AP/VI/19/REV01
I. IDENTITAS
1. Nama : Tn. A
2. Umur : 56 Tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Status : Menikah
5. Agama : Kristen
6. Suku/bangsa : Manado/Indonesdia
7. Bahasa : Indonesdia
8. Pendidikan terakhir : S1 Managemen
9. Pekerjaan : Pensiun Dini
10. Alamat : Apartement Kalibata, Jakarta Selatan
3. Riwayat penyakit:
Klien mengatakan tentang riwat penyakitnya adalah Hipertensi, DM type 1 dan Kolestrol
X X X X
8. Riwayat alergi :
Alergi Makanan Seafood
2. Kebersihan diri
Di rumah Di rumah sakit
Mandi : 2 kali /hr Mandi : 1 kali /hr
Gosok gigi : 2 kali /hr Gosok gigi : 1 kali /hr
Keramas : 1 Kali /mgg Keramas : - /mgg
Potong kuku : 1 kali /2 mgg Potong kuku : - /mgg
3. Aktivitas sehari-hari
Klien mengatakan jika aktivitas selama ddia sakit hanya banyak di kamar karena di kamar
semua sudah terseddia semuanya yang diperlukan.
4. Rekreasi
Klien mengatakan jika selama mengalami sakit stroke ini ddia tidak pernah berekreasi
kemanapun, jika sore hari ddia duduk di tam rumah sambil menikmati senja. Dan jika ada
cucunya datang mak yang menjadi penghibur dan penyemngat adalah bermain bersama
cucunya yang masih umur 4 tahun.
5. Olahraga : ( ) tidak ( ) ya
Q : ........................................................................................................................................
R : ........................................................................................................................................
S : ........................................................................................................................................
T : ........................................................................................................................................
2. Peran diri
( ) overload peran ( ) perubahan peran ( ) transisi peran karena sakit
( ) konflik peran ( ) keraguan peran
Jelaskan :
. Klien mengatakan dia adalah orang yang tidak terbdiasa dibantu oleh orang lain, tetapi
sekarang karena dia dirawat di rumah sakit, istri malah harus menjadi seperti ibunya, klien
merasa sangat merepotkan mereka, klien mengatakan dia merasa tidak bisa melakukan
tugasnya karena terbaring sakit di rumah sakit.
3. Identitas diri
( ) kurang percaya diri ( ) merasa kurang memiliki potensi
( ) merasa terkekang ( ) kurang mampu menentukan pilihan
( ) tidak mampu menerima perubahan ( ) menolak menjadi tua
Jelaskan :
Klien mengatakan bahwa dirinya merasa kurang percaya diri karena bagdian terpenting
dalam badannya tidak bisa digunakan dengan normal lagi dank lien pun merasa belum bisa
menerima semua perubahan yang terjadi karena seharusnya laki-laki yang mengayomi istri
dan kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah Situosional
4. Harga diri
( ) mengkritik diri sendiri dan orang lain ( ) menyangkal kepuasan diri
( ) merasa jadi orang penting ( ) polarisasi pandangan hidup
( ) menunda tugas ( ) mencemooh diri
( ) merusak diri ( ) mengecilkan diri
( ) menyangkal kemampuan pribadi ( ) keluhan fisik
( ) rasa bersalah ( ) menyalahgunakan zat
Jelaskan
:
Klien mengatakan dia merasa tidak bisa melakukan tugas dan tanggungjawabnya yang seharusnya dia
lakukan, dia harusnya tidak dibantu oleh sdiapapun karena dia memang bdiasa melakukannya sendiri,
tetapi karena kondisi nya saat ini, maka dia harus dibantu. Klien mengatakan dia merasa tidak nyaman
dengan keadaan saat ini, dia merasa sangat merepotkan orang lain
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah situasional
5. Ideal diri
( ) berpikiran bahwa masa depannya suram (
) terserah pada nasib
( ) merasa tidak memiliki kemampuan
( ) tidak memiliki harapan
( ) tidak ingin berusaha
( ) tidak memiliki cita-cita
( ) merasa tidak berdaya
( ) enggan membicarakan masa depan
Jelaskan :
Klien mengatakan bahwa ddia sangat kwatir tentang kehidupan kedepannya dan tidak bisa
beraktivitas seperti sebelumnya. Akan tetapi ddia bingung harus bagaimana lagi selain
mencoba untuk menerima tapi tidak secepat membalikan telapak tangan
Masalah keperawatan : ...................................................................................................................
