Makalah ini diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Civic Education Pada Program Studi Hukum Tata Negara
Semester II Jurusan Syariah Kelompok 4
Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Bone
Oleh :
Akmal
01184066
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb
Segalah puji bagi Allah SWT, atas nikmat,taufik, dan hidayahnya yang telah
diberikan kepada kita semuah. Dan taklupa pula kita panjatkan shalawat serta
salam atas junjungan Nabi Muhammad SAW karenah Beliaulah yang telah
membawa kita dari zaman gelap gulita menuju zaman terang menderang.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak
yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini, karena tanpa mereka
mungkin saja makalah ini tidak selesai tepat waktu. Dan yang kami hormati ibu
Zurahmah, S.Pd.,M.Pd., selaku dosen mata kuliah Civic Education, serta teman-
teman yang saya banggakan. Sekian dan terima kasih.
Wassalamualaikim Wr. Wb
Penulis,
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB 3 PEMBAHASAN.........................................................................................7
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................12
C. Kesimpulan ..............................................................................................12
D. Saran .........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah sebuah hak dasar yang dimiliki oleh
manusia yang dibawanya sejak lahir bahkan dari keberadaannya sebagai anugrah
Tuhan Yang Maha Esa. Kesadaran akan Hak Asasi Manusia didasarkan pada
pengakuan semua manusia memiliki derajat yang sama sebagai makhluk Tuhan.
Terkait tentang hakikat Hak Asasi Manusia, maka sangat penting sebagai
makhluk ciptaan Tuhan harus saling menjaga dan menghormati Hak Asasi
masing-masing individu. Namun, tercermin pada fakta banyak terjadi suatu
pelanggaran dan penindasan atas Hak Asasi tiap orang. Hal ini adalah sebagai
sebuah gambaran atas ditegakkannya kemerdekaan bagi Hak Asasi Manusia bagi
tiap individu. Kita dapat mengambil contoh pada zaman sebelum Indonesia
merdeka. Kala itu begitu banyak rakyat Indonesia yang tidak diperlakukan tidak
adil oleh para penjajah. Mereka ditindas, diperbudak, dan diperlakukan secara
tidak manusiawi oleh para pemegang kekuasaan yang berhati batu. Ketika zaman
itu bangsa Indonesia amat terpuruk, sengssara, dan terbelakang. Oleh karenanya,
penegakan Hak Asasi Manusia harus terus dilakukan secara berkelanjutan.
Sungguh sangat disayangkan ditengah era globalisasi ini pelanggaran
terhadap Hak Asasi Manusia semakin banyak terjadi. Begitu banyak pelanggaran
terhadap Hak Asasi Manusia yang terungkap di media massa. Hak Asasi Manusia
wajib dijunjung dan dihormati serta dijunjung tinggi oleh Negara, Hukum,
Pemerintah, dan tiap individu guna menjaga kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.
Hak Asasi Manusia harus dijunjung tinggi karrena penindasan terhadap
Hak Asasi Manusia dapat berakibat buruk terhadap kelangsungan hidup individu
yang mengalami penindasan tersebut. Bahkan hal ini akan memperendah martabat
manusia sebagai manusia.1
1
Fredi Wibowo. https://.scribd.com/doc/73946079/latar-belakang-HAM. Diakses pada
senin, 22 April 2019 pukul 14:18.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penegakan HAM di dunia?
2. Bagaimana kasus pelanggaran HAM berat di Dunia?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui isi dari rumusan masalah.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Sebagai refrensi mengetahui permasalahan dan kasus pelanggaran HAM.
2. Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain menulis karya tulis
ilmiah terkait masalah HAM.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia”.
Berdasarkan beberapa rumusan pengertian HAM diatas, diperoleh suatu
kesimpulan bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugrah Allah yang harus
dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat atau negara.
