I. IDENTITAS
1. Nama : Sdr. A
2. Umur : 22 September 2004
3. Jenis kelamin : Laki - laki
4. Status : Belum menikah
5. Agama : Islam
6. Suku/bangsa : Indonesia
7. Bahasa : Jawa
8. Pendidikan : SMA
9. Pekerjaan : Belum Bekerja
10. Alamat dan no. Telp: Krajan Bangsalsari
11. Penanggung jawab : Tn. M
5. Pola Eliminasi
a. Buang air besar
Di rumah
Frekuensi : 1x/hari Di rumah sakit
Konsistensi : lunak berbentuk Frekuensi : 1x/hari
Warna : Kuning Konsistensi : -
Warna : ( √ ) kuning
( ) bercampur darah
( ) lainnya, ..............
Masalah di RS : ( ) konstipasi ( ) diare ( ) inkontinensia
Kolostomi : ( √ ) tidak ( ) ya
Di rumah sakit
Frekuensi : Terpasang dower kateter
Jumlah : 1000cc/hari
Konsistensi : Cair
Warna : Kuning
Masalah di RS : ( ) disuria ( ) nokturia ( ) hematuria
( ) retensi ( ) inkontinensia
Kolostomi : ( ) tidak ( √ ) ya, kateter Ukuran 16 produksi : 1000cc/hari
6. Pola Kognitif Perseptual
Berbicara : (√ ) normal ( ) gagap ( ) bicara tak jelas
Bahasa sehari-hari : ( ) Indonesia ( √ ) Jawa ( ) lainnya,
Kemampuan membaca : ( √ ) bisa ( ) tidak
Tingkat ansietas : ( ) ringan ( ) sedang ( ) berat ( ) panik
Sebab, ...................................................................................................
Kemampuan interaksi : ( √ ) sesuai ( ) tidak, ...................................................................
Vertigo : (√ ) tidak ( ) ya
Nyeri : ( ) tidak (√ ) ya
Bila ya, P : Nyeri Post Operasi
Q : Seperti di tusuk – tusuk
R : nyeri di daerah tungkai sebelah kanan
S : Skala nyeri NRS 4
T : nyeri hilang timbul
7. Pola Konsep Diri
Identitas diri : klien mampu mengenali dirinya dan tempat tinggalnya
Citra tubuh : klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya
Ideal diri : klien mengatakan ingin segera sembuh, agar dapat berkumpul kembali dengan
keluarganya
Harga diri : klien mengatakan selama sakit tidak bisa sekolah
Peran diri : selama ini klien berperan sebagai anak
8. Pola Koping
Masalah utama selama MRS (penyakit, biaya, perawatan diri)
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat mengambil keputusan sendiri
Selama pengobatan : klien mengatakan perlu anggota keluarganya untuk pengobatan dan
perawatan dirinya selama sakit
Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya
klien mengatakan biasanya dapat melakukan aktivitas dan bersekolah
Kemampuan adaptasi
klien mengatakan klien dapat beradaptasi dengan baik
4. Mata
I : Simetris antara kanan dan kiri, sklera berwarna putih, bola mata bergerak ke segala arah,
tidak ada lesi, tampak adanya kantong mata
P : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
5. Telinga
I : simetris kanan dan kiri, tidak ada perdarahan, tidak ada kelainan
P : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
6. Hidung
I : Lubang hidung simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada polip,
P : Tidak ada nyeri tekan,
7. Mulut
I : Tidak terpasang gigi palsu, mukosa bibir tampak kering
P: Tidak terdapat nyeri tekan
8. Leher
I ; Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan vena jugularis
P : Tidak ada nyeri tekan
9. Dada:
Jantung:
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : pulsasi jantung teraba kuat pada ictus cordis teraba di ics 4-5 mid clavikula sinistra, tidak
terdapat nyeri tekan
P : pekak
A : s1 s2 tunggal
Paru:
I : Bentuk dada simestris, pola pernapasan 20x/menit,
P : Tidak terdapat nyeri tekan
P : suara perkusi paru sonor
A : Tidak terdapat suara tambahan seperti rongki, wheezing, stridor
10. Abdomen
I : Bentuk abdomen bulat sedikit menonjol, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan,
A : Suara bising usus 19x/menit
P : Tympani
P : Tidak terdapat nyeri tekan
11. Urogenital
I : Terpasang dower kateter
P : Tidak ada nyeri tekan, hanya terasa tidak nyaman karena terpasang dower kateter
12. Ekstremitas
Atas
I : Simestris kanan dan kiri, terpasang infus ditangan kanan, terdapat balutan post operasi pada
daerah kaki sebelah kanan, tidak ada rembesan, tidak ada kompartemen sindrom
P : Tidak ada nyeri tekan, akral hangat
bawah
I : Simestris kanan dan kiri, Kaki kanan sulit untuk di gerakkan
P : Adanya nyeri, terasa kaku dan sulit di gerakkan.
