Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)MANAJEMEN NYERI DI RUANG IPD 30

I. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan dalam melakukan penyuluhan, yaitu:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
II. Media Penyuluhan
III. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama selama tiga hari klien dan keluarga mampu
mengurangi nyeri yang dirasakan dengan teknik non farmakologi.

2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 3 pertemuan (setiap pertemuan 30 menit) klien dan
keluarga diharapkan mampu:
Menyebutkan kembali pengertian nyeri
Menyebutkan kembali tujuan manajemen nyeri non farmakologi
Menyebutkan kembali cara-cara sederhana dalam mengatasi nyeri
Mendemonstrasikan kembali teknik mengatasi nyeri secara mandiri yaitu dengan metode
distraksi

IV. Latar belakang masalah


Nyeri menurut IASP (International Assosiation for the Study of Pain) adalah
pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan
atau yang cenderung merusak jaringan atau seperti yang dimaksud dengan kata kerusakan
jaringan (Potter & Perry, 2010). Nyeri adalah kondisi perasaan yang tidak menyenangkan.
Sifatnya sangat subjektif karna perasaan nyeri berbeda pada setiap orang baik dalam hal
skala ataupun tingkatannya dan hanya orang tersebut yang dapat menjelaskan dan
mengefakuasi rasa yang dialaminya (Hidayat, 2009). Nyeri adalah pengalaman sensori
nyeri dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
aktual dan potensial yang tidak menyenagkan yang terlokalisasi pada suatu bagian tubuh
ataupun sering disebut dengan istilah distruktif dimana jaringan rasanya seperti di tusuk-
tusuk, panas terbakar, melilit, seperti emosi, perasaan takut dan mual (Judha, 2012).
Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual. Menurut Mahon (1994),
menemukan empat atribut pasti untuk pengalaman nyeri, yaitu: nyeri bersifat individual,
tidak menyenangkan, merupakan suatu kekuatan yang mendominasi, bersifat tidak
berkesudahan (Andarmoyo, 2013, hal.17). Nyeri juga dipengaruhi oleh pengalaman
sensori dan emosional yang dipengaruhi oleh psikologis setiap individu. Nyeri yang
menetap akibat sinyal nyeri yang terus menerus dikirimkan ke saraf selama beberapa
minggu, bulan, bahkan tahun, dan sensasi normal yang dicetuskan dirasakan menetap
selama lebih dari berbulan - bulan dapat dikatakan sebagai nyeri kronik.

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan
tubuh yang berubah menjadi sel kanker (Yayasan Kanker Indonesia, 2018). Salah satu
gejala yang dirasakan pasien kanker yang bersifat ringan, sedang, sampai menjadi berat.
Hal ini juga yang menjadi gejala yang paling ditakuti pasien karena menjadi faktor utama
dalam mengalami penurunan kualitas hidupnya. Sebagian besar pasien kanaker akan
mengalami gangguan perasaan nyeri dalam perjalanan hidupnya (Hakam, 2009)

Pada pasien yang pertama kali datang berobat, sekitar 30% pasien kanker disertai
dengan keluhan nyeri dan hampir 70% pasien kanker stadium lanjut yang menjalani
pengobatan disertai dengan nyeri dalam berbagai tingkatan. Nyeri kanker adalah nyeri
kronik yang membutuhkan penatalaksanaan yang berbeda dengan nyeri kronik lainnya,
membutuhkan penilaian dengan tingkatan akurasi yang tepat, evaluasi secara
komprehensif dan waktu yang tepat terutama untuk nyeri berat, serta pengobatan yang
berlangsung lama(Aru, 2010)

Pengkajian yang dilakukan pada Ny. P ditemukan bahwa ia memiliki riwayat


sariawan pada lidah yang tidak kunjung sembuh pada tahun 2017. Menurut Ny. P sariawan
yang tak kunjung sembuh tersebut terus membesar hingga awal tahun 2016. Pada tahun
2018 pasien mengalami perdarahan lidah kemudian dilakukan prosedur glosektomi pada
Juni 2018. Pada Ny. P dengan diagnosa medis karsinoma skuamosa sel lidah, riwayat
radiasi 35 kali dan riwayat operasi glosektomi. Pasien mengeluh nyeri hebat dengan hasil
pengkajian nyeri yang disebabkan oleh kanker lidahnya, nyeri terasa seperti tertusuk-
tusuk, nyeri tidak menyebar, nyeri dengan skala 9/8, nyeri datang secara tiba-tiba.