3. Kehilangan/ Berduka
a. Penyebab: klien mengatakan bahwa ddia berduka karena kehilangan fungsi tubuh yang
sebagaimana mestinya. Klien juga merasa sedih karena ddia tidak bisa menjalankan
perannya dengan baik sebagai suami, akan tetapi klien menyadari bahwa ini semua
merupakan rancangan Tuhan di dalam kehidupannya. Dan harus bisa menyikapi dengan
positif atas makna dibalik kejaddian ini semua.
b. Tahap yang sedang dilalui
Dendial Angry Bargaining Depresed Acceptance
Jelaskan : Tidak ada
Masalah keperawatan : Gangguan Citra Tubuh.
Data (Symptom)
No. Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem)
(DO dan DS)
1. DS: Perubahan fungsiGangguan Citra Tubuh
- Klien mengatakan bahwa ddia tubuh akibat penyakit
berduka karena kehilangan fungsi yang ddialami
tubuh yang sebagaimana mestinya.
Klien juga merasa sedih karena ddia
tidak bisa menjalankan perannya
dengan baik sebagai suami, akan
tetapi klien menyadari bahwa ini
semua merupakan rancangan Tuhan
di dalam kehidupannya. Dan harus
bisa menyikapi dengan positif atas
makna dibalik kejaddian ini semua.
o Klien mengatakan saat ini dia
merasa aneh dengan
tubuhnya, karena ,mengalami
kelemahan tubuh
o klien mengatakan walaupun
ddia tidak menikah, tetapi
ddia merasa sedih karena dia
adalah seorang wanita.
o Klien mengatakan
ddia tidak terpikirkan
akan
mengalamipenyakit
ini.
DO:
- Klien tampak mampu
mengungkapkan apa yang dia
rasakan
- Klien tampak menceritakan apa
yang ddia rasakan dengan raut
wajah yang sedih
- Klien tampak mampu
mengekspresikan perasaannya
2. Perubahan besarAnsietas
DS: terhadap status
o klien mengatakan dia cemas kesehatan dan fungsi
akan keadaannya saat ini, peran.
apalagi dia sudah tidak
memiliki tubuh yang utuh,
dan klien mengatakan dia
sudah memiliki aktivitas yang
terbatas,
o klien mengatakan dia
khawatir apakah dia masih
bisa melakukan aktivitas dan
kegdiatan seperti olahraga
setdiap hari, berbelanja,
bersosdialisasi atau tidak.
DO:
- Klien tampak mampu
mengungkapkan apa yang dia
rasakan
- Klien tampak menceritakan apa
yang dia rasakan dengan raut wajah
yang sedih
- Klien tampak selalu bertanya
mengapa dia sakit, dan mengapa
dia harus dibantu orang lain
DO:
- Klien tampak mampu
mengungkapkan apa yang ddia
rasakan.
