adalah menjadi kontrol terhadap tanggung
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat jawab perusahaan pada lingkungan
dan dapat mengurangi angka tempat perusaaan beroperasi.
pengangguran.Sedangkan dampak Sama halnya dengan perusahaan,
negatif yang di timbulkan akibat rumah sakit sebagai organisasi jasa
kegiatan operasional bagi masyarakat yang bergerak dibidang kesehatan
cukup besar dan sukar dikendalikan, memberikan dampak positif dan juga
misalnya : polusi udara, polusi suara, dapat memberikan dampak negatif bagi
keracunan, limbah dan sebagainya. masyarakat yaitu limbah yang
Namun saat ini perusahaan mulai sadar berpotensi mencemari lingkungan dan
akan dampak negatif yang ditimbulkan menularkan penyakit.Limbah rumah
dari kegiatan operasionalnya, hal ini sakit merupakan semua limbah yang
didukung dengan regulasi dari dihasilkan dari kegiatan rumah sakit
pemerintah seperti Undang-Undang No. dalam bentuk padat, cair, pasta (gel)
No. 23 tahun 1997 tentang perlindungan maupun gas yang dapat mengandung
dan pengelolahan lingkungan hidup mikro organisme pathogen bersifat
yang mewajibkan bagi setiap infeksius, bahan kimia beracun, dan
perusahaan untuk melakukan sebagian bersifat radioaktif (Depkes,
pengelolahan lingkungan hidup 2006).Limbah rumah sakit cendenrung
sehubungan dengan aktivitas usahanya. bersifat infeksius dan kimia beracun
Dalam Undang-Undang No. 23 yang dapat mempengaruhi kesehatan
tahun 1997 tentang pengelolahan manusia, memperburuk kelestarian

2
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

lingkungan hidup apabila tidak dikaitkan dalam hal bisnis saja, padahal
dikelolah dengan baik. akuntansi juga dapat digunakan dalam
Menurut Permenkes, upaya pelestarian lingkungan. Menurut
1204/Menkes/PerXI/2004, yang Aniela (2012:15), akuntansi berperan
mengatur tentang Persyaratan dalam upaya pelestarian lingkungan,
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, yaitu melalui pengungkapan sukarela
rumah sakit sebagai sarana pelayanan dalam laporan keuangan terkait dengan
kesehatan, tempat berkumpulnya orang biaya lingkungan atau environmental
sakit maupun orang sehat ataupun dapat costs. Sistem akuntansi yang ada
menjadi tempat penularan penyakit serta didalamnya terdapat akun-akun terkait
memungkinkan terjadinya pencemaran dengan biaya lingkungan ini disebut
lingkungan dan gangguan kesehatan; sebagai green accounting atau
untuk menghindari resiko dan gangguan environmental accounting.
kesehatan maka perlu penyelenggaraan Akuntansi lingkungan merupakan
kesehatan lingkungan rumah sakit. perkembangan dari akuntansi sosial
Terkait tanggung jawab yang sebagai bentuk tanggung jawab sosial
dibebankan kepada rumah sakit atas pada bidang ilmu akuntansi yang
timbulnya permasalahan lingkungan, berfungsi untuk mengidentifikasi,
seperti kegitan pengelolahan limbah mengakui, mengukur, menyajikan, dan
akibat kegiatan operasionalnya, mengungkapkan akuntansi lingkungan.
tentunya rumah sakit harus Dalam pengelolahan limbah, rumah
mengeluarkan biaya lingkungan terkait sakit perlu menerapkan akuntansi
pengelolahan limbah. Menurut lingkungan untuk mendukung kegiatan
Gunawan (2012:48), biaya lingkungan operasional terutama dalam
adalah biaya yang ditimbulkan akibat pengelolahan limbah sehingga
adanya kulitas lingkungan yang rendah akuntansi lingkungan ini akan menjadi
sebagai akibat dari proses produksi kontrol terhadap tanggung jawab rumah
yang dilakukan perusahaan. sakit.
Biaya lingkungan perlu Penerapan akuntansi lingkungan
dilaporkan secara terpisah berdasarkan juga bertujuan untuk mengetahui
klasifikasi biayanya.Hal ini dilakukan seberapa besar biaya lingkungan yang
supaya laporan biaya lingkungan dapat dikeluarkan dalam mengelolah limbah
dijadikan informasi untuk mengevaluasi tersebut dengan menggunakan sistem
kinerja operasional perusahaan terutama akuntansi sehingga dapat
yang berdampak lingkungan. Elyafei meminimalkan biaya yang dikeluarkan,
(2012), perusahaan juga harus membuat dapat mengontrol tanggung jawab
akun khusus untuk biaya pengelolahan rumah sakit dalam menjaga lingkungan
limbah dalam laporan keuangannya, sekitarnya.
sehingga pihak pengguna laporan Dalam pengelolahan dan
keuangan, baik internal maupun penanganan limbah ini memerlukan
eksternal percaya bahwa perusahaan perhitungan biaya melalui perlakuan
telah mengelolah limbahnya dengan akuntansi yang tersistematis dengan
baik, ditujukan dengnan adanya biaya baik. Perlakuan akuntansi lingkungan
khusus pengelolahan limbah. meliputi proses mengidentifikasi,
Akuntansi merupakan suatu mengakui, mengukur, menyajikan dan
sistem informasi yang menyediakan mengungkapkan informasi perhitungan
laporan untuk para penggunanya biaya pengelolahan limbah pada rumah
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi sakit. Hal ini merupakan masalah
perusahaan.Akuntansi sering kali hanya akuntansi yang menarik untuk

3
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

dilakukan peneliti karena biaya-biaya mempunyai hubungan langsung


yang dikeluarkan dalam pengelolahan maupun tidak langsung dengan kegiatan
limbah ini nantinya akan disajikan produksi.Maka perlu dilakukan
kedalam laporan keuangan sebagai pengelolahan lingkungan hidup untuk
bentuk pertanggungjawaban rumah mengurangi dampak negatif kegiatan
sakit. usaha penambangan.
Penelitian ini mengambil objek di Peneliti memilih objek Rumah
Rumah Sakit Paru Jember yang Sakit Paru Jember karena alasan yang
merupakan sebuah perusahaan yang telah dijelaskan seperti diatas selain itu
bergerak dalam bidang pelayanan jasa sampai saat ini belum pernah dilakukan
kesehatan masyarakat. Dalam proses penelitian sebelumnya pada Rumah
pelayanan jasa Rumah Sakit Paru Sakit Paru Jember tentang akuntansi
Jember berpotensi mengahasilkan lingkungan terhadap pengelolahan
limbah. Limbah yang dihasilkan oleh limbah.Berdasarkan latar belakang
Rumah Sakit Paru Jember adalah masalah yang telah dipaparkan diatas,
limbah medis berupa limbah padat dan maka penelitian ini akan dikerjakan
limbah cair.Dalam pengelolahan limbah lebih lanjut oleh peneliti dalam sebuah
padat Rumah Sakit Paru Jember skripsi yang berjudul “PERLAKUAN
memiliki Incenarator yang digunakan AKUNTANSI LINGKUNGAN
untuk pembakaran limbah.Sedangkan TERHADAP PENGELOLAHAN
untuk pengelolahan limbah cair Rumah LIMBAH PADARUMAH SAKIT
Sakit Paru Jember memiliki IPAL PARU JEMBER”
(Instalasi Pegelolahan Air
Limbah).Limbah yang dihasilkan harus 1.1 Perumusan Masalah
dikelola dengan baik agar tidak Pada uraian latar belakang
menimbulkan dampak negatif bagi masalah diatas telah dijelaskan
pasien, pengunjung, pegawai rumah bahwasanya Rumah Sakit Paru Jembe
sakit, dan masyarakat sekitar rumah rmenghasilkan beberapa macam limbah,
sakit. sehingga harus melakukan pengelolahan
Dalam mengelolahan limbah atas limbah tersebut agar tidak
tersebut tentunya ada biaya-biaya yang mengganggu lingkungan. Dalam
dikeluarkan.Pada proses perhitungan pengelolahan limbah tersebut tentunya
dan pelaporan biaya terkait membutuhkan biaya-biaya yang harus
pengelolahan limbah tidaklah selalu dikeluarkan oleh Rumah Sakit Paru
sama dalam setiap perusahaan baik Jember.Pada dasarnya biaya-biaya yang
perusahaan dagang maupun jasa. Hal ini digunakan dalam pengelolahan limbah
dikarenakan dalam Penyataan Standar tersebut seharusnya mengacu pada
Akuntansi Keuangan (PSAK) belum akuntansi lingkungan yang akan
diatur secara khusus mengenai diterapkan melalui perlakuan akuntansi
akuntansi lingkungan hidup, namun ada sebagai berikut : mengidentifikasi,
PSAK tertentu yang sudah mengakui, mengukur, menyajikan dan
mencantumkan masalah Pengelolahan mengungkapkan informasi mengenai
Lingkungan Hidup (PLH) didalamnya, perhitungan biaya pengelolahan limbah.
yaitu PSAK nomer 33 (IAI,2011) yang Dengan latar belakang masalah
berkaitan dengan masalah lingkugan tersebut maka rumusan masalah yang
hidup. Menyatakan bahwa biaya ada di penelitian ini adalah :“
pengelolahan lingkungan hidup Bagaimana perlakuan akuntansi
merupakan salah satu jenis biaya lingkungan terhadap pengelolahan
penambanganyang pokok, baik yang limbah pada Rumah Sakit Paru Jember