Dari data hasil pengkajian tersebut dapat disimpulkan bahwa Ny. P memiliki masalah
keperawatan nyeri kronik. Oleh karena itu, kelompok terdorong untuk membekali
keluarga dengan informasi yang benar mengenai nyeri kanker serta cara manajemen nyeri
nonfarmakologi dengan harapan bahwa nyeri yang dirasakan pasien mampu berkurang.
V. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Edukasi kepada Ny.P dan keluarga akan dilaksanakan pada:
Hari/tgl :
Waktu :
Tempat : Ruang IPD 30 (kamar 3006b)
Sasaran : Ny. P dan keluarga

VI. Rencana Kegiatan

Durasi Kegiat Penanggung Penyuluh Respon Metode Media PIC


an Jawab
2 menit Fase Indria Wahyu 1.Memberi -Memberi Indria
pendahu Dadang salam salam
luan: 2.Menjelaskan -Bersedia
pembuk tujuan dilakukannya
aan 3.Melakukan penyuluhan
kontrak waktu kesehatan
dan tempat -Memahami
4.Menanyakan peraturan
kesediaan klien penyuluhan
dan keluarga
5.Menjelaskan
peraturan
penyuluhan:
-Klien dan
keluarga
diharapkan
dapat mengikuti
penyuluhan
hingga selesai
-Waktu bertanya
akan diberikan
setelah penyaji
selesai
menjelaskan
materi
15 menit Fase Merissa 1.Menjelaskan Menyimak Cerama Leaflet Merissa
kerja: Damayanti P pengertian nyeri penjelasan h dan
penjelas 2.Menjelaskan yang diskusi
an tujuan dipaparkan
materi manajemen perawat
nyeri non-
farmakologi
3.Menjelaskan
cara-cara
sederhana dalam
mengatasi nyeri
4.Mendemonstra
sikan teknik
mengatasi nyeri
secara mandiri
menggunakan
metode distraksi

10 menit Fase Nova K 1.Memberikan -Menjelaskan Nova K


terminas waktu untuk kembali
i: klien dan penjelasan
evaluasi keluarga yang telah
dan bertanya disampaikan
penutup 2.Menjelaskan pembicara
kembali -Memberikan
beberapa hal pertanyaan
yang belum jika ada yang
dipahami oleh tidak
pasien dan dipahami
keluarga
3. Memberikan
pertanyaan
evaluasi
-Apa yang
dimaksud
dengan nyeri
kanker?
-Sebutkan tujuan
manajemen
nyeri
-Sebutkan
minimal 3 cara-
cara sederhana
mengatasi nyeri
-
Mendemonstrasi
kan ulang cara
teknik mengatasi
nyeri secara
mandiri dengan
metode distraksi

VII. Tata Letak

dokumenta Keluarga
Presenter
si pasien

Moderator Pasien

Time
Observer
kipper
VIII. Tugas dan Tanggung Jawab
Fasilitator/PIC : Indria Wahyu Dadang
- Memastikan bahwa leaflet telah di print satu hari sebelum penyuluhan berlangsung
- Memeriksa kelengkapan SAP
- Melakukan simulasi minimal 1 kali satu hari sebelum penyuluhan
- Memastikan setiap anggota telah hadir 10 menit sebelum penyuluhan dimulai
- Membantu presenter jika terjadi kendala seperti kebisingan, mobilisasi (lalu
lalang) saat penjelasan materi berkangsung dan poster yang kurang terbaca
- Menghubungi klien dan keluarga untuk mengingatkan kontrak minimal 1 hari
sebelum penyuluhan dilakukan
- Fase pendahuluan: memberi salam, menjelaskan tujuan, melakukan kontrak
waktu dan tempat, menanyakan kesediaan klien dan keluarga, dan
menjelaskan peraturan penyuluhan
- Fase kerja: meminimalkan interupsi saat penjelasan materi sedang berlangusung,
mengarahkan klien dan keluraga untuk mengajukan pertanyaan setelah penjelasan
materi seleasi dilakukan, serta memastikan klien dan keluarga tetap menyimak
penjelasan materi dengan baik, jika memugkinkan maka moderator dapat
mengingatkan materi/informasi yang terlewatkan (belum dijelaskan) kepada
presenter serta pastikan klien dan keluarga mengikuti kegiatan penyuluhan
sampai selesai.
- Fase terminasi: memberikan waktu untuk klien dan keluarga bertanya,
mempersilahkan presenter mengajukan pertanyaan evaluasi, menyimpulkan
kegiatan penyuluhan, menanyakan respon/perasaan klien dan keluarga setelah
menerima penyuluhan serta memberi salam penutup.
- Memberikan penjelasan materi menggunakan kata-kata yang mudah
dimengerti, jika perlu berikan contoh atau analogi.
- Pastikan suara terdengar jelas dan pertahankan bahasa tubuh yang baik
(mempertahankan kontak mata yang baik dengan klien dan keluarga, tersenyum,
dan gesture yang meyakinkan)
- Pastikan bahwa setiap materi tidak terlewatkan
- Memperhatikan respon klien dan keluarga ketika sedang mendengarkan
penjelasan materi (pastikan klien dan keluarga tidak terlihat kebingungan,
cendeurng melamun, dan pandangan teralihkan)
- Memperhatikan arahan waktu dari time keeper.
- Pastikan jawaban yang diberikan atas pertanyaan klien dan keluarga dapat
dipahami dengan baik dan jelas.
- Memberikan pertanyaan evaluasi
Observer: Nova K
- Menghindari atau minimalkan distraksi seperti kebisingan atau mobilisasi (lalu
lalang) saat penjelasan materi berkangsung
- Memastikan tata letak saat penyuluhan dipertahankan dengan baik
- Pastikan manajemen waktu kegiatan penyuluhan berjalan sesuai rencana
Time keeper : Nova K
- Memberikan penanda untuk mengingatkan waktu kepada presenter dan moderator
- Mempertimbangkan tambahan waktu jika dibutuhkan
Dokumentasi : Nova K
- Merekam dalam bentuk foto maupun video kegiatan penyuluhan

