Anda di halaman 1dari 23

PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH DIREKTUR RS.

( METODE WESTERGREN ) METRO MEDIKA

No.Dokument :
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 01/03/2017
Halaman : 1/3
RUMAH SAKIT dr. Gede Ariyana
METRO MEDIKA
1. Pengertian Pemeriksaan dengan mengendapkan darah pada posisi tegak
lurus dalam waktu tertentu.
2. Tujuan Untuk mengetahui adanya penyakit infeksi yang mempengaruhi
kecepatan laju endap darah.
3. Kebijakan

4. Refrensi  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 37


Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
 Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia No 43
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan laboratorium yang Baik
 Penuntun laboratorium klinik (R. GANDASOEBRATA)
5. Langkah – A. Alat dan Bahan :
langkah
 Pipet westergren
 Rak westergren
 Tabung reaksi / botol
 Stop watch
 Darah + antikoagulan EDTA
 Larutan Natrium Citrat 3,8 %
B. Cara Kerja :
 Masukkan larutan Natrium Citrat 3,8% sampai tanda
batas bawah dari filling cap.
 Pipet darah sampai tanda maksimum pada filling cap,
kemudian campur hingga homogen.
 Putar pipet westergren sampai darah berada pada
posisi “ 0 “.
 Letakkan di atas rak tabung westergren dengan posisi
tegak lurus ( hindari gelembung )
 Baca kecepatan pengendapan eritrosit selama 1 jam
pertama dan 1 jam kedua.
6. Bagan Alir
Masukkan larutan Natrium
Citrat 3,8% sampai tanda
batas bawah dari filling cap.

Pipet darah sampai tanda


maksimum pada filling cap,
kemudian campur hingga
homogen.

Putar pipet westergren


sampai darah berada pada
posisi “ 0 “.

Letakkan di atas rak tabung


westergren dengan posisi tegak
lurus ( hindari gelembung )

Baca kecepatan pengendapan


eritrosit selama 1 jam pertama
dan 1 jam kedua.

7. Hal – hal yang


perlu di -
perhatikan

8. Unit terkait UGD


POLI UMUM

9. Dokument
terkait -
10.Rekomendasi
historis No Yang Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan diubah
- - - -
PEMERIKSAAN HBsAg DIREKTUR RS.
METRO MEDIKA
No.Dokument :
No.Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01/03/2016
Halaman : 1/3

RUMAH SAKIT dr. Gede Ariyana


METROMEDIKA
1. Pengertian HbsAg ( Hepatitis B Surfance antigen ) adalah antigen pada
permukaan virus Hepatitis B.
2. Tujuan Untuk mendeteksi adanya virus Hepatitis B pada sampel secara
kwalitatif.
3. Kebijakan

4. Refrensi  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 37


Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
 Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia No 43
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan laboratorium yang Baik

5. Langkah – A. Alat dan Bahan :


langkah
 Entebe HbsAg Strip
 Serum / Plasma
 Tabung reaksi.
B. Cara Kerja :
 Keluarkan prangkat reagen dari lemari pendingin agar
sesuai dengan suhu kamar.
 Buka aluminium pembungkus, ambil strip
 Masukkan 100 µ sampel serum / plasma pada tabung
reaksi.
 Masukkan strip reagen kedalam tabung reaksi yang
sudah terisi sampel sampai tanda batas
 Inkubasi strip ( arah kebawah ) pada sampel serum /
plasma selama 10 menit.
C. Pelaporan :
 Hasil Positif apabila ada dua garis merah yang
terlihat.
 Hasil negatif apabila ada satu garis merah ( garis
merah pada control ).
 Tes dikatakan invalid apabila garis merah pada
control tidak nampak / tidak muncul dua garis merah.
6. Bagan Alir
Keluarkan perangkat reagen
dari lemari pendingin agar
sesuai dengan suhu kamar.

Buka aluminium
Masukkan 100 µ sampel
pembungkus, ambil
serum / plasma pada tabung
strip
reaksi.

Masukkan strip reagen kedalam


tabung reaksi yang sudah terisi
sampel sampai tanda batas

Inkubasi strip ( arah kebawah


) pada sampel serum / plasma
selama 10 menit.

 Hasil Positif apabila ada dua garis merah yang terlihat.