- Klien tampak menceritakan apa yang
ddia rasakan dengan fraut wajah yang
sedih
- Klien tampak bertanya mengapa ddia
sakit dan mengapa ddia harus
merepotkan banyak orang
PRIORITAS DDIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Citra tubuh berhubungan dengan Perubahan fungsi tubuh akibat penyakit yang
ddialami
2. Harga diri rendah berhubungan dengan Gangguan fungsi dan gangguan peran sosdial
3. Cemas berhubungan dengan Perubahan besar terhadap status kesehatan dan fungsi peran
RENCANA KEPERAWATAN
Puas dengan penampilan Fasilitasi hubungan klien dengan individu yang mengalami Untuk meningkatkan percaya diri dan
tubuh perubahan citra tubuh yang serupa semangat klien
Mampu menyesuaikan Identifikasi dukungan kelompok yang terseddia untuk klien Untuk mengetahui kekuatan pribadi
dengan perubahan fungsi klien
tubuh
Anjurkan klien untuk menilai kekuatan pribadinya Agar klien tahu seberapa kekuatan
Merasa dirinya berharga pribadinya
Fasilitasi lingkungan dan aktifitas yang akan meningkatkan Agar klien bisa melakukan aktivitas
harga diri klien
2 Harga Diri Setelah diberikan asuhan Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya Tingkat kemampuan menilai realitas
Rendah keperawatan selama 3 x24 klien; dan buat daftarnya jika klien tidak mampu dan control diri diperlukan sebagai
Situasional jam diharapkan nmengidentifikasi maka dimulai oleh perawat untuk landasan asuhan keperawatan
kepercayaan diri klien memberi pujdian pada aspek positif yang dimiliki klien.
meningkat/peningkatan
harga diri dengan kriterdia Setdiap bertemu klien hindarkan memberi peniladian negative
hasil :
Utamakan memberi pujdian realitis
Klien dapat
mengidentifikasi Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat membantu klien menilai kemampuan
kemampuan dan aspek dilaksanakan selama sakit. yang dimiliki untuk dilaksanakan
positif yang dimiliki
rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan Klien mempunyai jadwal dengan
Klien dapat menilai setdiap hari sesuai kemampuan. kapasitas yang sesuai setdiap harinya
kemampuan yang dimiliki
untuk dilaksanakan Tingkatkan kegdiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
Klien dapat (menetapkan) Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegdiatan yang
merencanakan kegdiatan telah direncanakan.
sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki Beri pujdian atas keberhasilan klien Klien dapat melakukan hal yang
disukai disertai dengan apresdiasi dari
Klien dapat melakukan bantu keluarga memberikan dukungan selama klien di orang sekitar
kegdiatan sesuai kondisi rawat.
dan kemampuannya. Keluarga dapat mendukung untuk
meningkatkan harga diri klien
Klien dapat
memanfaatkan system
pendukung yang ada
3 Cemas Setelah dilakukan tindakan Kaji tingkat kecemasan pasien baik ringan sampai berat Untuk mengetahui sampai sejauh mana
keperawatan selama 3x 24 tingkat kecemasan klien sehingga memu-
jam cemas pasien akan dahkan penanganan/pemberdian askep se-
menurun, pasien lanjutnya.
mempunyai koping yang
adaptif dalam menghadapi Identifikasi respon klien terhadap kecemasan yang ddialami Untuk mengetahui sejauh mana respon
kecemasan yang pasien berikan ketika cemas
dengan kriterdia hasil:
Berikan aktivitas yang dapat mengurangi kecemasan/ Bertujuan agar pasien dengan senang hati
Pasien mampu ketegangan. melakukan aktivitas karena sesuai
mengidentifikasi dan dengan keinginannya dan tidak
mengungkapkan gejala bertentangan dengan program perawat
cemas
Ajarkan cara mengurangi kecemasan dengan tarik napas Untuk memberikan relaksasi terhadap
IMPLEMENTASI
Memfasilitasi lingkungan dan aktifitas yang akan meningkatkan harga diri klien
seperti mendengarkan musik sesuai dengan keinginan klien
Klien mengatakan dia senang mendengarkan musik, karena musik dapat
menenangkan nya.