4
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

menyangkut Identifikasi, pengukuran, menginterprestasikan hasilnya (Ghozali


pengakuan, penyajian, dan dan Anis, 2007).Akuntansi menurut
pengungkapannya? ” Abubakar. A & Wibowo (2004) adalah
proses identifikasi, pencatatan dan
1.2 Tujuan Penelitian komunikasi terhadap transaksi ekonomi
Berdasarkan latar belakang dari suatu entitas/perusahaan.
masalah dan rumusan masalah yang Sedangkan menurut (Jusup,2005:5)
telah disebutkan diatas, maka tujuan akuntansi didefinisikan sebagai proses
penelitian ini : Untuk mengetahui pencatatan, penggolongan, peringkasan,
bagaimana perlakuan akuntansi pelaporan, dan penganalisisan data
lingkungan terhadap pengelolahan keuangan suatu organisasi.
limbah pada Rumah Sakit Paru Jember Definisi lingkungan secara umum
menyangkut Identifikasi, pengukuran, adalah segala sesuatu yang ada disekitar
pengakuan, penyajian, dan manusia serta mempengauhi kehidupan
pengungkapannya. manusia baik secara langsung maupun
tidak langsung. Menurut
1.3 Manfaat Penelitian (Darsono,1995) pengertian lingkungan
Berdasarkan tujuan penelitian bahwa semua benda dan kondisi,
yang telah ditetapkan maka hasil termasuk manusia dan kegiatan mereka,
penelitian ini diharapkan dapat yang terkandung dalam ruang dimana
mempunyai manfaat sebagai berikut : manusia dan mempengaruhi
a. Manfaat Bagi Peneliti kelangsungan hidup dan lesejahteraan
Sebagai proses pembelajaran untuk manusia dan badan-badan hidup
menambah ilmu pengetahuan dan lainnya.
wawasan mengenai perlakuan Menurut PSAK No 33 (2011),
akuntansi terhadap pengelolahan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
limbah pada Rumah Sakit. dengan semua benda, daya, keadaan,
b. Manfaat Bagi Rumah Sakit dan mahluk hidup, termasuk
Sebagai bahan pertimbangan pihak didalamnya manusia dan perilakunya,
manajemen dalam pengambilan yang mempengaruhi kelangsungan
keputusan terutama pada perlakuan perikehidupan dan kesejahteraan
akuntansi lingkungan dalam hal manusia, serta mahluk hidup lainnya.
pengelolahan limbah Rumah Sakit. Akuntansi lingkungan adalah
c. Manfaat Bagi Peneliti Lain suatu istilah yang berupaya untuk
Sebagai sumber informasi dan bahan menspesifikasikan pembiayaan yang
masukan bagi peneliti lebih lanjut dilakukan perusahaan dan pemerintah
demi pengembangan ilmu akuntansi dalam melakukan konservasi
lingkungan. lingkungan ke dalam pos lingkungan
didalam praktek bisnis perusahaan dan
2. TINJAUAN PUSTAKA pemerintah. Dari kegiatan konservasi
2.1 Tinjauan Teori lingkungan ini pada akhirnya akan
2.1.1 Pengertian Akuntansi muncul biaya lingkungan yang harus
Lingkungan ditanggungperusahaan. Akuntansi
Akuntansi adalah sebuah seni lingkungan juga dapat dianalogikan
untuk mencatat, mengklasifikasi dan sebagai suatu kerangka kerja
meringkas transaksi atau peristiwa yang pengukuran yang kuantitatif terhadap
dilakukan oleh perusahaan sedemikian kegiatan konservasi lingkungan yang
rupa dalam bentuk uang, atau paling dilakukan perusahaan (Lindrianasari,
tidak memiiki sifat keuangan dan 2007).

5
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

Akuntansi lingkungan perkembangannya akuntasi tidak hanya


merupakan bidang ilmu akuntansi yang sebatas proses pertanggung jawaban
berfungsi dan mengidentifikasikan, social lingkungan sebagai ilmu
mengukur, menilai, dan melaporkan akuntansi yang relative baru. Akuntansi
akuntansi biaya lingkungan menurut lingkungan menunjukkan biaya riil atas
Mathew danParrerra (1996). Sedangkan input dan proses bisnis memastikan
lingkungan yang diartikan sebagai adanya efisiensi biaya, selain itu juga
lingkungan hidup oleh Undang-Undang dapat diginakan untuk mengukur biaya
No.32 Tahun 2009 tentang kualitas dan jasa. Tujuan utamanya
perlindungan dan pengelolahan adalah dipatuhinya perundangan-
lingkungan hidup dalam pasal 1 angka 1 undangan tentang perlingdungan
adalah sebagai berikut: lingkungan untuk menemukan efisiensi
yang menguragi dampak dan biaya
“…kesatuan ruang dengan lingkungan.
semua benda, daya, keadaan, dan Menurut Winarno (2007), terdapat
mahluk hidup, termasuk beberapa maksud dikembangkannya
didalamnya manusia dan akuntansi lingkungan, yaitu :
perilakunya, yang mempengaruhi a. Sebagai alat manajemen lingkungan
kelangsungan perikehidupan dan b. Sebagai alat komunikasi dengan
kesejahteraan manusia dan mahluk public
hidup lainnya” Dari berbagai pendapat diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwasanya
Dari berbagai pendapat diatas dalam akuntansi secara umum yang
dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi adalah pengukuran dan
akuntansi lingkungan adalah kegiatan pencatatan terhadap dampak yang
pencatatan, pengukuran, dan timbul dari hubungan (transaksi) antara
pengidentifikasian biaya-biaya terkait perusahaan dengan pelanggan atau
lingkungan yang ditimbulkan akibat konsumen produk namun dalam
kegiatan operasional perusahaan yang akuntansi linkungan lebih terpaku pada
berpengaruh pada lingkungan, dan masalah aspek social atau dampak dari
dapat digunakan untuk pendukung kegiatan secara teknis, misalnya pada
keputusan manajemen terkait bisnis saat penggunaan alat atau bahan baku
perusahaan serta sebagai upaya untuk perushaan yang kemudian akan
meningkatkan pertanggungjawaban menghasilkan limbah produksi yang
social dan lingkungan perusahaan serta berbahaya. Akuntansi lingkungan
untuk mengetahui kinerja operasional sangat penting dalam hal ini sebab
perusahaan yang berbasis pada khususnya di Indoesia saat ini terlalu
perlinddungan lingkungan. banyak perusahaan baik badan usaha
milik Negara maupun swasta yang
2.1.2 Tujuan Penerapan Akuntansi dalam pelaksanaan produksi perusahaan
Lingkungan yang tentu memerlukan alokasi biaya
Kemunculan akuntansi penanganan khusus untuk hal tersebut.
lingkungan dari akuntansi yang
berfungsi untuk menilai dampak 2.1.3 Peran Akuntansi Lingkungan
negative aktifitas perusahaan terhadap Masalah lingkungan saat ini tidak
lingkungan, maka terdapat beberapa lagi merupakan masalah yang hanya
maksud dikembangkannya akuntansi diperhatikan oleh pakar lingkungan
lingkungan yang dikemukakan melalui melainkan telah menjadi masalah
pendapat beberapa ahli. Menurut ekonomi (Sudarno,2006). Secara tidak
Susanti (2014:3), pada