Dengan demikian hakikat penghormatan dan perlindungan terhadap HAM ialah
menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan
yaitu keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta keseimbangan antara
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Upaya menghormati,
melindungi dan menjunjung tinggi HAM, menjadi kewajiban dan tanggung
jawab bersama antara individu, pemerintah (aparatur pemerintahan baik sipil
maupun militer) bahkan negara.2
Penegakan HAM dilakukan terhadap setiap pelanggaran HAM.
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik sengaja ataupun tidak disengaja, atau kelalaian yang
secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, atau mencabut hak
asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang.3
Manusia sebagai makhluk Tuhan mempunyai dua sifat kodrat monodualis,
yakni sifat individu (pribadi pereorangan) dan sifat social (bersama orang lain)
yang seimbang dan dinamis, sehingga kebebasan setiap orang dibatasi oleh hak
asasi orang lain. Hal ini berarti bahwa setiap orang mengemban kewajiban
mengakui dan menghormati hak asasi orang lain. Hal ini berlaku juga bagi setiap
organisasi masyarakat terutama negara dan pemerintah harus bertanggung jawab
untuk menghormati, melindungi, membela, dan menjamin Hak Asasi Manusia
setiap warga negara dan penduduk.4
2
Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA., Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Masyarakat Madani,
(Jakarta Timur:Prenada Media, 2000), h.200.
3
Srijanti. Dkk. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa. (Yogyakarta:Graha
Ilmu,2009), h.123.
4
Noor Ms Bakri, Pendidikan Kewarganegaraan, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, cet.II,
2011), h. 228.
4
Pemikiran HAM terus berlangsung dalam rangka mencari rumusan HAM
yang sesuai dengan konteks ruang dan zamannya. Secara garis besar
perkembangan pemikiran HAM dibagi empat generasi.
Generasi pertama : pengertian HAM hanya berpusat pada bidang hukum
dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan
politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II, totalisme dan adanya
keinginan negra-negara yang baru merdeka untuk menciptakan suatu tertib hukum
yang baru.
Generasi kedua : pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis
melainkan juga hak-hak sosial, ekonomi,politik dan budaya.
Generasi ketiga : keadilan dan pemenuhan hak asasi haruslah dimulai
sejak mulainya pembangunan itu sendiri, bukan setelah pembangunan itu selesai.
Agaknya pepatah kuno “justice delayed, justice deny, tetap berlaku untuk kita
semua.
Generasi keempat : pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh
negara-negara di Kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak
asasi manusia yang disebut Declration of The Basic Duties of Asia People and
Government. Deklarasi ini lebih maju dari rumusan generasi ketiga, karena tidak
saja mencakup tuntunan structural tetapi juga berpihak kepada terciptanya tatanan
sosial yang berkeadilan.5
B. Penegakan dan Perlindungan HAM
Dalam upaya penegakan hak asasi manusia, dibutuhkan sarana dan
prasarana. Sarana dan prasarana penegakan HAM tersebut dikategorikan menjadi
dua bagian yakni :
1. Sarana yang berbentuk institusi atau kelembagaan seperti lahirnya
Lembaga advokasi tentang HAM yang dibentuk oleh LSM, Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia, Komisi Nasional HAM Perempuan dan
institusi lainnya.
5
Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA., Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Masyarakat Madani,
(Jakarta Timur:Prenada Media, 2000), h.204.
5
2. Sarana yang berbentuk peraturan atau UU atau yuridis, yang dijadikan
acuan normatif dalam penegakan, perlindungan, dan perjuangan HAM
Adapun beberapa hambatan dalam penegakan HAM yaitu :
1. Masih kurang pemahaman tentang HAM
2. Masih kurang pengalaman
3. Kemiskinan
4. Keterbelakangan
5. Masih dipertayakan bagaimana bentuk pelatihan dalam masyarakat
6. Pemahaman HAM masih terbatas dalam pemahaman gerakan
7. Amati dan perhatikan setiap perkembangan dan gerakan dilapangan dalam
melaksanakan suatu konsep atau ide
8. Ketahui dan pahami betul sumber-sumber termasuk alamnya,
lingkungannya dan habitatnya dari suatu konsep, gagasan, pemikiran yang
ditawarkan.6
6
Abdul Rozak, Wahdi Sayuti, Budiman, M. Arif, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic
Education), (Jakarta:Prenada Media,2004), h. 185.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
c) Tak seorangpun dari warga Negara merdeka dapat ditahan,
dirampas kekayaannya, diperkosa, diasingkan atau diperkosa
hak-haknya, kecuali berdasarkaan pertimbangan hukum.
