Anda di halaman 1dari 16

IDENTIFIKASI 83

N , RSJANTUNG No. Dokumen No. Revisi Halaman


C ){o* liledika
KUNINGAN 22t43{419 00 1tl

STANDAR
TanggalTerbit
PROSEDUR
1U14t2fr18
OPERASIONAL

83 adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan


atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
Pengertian dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya
Pengamanan terhadap 83 mulai dari pembuatan sampai
pembuangan limbah agar tidak terjadi iritasi,korosi. keracunan,
Tujuan
kebakaran, ledakan, gangguail kesehatan, cacat, kematian,
kerusakan harta benda dan lingkungan hidup.
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan Nomor : 015 IKEP/DIR-RSJHMKT#2O18 Tentang
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi di RS
Jantung Hasna Medika Kuningan
Kebijakan
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan Nomor : 006 /KEPIDIR-RSJHMKDff201B Tentang
Kebrjakan Pelayanan Penunjang Operasional di RS Jar:iung
Hasna Medika Kuningan
1. ldentifikasi macam limbah padat 83 (medis) yang diolah :
a. Limbah benda tajam
Adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi,
ujung atau bagian menonjol yang dapat memctong alau
rnenusuk kulit sepei'tijarum hipodermik, perlengkapan
intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah.
Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapat
menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan.
Benda-benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi
oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan
Prosedur beracun atau radio aktif.
b. Limbah infeksius
Limbah yang berkaitarr dengan pasien yang memerlukan
isolasi penyakit menular (perawatan intensif). Limbah
laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan
mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatanlisolasi
penyakit menular. l-imbah jaringan tubuh meliputi organ,
anggota badan, darah dan cairan tubuh, biasanya
dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi. Limbah
sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin
IDENTIFIKASI 83
A. RSJANTUNG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
C Vonr,fil"di*,
22tA3tA19 00 2{1
--KUNINGAN

terkontaminasi dengan obat sitoioksik selama peracikan,


pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik.Limbah
farmasi ini dapat berasal dari obalobat kadaluwarca,
obat-obat yang terbuang karena batch yang tidak
memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi.
obat- obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh
masyarakat, obat-obat yang tidak lagi diperlukan oleh
institusi bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selarna
produksi obat- obatan.
c. Limbah kimia
Adalah limbah yang dihasilkan dari pengglrnaan bahan
kimia dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium,
proses sterilisasi, dan riset
d. Limbah radioaktif
Adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop
yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio
nukleida.
e. Limbah non medis
Sampah non medis ini bisa berasal dari kantor /
administrasi kertas, unit pelayanan (berupa karton. kaleng.
botol), sarnpah dari ruang pasien, sisa makanan buangan;
sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan/bahan
makanan, sayur dan lain-lain)
2. 83 bisa ditemukan dari ruangan-ruangan antara lain:
Ruang rawat inap
$elain ruang rawat inap :

a. Poliklinik
b, ICCU
c. IGD
d^ Laboratorium
e. Cathlab
f. Radiologi
Setelah mengetahui jenis dan bentuknya maka beri
identitas bahan tersebut dengan menggunakan rambu-
rambu dan tempat penyimpanan yang sudah ditetapkan
dalam prosedur
Unit Terkait Seluruh Unit
PENGADAAN DAN PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA DAN
A, RSJANTUNG
BERACUN
C Yorr lh"ai*, No. Dokumen No. Revisi Halaman
KUNIN64N
22tA3tA20 010 1t1