Memfasilitasi lingkungan dan aktifitas yang akan meningkatkan harga diri klien
seperti meminta salah satu adik klien untuk menceritakan hal yang lucu pada klien
agar klien tertawa, dan menceritakan hal yang meningkatkan kepercayaan diri
klien. Mengedukasi keluarga untuk melakukan interkasi dengan klien sesering
mungkin dan tidak membicarakan tentang penyakit klien, tetapi memuji akan
semangat klien
Klien tampak sesekali tersenyum kecil
Sabtu, 29 Juni 2019 Memonitor frekuensi kalimat yang mengkritik diri sendiri Indria Wahyu
Klien tampak tidak membicarakan mengenai citra tubuhnya, klien bertanya
bagaimana supaya payudara kiri klien terlihat sama dengan yang sebelah kanan
Jam 10.00
Membantu klien untuk mengenali tindakan yang akan meningkatkan
penampilannya
Klien mengatakan setelah dia sampai rumah, dia mau merdias diri, klien
mengatakan
dia akan pulang ke rumah adiknya terlebih dahulu dan adiknya berjanji akan
mendandaninya.
Memfasilitasi hubungan klien dengan individu yang mengalami perubahan citra
tubuh yang serupa
Klien tampak bercerita cukup panjang dengan klien lain yang berada didepannya
sambil tersenyum, klien tidak tampak murung, klien tampak tersenyum
2 Kamis, 27 Juni 2019 Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya klien; dan buat Indria Wahyu
daftarnya jika klien tidak mampu nmengidentifikasi maka dimulai oleh perawat
untuk memberi pujdian pada aspek positif yang dimiliki klien.
Pukul 09.00 Klien mengatakan dia merasa tidak berdaya, klien mengatakan dia tidak bisa
melakukan apa apa sekarang. Klien tampak bercerita dan menundukan kepalanya
Mengutamakan memberi pujdian realitis yaitu memuji semangat yang dia miliki saat
ini.
Klien mengatakan dia tidak semangat saat ini, klien mengatakan dia tidak tahu harus
berbuat apa. Klien tampak murung
Jumat, 28 Juni 2019 Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya klien. Indria Wahyu
Klien mengatakan dia suka berdandan untuk mempercantik diri, klien mengatakan
dia belum merasa tua walaupun sudah
15.00 tua
Merencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setdiap hari sesuai
kemampuan.
Klien mengatakan ini di rumah sakit, jadi dia tidak mau berbuat apa-apa, klien
mengatakan dia merasa tidak bisa melakukan apa apa
Sabtu, 29 Juni 2019 Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya klien Indria Wahyu
Klien mengatakan semoga dia sembuh, klien mengatakan dia berusaha untuk tidak
merasa bahwa dia tidak berdaya, klien mengatakan mungkin ini cara Tuhan untuk
Pukul 09.00 membuat saya mensyukuri tubuh ini
Setdiap bertemu klien hindarkan memberi peniladian negative
3 Kamis, 27 Juni 2019 Mengkaji tingkat kecemasan pasien baik ringan sampai berat Indria Wahyu
klien mengatakan dia cemas akan keadaannya saat ini, apalagi dia sudah tidak
memiliki tubuh yang utuh, dan klien mengatakan dia sudah memiliki aktivitas yang
Pukul 09.00 terbatas, klien mengatakan dia khawatir apakah dia masih bisa melakukan aktivitas
dan kegdiatan seperti olahraga setdiap hari, berbelanja, bersosdialisasi atau tidak.
Jumat, 28 Juni 2019 Mengkaji tingkat kecemasan pasien baik ringan sampai berat Indria Wahyu
Klien mengatakan hari ini dia merasa seperti hari hari sebelumnya yaitu perasaan
15.00 yang khawatir
Sabtu, 29 Juni 2019 Mengkaji tingkat kecemasan pasien baik ringan sampai berat Indria Wahyu
Klien mengatakan sekarang dia merasa lebih baik dari hari kemaren, klien
mengatakan dia ngobrol banyak dengan adiknya
Pukul 09.00
Memberikan aktivitas yang dapat mengurangi kecemasan/ ketegangan. Dengan
memutarkan musik dan memberi kesempatan klien untuk berbicara dengan
keluarganya. Klien tampak tersenyum, klien tampak tidak cemas.