4 4
1 2
Segmen 85
Limfosit 6 24-44 %
Monosit 9 3-6
Segmen 86
Limfosit 7 24-44 %
Monosit 7 3-6
2. Photo
Pemeriksaan Pelvis AP Besar ( tanggal 05 September 2023 )
Hasil pemeriksaan radiologi :
TS Yth Foto Pelvis AP
Tampak alignment baik dengan terpasang internal fiksasi symphisis pubis
Trabeculasi tulang normal
Celah sendi dan permukaan baik
Tak tampak eros/destruksi/fraktur tulang
Sacroilliac dan hip joint kanan kiri baik
Shanton’s line kanan kiri baik
Tak tampak soft tissue mass/sweelling
Kesan :
Alignment baik dengan terpasang internal fiksasi symphisis pubis
3. 4 Sept 2023 Gangguan pola tidur b.d Dampak faktor nyeri d.d. Annisa Pradini
15.28 WIB DS :
- K;ien mengatakan pola tidurnya tidak teratur dan
klien mengatakan sulit tidur
- Klien mengatakan di rumah sakit
Waktu tidur : Siang 11.00-12.00
Malam 23.00-03.00
Jumlah jam tidur : 5 jam
DO :
- Tampak adanya kantong mata
- Ketika melakukan pengkajian klien tampak beberapa
kali menguap
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL/ DIAGNOSIS TUJUAN DAN
RENCANA TINDAKAN (SIKI) RASIONAL PARAF
JAM KEPERAWATAN KRITERIA HASIL (SLKI)
4 Sept 2023 Ganguan Setelah dilakukan intervensi Dukungan Ambulasi ( I.06171 ) Annisa
15.10 WIB mobilitas fisik selama 3 x 24 jam , maka tingkat Tindakan
( D.0054 ) nyeri menurun dengan kriteria Observasi
hasil : 1. Identifikasi adanya nyeri atau 1. Untuk
Mobilitas fisik ( L.05042 ) keluhan fisik lainny mengetahui keluhan nyeri
- Pergerakan ekstremitas ( 5) 2. Identifikasi toleransi fisik melakukan
meningkat ambulasi 2. Bertujuan
- Kekuatan otot meningkat (5) 3. Identifikasi kekuatan otot untuk meningkatkan kekuatan otot
pada klien
- Tentang ROM meningkat (5) Edukasi
- Nyeri menurun (5) 4. Anjurkan melakukan
3. Menegtah
- Gerakan terbatas menurun (5) ambulasi dini ui tingkat kekuatan otot
4. Melatih
5. Jelaskan tujuan ambulasi otot untuk melakukan pergerakan
5. Tujuannya
mempertahankan fungsi tubuh
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL/ DIAGNOSIS TUJUAN DAN RENCANA TINDAKAN (SIKI) RASIONAL PARAF
JAM KEPERAWATAN KRITERIA HASIL (SLKI)
4 Sept 2023 Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri (I.18238) Annisa
Observasi
15.17 WIB ( D.0077 ) selama 3 x 24 jam , maka 1. Mengidentifikasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi
tingkat nyeri menurun dengan lokasi,karakteristik nyeri
frekuensi, kualitas, integritas nyeri
kriteria hasil : 2. Mengidentifikasi skala nyeri 1-5
2. Identifikasi skala nyeri
Tingkat nyeri 3. Mengidentifikasi faktor yang
1.Keluhan nyeri 5 (menurun) dapat memperberat atau
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
2.Meringis 5 ( menurun) memperingan nyeri
memperingan nyeri
3.Gelisah 5 (menurun) 4. Misal dengan cara tarik nafas
Terapeutik
dan menghembuskan nafas
4.Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. hipnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback,
terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing. kompres hangat/dingin, terapi
5. Menjelaskan strategi
bermain)
mengurangi nyeri
Edukasi
6. Untuk mengurangi rasa nyeri
5.Jelaskan strategi meredakan nyeri
6.Ajarkan teknik non farmakologis untuk
7. Mengkolaborasikan pemberian
mengurangi nyeri
analgetik untuk mengurangi
Kolaborasi
nyeri
7.Kolaborasi pemberian analgetik
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL/ DIAGNOSIS TUJUAN DAN RENCANA TINDAKAN (SIKI) RASIONAL PARAF
JAM KEPERAWATAN KRITERIA HASIL (SLKI)
4 Sept 2023 Gangguan pola Setelah dilakukan intervensi Dukungan Tidur ( I.05174 ) Annisa
Observasi
15.28 WIB tidur selama 3 x 24 jam , maka 1. Untuk mengetahui pola tidur
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
( D. 0055 ) tingkat nyeri menurun dengan klien selama di RS
kriteria hasil :
2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
Pola tidur ( L.05045 ) 2. Mengetahui sebab klien susah
(fisik dan/atau psikologis)
1. Keluhan sulit tidur 5 tidur
(menurun)
Terapeutik
2. keluhan istirahat tidak 3. Dengan tujuan mengurangi
3. Lakukan prosedur untuk
cukup 5 ( menurun) nyeri yang dirasakan dan
meningkatkan kenyamanan (mis:
3. keluhan pola tidur berubah menghasilkan rileks dalam
pijat, pengaturan posisi, terapi
5 (menurun) tubuh
akupresur)
selama sakit
5. Ajarkan relaksasi otot autogenic atau 5. Bertujuan untuk mengurangi
cara nonfarmakologi lainnya keluhan ang dirasakan klien
IMPLEMENTASI