6
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

langsung akutan dan akuntansi orang sehat, atau dapat menjadi tempat
lingkungan dapat berperan dalam penularan penyakit serta
membantu masalah penanganan memungkinkan terjadinya pencemaran
lingkungan. Menurut Gunawan lingkungan dan gangguan kesehatan”.
(2012:48), akuntansi lingkungan telah Pengertian rumah sakit menurut
menjadi perhatian akuntan karena Peraturan Menteri Kesehatan Republik
perusahan perlu menyampaikan Indonesia No.
informasi mengenai aktivitas 340/MENKES/PER/III/2010 adalah :
perlindungan lingkungan pada “Rumah sakit adalah institusi pelayanan
stakeholder. Perusahaan tidak hanya kesehatan yang menyelenggarakan
menyampaikan informasi mengenai pelayanan kesehatan perorangan secara
keuangan tetapi juga perlu paripurna yang menyediakan pelayanan
memperhatikan kepentingan lingkungan rawat inap, rawat jalan dan gawat
dimana perusahaan darurat”.
beroperasi.Akuntansi lingkungan adalah Sedangkan berdasarkan undang-
istilah yang berkaitan dengan undang No. 44 Tahun 2009 tentang
dimasukkannya biaya lingkungan rumah sakit, yang dimaksudkan dengan
kedalam praktik akuntansi perusahaan rumah sakit adalah institusi pelayanan
atau lembaga pemerintah.Biaya kesehatan yang menyelenggarakan
lingkungan adalah dampak baik pelayanan kesehatan perorangan secara
moneter maupun non moneter yang paripurna yang menyediakan pelayanan
harus dipikul sebagai akibat dari rawat inap, rawat jalan, dan gawat
kegiatan yang mempengaruhi kualitas darurat.
lingkungan. Akuntansi lingkungan Dari pengertian diatas, rumah
dipertimbangkan karena menjadi sakit melakukan beberapa jenis
perhatian bagi pemegang saham dan pelayanan diantaranya pelayanan medis,
adanya kesadaran lingkungan dengan pelayanan penunjang medis, pelayanan
cara mengurangi biaya yang perawatan, pelayanan rehabilitasi,
berhubungan dengan lingkungan. pencegahan dan peningkatan kesehatan,
Karena denngan memperhatikan sebagai tempat pendidikan dan atau
kualitas lingkungan maka akan pelatihan medis dan para medis, sebagai
memberikan ketertarikan bagi para tempat penelitian dan pengembangan
investor untuk menanamkan modalnya ilmu dan teknologi bidang kesehatan,
ke perusahaan tersebut. Administrasi umum dan keuangan, serta
Menurut Fasua (2011) fungsi untuk menghindari risiko dan gangguan
akuntansi lingkungan dibagi menjadi 2 kesehatan sebagaimana yang dimaksud,
yaitu: sehingga perlu adanya penyelenggaan
a. Fungsi Internal kesehatan lingkungan rumah sakit
b. Fungsi Eksternal sesuai dengan persyaratan kesehatan.
Rumah Sakit Umum mempunyai
2.1.4 Rumah sakit misi memberikan pelayanan kesehatan
Sesuai dengan Keputusan yang bermutu dan terjangkau oleh
Menteri Kesehatan Republik Indonesia masyarakat dalam rangka meningkatkan
No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang derajat kesehatan masyarakat. Tugas
Persyaratan Kesehatan Lingkungan rumah sakit umum adalah
Rumah Sakit, dinyatakan bahwa : melaksanakan upaya pelayanan
“Rumah sakit merupakan sarana kesehatan secara berdaya guna dan
pelayanan kesehatan, tempat berhasil guna dengan mengutamakan
berkumpulnya orang sakit maupun penyembuhan dan pemulihan yang

7
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

dilaksanakan secara serasi dan terpadu generasi mendatang.Pemerintah


dengan peningkatan dan pencegahan maupun masyarakat yng bertempat
serta pelaksanaan upaya rujukan. tinggal di kawasan industri tentu saja
Fungsi Rumah Sakit menurut menginginkan kawasan industri yang
Undang-undang No. 44 Tahun 2009 ramah lingkungan.
yaitu : Pengertian limbah rumah sakit
a. Penyelenggaraan pelayanan adalah semua limbah yang dihasilkan
pengobatan dan pemulihan kesehatan dari kegiatan Rumah Sakit dalam
seuai dengan standar pelayanan bentuk padat, cair, pasta (gel) maupun
rumah sakit. gas yang dapat mengandung
b. Pemeliharaan dan peningkatan mikroorganisme pathogen bersifat
kesehatan perorangan melalui infeksius, bahan kimia beracun, dan
pelayanan kesehatan yang paripurna sebagian bersifat radioaktif (Depkes,
tingkat kedua dan ketiga sesuai 2006). Limbah rumah sakit cenderung
kebutuhan medis. bersifat infeksius dan kimia beracun
c. Penyelenggaaan pendidikan dan yang dapat mempengaruhi kesehatan
pelatihan sumber daya manusia manusia, memperburuk kelestarian
dalam rangka peningkatan lingkungan hidup apabila tidak dikelola
kemampuan dalam pemberian dengan baik.
pelayanan kesehatn. Untuk mengoptimalkan upaya
d. Penyelenggaraan penelitian dan penyehatan lingkungan Rumah Sakit
pengembangan serta penapisan dari pencemaran limbah yang
teknologi bidang kesehatan dalam dihasilkannya maka Rumah Sakit harus
rangka peningkatan pelayanan mempunyai fasilitas pengelolaan limbah
kesehatan dengan memperhatikan sendiri yang ditetapkan KepMenkes RI
etika ilmu pengetahan bidang No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
kesehatan. Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit yaitu:
2.1.5 Pengertian Limbah Rumah 1. Fasilitas Pengelolaan Limbah padat
Sakit — Setiap Rumah sakit harus
Menurut Widiastuti (2011:14-15) melakukan reduksi limbah dimulai
limbah rumah sakit merupakan segala dari sumber dan harus mengelola dan
limbah yang dihasilkan dari kegiatan mengawasi penggunaan bahan kimia
rumah sakit dan kegiatan penunjang yang berbahaya, beracun dan setiap
lainnya baik berupa medis maupun non peralatan yang digunakan dalam
medis.Dalam pembangunan suatu pengelolaan limbah medis mulai dari
industri, apalagi yang memerlukan pengumpulan, pengangkutan, dan
lahan luas dan berpotensi menimbulkan pemusnahan harus melalui sertifikasi
polusi perlu juga diterapkan adanya dari pihak yang berwenang.
perencanaan pembangunan yang tidak 2. Fasilitas Pengolahan Limbah Cair —
hanya memperhatikan aspek Limbah cair harus dikumpulkan
infrastruktur dan kedekatan pasar saja dalam container yang sesuai dengan
yang menjadi pertimbangan karakteristik bahan kimia dan
utama.Akan tetapi harus dilihat pula radiologi, volume, dan prosedur
aspek jangka panjang.Untuk itu penanganan dan penyimpanannya.
pertumbuhan industri yang sangat pesat Rumah sakit harus memiliki Instalasi
harus tetap memperhatikan aspek Pengolahan Air Limbah sendiri.
konservasi lingkungan guna untuk
kepentingan generasi saat ini maupun