STANSAR
TanggalTerbit
PROSEDUR
10110/2018
OPERASIONAL

Pengertian Bahan Berbahayan dan Beracun adalah bahan yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau
merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya. (PP No. 74 tahun 2A011
Material Safety Data Sheet (MSDS)/ Lembar Data Pengaman
{LDP) adalah lembar petunjuk yang berisi informasi tentang sifat
fisika, kimia dari bahan berbahaya dan beracun, cara penanganan
dan tindakan khusus yang dapat dilakukan dalam keadaan
darurat apabila terpapar bahan berbahaya dan beracun.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah dan
atau mengurangi resiko dampak 83 terhadap lingkungan hidup,
kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya.
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan Norn+r : 015 /KEPIDIR-RSJHMKIX/2018 Tentang
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi di RS
Jantung Hasna Medika Kuningan
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan Nomor : 006 /KEPIDIR-RSJHMK,X/2018 Tentang
Kebi.lakan Peiayanan Penunjang Operasional di RS Jantung
Hasna Medika Kuningan
Prosedur 1. Klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun (83)
diklasifikasikan sebagai:
a. Bahan Mudah meledak (Explosive)
b. Bahan Pengoksidasi (Oxidizing)
c. Bahan Mudah Terbakar (Flammable)
d. Bahan Beracun (Toxic)
e. Bahan Korosif (Corrosive)
f. Bahan lritan (lrritant)
g. Bahan Berbahaya bagi lingkungan (Hazardous To The
Environment)
h. Karsinogenik, Teratogenik, Mutagenik (Health Hazard)
i" Gas bertekanan (Gas Under Pressure)
2. Sistem pengamanan B3 sudah dituangkan dalam MSDS
(Material Safety Data Sheet) setiap bahan kimia yang
dikeluarkan oleh produsen bahan kirnia tersebut harus diikuti
PENGADAAN DAN PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA DAN
A. RSJANTUNG
BERACUN
C Yonr,ltl"ai*, No. Dokumen No. Revisi Halaman
KUNINGAN
22tAAA20 010 2t1

oleh semua pengguna bahan tersebut.


3" Penanggung jawab penyirnpanan 83 harus menyertakan
lembar MSDS.
4. 83 disimpan terpisah dan disertaitanda bahan berbahaya.
5. Pengadaan I pembelian
a. Pemesanan 83 ke Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang
dapat menyertakan M$DS.
b. Pemesanan Bahan Berbahaya dan Beracun dapat
diiakukan apabila disertai dengan Surat Pesanan yang
ditandatangani oleh Kepala lnstalasi Farmasi dan Bagian
Logistik Medis.
c. Pemesanan Bahan Berbahaya dan Beracun menggunakan
surat pesanan yang terpisah dengan dengan bahan yang
tidak termasuk bahan berbahaya dan beracun, untuk 83
yang termasuk kedalam golongan prekursor pemesanan
dilakukan secara khusus, yakni surat pesanan dibuat
dengan tulisan tangan dan dilegalisasi oleh Kepala lnstalasi
Farmasi sebagai Apoteker Penanggung Jawab.
d. Tidak diperkenankan mernesan 83 yang terlarang
berdasarkan peraturan pemerintah Rl No.74 tahun 2001
tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
6. Penerimaan Barang
a. Pada saat penyereha* 83, nota penyerahanl faktur harus
mencantumkan dengan .jelas nama bahan, nama dagang.
narna kimia, jumlah bahan, nama distributor dan nama
produsen.
b. Setiap 83 yang diserahkan harus disertai MSDS.
c. Pada saat diserahkan, 83 harus mernenuhi syarat sebagai
berikut :
1) Diserahkan dalam beniuk kemasan yang kompak
2) Wadah Kemasan tidak bocor.
3) Tidak berkarat
4) Tidak Rusak
5) Disertai dengan penandaan nama dagang, nama bahan,
berat, yang sesuai dengan yang teriera pada nota
penyerahan bahan.
d. Setiap 83 yang diserahkan harus telah memiliki tanda
peringatan sesuai dengan jenis dan bahayanya, simbol
bahaya harus mudah terlihat, dibaca, dimengerti dan tidak
luntur.
e. Bahan berbahaya dan beracun tidak dapat diterima apabila
..

1) Dokumen tidak lengkap


PENGADAAN BAN PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA DAN
N , RSJANTUNG BERACUN
C ilonr lhrai*, No. Dokumen No. Revisi Halaman
KUNINGAN
22t03t020 010 311

2) Sudah kadaluarsa
3) Label yang tertera pada bahan dan dokumen tidak
cocok.
f. Penyerahan 83 harus dilakukan secara langsung kepada
petugas bagian logistik farmasi kemudian langsung
ditempatkan pada ruang penyimpanan 83.
7. Penyimpanan
a. Setiap tempat penyimpanan 83 wajib diberikan simbol dan
label sesuai dengan kriteria bahaya nya"
b. Tempat penyimpanan 83 baik lckasi maupun konstruksinya
wajib disesuaikan menurut fu4SDS.
c. Penyimpanan 83 disimpan ditempat terpisah dari bahan/
obat lainnya dan disertai tanda bahan berbahaya.
d. Penyimpanan disesuai dengan sifat 83, terutama
kelembaban gudang, cara penyusunan dan tingkai palet.
e. Beri tanda peringatan "Dilarang Merokok I Menyalakan Api"
ditempat bahan yang mudah menyala I meledak I
pengoksidasi.
Syarat Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun
Syarat Penyimpanan