 Hasil negatif apabila ada satu garis merah ( garis
merah pada control ).
 Tes dikatakan invalid apabila garis merah pada
control tidak nampak / tidak muncul dua garis merah.

7. Hal – hal yang


perlu di
perhatikan

8. Unit terkait UGD


POLI UMUM
9. Dokument
terkait -

10.Rekomendasi
historis No Yang Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan diubah
- - - -
PEMERIKSAAN HAPUSAN DARAH TEPI DIREKTUR RS.
METRO MEDIKA
No.Dokument :
No.Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01/03/2017
Halaman : 1/3

RUMAH SAKIT dr. Gede Ariyana


METRO MEDIKA
1. Pengertian Pemeriksaan hapusan darah dengan pengecatan Giemsa.

2. Tujuan Untuk mencari adanya kelainan jumlah dan morfologi eritrosit,


leukosit, dan trombosit.
3. Kebijakan

4. Refrensi  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 37


Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
 Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia No 43
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan laboratorium yang Baik
5. Langkah – A. Alat dan Bahan :
langkah
 Mikroskop
 Oil Emersi
 Darah + antikoagulan EDTA
 Slaid
 Larutan metanol
 Cat Giemsa
B. Cara Kerja :
 Darah EDTA diteteskan sedikit pada salah satu ujung
obyek glass dan dibuat hapusan
 Keringkan selam 5 – 10 menit / sampai kering
 Genangi dengan larutan metanol selama 2 menit dan
keringkan.
 Hapusan di warnai dengan larutan Giemsa selam 15 –
20 menit.
 Bilas dengan air secara perlahan sampai bersih dan
biarkan kering.
 Baca di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x
tanpa oil imersi dan 100 x dengan oil imersi.
 Dilihat adanya kelainan jumlah dan morfologi pada
eritrosit, leukosit dan trombosit.
6. Bagan Alir
Darah EDTA diteteskan sedikit pada
salah satu ujung obyek glass dan
dibuat hapusan.

Keringkan selama 5 – 10
menit / sampai kering

Genangi dengan larutan


metanol selama 2 menit dan
keringkan.

Hapusan di warnai dengan larutan


Giemsa selam 15 – 20 menit.

Bilas dengan air secara perlahan


sampai bersih dan biarkan kering.

Baca di bawah mikroskop dengan


pembesaran 10x tanpa oil imersi
dan 100 x dengan oil imersi.

Dilihat adanya kelainan jumlah


dan morfologi pada eritrosit,
leukosit dan trombosit.
7. Hal – hal yang
perlu di -
perhatikan

8. Unit terkait UGD


POLI UMUM

9. Dokument
terkait -

10.Rekomendasi
historis No Yang Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan diubah
- - - -
PEMERIKSAAN WIDAL DIREKTUR RS.
METRO MEDIKA
No.Dokument :
No.Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01/03/2017
Halaman : 1/3

RUMAH SAKIT dr. Gede Ariyana


METRO MEDIKA
1. Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui titer antibody
terhadap salmonella typhi dengan mengunakan slide.
2. Tujuan
Untuk mendeteksi adanya infeksi salmonella typhi
3. Kebijakan

4. Refrensi  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 37


Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
 Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia No 43
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan laboratorium yang
Baik
5. Langkah – A. Alat dan Bahan :
langkah
 Slide
 Mikro pipet 20 µl
 Batang pengaduk
 Serum
 Antigen Salmonella typi O
 Antigen salmonella typi H
 Antigen Salmonella paratypi A-H
 Antigen salmonella paratypi B- H
B. Cara Kerja :
 Memakai alat pelindung diri
 Lakukan fungsi vena sebanyak 3 cc
 Centrifuge darah untuk mendapatkan serum
 Dilihat adanya kelainan jumlah dan morfologi
pada eritrosit, leukosit dan trombosit.
 Dipipet masing – masing 20 µl serum sampel di
lingkaran pada slide
 Teteskan suspensi antigen masing – masing satu
tetes pada slide
 Campur dan goyangkan selama 1 menit
 Diamati ada tidaknya aglutinasi
C. Pelaporan :
 Hasil positif, jika terjadi aglutinasi
 Hasil negatif, jika tidak terjadi aglutinasi
D. Catatan pengenceran :
 Teteskan berturut – turut 20µ, 10µ, 5µ ketalam
slide
 Tambahkan masing – masing 1 tetes reagent
widal aduk dan goyangkan selama 1 menit
E. Interpretasi hasil :
 20 µ sebanding dengan 1 : 80
 10 µ sebanding dengan 1:160
 5 µ sebanding dengan 1 : 320
6. Bagan Alir
Lakukan fungsi vena
Memakai alat
sebanyak 3 cc
pelindung diri