8
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

Limbah padat rumah sakit yang lebih 2.1.6 Pengelolaaan Limbah Rumah
dikenal dengan pengertian sampah Sakit
rumah sakit adalah sesuatu yang Menurut Widiastusi (211:12)
tidak dipakai, tidak disenangi, atau menyatakan pelayanan kesehatan
sesuatu yang harus dibuang yang dikembangkan dengan terus mendorong
umumnya berasal dari kegiatan yang peran serta aktif masyarakat termasuk
dilakukan oleh manusia, dan dunia usaha. Usaha perbaikan kesehatan
umumnya bersifat padat (Azwar, masyarakat terus dikembangkan antara
1990). Limbah padat rumah sakit lain melalui pencegahan dan
adalah semua limbah rumah sakit pemberantasan penyakit menular,
yang berbentuk padat akibat kegiatan penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,
rumah sakit yang terdiri dari limbah penyediaan air bersih, penyuluhan
medis padat dan non medis kesehatan serta pelayanan kesehatan ibu
(Keputusan MenKes R.I. dan anak. Sehubungan dengan hal
No.1204/MENKES/SK/X/2004), tersebut, pengelolahan limbah rumah
yaitu : sakit merupakan bagian dari penyehatan
lingkungan di rumah sakit juga
1. Limbah non medis adalah limbah mempunyai tujuan untuk melindungi
padat yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat dari bahayapencemaran
di luar medis yang berasal dari lingkungan yang bersumber dari limbah
dapur, perkantoran, taman dan rumah sakit serta mencegah infeksi
halaman yang dapat dimanfaatkan unsyur yang terkait dengan
kembali apabila ada teknologi. penyelenggaraan kegiatan pelayanan
Penyimpanannya pada tempat rumah sakit.
sampah berplastik hitam. Pemusnahan limbah medis
2. Limbah medis padat adalah limbah haruslah dengan menggunakan cara
padat yang terdiri dari : pembakaran, perlu dijaga keutuhan
a. limbah infeksius dan limbah kemasannya pada waktu sampah
patologi, penyimpanannya pada tersebut ditangani. Banyak sistem
tempat sampah berplastik kuning. pembakaran atau insenerasi yang
b. limbah farmasi (obat kadaluarsa), menggunakan peralatan mekanik.
penyimpanannya pada tempat Namun, usahakan untuk melakukan
sampah berplastik coklat. pengolahan limbah medis yang sesuai
c. limbah sitotoksis adalah limbah dengan peraturan berlaku dan
berasal dari sisa obat pelayanan pengolahan ramah lingkungan.
kemoterapi. Penyimpanannya Limbah Cair Rumah Sakit
pada tempat sampah berplastik adalah semua air buangan termasuk
ungu. tinja yang berasal dari kegiatan RS,
d. Limbah medis padat tajam seperti yang kemungkinan mengandung
pecahan gelas, jarum suntik, pipet mikroorganisme bahan beracun, dan
dan alat medis lainnya. radio aktif serta darah yang berbahaya
Penyimpanannya pada safety bagi kesehatan (Depkes RI, 2006).
box/container. Penanganannya melalui IPAL (Instalasi
e. Limbah radioaktif adalah limbah Pengolahan Air Limbah). Air limbah
berasal dari penggunaan medis rumah sakit adalah seluruh buangan cair
ataupun riset di laboratorium yang yang berasal dari hasil proses seluruh
berkaitan dengan zat-zat kegiatan rumah sakit, yang meliputi :
radioaktif. Penyimpanannya pada limbah cair domestik, yakni buangan
tempat sampah berplastik merah. kamar dari rumah sakit yang

9
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

kemungkinan mengandung didasarkan pada dampak atau kegiatan


mikroorganisme, bahan kimia beracun tersebut terhadap salah satu aspek
dan radioaktif (Said, 1999). Menurut lingkungan atau dapat juga terhadap
Azwar (1990), air limbah atau air bekas kesatuan dan atau kaitannya dengan
adalah air yang tidak bersih dan aspek-aspek lingkungan lainnya
mengandung berbagai zat yang bersifat dalambatas wilayah yang telah
membahayakan kehidupan manusia atau ditentukan. Perlu diketahui bahwa
hewan, yang lazimnya muncul karena dampak terhadap lingkungan atas dasar
hasil perbuatan manusia termasuk kemungkinan timbulnya dampak positif
industri. atau dampak negative tidak boleh
Limbah rumah sakit bila dalam dipandang sebagai factor yang masing-
pengelolahannya dilakukan dengan baik masing berdiri sendiri, melainkan harus
dan benar maka akan menjadi aman diperhitungkan bobotnya guna
bagi lingkungan, sehingga bahaya yang dipertimbangkan hubungan
tidak diinginkan bagi masyarakat pada timbalbaliknya untuk mengambil
umunya dapat diatasi. Upaya keputusan.
pengelolahan limbah rumah sakit pada
dasarnya merupakan upaya mengurangi 2.1.8 Biaya Lingkungan
volume, konsentrasi atau bahaya Dampak dari pencemaran
limbah, setelah proses produksi atau lingkungan akan memunculkan
kegiatan melalui proses fisika, kimia kerugian yang harus ditanggung oleh
atau hayati. Upaya pertama yang harus masyarakat. Kerugian tersebut bias
dilakukan adalah uapaya preventif yaitu berbentuk biaya-biaya yang harus
mengurangi limbah pada sumbernya, dikeluarkan untuk mencegah dan
serta upaya pemanfaatan mengatasi pencemaran yang terjadi.
limbah.Program minimalisasi limbah di Biaya tersebut diistilahkan dengan biaya
Indonesia baru mulai digalakkan, bagi lingkungan.
rumah sakit masih merupakan hal baru, Gunawan(2012:48) menyatakan,
yang tujuannya untuk mengurangi biaya lingkungan adalah biaya yang
jumlah limbah dan pengelolahan limbah ditimbulkan akibat adanya kualitas
yang masi mempunyai nilai lingkungan yang rendah sebagai akibat
ekonomis.Berbagai upaya telah dari proses produksi yang dilakukan
dilakukan untuk mengungkapkan perusahaan. Biaya lingkungan perlu
pilihan teknologi mana yang terbaik dilaporkan secara terpisah berdasarkan
untuk pengelolahan limbah, khususnya klasifikasi biayanya.Hal ini dilakukan
untuk limbah yang berbahaya. supaya laporan biaya lingkungan dapat
dijadikan informasi informative untuk
2.1.7 Penilaian Dampak Lingkungan mengevaluasi kinerja operasional
Mengenai akibat pencemaran perusahaan terutama yang berdampak
terhadap lingkungan hidup harus lingkungan.Biaya lingkungan menurut
melihat kepada ukuran dampak penting Ikhsan (2009), pada dasarnya
terhadap lingkungan yang perlu disertai berhubungan dengan biaya produk,
dengan dasar pertimbangan yaitu proses, sistem atau fasilitas penting
terhadap penilaian pentingnya dampak untuk pengambilan keputusan
lingkungan berkaitan secara relatif manajemen yang lebih baik. Tujuannya
dengan besar kecilnya rencana usaha perolehan biaya adalah bagaimana cara
atau kegiatan yang berhasil guna dan mengurangi biaya-biaya lingkungan,
daya guna, apabila rencana usaha atau meningkatkan pendapatan dan
kegiatan tersebut dilaksanakan dengan memperbaiki kinerja lingkungan dengan

10
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

memberi perhatian pada situasi mengidentifikasikan dampak-dampak


sekarang. Biaya lingkungan meliputi negative tersebut. Misalnya, sebuah
biaya internal dan eksternal serta rumah sakit yang diperkirakan
berhubungan dengan semua biaya yang menghasilkan limbah berbahaya
terjadi dalam hubungannya dengan sehingga memerlukan penanganan
kerusakan linkungan dan perlindungan. khusus untuk hal tersebut
Mengacu pada PSAK No.33 (IAI, mengidentifikasi limbah yang mungkin
2011) Tentang Pertambangan Umum ditimbulkan antara lain : limbah padat,
yang berisi Biaya pengelolaan cair maupun radioaktif yang berasal dari
lingkungan hidup adalah biaya yang kegiatan instalasi rumah sakit atau
timbul atas usaha mengurangi dan kegiatan karyawan maupun pasien.
mengendalikan dampak negatif kegiatan Menurut Hidayatuloh (2012:22),
pertambangan, dan biaya rutin lainnya. setiap biaya-biaya lingkungan yang ada
Dengan demikian biaya yang timbul didentifikasi dan diklasifikasi oleh
untuk mencegah dan mengatasi perusahaan secara berbeda dari
terjadinya kerusakan lingkungan akibat penentuan biaya akuntansi lingkungan.
dari kegiatan operasional Rumah Sakit Hal ini dikarenakan akan lebih
Paru Jember yang biasa disebut dengan mamudahkan manajemen untuk lebih
biaya pengelolahan limbah juga dapat focus dalam menentukan keputusan.
dikategorikan sebagai biaya Ikhsan (2009), menyebutkan
pengelolahan lingkungan. bahwa sistem akuntansi secara khusus
menggolongkan biaya berupa biaya
2.1.9 Perlakuan Akuntansi Terhadap bahan dan tenaga kerja, biaya manufatur
Pengelolahan Lingkungan atau overhead pabrik (biaya operasioal
Sebelum mengaplikasikan selain biaya bahan dan tenaga kerja
pembiayaan untuk pengelolahan langsung), biaya penjualan, biaya umum
dampak lingkungan seperti dan administrasi, biaya riset dan
pengelolahan limbah, pencemaran pengembangan (R&D).
lingungan dan efek social masyarakat
lainnya, perusahaan perlu 2.1.9.2 Pengakuan
merencanakan tahap pencatatan Pengakuan adalah pencatatan
pembiayaan tersebut. Richard suatu jumlah rupiah (kos) kedalam
Kingstone (dalam Agus, 2007:79) sistem akuntansi sehingga jumlah
dalam situs berita Amerika Serikat tersebut akan mempengaruhi suatu pos
menyatakan bahwa pencatatan untuk dan terefleksi dalam laporan keuangan.
mengelolah segala macam yang Jadi pengakuan berhubungan dengan
berkaitan dengan limbah sebuah masalah apakah suatu transaksi dicatat
perusahaan didahului dengan (dijurnal) atau tidak. PABU memberi
perencanaan yang akan dikelompokkan pedoman tetang pengakuan ini dengan
dalama pos-pos tertentu sehingga dapat menetapkan beberapa kriteria
diketahui kebutuhan riil setiap pengakuan agar suatu jumlah rupiah
tahunnya. (kos) suatu obyek transaksi dapat diakui
serta saat pengakuannya.
2.1.9.1 Identifikasi FASB menetapkan 4 (empat)
Pertama kali perusahaan hendak kriteria pengakuan secara konseptual
menentukan biaya untuk biaya yaitu : (Suwardjono, 2006:195)
penanggulangan eksternality yang 1. Definisi (definitions) adalah suatu
mungkin terjadi dalam kegiatan pos harus memenuhi definisi elemen
operasional usahanya adalah dengan statemen keuangan.