2. Petition of Rights (Hak-hak Petisi), tahun 1628. Petition of Rights ini
ditandatangi oleh Raja Charles ketika berhadapan dengan parlemen.
3. Bill of Rights (Undang-undang hak), tahun 1689. Suatu UU yang
diterima oleh parlemen Inggris setelah mengadakan perlawanan
terhadap Raja James II dalam suatu revolusi tidak berdarah (Glorious
Revolution)
4. Declaration of Independence, terjadi pada 4 Juli 1776 di Amerika.
Declaration of Independence merupakan piagam yang mengandung
pernyataan “bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama
derajatnya oleh sang maha pencipta, bahwa semua manusia
dianugrahi oleh penciptanya hak hidup, kemerdekaan, dan kebebasan
untuk menikmati kebahagiaan”
5. Declaration des droit de’home et du citoyen (Pernyataan hak-hak
manusia dan warga Negara) terjadi di Prancis dan terkenal 3
semboyan dari revolusi Prancis ini, yaitu Liberty (Kebebasan),
Egalite (Persamaan), Fraternite (Persaudaraan)7
6. Perkembangan yang lebih signifikan adalah dengan kemunculan The
Four Freedoms dari Presiden Roosevelt pada 6 Januari 1941. Ada 4
hak yaitu:
a. Hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat.
b. Hak kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai dengan
agama ajaran agama yang dipeluknya
c. Hak kebebasan dari kemiskinan dalam pengertian setiap bangsa
berusah mencapai tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera
bagi penduduknya
7
Alfi Riskiana,” Perjuangan Penegakan Ham Di Dunia”diakses dari
http://alfiriskiana.blogspot.com/2014/10/perjuangan-penegakan-ham-di-dunia.html, pada tanggal 1
Mei 2019 pukul 11:09 WITA
8
d. Hak kebebasan dari ketakutan, yang meliputi usaha, penguraan
persenjataan, sehingga tidak satupun bangsa (Negara) berada
dalam posisi berkeingina untuk melakukan serangan terhadap
Negara lain (Masyhur Effendi, dalam Dede Rosiada (dkk),
2003)8
7. Universal Declaration of Human Right
Pernyataan HAM sedunia yang dikeluarkan PBB pada 10 desember
1948.9
B. Kasus-kasus pelanggaran HAM di Dunia
Sejarah mencatat banyak kasus pelanggaran HAM besar di dunia.
Pelanggaran HAM ini melibatkan kekuatan kekuasaan. Banyak tokoh yang
terseret dalam kasus pelanggaran HAM saat mereka berkuasa. Beberapa
pelanggaran HAM di dunia:
1. Rezim Benito Mussolini di Itali
Rezim otoriter pernah berkuasa di Italia sejak 1924. Aktor
utamanya adalah Benito Mussolini, pemimpin faham fasisme di Italia.
Mussolini memerintah di Italia dalam periode 1924-1943.
Selama 19 tahun dalam masa pemerintahannya, ia dikenal sebagai
seorang pemimpin otoriter dan tidak segan membunuh orang-orang yang
tidak sepaham dengannya. Kekejaman Mussolini ini berlaku kepada
siapa pun tanpa pandang bulu.
2. Rezim Adolf Hitler di Jerman
Adolf Hitler dianggap sebagai salah satu pemimpin terkejam yang
pernah ada di bumi. Hitler yang merupakan pimpinan Nazi di Jerman
pada medio 1930-an terlibat dalam salah satu contoh pelanggaran HAM
berat.