O:
Klien tampak menceritakan keadaan dan perasaannya dengan wajah yang tertunduk
Klien tampak beberapa kali mengatakan “mengapa saya kehilangan salah satu anggota tubuh” “saya terlihat
berbeda”
P: Lanjutkan Intervensi yang sudah dilakukan (monitor frekuensi kalimat yang mengkritik diri sendiri,
identifikasi dukungan kelompok yang tersedia untuk klien, bantu klien untuk mengenali tindakan yang akan
meningkatkan penampilannya, fasilitasi hubungan klien dengan individu yang mengalami perubahan citra, fasilitasi
lingkungan dan aktifitas yang akan meningkatkan harga diri klien)
Jumat, S:
28 Juni Klien mengatakan ia tidak semangat saat ini, klien mengatakan ia tidak tahu harus berbuat apa. Klien tampak
2019 murung
Pukul Klien mengatakan tubuhnya terlihat aneh
18.00
O:
Klien tampak mampu menceritakan perasaannya saat ini, dan klien tampak masih sesekali menundukan kepala
saat berbicara
Klien tampak berbicara singkat, klien tampak tidak enak untuk berbicara dengan klien tersebut dan memilih untuk
menyudahi pembicaraan.
Keluarga klien tampak menjenguk klien, klien tampak tidak bersemangat saat keluarganya datang.
P: Lanjutkan Intervensi yang sudah dilakukan (monitor frekuensi kalimat yang mengkritik diri sendiri, Indria Wahyu
identifikasi dukungan kelompok yang tersedia untuk klien, bantu klien untuk mengenali tindakan yang akan
meningkatkan penampilannya, fasilitasi hubungan klien dengan individu yang mengalami perubahan citra, fasilitasi
lingkungan dan aktifitas yang akan meningkatkan harga diri klien)
Sabtu, S:
29 Juni Klien mengatakan semoga ia sembuh, klien mengatakan ia berusaha untuk tidak merasa bahwa ia tidak berdaya,
2019 klien mengatakan mungkin ini cara Tuhan untuk membuat saya mensyukuri tubuh ini
Pukul Klien mengatakan setelah ia sampai rumah, ia mau merias diri, klien mengatakan ia akan pulang ke rumah
12.00 adiknya terlebih dahulu dan adiknya berjanji akan mendandaninya.
O:
Klien tampak bercerita cukup panjang dengan klien lain yang berada didepannya sambil tersenyum, klien tidak
tampak murung, klien tampak tersenyum
Keluarga klien tampak sedang menemani klien dan berbagi cerita dengan klien.
P: Intervensi dihentikan
2 S:
Klien mengatakan ia merasa tidak berdaya, klien mengatakan ia tidak bisa melakukan apa apa sekarang. Klien
Kamis, 27 tampak bercerita dan menundukan kepalanya
Juni 2019 Klien mengatakan ia tidak semangat saat ini, klien mengatakan ia tidak tahu harus berbuat apa. Klien tampak
Pukul 12.00 murung
Klien mengatakan ia tidak mau berbuat apa apa sekarang, klien mengatakan ia tidak semangat.
O:
Klien tampak banyak berbicara mengenai kelemahan dan ketidakberdayaannya saat ini Indria Wahyu
Klien tampak tidak bersemangat
P: Intervensi dilanjutkan (diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya klien; dan buat daftarnya jika
klien tidak mampu nmengidentifikasi maka dimulai oleh perawat untuk memberi pujian pada aspek positif yang
dimiliki klien, utamakan memberi pujian realitis yaitu memuji semangat yang ia miliki saat ini, diskusikan dengan
klien kemampuan yang masih dapat dilaksanakan selama sakit, tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi
klien seperti mengajak klien untuk berkomunikasi dengan klien lain yang satu ruangan dengan klien.)