11
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

2. Keterukuran (measurability) adalah negatif kegiatan usaha pembangunan.


suatu pos harus mempunyai atribut Pengelolahan lingkungan hidup
yang berpaut dengan keputusan dan meliputi usaha yang tepadu dalam
dapat diukur dengan tingkat pemanfaatan, penataan, pemeliharaan,
keterandalah yang cukup. pengawasan, pengendalian, dan
3. Keberpautan (relevance) adalah pengembangan lingkungan hidup.Pada
informasi yang didukung suatu pos dasarnya biaya ini merupakan biaya
mempunyai daya untuk membuat pengadaan prasarana pengelolahan
perbedaan dalam keputusan pemakai. lingkungan hidup, biaya yang timbul
4. Keterandalan (reability) adalah atas usaha mengurangi dan
informasi yang dikandung suatu pos mengendalikan dampak negatif kegiatan
secara tetap menimbulkan enoena operasional rumah sakit, dan biaya rutin
teruji (terverifikasi) dan netral. lainnya.
Secara koneptual, pegakuan Berdasarkan peraturan tersebut,
adalah penyajian suatu informasi maka kegiatan pengelolahan limbah cair
melalui statemen keuangan sebagai ciri dan padat yang dihasilkan oleh Rumah
sentral pelaporan keuangan., secara Sakit Paru Jember dapat disamakan
teknis, pengakuan berarti pencatatan dengan pengelolahan lingkungan hidup
secara resmi (penjurnalan) suatu yang telah dimaksudkan.Sehingga biaya
kuantitas (jumlah rupiah) hasil yang timbul dibebankan sebagai biaya
pengukuran kedalam system akuntansi produksi pada periode berjalan. Biaya
sehingga jumlah rupiah tersebut akan produksi yang diaksud adalah biaya
mempengaruhi suatu pos dan terefleksi overhead pabrik.Sedangkan untuk biaya
dalam statemen keuangan (Suwardjono, pengadaan prasarana pengelolahan
2012). lingkungan hidup dikapitalisasikan
Pada PSAK No.33 tentang sebagai aktiva tetap dan disusutkan
Akuntansi Pertambangan Umum yang secara sistematis berdasarkan umur
mengatur pengelolahan lingkungan ekonomisnya.
hidup (PLH) berisi biaya pengelolahan
lingkungan harus diakui jika : 2.1.9.3 Pengukuran
a. Terdapat petunjuk yang kuat bahwa Perusahaan pada umumnya
telah timbulkewajiban pada tanggal mengukur jumlah dan nilai atas biaya-
pelaporan keuangan akibat kegiatan biaya yang dikeluarkan untuk
yang telah dilakukan. pengelolaan lingkungan tersebut dalam
b. Terdapat dasar yang wajar untuk satuan moneter yang telah ditetapkan
menghitung jumlah kewajiban yang sebelumnya. Pengukuran nilai dan
timbul. jumlah biaya yang akan dikeluarkan ini
Mengacu pada PSAK No. 33 dapat dilakukan dengan mengacu pada
tentang Akuntansi Pertambangan realisasi biaya yang telah dikeluarkan
Umum yang mengatur PLH pada periode sebelumnya, sehingga
(Pengelolaan Lingkungan Hidup), akan diperoleh jumlah dan nilai yang
menyatakan bahwa biaya pengelolahan tepat sesuai kebutuhan riil setiap
lingkungan hidup merupakan salah satu periode. Dalam hal ini, pengukuran
jenis biaya pertambangan yang pokok, yang dilakukan untuk menentukan
baik yang mempunyai hubungan kebutuhan pengalokasian pembiayaan
langsung maupun tidak langsung tersebut sesuai dengan kondisi
dengan kegiatan produksi, maka perlu perusahaan yang bersangkutan sebab
dilakukan pengelolahan lingkugan masing-masing perusahaan memiliki
hidup untuk mengurangi dampak

12
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

standar pengukuran jumlah dan nilai 2.1.9.4 Penyajian


yang berbeda-beda. Penyajian berkaitan dengan
Menurut suwardjono masalah bagaimana suatu informasi
(2013:133),pengukuran adalah keuangan akan disajikan dalam laporan
penentuan jumlah rupiah yang harus keuangan. Biaya yang timbul dalam
diletakkan pada suatu obyek yang pengelolaan lingkungan ini disajikan
terlibat dalam suatu transaksi keuangan. bersama-sama dengan biaya-biaya unit
Jumlah rupiah ini akan dicatat untuk lain yang sejenis dalam sub-sub biaya
dijadikan data dasar dalam penyusunan administrasi dan umum. Penyajian
statemen keuangan. Pengukuran lebih biaya lingkungan ini didalam laporan
berhubungan dengan masalah keuangan dapat dilakukan dengan nama
penentuan jumlah rupiah (kos) yang rekening yang berbeda-beda sebab tidak
dicatat pertama kali pada saat suatu ada ketentuan yang baku untuk nama
transaksi terjadi. Berkaitan dengan hal rekening yang memuat alokasi
ini misalnya adalah bahwa kos asset pembiayaan lingkungan perusahaan
tetap adalah semua pengeluaran dalam tersebut.Menurut Suwardjono
rangka memperoleh asset tetap tersebut (2013:134), menyatakan bahwa
ampai siap digunakan. penyajian (presentation) menetapkan
Pengukuran sering pula disebut tentang cara-cara melaporkan elemen
penilaian, akan tetapi penilaian lebih atau pos dalam seperangkat statemen
ditujukan untuk peentuan jumlah rupiah keuangan agar elemen atau pos tersebut
yang harus diletakkan pada suatu cukup informatif.
elemen atau pos pada saat dilaporkan Berdasarkan PSAK No. 33
dalam statemen keuangan. Penilaian Tentang Akuntansi Pertambangan
berkaitan dengan masalah apakah Umum yang mengatur PLH
misalnya sediaan dilaporkan sebesar kos (Pengelolaan Lingkungan Hidup) untuk
atau harga pasar (Suwardjono, penyajian laporan keuangan
2013:134). bahwasanya Taksiran Kewajiban
Menurut Kerangka Dasar Pengelolahan Lingkungan Hidup (PLH)
Penyusunan Penyajian Laporan disajikan di neraca sebesar jumlah
Keuangan (KDPPLK) diungkapkan kewajiban yang telah ditangguhkan,
bahwa : setelah dikurangi dengan jumlah
“pengukuran adalah proses pengeluaran yang sesungguhnya terjadi.
penetaan jumlah uang untuk
mengakui dan memasukkan setiap 2.1.9.5 Pengungkapan
unsur laporan keuangan dalam Pada umunya, akuntan akan
neraca dan laba rugi. Proses ini mencatat biaya-biaya tambahan ini
menyangkut pemilihan dasar dalam akuntansi konvensional sebagai
pengukuran tertentu.” biaya overhead yang berarti belum
Berbagai dasar pengukuran dilakukan spesialisasi rekening untuk
tersebut adalah sebagai berikut : pos biaya lingkungan. Akuntansi
a. Biaya Historis lingkungan menurut adanya alokasi pos
b. Biaya Kini (current cost) khusus dalam pencatatan rekening pada
c. Nilai realisasi / penyelesaian laporan keuangan yang dibuat oleh
(realizable / settlement value) perusahaan sehingga dalam pelaporan
d. Nilai sekarang (present value). akuntansi keuangan akan muncul bahwa
e. Nilai wajar (fair value) pertanggungjawaban social yang
dilakukan oleh perusahaan tidak sebatas
retorika namun sesuai dengan praktis