IX. Materi
1. Definisi
Nyeri kanker adalah komplikasi kanker yang sering ditemui pada pasien kanker.
Frekuensinya sekitar 30-50% pada pasien yang sedang menjalani kemoterapi dan
meningkat hingga 70-90% pada kanker tahap lanjut (Wargo & Wurton,2009). Oleh
karena sifat nyerinya yang bisa memberat secara terus menerus dalam jangka waktu
yang lama , maka pasien dapat mengalami gangguan tidur dan nafsu makan hingga
depresi.

2. Penyebab
Pada keganasan, nyeri yang disebabkan oleh aktivasi nosiseptor disebut nyeri
nosiseptif. Sedangkan nyeri yang ditimbulkan oleh gangguan sistem saraf disebut
nyeri neuropatik (Widiastuti et al, 2012). Menurut penelitian pada jurnal developing
drugs in cancer-related bone pain, nyeri yang diinduksi oleh kanker baik mekanisme
inflamasi dan neuropatik dapat terlibat, karena pertumbuhan tumor dapat
bertanggung jawab atas kerusakan jaringan dan pelepasan mediatod inflamasi.
Selain itu, sel-sel kanker juga dapat mengompresi serta tumbuh pada saraf sensoris,
atau merusak jaringan target dengan perubahan neuropatik yang konsekuen.
3. Akibat/dampak
Nyeri kanker berdampak pada fisik , psikologis,sosial, dan spiritual. Dampak fisik
antara lain: kelelahan, nafsu makan menurun, muntah, penurunan kekuatan otot.
Dampak psikologis yaitu: kesulitas konsentrasi, ketakutan, depresi, dan juga
kecemasan. Dampak sosial yaitu: penurunan hubungan sosial, dan gangguan
penampilan. Dampak spiritual yaitu: peningkatan perasaan menderita, gangguan arti
dan tujuan hidup, gangguan dalam keyakinan religius (Anaesth & Gehdoo, 2016).

4. Penangan Nyeri
Nyeri pada pasien kanker dapat diatasi dengan dua teknik yaitu teknik
farmakologis dan nonfarmakologis. Nyeri ringan dengan opioid contohnya
acetaminofen, nyeri sedang dengan opioid seperti kodein, dan nyeri berat dengan
opioid kuat seperti morfin,fentanil. Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
pada pasien kanker antara lain: massage, distraksi, musik, akupuntur, kompres atau
teknik relaksasi napas dalam (Rice, 2009).

5. Tujuan Manajemen Nyeri Non Farmakologis


Manajemen nyeri non farmakologi dilakukan bertujuan untuk mengurangi nyeri
yang diderita tanpa menggunakan obat-obatan yang pada umumnya teknik yang
digunakan aman, tidak memiliki efek samping, tersedia dan mudah didapatkan serta
dapat dilakukan secara mandiri di rumah ataupun dalam lingkungan fasilitas
perawatan akut (American Pain Society, 2018).

6. Teknik Manajemen Nyeri dengan Metode Distraksi


Teknik manajemen nyeri non farmakologis yang dapat dilakukan salah satunya
dengan metode distraksi, menurut American Pain Society (2017) metode distraksi
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menonton film favorit, bermain game,
menonton video, mainan dengan suara ataupun lampu (cahaya), serta memecahkan
gelembung seperti bubblewraps.
X. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Diharapkan penggunaan waktu dapat dimanajemen dengan baik sesuai SAP
Diharapkan leaflet telah disiapkan maksimal 1 hari sebelum penyuluhan
Diharapkan tempat yang akan digunakan untuk penyuluhan terhindar/minimal dari
kebisingan, tempat duduk memadai, bersih dan dapat tidak sempit.
Diharapkan klien dan keluarga dalam posisi yang nyaman dan siap mengikuti
penyuluhan.
Diharapkan selama penjelasan berlangsung klien dan keluarga tidak terdistraksi dan
dapat mengikuti penjelasan hingga selesai.
Diharapkan anggota kelompok lengkap sebelum penyuluhan dilakukan.

2. Evaluasi Proses
Klien dan keluarga diharapkan mampu:
Menyimak setiap penjelasan presenter dengan baik
Memberikan pertanyaan pada hal-hal yang belum dipahami
Tidak meninggalkan tempat selama penjelasan berlangsung
Menjelaskan kembali materi yang telah dijelaskan oleh presenter dengan benar

3. Evaluasi Hasil
Klien dan keluarga diharapkan mampu:
Menyebutkan kembali pengertian nyeri
Menyebutkan kembali tujuan manajemen nyeri non farmakologi
Menyebutkan kembali cara-cara sederhana dalam mengatasi nyeri
Mendemonstrasikan kembali teknik mengatasi nyeri secara mandiri

Anda mungkin juga menyukai