S:
Klien mengatakan ini di rumah sakit, jadi ia tidak mau berbuat apa-apa, klien mengatakan ia merasa tidak bisa
Jumat, melakukan apa apa
28 Juni Klien mengatakan apakah ia hanya merepotkan keluarganya, klien mengatakan ia merasa tidak bisa melakukan
2019 aktivitas seperti biasanya
Pukul 18.00 O:
Klien tampak membalas dengan senyuman kecil
Klien tampak sesekali menundukan kepala Indria Wahyu
P: Intervensi dilanjutkan (diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya klien; dan buat daftarnya jika
klien tidak mampu nmengidentifikasi maka dimulai oleh perawat untuk memberi pujian pada aspek positif yang
dimiliki klien, utamakan memberi pujian realitis yaitu memuji semangat yang ia miliki saat ini, diskusikan dengan
klien kemampuan yang masih dapat dilaksanakan selama sakit, tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi
klien seperti mengajak klien untuk berkomunikasi dengan klien lain yang satu ruangan dengan klien.)
S:
Klien mengatakan semoga ia sembuh, klien mengatakan ia berusaha untuk tidak merasa bahwa ia tidak berdaya,
Sabtu, 29 klien mengatakan mungkin ini cara Tuhan untuk membuat saya mensyukuri tubuh ini Indria Wahyu
Juni 2019 Klien mengatakan ia juga bahagia karena sekarang sudah lebih baik dari hari kemaren.
12.00 O:
Keluarga klien tampak kooperatif saat diminta untuk memberikan dukungan pada klien, dan wajah klien tampak
tersenyum saat berbincang bincang dengan keluarganya.
P: Intervensi dihentikan
3 Kamis, S:
27 Juni klien mengatakan ia cemas akan keadaannya saat ini, apalagi ia sudah tidak memiliki tubuh yang utuh, dan klien
2019 mengatakan ia sudah memiliki aktivitas yang terbatas, klien mengatakan ia khawatir apakah ia masih bisa
melakukan aktivitas dan kegiatan seperti olahraga setiap hari, berbelanja, bersosialisasi atau tidak.
Pukul Klien mengatakan jika ia khawatir, maka ia merasa lemas.
12,00
Klien mengatakan hari ini ia tidak bersemangat, klien mengatakan ia khawatir.
O:
Klien tampak murung
Indria Klien tampak cemas dengan keadaannya
P: lanjutkan intervensi (kaji tingkat kecemasan pasien baik ringan sampai berat, identifikasi respon klien terhadap
kecemasan yang dialami¸ berikan aktivitas yang dapat mengurangi kecemasan/ ketegangan seperti mendengarkan
musik yg sering klien lakukan, ajarkan cara mengurangi kecemasan dengan tarik napas dalam.
Jumat, S:
28 Juni Klien mengatakan hari ini ia merasa seperti hari hari sebelumnya yaitu perasaan yang khawatir
2019
Klien mengatakan selama mendengarkan musik, ia merasa tenang walaupun tetap ada cemas akan dirinya.
Pukul
18.00 O:
Klien tampak menundukan kepala sesekali dan tampak tidak bersemangat. Klien tampak sesekali teerdiam dan
menghela napas
A: Masalah cemas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi (kaji tingkat kecemasan pasien baik ringan sampai berat, identifikasi respon klien terhadap Indria Wahyu
kecemasan yang dialami¸ berikan aktivitas yang dapat mengurangi kecemasan/ ketegangan seperti mendengarkan
musik yg sering klien lakukan, ajarkan cara mengurangi kecemasan dengan tarik napas dalam.
S:
Klien mengatakan sekarang ia merasa lebih baik dari hari kemaren, klien mengatakan ia ngobrol banyak dengan
Sabtu, adiknya Indria Wahyu
29 Juni klien mengatakan tarik napas dalam ini cukup membantu, klien tampak dapat melakukan cara yang
2019 diajarkan dengan baik
O:
Klien tampak tersenyum, klien tampak tidak cemas.
P: Intervensi Dihentikan