13
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

dalam pengelolaan sisa hasil tindakan pengurangan dampak negatif


perusahaan. maupun kerusakan lingkungan yang
Pengungkapan berkaitan dengan ditimbulkan oleh aktifitas perusahaan
masalah bagaimana informasi keuangan dapat disajikan agar informasi benar-
atau kebijakan akuntansi perusahaan benar relevan dan reliable.Bentuk
tersebut diungkapkan. Mengacu pada pengungkapan informasi lingkungan
PSAK No.33 Akuntansi Pertambangan dapat dilaksanakan sesuai dengan
Umum yang mengatur PLH kebijakan masing-masing perusahaan,
(Pengelolaan Lingkungan Hidup), maka karena sejauh ini belum ada standar
hal-hal yang wajib diungkapkan dalam baku yang mengaturnya.
catatan atas laporan keuangan atas
pengolahan limbah adalah: 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
1. Kebijakan akuntansi atas Terdapat beberapa penelitian
pembebanan biaya pengolahan sebelumnya yang berkaitan dengan
limbah. akuntansi lingkungan khusunya pada
2. Mutasi taksiran kewajiban PLH biaya pengelolahan limbah. Penelitian
selama tahun berjalan dengan yang dilakukan oleh Suwigyo (2007)
menunjukkan: Saldo awal, berjudul Identifikasi, Pengakuan, dan
Penyisihan yang dibentuk, Pengungkapan Informasi Biaya
Pengeluaran sesungguhnya, dan Pengolahan Limbah Cair, Udara Dalam
Saldo akhir. Laporan Keuangan Studi kasus pada
3. Kegiatan LPH yang sudah dilakukan PT. Industri soda di Sidoarjo. Pada
dan yang sedang berjalan. penelitian tersebut membahas mengenai
4. Adanya kewajiban bersyarat bagaimana perusahaan dalam
sehubungan dengan LPH dan mengidentifikasi, mengakui, dan
kewajiban lainnya sebagaimana megungkapkan informasi yang
diatur dalam Standart Akuntansi bersangkutan dengan biaya
Keuangan. pengelolahan limbah dalam laporan
Suwarjono (1997) dalam Rossy keuangan. Limbah yang dihasilkan oleh
(2005:26), menyatakan bahwa PT. Industri soda di Sidoarjo berupa
permasalahan akuntansi lingkungan limbah cair dan limbah udara. Sehingga
mulai menarik perhatian akuntan dan hasil dari penelitian ini sebagai berikut
organisasi profesi untuk :Perusahaan belum membuat laporan
mempertimbangkan kemungkinan biaya lingkungan secara khusus, tetapi
dimasukkanya usaha pengurangan item-item biaya pengolahan lingkungan
dampak negative terhadap lingkungan hidup (PLH) sudah diakui dan disajikan
di dalam laporan keuangan dalam laporan keuangan pabrik dan
perusahaan.Hal ini dilandasi alasan sudah mengacu pada standar akuntansi
bahwa laporan keuangan yang lazim yang berlaku sesuai dengan
tidak mampu lagi mencerminkan tingkat relefansinya.
aktifitas perusahaan secara menyeluruh. Selanjutnya Fitri Nilasari (2014)
Ditinjau dari tujuan pemberian melakukan penelitian dengan judul
informasi akuntansi, maka Analisis Penerapan Akuntansi
pengungkapan informasi lingkungan Lingkungan Terhadap Pengelolaan
adalah perusahaan dangan pemakainya Limbah. Penelitian dilakukan di Pabrik
guna pertimbangan ekonomis dan Gula Djatiroto. Penelitian yang
keputusan yang rasional. dilakukan berkaitan pada akuntansi
Berbagai informasi tentang lingkungan dengan kata kunci :
lingkungan baik yang menyangkut akuntansi lingkungan, biaya

14
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

lingkungan, dn pengelolahan limbah. DR.R. Koesma Tuban. Hasil dari


Peneliti melakukan penelitian di Pabrik penelitian yang dilakukan adalah RSUD
gula karena menurutnya pabrik gula DR.R. Koesma Tuban telah menerapkan
merupakan perusahaan manufaktur perlakuan akuntansi terkait
yaitu prusahaan yang mengolah bahan pengelolahan limbah yang dihasilkan
baku menjadi barang setengah jadi dengan dikeluarkannya biaya-biaya
maupun barang jadi. Sehingga pabrik sebagai berikut: biaya pemeliharaan,
gula dalam kegiatan operasionalnya biaya bahan bakar, biaya retribusi dan
berpotensi menghasilkan lebih banyak biaya listrik. Dan adanya 5 item terkait
limbah produksi yang berdampak perlakuan akuntansi atas pengelolahan
negatif terhadap lingkungan. Sehingga limbah pada RSUD DR.R. Koesma
hasil dari penelitian ini sebagai berikut: Tuban.
Menurut perusahaan, biaya lingkungan 3. METODE PENELITIAN
(dalam halpengelolaan limbah) 3.1 Pendekatan Penelitian
merupakan biaya yang timbul Penelitian yang dilakukan
karenaadanya kegiatan atau aktifitas adalah penelitian dengan model studi
yang berkaitan dengan pengelolaan kasus.Objek penelitian ini adalah
limbah produksi agar tindak Rumah Sakit Paru jember.Rumah Sakit
mencemarilingkungan. Pengelolaan memiliki potensi dampak sosial yang
limbah merupakan kegiatan yang cukup besar antara lain limbah pada
mempunyai peran penting dalam lingkungan sekitar. Fokus utama dalam
kegiatan operasional perusahaan.Pabrik penelitian ini adalah pengidentifikasian,
Gula Djatiroto telah melakukan pengakuan, pengukuran, penyajian dan
tahapanperlakuan akuntansi untuk biaya pengungkapan mengenai biaya
pengelolaan limbah. Hal tersebut lingkungan.
didasarkan adanya pengklasifikasian
biayapengelolaan limbah yang dapat 3.2 Sumber Data
dikatakan bahwa pabrik a. Data primer
telahmengeluarkan biaya lingkungan Data primer merupakan sumber data
(dalam hal pengelolaan limbah) sebagai yang diperoleh secara langsung dari
pertanggung jawaban pabrik dalam sumber asli dan tidak melalui media
menjagalingkungan hidup. perantara (Sumadi
Penelitian selanjutnya yang Suryabrata,1983:17). Data primer
dilakukan adalah dalam bidang dalam penelitian ini diperoleh
kesehatan, yaitu rumah sakit.Selama ini dengan melakukan wawancara
dengan adanya rumah sakit dianggap langsung mengenai data dengan unit
berdampak positif bagi masyarakat keuangan yang berkaitan dengan
karena rumah sakit menjadi tempat perlakuan akuntansi terhadap biaya
mengobati dan menyembuhkan orang pengelolahan limbah dan unit
sakit, tetapi sebenarnya rumah sakit ini pengelolahan limbah untuk
juga berdampak negatif dalam mengambil data mengenai
lingkungan dengan menghasilkannya pengelolahan limbah yang dihasilkan
limbah medis. Sehingga harus adanya oleh Rumah Sakit.
pengelolahan limbah agar limbah b. Data sekunder
tersebut tidak mengganggu aktivitas Data sekunder merupakan sumber
masyarakat.Penelitian ini dilakukan data penelitian yang diperoleh
oleh Titik Kusumawati (2015) denngan peneliti secara tidak langsung
judulPerlakuan Akuntansi atas melalui media perantara yang
Pengelolahan Limbah Pada RSUD diperoleh dan dicatat oleh pihak lain

