S
DENGAN CIDERA OTAK SEDANG (COS) DI RUANG MELATI
RSD Dr. SOEBANDI JEMBER
Oleh :
RIKAYATUS SAHIDAH
18037141076
I. IDENTITAS
1. Nama : Tn. S
2. Umur : 74 Tahun
3. Jenis kelamin : Laki – Laki
4. Status : Menikah
5. Agama : Islam
6. Suku/bangsa : Jawa
7. Bahasa : Jawa
8. Pendidikan : SD
9. Pekerjaan : Petani
10. Alamat dan no. telp : Wuluhan, Jember
11. Penanggung jawab : Ny. P
: Garis Keturunan
: Garis Pernikahan
× 74 th
: Menikah
: Tinggal Serumah
6. Riwayat alergi :
Klien mengatakan tidak memiliki alergi makanan dan obat.
III. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Persepsi Terhadap Kesehatan (Keyakinan Terhadap Kesehatan & Sakitnya)
Keluarga mengatakan apabila klien sakit karena ujian dari Tuhan.
b. Kebersihan diri
Di rumah Di rumah sakit
Mandi : 3 /hr Mandi : Tidak pernah mandi
Gosok gigi : 3 /hr hanya diseka saja
Keramas : 1 /mgg Gosok gigi : Tidak pernah. /hr
Potong kuku : 1 /mgg Keramas : Tidak pernah /mgg
Potong kuku : Tidak pernah /mgg
c. Aktivitas sehari-hari
Sebelum sakit : Keluarga mengatakan aktivitas klien sehari-hari yaitu, bekerja sebagai
petani
Saat sakit : Keluarga mengatakan klien hanya berbaring ditempat tidur
d. Rekreasi
Keluarga mengatakan sudah lama tidak melakukan rekreasi
e. Olahraga : () tidak ( ) ya
Klien tidak pernah olahraga
b. Pola minum
Di rumah Minuman disukai : Susu
Frekuensi : 6-8 gelas/ hari Di rumah sakit
Jenis : air putih Frekuensi : 2 gelas /hari
Jumlah : 1760 cc Jenis : air putih + susu
Pantangan : tidak ada Jumlah : 880cc
5. Pola Eliminasi
a. Buang air besar
Di rumah Di rumah sakit
Frekuensi : 2x/hari Frekuensi : Belum BAB
Konsistensi : lunak berbentuk Konsistensi : Tidak terkaji
Warna : kuning Warna : ( ) kuning
( ) bercampur darah
( ) lainnya, ..............
Masalah di RS : ( ) konstipasi ( ) diare ( ) inkontinen
Kolostomi : ( √ ) tidak ( ) ya
8. Pola Koping
Masalah utama selama MRS (penyakit, biaya, perawatan diri)
Keluarga mengatakan klien mengetahui tentang penyakitnya yang sekarang dan klien tidak ada
masalah tentang biaya pengobatan.
Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya
Sebelum sakit klien bekerja sebagai petani, dan saat sakit klien tidak dapat bekerja seperti
biasanya.
Kemampuan adaptasi :
Adaptasi klien baik
2. Kepala
a. Inspeksi : Terdapat luka jahitan bekas operasi, rambut terdapat ketombe
b. Palpasi : Terdapat nyeri tekan
3. Mata
a. Inspeksi : Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sklera mata putih.
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
4. Telinga
a. Inspeksi : Bentuk telinga simetris, tidak ada luka, telinga tampak kotor
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
5. Hidung
a. Inspeksi : Tidak ada luka, terpasang NGT
b. Palpasi : Tidak teraba benjolan
6. Mulut
a. Inspeksi : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir kering, mulut tampak kotor
b. Palpasi : Tidak teraba benjolan.