Dipipet masing – masing


Centrifuge darah
20 µl serum

Teteskan suspensi antigen Campur dan


masing – masing satu tetes goyangkan

Diamati ada tidaknya


aglutinasi
7. Hal – hal yang
perlu di
perhatikan  Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penilaian titer
antibody
 Enteribacteriaseae dapat bereaksi silang dengan
aglutinun O
 Rheumatoid factor menghasilkan positif palsu
 Pemberian antibiotik memberikan hasil negatif palsu
bila diperiksa pada saat yang tidak tepat

8. Unit terkait UGD


POLI UMUM
RAWAT INAP
9. Dokument
terkait -

10.Rekomendasi
historis No Yang Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan diubah
- - - -
PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN
DIREKTUR RS.
METRO MEDIKA
No.Dokument :
No.Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01/03/2017
Halaman : 1/2

RUMAH SAKIT dr. Gede Ariyana


METRO MEDIKA
1. Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan titer
hCG secara kwalitatif.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah pemeriksaan
test kehamilan.
3. Kebijakan

4. Refrensi  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 37


Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
 Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia No 43
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan laboratorium yang
Baik
5. Langkah – A. Alat dan Bahan :
langkah
 Urine
 Stik PPT
 Pot urine
B. Cara Kerja :
 Siapkan urine dalam botol
 Celupkan strip kedalam urine sampai dengan tanda
panah batas garis maksimum
 Biarkan 30-60 detik
 Angkat strip, baca hasilnya dalam waktu 1-3 menit
C. Pelaporan
 Hasil “positif” apabila ada dua garis merah
 Hasil “negatif” apabila hanya ada satu garis merah
6. Bagan Alir
Mencuci Memakai
tangan pelindung
diri

Celupkan strip Siapkan


kedalam urine urine dalam
sampai dengan botol
tanda panah
batas garis
maksimum

Angkat strip, baca


Biarkan 30-60 hasilnya dalam
detik waktu 1-3 menit

Mencuci tangan

7. Hal – hal yang


perlu di
perhatikan  Jika urine keruh harus dipusingkan terlebih dahulu
 Pembacaan hasil kurang dari 5 menit tidak dapat
dipercaya hasilnya

8. Unit terkait UGD


POLI UMUM
9. Dokument
terkait -

10.Rekomendasi
historis No Yang Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan diubah
- - - -
PEMERIKSAAN MALARIA
DIREKTUR RS.
METRO MEDIKA
No.Dokument :
No.Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01/03/2017
Halaman : 1/4

RUMAH SAKIT dr. Gede Ariyana


METRO MEDIKA
1. Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk menemukan adanya parasit
Malaria dalam darah.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah pemeriksaan
malaria.
3. Kebijakan

4. Refrensi  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 37


Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
 Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia No 43
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan laboratorium yang
Baik
5. Langkah – A. Alat dan Bahan :
langkah
 Slaid
 Autoklik
 Batang pengaduk
 Larutan Metanol
 Larutan Giemsa
 Larutan Buffer
 Mikroskop
B. Cara Kerja :
 Pembuaan sediaan
- Ambil sampel darah kapiler
- Teteskan 1 tetes darah (2µl) dibagian tengah obyek
glass untuk sediaan darah tipis
- Selanjutnya 2-3 tetes (6µl) dibagian ujung untuk
sediaan darah tebal
- Untuk sediaan darah tipis, buat sediaan hapusan
dengan menggeser tetesan darah dengan mallit
berlawanan arah dengan tetesan darah tebal
- Untuk sediaan darah tebal, campur tetesan darah
memutar searah jarum jam sehingga berbentuk
bulatan dengan diameter 1 cm
- Beri label/etiket pada ujung obyek glass (bagian
frosted)
- Biarkan kering di udara