Ia melakukan banyak kejahatan kemanusiaan, seperti menangkap
tokoh-tokoh politik yang menentangnya dan melakukan pembasmian
pada orang-orang Yahudi. Hitler dikenal sebagai anti-Yahudi.
8
Noor Ms Bakri, Pendidikan Kewarganegaraan, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, cet.II,
2011), h.230
9
Op. Cit.
9
3. Konflik Israel dan Palestina
Sengketa Israel dan Palestina menjadi salah satu konflik
berkepanjangan. Hal ini bermula ketika Israel memperluas wilayahnya
dengan menguasai sebagian besar wilayah Palestina. Dengan bantuan
Amerika Serikat, Israel beberapa kali melancarkan serangan ke wilayah
Palestina.
Ratusan ribu warga Palestina, termasuk anak-anak, wanita bahkan
relawan dari negara lain menjadi korban akibat konflik ini. Dunia pun
mengutuk tindakan Israel tersebut meski tindakan sewenang-wenang
Israel masih berlanjut hingga saat ini.
4. Perang Sipil di Bosnia
Perang sipil antara Bosnia dengan Serbia terjadi di periode 1992-
1995 setelah pecahnya negara Yugoslavia. Dalam perang itu, terjadi
pembunuhan massal terhadap sekitar 800 warga muslim Bosnia yang
bermukim di Kota Srebenica yang didominasi warga muslim Bosnia. Hal
ini sempat menimbulkan reaksi keras banyak negara.
Kasus ini menjadi salah satu kasus pelanggaran HAM berat. Bahkan dua
orang yang berperan besar di perang ini yakni Slobodan Milosevic,
Radovan Karadzic, dan Ratko Mladic sudah diseret ke pengadilan HAM
dunia di Belanda.
5. Kasus Apartheid di Afrika Selatan
Kasus HAM khusus apartheid (perbedaan ras dan warna kulit)
terjadi sekitar tahun 1960, ketika rezim apartheid yang didominasi orang-
orang kulit putih berhasil menguasai pemerintahan di Afrika
Selatan.Mereka kemudian melakukan kebijakan-kebijakan yang
merugikan warga kulit hitam, hingga menimbulkan banyak korban jiwa.
6. Kekerasan Etnis Rohingya Myanmar
Situs Myanmar Times pada Maret 2018 mempublikasi pernyataan
Dewan HAM PBB yang menyebut adanya pelanggaran HAM yang
dilakukan oleh aparat keamanan Myanmar. Tudingan itu berdasarkan
bukti temuan sejumlah kuburan masal pada Februari 2018, tindak
10
perkosaan terhadap perempuan etnis Rohingya, pembakaran rumah-
rumah penduduk dan pencabutan hak-hak dasar etnis Rohingya seperti
disaksikan oleh sejumlah Komisi Penasehat pada 2017.10
10
Wahyono, “Kasus Pelanggaran HAM Besar Internasional”, diakses dari
https://international.sindonews.com/read/1371410/45/kasus-pelanggaran-ham-besar-internasional-
1547736836., pada tanggal 1 Mei 2019 pukul 11:45 WITA
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodrati dan fundamental sebagai suatu anugrah Allah yang harus dihormati, dijaga
dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat atau negara. Perjuangan
penegakan HAM merupakan hasil reaksi terhadap tindakan sewenang-wenang
para penguasa yang mengnjak-injak harkat dan martabat rakyat biasa.
Sejarah mencatat banyak kasus pelanggaran HAM besar di dunia.
Pelanggaran HAM ini melibatkan kekuatan kekuasaan contohya. Rezim Benito
Mussolini di Itali, rezim Adolf Hitler di Jerman, konflik Israel dan Palestina,
perang sipil di Bosnia, kasus apartheid di Afrika Selatan, kekerasan etnis
Rohingya Myanmar.
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13