7. Leher
a. Inspeksi : Tidak ada benjolan, tidak ada luka, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
b. Palpasi : Tidak teraba benjolan
8. Dada:
Jantung:
a. Inspeksi : Ictus cordis terlihat, bentuk dada simetris, warna dada sama, tidak kelainan
b. Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 4 dan 5 (Meraba dada sinistra)
c. Perkusi : Pekak (menentukan batas jantung : atas ; ics 2 parasternal sinistra, kanan ; ics 4
garis parasternal dekstra, kiri ; ics 4 garis midklavikula sinistra).
d. Auskultasi : S1 S2 tunggal ( ditiap katup jantung : ics 2 sternalis dekstra, ics 2 sternalis
sinistra, ics 4 parasternal sinistra, ics 5 midklavikula sinistra)
Paru:
a. Inspeksi : Retraksi dada simetris, tidak ada kelainan
b. Palpasi : Tidak teraba nyeri tekan
c. Perkusi : Hipersonor(seluruh lapang paru ditiap intercosta)
d. Auskultasi : Terdapat ronchi
9. Abdomen
a. Inspeksi : Bentuk perut flat, tidak ada luka
b. Auskultasi : Bising usus terdengar 8-9 x/menit
c. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi : Timpany
10. Urogenital
a. Inspeksi : Klien terpasang kateter dan pempers
11. Ekstremitas
Atas : Terdapat luka pada tangan kanan
Bawah : Terpasang infus disebelah kaki kanan, terdapat luka
Kekuatan otot : Atas 3 5
Bawah 3 5
Kuku
a. Inspeksi : Kuku tampak kotor, tidak ada kelainan
b. Palpasi : CRT < 2 detik
Pemeriksaan Nervus :
1. Olfaktorius : Klien dapat mencium aroma minyak kayu putih
2. Optikus : Klien tidak dapat membaca / menyebutkan huruf dalam jarak 1 meter
3. Okulomotorius : Pupil mengecil ketika diberi rangsangan cahaya
4. Troklearis : Klien dapat mengikuti arah gerakan tangan perawat
5. Trigeminus : Klien dapat berkedip dengan spontan ketika diberi rangsangan
6. Abdusen : Klien dapat melirik ke samping kiri dan kanan
7. Fasialis : Klien kesulitan saat tersenyum
8. Vestibulokoklearis : Klien dapat mendengar dengan baik
9. Glosofaringealis : Klien dapat menelan dengan baik
10. Vagus : Klien hanya bisa mengerang
11. Asesorius : Klien tidak dapat mengangkat bahu
12. Hipoglosus : Klien tidak dapat menjulurkan lidahnya
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Tanggal 30 Oktober 2021
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
ELEKTROLIT
Natrium 142.6 135 -155 mmol/L
2. Photo
CT Scan kepala
Tanggal 29 Oktober 2021
Hasil pemeriksaan radiologi :
Yth TS Hasil Pemerksaan CT Scan Kepala irisan axial tanpa kontras :
Tampak area hiperdens pada lobus parietal kiri, falks cerebri, fissura interhemispher ventrikel
laterallis kiri tampak terdesak ke medial
Sulci dan gyrli tampak normal
Tak tampak klasifikasi abnormal
Orbita, sinus paranasalis dan mastoid tampak baik
Tulang calvaria tampak normal
Kesan :
Curiga suatu cerebral vein trombosis lobus parietal kiri
Acut SAH falks cerebri, fissura interhemispher
Pemeriksaan ke-1
Thorax AP
Hasil Pemeriksaan Radiologi :
Cor : besar dan bentuk normal
Pulmo : tampak perselubungan dengan air bronchogram di paru kanan
Sinus phrenicocostalis kanan dan kiri tajam
Tulang –tulang tampak baik
Kesimpulan :
