SISTEM TELEMETRI
OLEH
ZAKIAH PRISKA
MATA KULIAH
FISIKA INSTRUMENTASI
PASCASARJANA FISIKA
YOGYAKARTA
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara geologis indonesia berada diantara rangkaian pegunungan besar, berada diantara
rangkaian pegunungan besar, berada diantara beberapa daerah dangkalan serta menjadi titik
pertemuan lempeng litosfer di dunia. Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan besar
di dunia yaitu rangkaian Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Indonesia juga terletak
pada pertemuan tiga lempeng yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Indo-
Australia.
Berdasarkan kondisi geologis ini indonesia memiliki banyak gunung api. Gunung api
yang ada di Indonesia ada yang masih aktif, yang tidak aktif, dan ada gunung dalam kondisi
istirahat. Indonesia memilik 127 gunung api aktif yang tersebar dari ujung pulau sumatra
sampai pulau irian jaya. Salah satu gunung api yang saat ini masih aktif adalah Gunung
Semeru.
Gunung Semeru merupakan salah satu gunung tertinggi di pulau jawa dan salah satu
bagian dari cincin api yang dimiliki Indonesia. Gunung Semeru telah mengalami perubahan
tipe erupsi sejak tahun 1967. Hingga saat ini gunung Semeru masih mengalami erupsi.
Menurut petugas PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) gunung
Dampak dari letusan gunung api sangat berbahaya bagi masyarakat yang berada disekitar
gunung. Mitigasi adalah salah satu cara untuk mengurangi dampak dari bencana geologi
tersebut. Pemantauan gunung api biasanya melibatkan alat-alat seperti seismometer yang
mengukur gerakan tanah, ataupun gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi,
letusan gunung api ataupun sumber gempa lainnya. Selain itu ada juga tiltmeter yang
mengukur deformasi gunung yang berfungsi untuk mendeteksi pengembungan atau
pengempisan gunung. Selain alat-alat tersebut biasanya juga dilakukan studi geokimia dll
nya.
Salah satu faktor bahwa sebuah gunung akan terjadi erupsi adalah meningkatnya suhu
disekitar kawah gunung. Untuk itulah perlunya alat pemantau yang bisa mengukur suhu
disekitar kawah tersebut setiap saat. Alat ini nantiknya akan menyampaikan data bagaimana
suhu gunung tersebut dan apabila melebihi dari batas ambang suhu normal sebuah gunung
api maka akan ada pemberitahuan yang berguna untuk upaya mitigasi bencana geologi
tersebut. Desain Alat Ukur Suhu Gunung Semeru Menggunakan Sistem Telemetri ini
diharapkan nantiknya dapat membantu dalam upaya mitigasi dari bencana gunung api ini.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan desain alat ukur suhu gunung semeru menggunakan sistem
KAJIAN PUSTAKA
Gunung api adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya
cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Material yang dierupsikan ke
(c) Erupsi celah, erupsi yang muncul dari retakan/sesar dapat memanjang sampai
beberapa kilometer.
(d) Erupsi eksentrik, erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan
pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui
kepundan tersendiri.
Di Indonesia (Jawa dan Sumatera) pembentukan gunung api terjadi akibat tumbukan
kerak Samudera Hindia dengan kerak Benua Asia. Di Sumatera penunjaman lebih kuat dan
dalam sehingga bagian akresi muncul ke permukaan membentuk pulau-pulau, seperti Nias,
Mentawai, dll
Bahaya letusan gunung api dapat berpengaruh secara langsung (primer) dan tidak
langsung (sekunder) yang menjadi bencana bagi kehidupan manusia. Bahaya yang langsung
merusak segala infrastruktur yang dilaluinya. Kecepatan aliran lava tergantung dari
alirannya. Suhu lava pada saat dierupsikan berkisar antara 8000 - 12000 C. Pada
(b) Aliran piroklastik (awan panas) Aliran piroklastik dapat terjadi akibat runtuhan tiang
asap erupsi plinian, letusan langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau lidah
lava dan aliran pada permukaan tanah (surge). Aliran piroklastik sangat dikontrol
oleh gravitasi dan cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah. Mobilitas
tinggi aliran piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas dari magma atau lava atau
dari udara yang terpanaskan pada saat mengalir. Kecepatan aliran dapat mencapai
150 - 250 km/jam dan jangkauan aliran dapat mencapai puluhan kilometer walaupun
(c) Jatuhan piroklastik Jatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang
asap cukup tinggi. Pada saat energinya habis, abu menyebar sesuai arah angin
kemudian jatuh lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan bahaya
pepohonan kecil sehingga merusak agro dan pada ketebalan tertentu dapat
merobohkan atap rumah. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan bumi beberapa
(d) Lahar letusan Lahar letusan terjadi pada gunung api yang mempunyai danau kawah.