Bahan Beracun 1. Ruangan dingin dan berventilasi


2. Jauh dari sumber panas
3. Terpisah dari bahan kimia lain yang
reaktif
4. Tersedia alat pelindung diri seperti
masker,pakaian pelindung, sarung
tangan dan lain-lain.
5. Produk ditempatkan diatas Palet

Bahan Korosif

e
1. Ruang dingin dan berventilasr
2. Wadah tertutup dan berlabel
3. Terpisah darizat beracun
4. Tersedia alat pelindung diri seperti
sarung tangan, masker, kaca mata
dan lain-lain.
5. Produk ditempatkan diatas Palet

Bahan Mudah 1. Ruang dingin dan berventilasi


Terbakar 2" Jauh dari sumber panas/api
3. Tersedia alat pemadam kebakara
4. Produk diternpatkan diatas Palet
A. RSJANTUNG
ffiANAN BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN
C Von, ltLrdi*, No. Dokumen No. Revisi Halaman

--KUNINGAN 22tA3tO20 sI0 4t1

Bahan Mudah 1. Ruang suhu kamar dan berventilasi


Meledak 2. Jauh darisumber PanaslaPi
3. Produk ditempatkan diatas Palet

Bahan 1. Ruang dingin dan berventilasi


dan
Pengoksidasi 2. Jauh dari sumber aPil Panas
dilarang merokok.
3. Jauh dari bahan reduktor dan mudah
terbakar
4. Produk ditempatkan diatas Palet

Gas Bertekanan 1. Disimpan dalam keadaan tegaU


berdiri dan terikat.
2. Ruang dingin dan tidak terkena
langsung sinar matahari
3. Jauh dari aPi dan Panas
4. Jauh dari bahan korosif yang dapat
merusak kran dan katuP.
5. Produk ditempatkan diatas Palet
1. Ruang dingin dan berventilasi

s
Bahan lritan
2. Wadah terhrtuP dan berlabel
3. Terpisah dari zat beracun
Tersedia atat pelindung diri seperti
sarung tangan, masker, kaca mata
dan lain-lain.
4. Produk ditempatkan diatas Palet

Bahan 1. Ruang dingin dan berventilasi


Berbahaya bagi 2. Wadah te*utuP dan berlabel
lingkungan 3. Terpisah dari zat beracun
4. Tersedia alat pelindung diri seperti
sarurrg tangan, rfia$ker, kaca mata
dan lain-lain.
Palet
5. Produk ditempatkan diatas
Bahan 1. Ruang dingin dan berventilasi
Karsinogenik, 2. Wadah tertutuP dan berlabel
Teratogenik, 3. Terpisah dari zat beracun
Mutagenik
4. Tersedia alat pelindung diri seperti
sarung tangan khusus, masker, kaca
mata dan lainlain.
5. Pr:oduk ditempatkan diatas Palet
PENGADAAN DAN PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA DAN
N , RSJANTUNG BERACUN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
C l{onr,ltl"ai*,
KUNINGAN 22tA3tA20 010 5t1

Unit Terkait 1. lnstalasi Sanitasi

2. Gudang Farmasi
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) YANG
n , RSJANTUNG BERHUBUNGAN DENGAN BAHAN BERBAHAYA EAN
BERACUN {83}
C Yonu ltl"ai*u No. Dokumen No. Revisi Halaman
KUNINGAN
22t43tCI14 00 1t1

STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1Atlat2a18
OPERASIONAL
( dr. DediWahyudi,MARS )

Tata laksana penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat


Pengertian
meiakukan pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (83)
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah
Tujuan kecelakaan kerja dan menghindari resiko dampak B3 terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja.
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan Nornor : 015 /KEPIDIR-RSJHMI{X-2018 Tentang
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi di RS
Jantung Hasna Medika Kuningan
Kebijakan
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Has*a Medika
Kuningan Nomor : 006 IKEP/DIR-RSJHMI(/X/201B Tentang
Kebijakan Pelayanan Penunjang Operasional di RS Jantung
Hasna Medika Kuningan
1. APD penanganan bahan korosif :
a. Masker
b. Sarung Tangan
c. Pelindung Badan (Apron) atau Jas laboratorium
d. Kaca mata pelindung
e. Pelindung kepala
f. Alat pelindung kaki
2. APD penanganan bahan beracun :

a. Masker
b. Sarung Tangan
c. Pelindung Badan (Apron) atau Jas laboratorium
d. Respiratoryang sesuai dengan bahan yang ditangani
e. Kaca mata petindung
3. APD penanganan bahan mudah terbakar :

