Anda di halaman 1dari 4

TERVALIDASI

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TA 2018/2019


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN

Mata Kuliah : METODE PENELITIAN (ABCDEFGH)


Hari & Tgl :-
Sifat Ujian : Take Home
Waktu : Dikumpulkan maksimal 17 Juni 2019
Program Studi / Semester : Farmasi / VI
Dosen Penguji : Emy Oktaviani, M.Clin.Pharm., Apt.

Nama : NPM : Ttd :

Bacalah narasi yang tersedia di bawah ini sesuai dengan ujung nomor NPM masing-
masing. Bacalah dengan seksama dan tentukan :

1. Rencana Judul Penelitian (10)


2. Kerangka Konsep Penelitian (30)

Variabel Bebas Variabel Terikat

Parameter
Pengukuran
Variabel terikat

Variabel Pengganggu

3. Rancangan atau desain penelitian (Cohort, Case Control, Cross sectional, Quasi
Experimental atau True Experimental). Jelaskan alasannya dan gambarkan bagan
rancangannya. (30)
4. Gambarkan rancangan alur penelitiannya. (30)

Soal dan jawaban diketik, font times new roman, justify, margin 3344, kertas A4 dan
maksimal 6 halaman. Jawaban yang terindikasi sama akan otomatis TIDAK
DILULUSKAN.
Narasi (Ujung NPM 1)

Salah satu faktor yang mempengaruhi ketercapaian efek terapi suatu obat adalah kadar obat
yang di dalam darah. Selain itu, secara farmakokinetik pasien lansia dan pasien dewasa non
lansia memiliki gambaran farmakokinetik yang berbeda dikarenakan fungsi fisiologis dan
patologis pasien mengalami perubahan. Proses ADME pada pasien lansia mengalami proses
penurunan yang dihubungkan pula dengan usia. Terlebih lagi pada pasien-pasien dengan
penyakit kronis seperti gangguan fungsi ginjal pada pasien lansia menjadi fokus utama bagi
farmasi dalam menentukan pengobatan yang rasional dengan meminimalisir efek samping.
Salah satu upaya yang menjadi fikus utama tersebut adalah melakukan penyesuain dosis.
Namun, kendala yang seringkali terlihat adalah banyak farmasi di pelayanan kesehatan
khususnya rumah sakit yang tidak mengetahui bahkan tidak mampu dalam menentukan
penyesuaian dosis yang tepat secara farmakokinetik. Kendala lain adalah banyak tenaga
kesehatan yang tidak mengetahui arti penting dari penyesuaian dosis secara individual
dengan perhitungan farmakokinetik terhadap efek terapi yang diberikan oleh obat yang
dikonsumsi. Misalnya pada pasien DM dengan gangguan fungsi ginjal stadium tengah yang
dilakukan penyesuaian dosis secara farmakokinetik apakah berefek pada kadar gula darah
dan fungsi ginjal dari pasien? Menurut Anda, penelitian seperti apa yang dapat mendukung
pernyataan bahwa penyesuaian dosis secara farmakokinetik penting untuk dilakukan guna
ketercapaian efek terapi?

Narasi (Ujung NPM 2)

Kesuksesan pengobatan seorang pasien ditentukan dari berbagai faktor seperti kerasionalan
terapi dan kepatuhan dalam minum obat. Kepatuhan terkadang masih menjadi momok bagi
para pasien karena harus mengkonsumsi sedemikian banyak obat. Pengetahuan dan
kemampuan dalam memberikan edukasi dan pemahaman kepada pasien dalam mendukung
pengobatan yang sedang dijalani sangatlah penting terutama oleh farmasis. Menurut Anda,
bagaimana penelitian yang disarankan untuk mendukung bahwa kepatuhan dapat mendukung
keberhasilan terapi yang sedang dijalani pasien?

Narasi (Ujung NPM 3)

Ibu hamil merupakan salah satu perhatian khusus bagi tenaga kesehatan dalam memberikan
obat. Kasus yang paling sering terjadi pada ibu hamil adalah meningkatknya tekanan darah
hingga menyebabkan hipertensi. Obat-obat hipertensi yang bisa digunakan pada ibu hamil
juga terbatas jumlahya. Namun, kasus yang terjadi adalah terkadang obat-obat yang diberikan
tidak sesuai dan kontraindikasi untuk ibu hamil sehingga dapat mengancam janin yang
sedang dikandung. Menurut Anda, penelitian seperti apa yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah obat-obat yang diberikan pada ibu hamil sudah sesuai?