Pneumonia paru kanan
3. Lain-lain
Tidak ada
VI. TERAPI
1. Infus NACL 0,9% 2000 cc/ 24 jam
2. Injeksi Meropenem 3x1gr/3x1000 mg
3. Injeksi Paracetamol 3x100 ml
Tx paru
1. Injeksi Metilprednisolon 2x62,5 mg
2. Injeksi Solvinex1x8 mg
3. Nebul combiven 4x/hari
Tx interna
1. Vit K phytomenadione 3x2 mg
2. Per oral Sucralfate syrup 3x15 ml
Tx cardio
1. Bisoprolol 2,5 mg 1-0-0 ( tablet pagi)
2. Amlodipine 10 mg 1-0-0 (tablet pagi)
3. Atorvaslahn 20 mg 0-0-1 (tablet malam)
(Rikayatus Sahidah)
ANALISA DATA
Nama Klien : Tn. S Ruangan / kamar : Melati
Umur : 74 Thn No. RM : 00000326XXX
No. Data (Symptom) Penyebab (etiologi) Masalah (Problem)
MK : Bersihan Jalan
Napas Tidak Efektif
h
D
o
:
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
P : Lanjutkan intervensi
NO. WAKTU TINDAKAN TT WAKTU EVALUASI KEPERAWATAN TT
TGL / JAM TGL / JAM (SOAP)
2. 08–11- 2021 1. Mengidentifkasi penyebab peningkatan 08 – 11- 2021 S: Keluarga mengatakan klien mengalami penurunan
09.35 Wib TIK 10.00 Wib kesadaran
Respon : Klien mengalami luka dikepala O:
09.40 Wib 2. Memonitor tanda gejala peningkatan TIK - Kesadaran :
Respon : Klien mengalami penurunan Somnolen
kesadaran GCS = 3 : 2 : 4 ( membuka mata dengan perintah,
09.43 Wib 3. Memonitor status pernafasan mengerang, mampu menarik ekstermitas saat
Respon : RR 25x/menit dirangsang nyeri).
09.45 Wib 4. Meminimalkan stimulus dengan - TTV
menyediakan stimulus yang tenang Suhu : 37,5 °C
Respon : Klien kooperatif Nadi : 100x/menit
09.47 Wib 5. Memberikan posisi semi fowler Tekanan darah : 140/100 mmHg
Respon : Klien tampak lebih nyaman Frekuensi nafas : 25x/menit
09.48 Wib 6. Mempertahankan suhu tubuh normal
Respon : Suhu tubuh klien 37,5 0C A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
NO. WAKTU TINDAKAN TT WAKTU EVALUASI TT
TGL / JAM TGL / JAM (SOAP)
3. 08– 11- 2021 1. Mengidentifikasi perilaku emosional 08 –11 -2021 S: Keluarga klien mengatakan klien masih tidak bisa bicara
10.02 Wib dan fisik sebagai bentuk komunikasi 10.18 Wib O:
Respon : Klien menggerakkan tangan - Tidak mampu berbicara
- Sulit memahami komunikasi
kirinya jika ingin berkomunikasi
- Sulit mempertahankan komunikasi
10.03 Wib 2. Menggunakan metode alternatif (mis. - Sulit menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
menulis , mata berkedip, isyarat - Sulit mengungkapkan kata-kata
tangan)
Respon : Klien memahami saat diajak A : Masalah belum teratasi
berkomunikasi dengan ekspresi wajah P : Lanjutkan intervensi
serta tangan
3. Menyesuaikan gaya komunikasi
10.05 Wib
dengan kebutuhan
Respon : Klien memahami dengan
isyarat wajah dan tangan
10.08 Wib 4. Menganjurkan berbicara perlahan
Respon : Klien tampak menggerakkan
mulutnya
5. Mengajarkan pasien dan keluarga
10.10 Wib
proses kognitif, anatomis, dan
fisiologis yang berhubungan dengan
kemampuan berbicara
Respon : Klien dan keluarga
memahami apa yang diajarkan
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
NO. WAKTU TINDAKAN TT WAKTU EVALUASI KEPERAWATAN TT
TGL / JAM TGL / JAM (SOAP)
