Anda di halaman 1dari 3

RONALD ANTHONY – 140511486 – TUGAS HUKUM PERDATA INTERNASIONAL “B”

1) Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan

- Pasal 57 : bahwa di dalam pasal ini yang dimaksud dengan perkawinan campuran ialah
perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan,
karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan
Indonesia.
- Pasal 58 : bahwa dalam pasal 58 ini mengatur bagi orang-orang yang berlainan
kewarganegaraan dan melakukan perkawinan campuran, dapat memperoleh
kewarganegaraan dari suami/isterinya dan dapat pula kehilangan kewarganegaraannya,
menurut cara-cara yang telah ditentukan dalam Undang-undang kewarganegaraan
Republik Indonesia yang berlaku.

2) Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 tahun 1960


- Pasal 1 : seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air dari seluruh rakyat
Indonesia yang bersatu sebagai bengsa Indonesia.

- Pasal 9 : bahwa di dalam pasal ini menyebutkan bahwa hanya warga negara Indonesia
yang dapat mempunyai hubungan yang sepenuhnya dengan bumi, air, dan ruang
angkasa. Dalam undang-undang ini dijelaskan bahwa: Hak milik atas tanah, hanya
warganegara Indonesia yang boleh memiliki milik atas tanah sedangkan orang asing
tidak diperbolehkan mempunyai hak milik atas tanah.

- Pasal 55 ayat 2 : bahwa badan hukum asing hanya dapat memperoleh hak guna usaha
dan hak guna bangunan jika diperbolehkan oleh undang-undang yang mengatur
pembangunan nasional.

3) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing


- Pasal 1 : bahwa dalam pasal 1 undang-undang ini memuat tentang pengertian
penanaman modal asing
- Pasal 2 : bahwa menurut undang-undang ini modal asing dapat berupa:
1. Milik orang asing, modal asing sebagai milik orang asing, merupakan milik warga
negara asing yang dimasukkan dari luar negeri kedalam wilayah Indonesia
2. Dapat merupakan milik badan hukum asing yang menjadikan modal badan hukum
Indonesia, maksud badan hukum Indonesia:
a) Badan hukum menurut hukum Indonesia
b) Berkedudukan di Indonesia Dalam undang-undang Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN)
- Pasal 3 : bahwa menurut pasal 3 ini mengatur tentang bentuk hukum dan kedudukan
dari modal asing yang harus didirikan menurut hukum Indonesia

- Pasal 4 : bahwa pemerintah Indonesia yang menetapkan daerah berusaha dari PMA
tersebut
- Pasal 5 & Pasal 6 : mengatur tentang bidang usaha yang boleh dikerjakan oleh modal
asing
RONALD ANTHONY – 140511486 – TUGAS HUKUM PERDATA INTERNASIONAL “B”

- Pasal 14 : bahwa dalam pasal 14 ini mengatur tentang pemakaian tanah untuk modal
asing
- Pasal 21 : mengatur nasionalisasi terhadap modal asing
- Pasal 22 (1) : dalam pasal 22 ayat 1 ini mengatur tentang pemberian kompensasi / ganti
kerugian bagi perusahaan asing yang dinasionalisasi.
- Pasal 22 (2) : menentukan cara diadakan arbitrase, jika antara kedua belah pihak tidak
tercapai persesuaian mengenai jumlah, macam dan cara kompensasi.
Sehingga, kesimpulannya di dalam undang – undang nomor 1 tahun 1967 ini unsur asing
juga diperhatikan sehingga undang-undang ini juga merupakan sumber HPI.

4) Undang-undang kewarganegaraan Republik Indonesia nomor 62 tahun 1958,

Dimana dapat diambil kesimpulan bahwa:


- umumnya pada negara nasional sebelum dikenal prinsip kewarganegaraan sudah
dipergunakan dulu prinsip domisili.
- sebab itu, sekalipun dalam negara nasional kini dipergunakan prinsip kewarganegaraan,
namun prinsip domisili belum dikesampingkan sama sekali, sehingga seringkali untuk
memastikan kewarganegaraan seseorang kita harus menentukan terlebih dahulu
domisilinya, seperti dalam undang-undang Kewarganegaraan kita. Atau apabila
Kewarganegaraan orang yang bersangkutan tak dapat ditentukan, mak domisili
merupakan titik taut yang menentukan.
- negara kita menganut faham Kewarganegaraan yang berdasarkan prinsip genealogis-
territorial ditambah keharusan adanya ikatan bathin. Jadi, dalam hukum Indonesia
dewasa ini prinsip domisili (atau privaatrechtelijke nationaliteit) dipakai berdampingan
dengan dan bersamaan dengan prinsip kewarganegaraan (atau publiekrechtelijke
nationaliteit).

5) Undang-Undang Nomor 6 tahun 1968, tentang PMDN


- Pasal 1 : “Modal dalam negeri adalah bagian dari pada kekayaan masyarakat
Indonesia termasuk hak-hak dan benda-benda, baik yang dimiliki negara atau swasta
nasional atau swasta asing berdomisili di Indonesia yang digunakan untuk
menjalankan suatu usaha...”

- Pasal 2 : pihak swasta yang memiliki modal dalam negeri terdiri dari perorangan
badan hukum yang berlaku di Indonesia
RONALD ANTHONY – 140511486 – TUGAS HUKUM PERDATA INTERNASIONAL “B”

- Pasal 5 : bahwa dalam pasal 5 ini mengatur tentang jangka waktu berlakunya izin
usaha bagi perusahaan asing yang menggunakan modal dalam negeri

- Pasal 6 : dalam pasal 6 ini mengatur tentang batas waktu berusaha bagi perusahaan
asing

- Pasal 7 : dalam pasal 7 ini menyebutkan bahwa apabila jangka waktu berusaha berakhir
maka WNA yang masih mau melanjutkan usaha diakomodir dengan jalan antara lain
yang disebutkan dalam butir a dan b

- Pasal 22 : hal ini mengatur tentang kewajiban pendaftaran bagi perusahaan asing.

Kesimpulannya di dalam undang-undang nomor 6 tahun 1968 tentang PMDN ini unsur asing
juga diperhatikan sehingga undang-undang ini juga merupakan sumber HPI

Anda mungkin juga menyukai