15
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

(Sumadi Suryabrata,1983:18). Data pengungkapan terhadap biaya


sekunder umumnya berupa bukti, pengelolahan limbah pada Rumah
catatan, laporan historis yang telah Sakit Paru Jember. Tujuan dari
tersusun dalam arsip (data metode ini untuk mendapatkan
dokumenter) yang dipublikasikan data dari Rumah Sakit yang akan
dan yang tidak dipublikasikan atau digunakan dalam proses analisis
literature yang diperlukan dalam data.
penelitian ini. Data sekunder dalam 2. Wawancara
penelitian ini adalah dokumen- Metode wawancara yaitu tehnik
dokumen unit akuntansi dan unit pengumpulan data dalam metode
pengelolahan limbah yang digunakan survey yang menggunakan
untuk mengidentifikasi perlakuan pertanyaan secara lisan yang
akuntansi dalam mengelolah limbah dilakukan oleh pewawancara
Rumah Sakit. untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (Suharsimi
3.3 Metode Pengumpulan Data Arikunto, 2002:132). Metode
Metode pengumpulan data yang wawancara yang dilakukan oleh
dilakukan oleh peneliti adalah ebagai peniliti digunakan untuk
berikut : mengeksplorasi implementasi dan
a. Survey Pendahuluan perlakuan akuntansi dari transaksi
Untuk memperoleh gambaran yang berkaitan dengan biaya
tentang keadaan objek penelitian pengelolahan limbah pada Rumah
termasuk didalamnya sejarah objek Sakit Paru Jember. Wawancara
itu sendiri dan kondisi objek yang dilakukan bersifat terstruktur
penelitian saat ini serta melihat dan tidak terstruktur pada bagian
permasalahan yang akan diteliti akuntansi atau keuangan dan
melalui observasi langsung di Rumah bagian pengelolahan limbah.
Sakit.
b. Survey Lapangan 3.4 Metode Analisis Data
Untuk mendapatkan data mengenai Metode analisis data merupakan
objek penelitian, peneliti melakukan salah satu bagian penting dalam sebuah
survey lapangan dengan cara : penelitian. Peneliti menerapkan metode
analisis data setelah memperoleh data-
1. Dokumentasi data yang dibutuhkan. Tujuan
Metode dokumentasi yaitu suatu dilakukannya metode ini adalah untuk
usaha yang dilakukan dalam menyederhanakan data dalam bentuk
kajian untuk mengumpulkan data yang mudah dipahami. Metode analisis
dengan cara menggunakan data yang digunakan adalah deskriptif
dokumen yang tersedia sebagai kualitatif, yaitu analisis data yang telah
sumber informasi untuk mencapai terkumpul, dikategorikan, disimpulkan
tujuan yang diharapkan. Metode melalui uraian yang telah diperoleh saat
dokumentasi yang dilakukan oleh mengadakan penelitian, kemudia dicari
peneliti berupa mengumpulan data kecenderungan-kecenderungan dengan
dokumen Rumah Sakit baik yang bertolak pada data yang disimpulkan
bersifat umum maupun bersifat (Effendi,2005)
spesifik yang berkaitan dengan Langkah-langkah analisis data
objek penelitian terkait yang dilakukan peneliti dalam
pengidentifikasian, pengakuan, penelitian ini adalah sebagai berikut :
pengukuran, penyajian dan

16
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

a. Mengumpulkan data-data di Rumah 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Sakit 4.1.1 Evaluasi Perlakuan Akuntansi
Pengumpulan data dilakukan dengan Terhadap Pengelolaan Limbah
cara dokumentasi data yang Pada Rumah Sakit Paru
berkaitan dengan objek peneliti, Jember
selanjutnya dilakukan wawancara 4.1.1.1 Biaya - Biaya Terkait
tentang masalah penelitian. Dari Pengelolahan Limbah pada
pengumpulan data tersebut peneliti Rumah Sakit Paru Jember
memperoleh gambaran umum Rumah sakit paru jember dalam
perusahaan dan data tentang biaya melaksanakan kegiatan pengolahan
lingkungan, tahap-tahap limbah mengacu pada standart
pengelolahan limbah produksi, serta operasional prosedur rumah sakit paru
perlakuan akuntansi terhadap jember dan berada dalam pengawasan
pengelolahan limbah produksi dinas kesehatan. Pengelolahan limbah
Rumah Sakit Paru jember. dilaksanakan sebagai upaya untuk
b. Mengidentifikasi setiap biaya-biaya mewujudkan wilayah rumah sakit yang
pengelolahan limbah yang dicatat di sehat agar tidak menjadi sumber
Rumah Sakit Paru jember. Dalam penularan rumah sakit. Kegiatan
tahap ini peneliti mengidentifikasi pengelolahan limbah pada rumah sakit
item-item biaya lingkungan yang paru jember dibagi atas pengelolahan
dicatat perusahaan. Hal ini dilakukan limbah cair melalui IPAL, pengelolahan
karena tidak semua biaya yang limbah padat melalui mesin
dicatat oleh perusahaan merupakan insenerator,dan limbah sampah
biaya lingkungan. nonmedis dilakukan pengangkutan oleh
c. Mengakui, mengukur, menyajikan dinas pekerjaan umum.
dan mengungkapkan biaya-biaya Biaya- biaya yang timbul selama
yang berkaitan dengan pengelolahan kegiatan pengelolahan limbah terdiri
limbah dalam perusahaan kemudian atas biaya pemeliharaan. Biaya
dibandingkan dengan Pernyataan pengelolahan dan biaya pemeriksaan.
Standar Akuntansi Keuangan Biaya tersebut merupakan biaya yang
(PSAK) timbul atas kegiatan transaksi selama
d. Menarik Kesimpulan proses pengelolahan limbah, sebagai
Penarikan Kesimpulan harus bentuk perlindungan dan penyehatan
disesuaikan dengan keseluruhan hasil terhadap lingkungan. Karena belum
dari proses pengumpulan data. Dari adanya standard yang mengatur
keseluruhan temuan penelitian yang mengenai pelaporan biaya lingkungan
dilakukan kemudian disimpulkan maka rumah sakit paru jember
sehingga diperoleh penjelasan melaporkan dan mengklasifikasi biaya
tentang perlakuan akuntansi berdasarkan kebijakan rumah sakit.
lingkugan terhadap pengelolahan Berdasarkan penjabaran diatas
limbah Rumah Sakit. diketahui bahwa rumah sakit paru
jember dalam mengklasifikasikan biaya
adalah berdasarkan pada jenis limbah
dan transaksi yang terjadi selama
pengelolahan limbah berlangsung.
Pengklasifikasian tersebut memang
sesuai dengan PSAK No 33 (IAI, 2011)
Tentang Pertambangan Umum yang
berisi Biaya pengelolaan lingkungan

17
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

hidup adalah biaya yang timbul atas 4. Pengukuran yang dilakukan oleh
usaha mengurangi dan mengendalikan pihak rumah sakit yaitu
dampak negatif kegiatan pertambangan, menggunakan biaya historis.
dan biaya rutin lainnya. 5. Rumah Sakit Paru Jember tidak
membuat laporan secara khusus
Dengan demikian biaya yang untuk pengelolaan limbah.
timbul untuk mencegah dan mengatasi 6. Rumah Sakit Paru Jember dalam
terjadinya kerusakan lingkungan akibat mengidentifikasi, mengukur,
dari kegiatan operasional Rumah Sakit menilai, menyajikan dan
Paru Jember yang biasa disebut dengan menegungkap mengenai kegiatan
biaya pengelolahan limbah juga dapat pengolahan limbahnya dalam
dikategorikan sebagai biaya akuntansi menggunakan kebijakan
pengelolahan lingkungan. yang telah ditetapkan oleh rumah
sakit. Namun secara tidak langsung
5. KESIMPULAN DAN SARAN pihak rumah sakit sudah mengikuti
5.1 Kesimpulan teori dan standar akuntansi
Dari pembahasan yang diuraikan keuangan yang ada.
pada bab 4, berdasarkan pembahasan
dan tujuan penelitian yang akan dicapai 5.2 Keterbatasan
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai Penelitian ini memiliki beberapa
berikut: keterbatasan sebagai berikut :
1. Biaya – biaya terkait pengolahan 1. Penelitian inin hanya difokuskan
limbah oleh rumah sakit pada akuntansi lingkungan dalam
teridentifikasi atas beberapa biaya, hal untuk mengetahui perlakuan
yaitu : akuntansi terhadap pengelolaan
a. Limbah Cair : limbah rumah sakit, dalam hal ini
1) Biaya Pemeliharaan peneliti tidak membahas secara
2) Biaya Bahan Habis Pakai menyeluruh mengenai akuntansi
3) Biaya Pemeriksaan lingkungan
b. Limbah Padat : 2. Belum adanya standar yang
1) Biaya Pengadaan Mesin mengatur mengenai perlakuan
2) Biaya Pemeliharaan akuntansi dalam hal pengelolahan
3) Biaya Bahan Habis Pakai limbah sehingga kurang bias
4) Biaya Bahan Bakar dibandingkan sebagai tujuan
c. Limbah Sampah Non Medis peneliti.
1) Biaya Pengangkutan
2. Biaya – biaya yang dikeluarkan 5.3 Saran
untuk pengelolahan limbah tersebut Berdasarkan kesimpulan yang
diakui pada saat terjadinya transaksi telah dipaparkan diatas maka saran yang
yang disajikan dan diungkapkan dapat diberikan adalah :
kedalam laporan operasional rumah
sakit. 1. Rumah Sakit Paru Jember
3. Rumah sakit paru jember melalui a. Rumah sakit sebaiknya lebih
bagian instalasi sanitasi dan memperinci biaya – biaya yang
keindahan lingkungan menentukan dikeluarkan dalam pengelolahan
segala kebutuhan yang disertai limbah, agar dapat memudahkan
dengan besarnya biaya yang dalam menelusuri biaya tersebut
dibutuhakan. sesuai dengan kebutuhan
pengguna.