1. 09 – 11- 1. Memonitor pola napas 09- 11-2021 S : Keluarga klien mengatakan klien masih tampak
2021 Respon : RR : 23x/menit 20.18 Wib sesak
20.00 Wib 2. Memonitor bunyi napas O:
20.05 Wib Respon : terdapat bunyi ronchi - Pemeriksaan fisik paru:
3. Mempertahankan kepatenan jalan napas a. Inspeksi : Retraksi dada simetris, tidak
20.07 Wib Respon : klien di observasi tiap 3 jam ada kelainan
4. Memposisikan semi fowler atau fowler b. Palpasi : Tidak teraba nyeri tekan
20.08 Wib Repon : klien di posisikan head up 30’ c. Perkusi : Hipersonor(seluruh lapang
5. Melakukan fisioterapi dada paru ditiap intercosta)
20.10 Wib Respon : klien kooperatif d. Auskultasi : Terdapat ronchi
6. Melakukan pengisapan lendir kurang dari - TTV
20.12 Wib 15 detik Suhu : 37,5 °C
Respon : sputum klien masih tampak Nadi: 98x/menit
banyak yang tertahan Tekanan darah :131/97mmHg
7. Memberikan oksigen Frekuensi nafas : 23x/menit
20.13 Wib Respon : klien tampak lebih baik - Pemeriksaan thorak AP
Kesimpulan : pneumonia paru kanan
P : Lanjutkan dihentikan
2. 09-11-2021 1. Mengidentifkasi penyebab peningkatan 09-11-2021 S: Keluarga mengatakan klien mengalami penurunan
20.20 Wib TIK 20.35 Wib kesadaran
Respon : Klien mengalami luka O:
dikepala - Kesadaran : Somnolen
20.22 Wib 2. Memonitor tanda gejala peningkatan GCS = 3 : 2 : 4 ( membuka mata dengan
TIK perintah, mengerang, mampu menarik
Respon : Klien mengalami penurunan ekstermitas saat dirangsang nyeri).
kesadaran - TTV
20.24 Wib 3. Memonitor status pernafasan Suhu : 37,5 °C
Respon : RR 23x/menit Nadi : 98x/menit
20.25 Wib 2. Meminimalkan stimulus dengan Tekanan darah : 131/97mmHg
menyediakan stimulus yang tenang Frekuensi nafas : 23x/menit
Respon : Klien kooperatif
20.27 Wib 3. Memberikan posisi semi fowler A : Masalah teratasi sebagian
Respon : Klien tampak lebih nyaman
20.29 Wib 4. Mempertahankan suhu tubuh normal P : Lanjutkan dihentikan
Respon : Suhu tubuh klien 37,5 ‘C
NO. WAKTU TINDAKAN TT WAKTU EVALUASI KEPERAWATAN TT
TGL / TGL / JAM (SOAP)
JAM
3. 09 -11-2021 1. Mengidentifikasi perilaku emosional dan 09-11-2021 S : Keluarga klien mengatakan klien masih tidak bisa
20.45 Wib fisik sebagai bentuk komunikasi 21.00 Wib bicara
Respon : Klien menggerakkan tangan O:
- Tidak mampu berbicara
kirinya jika ingin berkomunikasi
- Sulit memahami komunikasi
20.46 Wib 2. Menggunakan metode alternatif (mis. - Sulit mempertahankan komunikasi
menulis , mata berkedip, isyarat tangan) - Sulit menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
Respon : Klien memahami saat diajak - Sulit mengungkapkan kata-kata
berkomunikasi dengan ekspresi wajah serta
tangan A : Masalah belum teratasi
3. Menyesuaikan gaya komunikasi dengan
20.48 Wib P : Intervensi dihentikan
kebutuhan
Respon : Klien memahami dengan isyarat
wajah dan tangan
20.50 Wib 4. Menganjurkan berbicara perlahan
Respon : Klien tampak menggerakkan
mulutnya
5. Mengajarkan pasien dan keluarga proses
20.53 Wib
kognitif, anatomis, dan fisiologis yang
berhubungan dengan kemampuan berbicara
Respon : Klien dan keluarga memahami
apa yang diajarkan