Apabila volume air alam kawah cukup besar menjadi ancaman langsung saat terjadi
letusan dengan menumpahkan lumpur panas. (e) Gas vulkanik beracun Gas beracun
umumnya muncul pada gunung api aktif berupa CO, CO2, HCN, H2S, SO2 dll, pada
(a) Lahar hujan Lahar hujan terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi gunung
api yang diendapkan pada puncak dan lereng, terangkut oleh hujan atau air
permukaan. Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yang sangat pekat sehingga dapat
mengangkut material berbagai ukuran. Bongkahan batu besar berdiameter lebih dari
5 m dapat mengapung pada aliran lumpur ini. Lahar juga dapat merubah topografi
(b) Banjir bandang Banjir bandang terjadi akibat longsoran material vulkanik lama pada
lereng gunung api karena jenuh air atau curah hujan cukup tinggi. Aliran Lumpur
disini tidak begitu pekat seperti lahar, tapi cukup membahayakan bagi penduduk
(c) Longsoran vulkanik Longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunung api,
eksplosi uap air, alterasi batuan pada tubuh gunung api sehingga menjadi rapuh, atau
terkena gempa bumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik ini jarang terjadi di
gunung api secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak
2. Mitigasi Erupsi Vulkanik Vulcanological Survey of Indonesia (VSI) atau Badan Energi
dan Sumber Daya Mineral (2007) membagi tingkat isyarat status gunung api di Indonesia
menjadi empat yaitu Normal, Waspada, Siaga dan Awas. (a) Aktif Normal (Level I)
(b) Waspada (Level II) Terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan yang
gejala.
(d) Siaga (Level III) Peningkatan semakin nyata hasil pengamatan visual/pemeriksaan
dalamnya tertanam sebuah chip mikrokontroler 8 bit yang berbasis ATmega328. Arduino
memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6
analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol
masukan, memproses masukan, dan menampilkan keluaran sesuai yang diinginkan. Arduino
2.3 STS3x
Sensor STS3x adalah salah satu sensor suhu dengan akurasi yang tinggi yaitu 0,1℃.
Sensor ini dapat mengukur suhu dari -45℃ sampai 125℃. Spesifikasi dapat dilihat pada
Lora modul adalah salah satu media pengiriman data. Lora modul ini memiliki jangkauan
pengiriman yang jauh. Lora adalah satu media transmisi data yang menggunakan gelombang
radio sebagai pemanfaatannya. Lora memiliki lebar pita dari 7,8 kHz sampai 500 kHz.
gunung Semeru.
b. Arduino Uno R3
c. Buzzer
d. Lora
e. Resistor
f. Kapasitor
g. Aluminium
3.4 Rangkaian
rangkaian pengubah tegangan untuk memperkecil keluaran dari batrai seperti dibawah ini.
c. Pengkabelan
3.5 Perhitungan
= 50,04 / 64,746
= 0,77 (Faktor efisiensi sel surya bekerja)
= 49,85 Watt
η = (Pout x 100%)/ 6 x A
= 13,52 %
= 31,204 Wh / 15,5
= 181,48 jam
= 7 hari
3. Perhitungan Konsumsi Daya Alat
BAGIAN YANG DITAMBAHKAN
IOT merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas
internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data,
remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata, contohnya,
contohnya bahan pangan, eletronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang
semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu
aktif.
Metode yang digunakan oleh Internet of Things adalah nirkabel atau pengendalian secara
otomatis tanpa mengenal jarak. Implementasi Internet of Things sendiri biasanya selalu
mengikuti keinginan developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi yang ia ciptakan,
apabila aplikasinya itu diciptakan guna membantu monitoring sebuah ruangan maka
implementasi Internet of Things itu sendiri harus mengikuti alur diagram pemrograman
mengenai sensor dalam sebuah rumah,
A. Modul ESP8266
Modul ESP8266 merupakan platform yang sangat murah tetapi benar-benar efektif untuk
digunakan untuk berkomunikasi atau kontrol melalui internet baik digunakan secara
standlone (berdiri sendiri) maupun dengan menggunakan mikrokontroler tambahan dalam hal
ini Arduino sebagai pengendalinya.
Dibeberapa pasaran ada beberapa tipe dari keluarga ESP8266 yang beredar, tetapi yang
paling banyak dan mudah dicari di Indonesia yaitu tipe ESP-01, ESP-07, dan ESP-12.
Modul ESP8266 dapat terhubung ke jaringan Wifi/Access point yang menyediakan akses
internet. Setelah terhubung ke website server thingspeak dengan baik.
Berikut adalah diagram blok dari ESP8266
Diagram aplikasi
WIRING
ESP8266
1. Poin akses
Didalam poin akses modul wifi berperan sebagai jaringan Wifi, atau poin akses
memperbolehkan divais lain untuk terhubung dengannya. Hal tersebut menghasilkan
dua hal, yakni komunikasi antara ESP8266 dan divais yang terhubung melalui wifi.
2. Stasiun
Didalam mode stasiun, ESP2866 dapat terhubung dengan poin akses, seperti jaringan
Wifi yang ada disebuah ruangan, Hal ini membuat segala divais terhubung dengan
modul ini.
3. Kombinasi
Didalam mode ini, Mode ESP-01 berperan sebagai akses poin dan stasiun
B. Website Thingspeak
Thingspeak adalah sebuah wadah open source berbentuk website yang menyediakan
layanan kebutuhan IOT (Internet of Things) dan dapat menyimpan dan menerima data
menggunakan HTTP melalui internet. Thingspeak dapat digunakan untuk pengaplikasian
sensor longging, location tracking, dan lain-lain. Dalam arti lain ThingSpeak merupakan
sebuah platform IoT yang mampu digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisa, menvisualisasikan, dan bertindak sesuai data dari sensor atau aktuator, seperti
Arduino, Raspberry, dan perangkat keras lainnya.
2. Sign in, jika sebelumnya belum mendaftar maka perlu melakukan pendaftaran
sebelumnya.
3. Setelah sign, perlu memasukkan email dan password yang sudah terdaftar sebelumnya
4. Berikutnya ketika telah masuk ke thingspeak dan penampilan grafik sehingga bisa
memantau temperatur suhu.
(Sumber : http://sticalab.blogspot.com)