STRUKTUR KOMUNITAS
ECHINODERMATA
KELOMPOK 2
1.
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
karunianyalah kami dari kelompok 2 dapat menyelesaikan Makalah tentang “Struktur
Komunitas Echinodermata”.
Makalah ini dibuat untuk mengetahui bagaimana struktur komunitas dari
Echinodermata
TIdak lupa penulis berterimakasih kepada Ibu D. Wakano, M. Si selaku dosen dari
mata kuliah Ekologi Dasar.
Penulis mengetahui bahwa masih banyak kesalahan baik dalam penyajian materi
maupun dalam penulisannya. Oleh karena itu saran dan kritik sangat diharapkan yang
membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Zona intertidal merupakan daerah laut yang dipengaruhi oleh daratan. Zona
ini memiliki faktor fisik maupun faktor kimia yang mendukung semua organisme
di dalamnya un-tuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu
hewan yang terdapat di zona intertidal adalah hewan yang termasuk dalam filum
Echinodermata.
Echinodermata atau echinoderm berasal dari kata Yunani echin yaitu berduri
dan derma yaitu kulit yang merupakan hewan laut yang bergerak lamban atau
sesil. Echinodermata merupakan fauna penghuni karang (Coral reef) yang
penting. Mereka menduduki berbagai mikrohabitat sesuai dengan cara hidup
mansing-mansing (Afiati, dkk. 2007) Clark (1976) dalam Afiati dkk. (2007)
menyatakan bahwa terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang penting
bagi kehidupan fauna Echinodermata.
Echinodermata termasuk bintang laut, bintang ular laut, landak laut, teripang,
lili laut dan bulu babi. Bentuk tubuhnya simetris radial tidak memiliki kepala,
namun jauh lebih kompleks dibandingkan cnidaria yang memiliki tiga lapisan sel
dan sebuah selom dan dapat membentuk semacam otak sementara yang
berfungsi untuk mengkoordinasikan gerak. Echinodermata menjadi 5 kelas yaitu
kelas Asteroidea (bintang laut) contoh: Archas-ter typicus, kelas
Ophiuroidea(Bintang Ular) contoh: Amphiodiaurtica, kelas Echinoidea (Landak
Laut) contoh: Diademasetosium, kelas Crinoidea (lilia laut) contoh:
Antedonrosacea, dan kelas Holothuroidea (Tripang Laut) contoh:
Holothuriascabra.
Kelompok echinodermata dapat hidup menempati berbagai macam habitat
seperti zona rataan terumbu, daerah pertumbuhan algae, padang lamun, koloni
karang hidup dan karang mati dan beting karang (rubbles dan boulders).
Dahuri (2003: 123) menyatakan bahwa “Jenis-jenis Echino-dermata dapat
bersifat pemakan seston atau pemakan destritus, sehingga peranannya dalam
suatu ekosistem untuk merombak sisa-sisa bahan organik yang tidak terpakai
oleh spesies lain namun dapat dimanfaatkan oleh beberapa jenis
Echinodermata”. Selain itu Echinoder-mata mengandung unsur-unsur kimia yang
memiliki nilai tinggi di bidang pangan, obat-obatan dan sering dijadikan barang
koleksi hiasan yang indah.
2. Rumusan Masalah
a. Apa itu Echinodermata?
b. Bagaimana klasifikasi dari Echinodermata?
c. Bagaimana struktur komunitas dari Echinodermata?
3. Tujuan
a. Untuk mengenal dan mengetahui penjelasan mengenai Echinodermata
b. Untuk mengetahui klasifikasi dari Echinodermata
c. Untuk mengetahui struktur komunitas dari Echinodermata
BAB II
PEMBAHASAN
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos artinya duri, derma artinya kulit.
Secara umum Echinodermata berarti hewan yang berkulit duri. Hewan ini memiliki
kemampuan autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau rusak.
Semua hewan yang termasuk dalam kelas ini bentuk tubuhnya radial simetris dan
kebanyakan mem-punyai endoskeleton dari zat kapur dengan me-miliki tonjolan berupa
duri. Kelompok utama Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu kelas Asteroidea
(bintang laut) contoh: Archas-ter typicus, kelas Ophiuroidea (Bintang Ular) contoh:
Amphiodiaurtica, kelas Echinoidea (Landak Laut) contoh: Diademasetosium, kelas
Crinoidea (lilia laut) contoh: Antedon-rosacea, dan kelas Holothuroidea (Tripang Laut)
contoh: Holothuriascabra (Jasin, 1984; 195).
Keterangan :
D = Indeks dominasi Simpson
Pi = Jumlah individu jenis ke-i
P = Jumlah total individu seluruh
Nilai indeks dominansi berkiasr antara 0-1. Semakin besar nilai indeks
semakin besar kecenderungan salah satu jenis yang mendominansi populasi.