Prosedur a. Masker
b. Sarung Tangan
c. Respirator yang sesuai dengan bahan yang ditangani
d. Kaca mata pelindung
e. Pelindung kepala
f. Alat pelindung kaki
APD penanganan bahan mudah meledak.
a. Masker
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI {APD} YANG
A, RSJANTUNG BERHUBUNGAN DENGAN BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (83)
C Von" ltt"ai*u No. Dokumen No. Revisi Halaman
KUNINGAN
22tAUA14 00 2t1

b. Sarung Tangan
c. Respirator yang sesuai dengan bahan yang ditangani
d^ Kaca mata pelindung
e. Pelindung kepala
f. Alat Pelindung kaki
6 APD penanganan bahan iriian :

a. Masker
b. Sarung Tangan
c. Pelindung Badan (Apron) atau Jas laboratorium
d. Kaca mata pelindung
e. Pelindung kepala
f. Alat pelindung kaki
6" APD penanganan bahan pengoksidasi :
a. Masker
b. Sarung Tangan
c. Pelindung Badan (Apron) atau Jas laboratorium
d. Respirator yang sesuai dengan bahan yang ditangani
e. Kaca mata pelindung
f. Pelindung kepala
g. Alat pelindung kaki
7. APD penanganan bahan berbahaya hagi lingkungan :
a. Masker
b. Sarung Tangan
Pelindung Badan (Apron) atau Jas laboratorium
d. Respirator yang sesuai dengan bahan yang ditangani
e. Kaca mata pelindung
f. Pelindung kepala
g Alat pelindung kaki
B. APD penanganan gas bertekanan :
a. Masker
b. Sarung Tangan
c. Respirator yang sesuai dengan bahan yang ditangani
d. Alat pelindung kaki
o APD penanganan bahan karsinogenik, Teratogenik, dan
Mutagenik :

a. Masker
b. Sarung Tangan khusus
c. Pelindung Badan (Apron) atau Jas laboratorium
d. Respirator yang sesuai dengan bahan yang ditangani
e. Kaca mata pelindung
f. Pelindung kepala
g Alat pelindung kaki
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI(APD) YANG
N , RSJANTUNG BERHUBUNGAN DENGAN BAHAN BERBAHAYA BAN
BERACUN (83)
C l{or, fit"ai*, No. Dokumen No. Revisi Halaman
KUNINGAN
22!0UA14 00 3t1
Unit Terkait Seluruh Unit
IUIEMBERSIHKAN TUMPAHAN DARAH/CAIRAN TUBUH
/^.
RSJANTUNG MENGGUNAKAN SPILL T{IT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
C Vonr,ttt
ai*, 22tAAA15 00 1t1

KUNINGAN
Ditetapkan

TanggalTerbit
1011012018
STAT{}AR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Pembersihan tumpaharr darahlcairan tubuh adalah kegiatan yang


dilakukan untuk membersihkan darah atau cairan tubuh dilantai
Pengertian sehingga lantai tetap bersih.
Spill kit adalah satu set peralatan yang dipakai oleh petugas untuk
melindungi dirinya dari bahan-bahan yang infeksius seperti darah,
cairan tubuh dan sekret pasien.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membersihkan
lantai bernoda darah/cairan tubuh menggunakan spill kit di
Tujuan area
rumah sakit
A
t. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kebijakan Kuningan Nomor : 015 IKEPIDIR-RSJHKMKT(ZO1B T**targ
Kebijakan Pemecahan dan Pengendalian lnfeksi dan ftS
Jantung Hasna Medika Kuningan
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kunungan Nomar : 006 /KEP/DIR-RSJHMKT#2018 Tentang
Kebiiakan Pelayanan Penuniaag Operasional di RS Jantung
Hasna Medika Kuningan
c Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Ku nu n gan
Nomor : 00 1 /KE PlDl R-RSJHM KlXl 2A1 8 Tentang
Kebijakan Umum
1. Persiapan alat
a. Spill Kit yang berisi :
Prosedur 1) Kotak spillkit
2) Celemek
3) Masker
4) pinset
5) Kacamata
6) Sarung tangan
7) Sepatu boot
B) Plastik kuning
9) Koran/tissu atau bahan yang dapat menyerap cairan
tubuh
10) Cairan klorin
1 1) Deterjen
b. Papan tarrda peringatan lantai basah
2. Prosedur
a. Siapkan 1 set spill kit, Alat Pelindung Diri {APD} dan papar"r
M EMBERSIHKAI{ TU MPAHAN DARAHJCAIRAN TUBUH
/\. RSJANTUNG
MENGGUI{AKAN SPILL KIT
C l{on, /tt"ai*,
1-
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KUNINGAN
22tAAA15 00 2t1