 Pewarnaan sediaan
- Fiksasi sediaan darah tipis dengan Methano, jangan
sampai terkena SD tebal
- Letakkan sediaan pada rak pengecatan
- Siapkan larutan giemsa 3% dengan mencampur 3cc
giemsa stok dengan 97cc larutan buffer
- Tuang larutan giemsa 3% sampai menutupi semua
permukaan sediaan
- Biarkan selama 30-45 menit
- Bilas dengan air mengalir sampai bersih
- Keringkan sediaan di atas rak pengecatan

 Pemeriksaan sediaan
- Letakkan sediaan di atas meja sediaan mikroskop
- Periksa dengan obyektif 10x dan fokuskan lapang
pandang
- Teteskan 1 tetes minyak imersi
- Putar lensa obyektif perbesaran 100x
- Periksa adanya parasit malaria dengan ciri inti
berwarna merah dan cytoplasma berwarna biru
- Mencuci tangan
 Pelaporan
- Hasil “Negatif” bila tidak di temukan parasit pada
200 lp
- Hasil “Positif” bila ditemukan adanya parasit malaria
6. Bagan Alir
Ambil sampel
Pembuatan
darah kapiler
sediaan

2-3 tetes (6µl) dibagian Teteskan 1 tetes darah (2µl)


ujung untuk sediaan darah dibagian tengah obyek glass
tebal untuk sediaan darah tipis

Biarkan kering di udara


Beri label

Fiksasi sediaan darah tipis Pewarnaan


dengan Methanol sediaan

Letakkan sediaan pada rak Tuang larutan giemsa 3%


pengecatan

Bilas dengan air mengalir Biarkan selama 30-45


menit

Pemeriksaan
Keringkan sediaan
sediaan

Teteskan 1 tetes minyak Letakkan sediaan di atas meja


imersi sediaan mikroskop

Putar lensa obyektif Periksa adanya


perbesaran 100x parasit malaria
7. Hal – hal yang
perlu di
perhatikan  Dalam sediaan tebal hanya ditemukan parasit saja
karena sel-sel darah dilisiskan
 Dalam sediaan tipis didaerah yang tipis dimana eritrosit
tidak bertumpuk ditemukan parasit dandapat
menentukan jenis parasit

8. Unit terkait UGD


POLI UMUM

9. Dokument
terkait -

10.Rekomendasi
historis No Yang Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan diubah
- - - -
PEMERIKSAAN MYCOBAKTERIUM
TUBERCULOSIS DIREKTUR RS.
METRO MEDIKA
No.Dokument :
No.Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01 /03/2017
Halaman : 1/5

RUMAH SAKIT dr. Gede Ariyana


METRO MEDIKA
1. Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui bakteri
mycobacterium tuberculosis dalam sputum.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menerapkan langkah-langkah pemeriksaan
mycobacterium tuberculose.
3. Kebijakan

4. Refrensi  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 37


Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
 Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia No 43
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan laboratorium yang
Baik
5. Langkah – A. Alat dan Bahan :
langkah
 Slide
 Bak pengecatan
 Ose
 Lampu spiritus
 Tusuk gigi
 Sampel ( dahak )
 Cat Zn ( A,B, C )
B. Cara Kerja :
 Cara pengambilan
Pengumpulan dahak ada 2 cara :
1. Pengumpulan dahak sewaktu
2. Pengumpulan dahak pagi hari
 Cara pengambilan dahak :
1. Pasien disuruh kumur-kumur dahulu, kemudian
sediakan wadah yang memenuhi syarat.
2. Pasien dalam posisi berdiri, tetapi bila tidak
memungkinkan diminta duduk agak condong
kedepan.
3. Pagi hari setelah bangu tidur biasanya rangsangan
batuk sangat kuat,tetapi penderita dianjurkan untuk
menahannya kuat-kuat. Tarik nafas dalam-dalam.
4. Kemudian segera batukkan sekuat-kuatnya sampai
merasakan dahak yang dibatukkan keluar dari dada
bukan dari tenggorokan.
5. Dahak yang keluar ditampung dalam wadah yang
disediakan. Bersihkan bagian mulut botol kemudian
ditutup setelah diperiksa bahwa yang ditampung
benar-benar dahak bukan ludah.
6. Wadah diberi label.