Narasi (Ujung NPM 4)

Salah satu kompetensi dari farmasi adalah dapat menganalisa suatu proses pengobatan
seorang pasien seperti analisis Drug Related Problem (Masalah Terkait Obat). Aspek yang
sering dimonitoring pada kajian DRP adalah kejadian efek samping obat. Pada pasien dengan
riwayat stroke biasanya diberikan Aspirin sebagai terapi pemeliharaan. Namun, aspirin pada
beberapa kasus dapat menyebabkan resiko bleeding dan perlu diwaspadai melalui monitoring
nilai INR. Menurut Anda, penelitian seperti apa yang dapat dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar efek samping tersebut?

Narasi (Ujung NPM 5)

Obat lain yang juga beresiko menyebabkan efek samping adalah pada pasien DM dengan
penggunaan antidiabetik oral. Efek samping yang sering sekali terjadi pada pasien DM
dengan antidiabetik oral adalah hipoglikemia. Jika pengobatan yang dijalani pasien tidak
diikuti dengan pengaturan makan yang baik, efek samping tersebut beresiko besar terjadi.
Hipoglikemia merupakan kondisi yang dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam minum
obat DM karena efek samping yang tidak menyenangkan. Menurut Anda, penelitian seperti
apa yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah antidiabetik oral dapat menyebabkan
hipoglikemia dan jenis antidiabetik oral seperti apa yang beresiko besar menyebabkan
hipoglikemia ?

Narasi (Ujung NPM 6)

Efek samping yang terjadi dari beberapa obat yang dikonsumsi pasien DM dan panjangnya
pengobatan DM terkadang dapat menurunkan kualitas hidup dari pasien seperti kepatuhan
dalam minum obat menurun, sulit beraktivitas, pola makan tidak teratur, dan komplikasi
penyakit beresiko besar terjadi. Sehingga, perlu adanya monitoring mengenai efek samping
yang terjadi dan kualitas hidup pasien. Kualitas hidup yang menurun dapat menghambat
keberhasilan terapi. Menurut Anda, penelitian seperti apa yang dapat dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar efek samping dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien?

Narasi (Ujung NPM 7)

Mual dan muntah merupakan efek samping yang paling sering terjadi pada pasien kemoterapi
dengan diagnosa kanker tertentu. Berbagai macam obat anti mual dan muntah diberikan
kepada pasien untuk mengurangi efek samping tersebut. Menurut Anda, penelitian seperti apa
yang dapat dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengobata mual muntah dengan tingkat
kejadian efek samping kemoterapi?

Narasi (Ujung NPM 8)

Interaksi obat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses ADME obat
sehingga mempengaruhi ketercapaian efek terapi. Sifat obat yang berbeda-beda secara fisika
kimia menyebabkan ada obat yang boleh dikonsumsi bersama makanan ada yang tidak boleh.
Begitu pula dnegan penggunaan obat herbal. Konsumsi obat herbal juga tidak disarankan
untuk digunakan bersamaan dengan obat sintetik. Contohnya penggunaan obat herbal dari
simplisia buah mengkudu sebagai antidiabetes. Untuk mengetahui apakah obat herbal
tersebut bisa digunakan bersamaan dengan obat antidiabetes sintetik dilakukan pengukuran
kadar obat di dalam darah setelah diberikan kedua obat tersebut secara bersamaan. Menurut
Anda, penelitian seperti apa yang dapat dilakukan untuk mendukung pernyataan di atas?
Narasi (Ujung NPM 9)

Obat-obat sebagian besar dieliminasi melalui ginjal (>50%) seperti Gentamisin, Tobramisin
dan Ciprofloksasin. Obat-obat yang sebagian besar dieliminasi di ginjal, perlu diperhatikan
pemakaiannya pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Contoh penggunaan antibiotik
Gentamisin pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal harus dilakukan penyesuaian dosis.
Selain itu monitoring data laboratorium terhadap fungsi ginjal pasien juga harus diperhatikan.
Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, nilai klirens kreatinin pasien akan meningkat.
Menurut Anda, penelitian seperti apa yang dapat dilakukan untuk mengetahui efek dari
penggunaan obat yang metabolismenya sebagian besar di ginjal terhadap progresivitas
gangguang fungsi ginjal?

Narasi (Ujung NPM 0)

Pada pasien pasca stroke biasanya diberikan obat Citicolin. Namun, ada beberapa pendapat
yang menyatakan bahwa penggunaan Citicolin belum diketahui efektivitasnya. Citicolin biasa
diberikan untuk memperbaiki gejala pasca stroke dan mencegah keterulangan kejadian
stroke. Menurut Anda, penelitian seperti apa yang dapat dilakukan untuk mengetahui
efektivitas Citicolin pada pasien pasca stroke tersebut?

Anda mungkin juga menyukai