18
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

b. Rumah sakit sebaiknya Kedua, Jakarta: Penerbit Pt.


melakukan pengukuran terhadap Gramedia Pustaka Utama .
penyusutan asset terutama yang Al Haryono, Jusup. 2005. Dasar-Dasar
digunakan dalam pengelolahan Akuntansi, Edisi 6. Yogyakarta:
limbah agar dapat diketahui umur Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
ekonomisnya. YKPN. 1
c. Rumah sakit seharusnya perlu Aneila, Y.2012. Peran Akuntansi
mempunyai atau membuat akun Lingkungan Meningkatkan
khusus untuk biaya pengolahan Kinerja Lingkungan dan Kinerja
limbah dalam laporan Keuangan Perusahaan. Jurnal
keuangannya sehingga pihak Berkala Ilmiah Mahasiswa. Vol
internal maupun eksternal 1. 910; 15-19.
dapatpercaya bahwasanya pihak Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi
rumah sakit telah mengelola Penelitian. Penerbit PT. Rineka
limbahnya dengan baik. Cipta. Jakarta.
d. Rumah sakit sebaiknya Azwar, A, 1990. Pengantar Ilmu
mempunyai petugas ahli dalam Kesehatan Lingkungan, Jakarta,
pengukuran kegiatan Yayasan Mutiara.
pengelolahan limbah agar dapat Darsono, V., 1995. Pengantar Ilmu
diketahui berapa pengeluaran Lingkungan. Penerbit Universitas
setiap kali proses pengelolahan Atma Jaya. Yogyakarta
limbah. Departemen Kesehatan Republik
1. Penelitian Selanjutnya Indonesia, 2006. Profil Kesehatan
a. Diharapkan peneliti selanjutnya 2005. Jakarta
dapat membahas cara terperinci Ekawati D, Sudarno., 2006. Analisis
dan menyeluruh mengenai Kinerja Sistem Instalasi
akutansi lingkungan Pengolahan Lumpur Tinja Kota
b. Diharapkan peneliti selanjutnya Magelang. Jurnal Presipitasi
dapat menemukan kemudian Vol.1 No.1 September 2006,
menerapkan standard yang ISSN 1907-187X
mengatur perlakuan akutansi Elyafei, S.2012. Penerapan Akuntansi
terkait pengolahan limbah pada Lingkungan di RSUD Tarakan
rumah sakit. Jakarta. Skripsi. Jakarta:
Universitas Bima Nusantara
DAFTAR PUSTAKA Ghozali, dan Anis. 2007. Teori
Akutansi. Badan Penerbit
Abdullah, Ikhsan. 2009. Pengaruh Universitas Diponegoro,
Pembagian Dividen Kas dan Semarang.
Arus Kas Bersih Terhadap Gunawan, E. 2012. Tinjauan Teoritis
Harga Saham di Perusahaan Biaya Lingkungan Terhadap
Manufaktur Jenis Consumer Kualitas Produk dan
Goods yang Terdaftar dalam Konsekuensinya Terhadap
Bursa Efek Indonesia Tahun Keunggulan Kompetitif
2004-2007. Tesis. Sekolah Perusahaan. Jurnal Ilmiah
Pascasarjana Universitas Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1. (2):
Sumatera Utara. Medan. 47-50.
Abu Bakar Arif dan Wibowo. 2004. Hansen dan Mowen, 2009, Akuntansi
Manajemen Keuangan. Cetakan Manajemen, Edisi 8, Jakarta,
Penerbit Salemba Empat

19
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember, Juli 2016.

Hidayatulloh, A. H. 2014. Perlakuan Prof.Dr.Budi Winarno,MA, 2007,


Akuntansi Atas Pengelolaan Kebijakan Publik, Teori dan
Limbah Industri pada RSU DR. Proses, Jakarta: Media Pressindo.
H. Koesnadi Bondowoso. Skripsi. Republik Indonesia, 2009. Undang-
Jember: Universitas Jember. undang No. 32 Tentang
Ikatan Akuntan Indonesia. Pernyataan Perlindungan dan Pengelolahan
Standar Akuntansi Keuangan Lingkungan Hidup. Jakarta.
No.33. revisi 2011. Sekretariat Negara.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Sugiyono (2001), Metode Penelitian
Pernyataan Standar Akuntansi Administrasi, Penerbit Alfabeta
Keuangan. Jakarta : Penerbit Bandung.
Salemba Empat. Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodologi
Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Penelitian. Jakarta: CV.
Pernyataan Standar Akuntansi Rajawala.
Keuangan. Jakarta : Penerbit Sari, Susiana. Nengah. Devi. 2011.
Salemba Empat. Penerapan Akuntansi
Ikhsan, A.2009. Akuntansi Manajemen Lingkungan Untuk
Lingkungan. Yogyakarta: Graha Mengoptimalkan Tanggung
Ilmu. Jawab Industri Gula. Jurnal
Keputusan Menkes Republik Indonesia. Fakultas Ilmu Administrasi.
No.1204/MENKES/SK/X/2004 Suwardjono. 2013. Teori Akuntansi:
Tentang Persyaratan Kesehatan Perekayasaan Pelaporan
Rumah Sakit. Keuangan , Edisi Ketiga.
Keputusan Menkes Republik Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
No.340/MENKES/PER/III/2010 Suwigyo. 2007. Identifikasi,
Tentang Persyaratan Kesehatan Pengakuan, dan Pengungkapan
Rumah Sakit. Informasi Biaya Pengelolahn
Kusumawati, Titik. 2015. Perlakuan Limbah Cair, Udara Dalam
Akuntansi Atas Pengelolahan Laporan Keuangan.
Limbah. Fakultas Ekonomi Undang-undang No. 23 Tahun 1997.
Universitas Jember. Tentang Pengelolahan
Lindrianasari. 2007. Hubungan antara Lingkungan Hidup.
Kinerja Lingkungan dan Undang-undang No. 44 Tahun 2009.
Kualitas Pengungkapan Tentang Rumah Sakit.
Lingkungan dengan Kinerja Winarno, Wahyu Agus. 2007.
Ekonomi Perusahaan di Corporate Social Responsibility :
Indonesia. JAAI, Vol. 11. pp. Pengungkapan Biaya. Jurnal
159-172. Akuntansi Universitas Jember Vol
Nazir, M. 1998. Metode Penelitian. 5 No 1.
Ghalia Indonesia, Jakarta. Widiastuti, K. 2011. Pengukuran dan
Nilasari, Fitri. 2014. Analisis Pelaporan Biaya Lingkungan
Penerapan Akuntansi (Studi Kasus Rumah Sakit
Lingkungan Terhadap Jogja). Skripsi. Yogyakarta.
Pengelolaan Limbah. Fakultas
Ekonomi Universitas Jember.
Onong Uchjana Effendy 2005, Ilmu
Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

20

Anda mungkin juga menyukai