 Pembuatan sediaan
1. Kaca objek diberi nomor kode pasien pada sisi
kanan kaca objek.
2. Pilih bagian dahak yang kental, warna kuning
kehijauan, ada perkejuan, ada pus atau darah.
Ambil sedikit bagian tersebut dengan memakai lidi
yang sebelumnya sudah dipipihkan terlebih dahulu.
3. Ratakan di atas kaca objek dengan ukuran ±2-3 cm.
tunggu sampai sediaan setengan kering.
4. Ratakan dengan membuat spiral – spiral kecil
menggunakan tusuk sate bagian lancip
5. Keringkan pada suhu kamar dan fiksasi sebelum
diwarna
 Pewarnaan Sediaan
1. Letakkan sediaan diatas rak pengecatan
2. Tuangkan Carbol Fuchsin 3% sampai menutupi
seluruh permukaan sediaan
3. Panaskan dari bawah kaca sediaan menggunakan
sulut api sampai keluar uap (jangan sampai
mendidih)
4. Diamkan selama 5 menit
5. Bilas sediaan dengan air mengalir
6. Tuang asam Alkohol 3% sampai warna merah hilang
7. Bilas sediaan dengan air mengalir
8. Tuangkan larutan Methylen Blue 0,3% selama 10 –
20 detik
9. Bilas dengan air mengalir sampai bersih
10. Keringkan sediaan pada rak pengering

 Pemeriksaan Mikroskopik
1. Teteskan 1 tetes anisol di sediaan dan periksa
dengan pembesaran obyektif 100X dan lensa
okukes 10X
2. Cari Bakteri Tahan Asam yang berwarna merah,
berbentuk batang kurus, dengan dasar berwarna
biru
3. Periksa sediaan dalam 100 lapang pandang atau
jika memungkinkan di seluruh lapangan pandang.
C. Pelaporan :
Menurut IUAT untuk BTA :
 Negatif : Tidak ditemukan BTA dalam 100 Lp
 Positif 1 : Ditemukan BTA 10 – 99 BTA dalam 100 Lp
 Positif 2 : Ditemukan 1 -10 BTA / Lp
 Positif 3 : Ditemukan > 10 BTA / Lp
6. Bagan Alir
Pengumpulan Pengumpulan
dahak ada 2 dahak sewaktu
cara

Pengumpulan dahak
Cara pengambilan dahak
pagi hari

sediakan wadah yang penderita dianjurkan untuk


memenuhi syarat menahannya kuat-kuat. Tarik nafas
dalam-dalam

segera batukkan sekuat-kuatnya


Dahak yang keluar
sampai merasakan dahak yang
ditampung dalam wadah
dibatukkan keluar dari dada bukan
yang disediakan
dari tenggorokan

Wadah diberi label Pembuatan sediaan

Pilih bagian dahak yang


kental, warna kuning Kaca objek diberi nomor
kehijauan, ada perkejuan, ada kode pasien
pus atau darah

Ambil sedikit bagian


tersebut dengan memakai
lidi yang sebelumnya Ratakan di atas kaca objek
sudah dipipihkan terlebih dengan ukuran ±2-3 cm
dahulu

Keringkan pada suhu kamar


Ratakan dengan membuat
dan fiksasi sebelum diwarnai
spiral – spiral kecil

Pewarnaa Sediaan Letakkan sediaan


diatas rak pengecatan

Panaskan Tuangkan Carbol Fuchsin 3

Bilas sediaan dengan


Tuang asam Alkohol 3%
air mengalir
Tuangkan larutan Methylen Bilas sediaan dengan
Blue 0,3% air mengalir

Bilas sediaan dengan


Keringkan sediaan pada rak
air mengalir
pengering

Teteskan 1 tetes oil imersi di


sediaan dan periksa dengan Pemeriksaan
Mikroskopik
pembesaran obyektif 100X dan
lensa okukes 10X

Cari Bakteri Tahan Asam yang


Periksa sediaan dalam
berwarna merah, berbentuk batang 100 lapang pandang
kurus, dengan dasar berwarna biru

7. Hal – hal
yang perlu di Sampel harus benar – benar dahak dan bukan air liur
perhatikan

8. Unit terkait UGD


POLI UMUM
9. Dokument
terkait -

10.Rekomendasi
historis No Yang Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan diubah
- - - -

Anda mungkin juga menyukai