tanda peringatan lantai basah


b. Lakukan cuci tangan
c. Gunakan APD (masker, kacamata, celemeK/apron)
d. Pasang papan tanda penngatan di area sekitar tumpahan
darah atau cairan tubuh
e. Siapkan plastik benruarna kuning
f . Tutup tumpahan darah/cairan tubuh menggunakan
tissu/koran atau kain yang dapat menyerap cairan tubuh
g. Buang kertasltissu yang sudah menyerap tumpahan darah
atau cairan tubuh ke dalam plastik berurarna kuning
h. Berikan cairan deterjen pada area tumpahan, bersihkan
dengan kertas koranltisu, buang pada plastik berwarna
kuning
Berikan cairan klorin pada area yang terkena tumpahan
darah, diamkan selama t 3
menit, bersihkan dengan
koran/tisu dan buang dalam plastik warna kuning
j Lakukan pengepelan sesuai prosedur
k. Lepas APD, dan cuci tangan menggunakan air mengalir
1. Cleaning Service
Unit Terkait 2. lnstalasiSanitasi
PENANGANAN DAN PELAPORAN TUMPAHAN
A.
RSJANTUNG BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
C Yonr,ll"ai*
L
, 22tAAA16 00 1tl
KUNINGAN

TanggalTerbit
10t10/2018
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Merupakan taialaksana penanganan dan pelaporan tumpahan


Bahan Berbahaya dan Beracun sesuai dengan Material Safety
Data Sheet (MSDS).
Pengertian Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah dan
atau rnengurangi resiko dampak 83 terhadap manusia dan
lingkungan.
Tujuan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan Nomor : 015 /KEP/DIR-RSJHMKD(2018 Tentang
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rs
Jantung Hasna Medika Kuningan
t. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan Nomor : 006 /KEPIDIR-RSJHMKD(2018 Tentang
Kebijakan Kebijakan Pelayanan Penunjang Operasional di RS Jantung
Hasna Medika Kuningan
Penanganan dan Pelaporan Tumpahan 83
1. Petugas Unit Pelayanan di lokasi tumpahan merqama*kan
dan menutup akses ke area tumpahan dengan menempatkan
tanda peringatan pada tempat yang mudah terlihat.
2. Segera laporkan insiden ke kepala ruangan atau atasan
terkait untuk penanganan tumpahan 83 .
3. Kepala ruangan atau atasan terkait memberikan rekomendasi
tentang penanganan tumpahan 83 sesuai dengan yang
tercantum dalam MSDS dan menghubungi petugas cleaning
seruice.
4. Petugas cleaning seruice yang akan membersihkan
Prosedur tumpahan membawa perangkat spill kit ke lokasi terjadinya
tumpahan.
5. Petugas unit pelayanan bersama kepala ruangan atau atasan
mengisi dan melengkapi form laporan Insiden disertai
rekomendasi pencegahan insiden agar tidak terulang, lalu
segera dikirimkan ke $ub Komite K3RS (sebelum 6 jam
setelah kejadian insiden).
Seluruh Unit

Unit Terkait
PENGELOLAAN LI MBAH OBAT.OBATAN
N , RSJANTUNG {FARMAST)
C ){o* il"aiu
No. Dokumen No. Revisi Halaman
---
KUNIN6AN
22t43fi17 00 1t1

STANDAR
TanggalTerblt
PROSEDUR
10110J2018
OPERASIONAL
{ dr. Dedihyudi,MARS )

1. Pengelolaan limbah obat adalah rangkaian kegiatan


pemisahan, pewadahan dan pengumpulan, pengambilan dan
pengangkutan, penyimpanan sementara serta pembuangan
Pengeftian akhir I pemusnahan limbah
2 Limbah obat adalah sisa obat-obatan dan atau obat kadaluarsa
3 Sumber penghasil limbah adalah semua ruangan di rurnah sakit
yang menghasilkan limbah obat
Sebagai acuan penerapan langkahJangkah untuk pengelolaan
Tujuan limbah obat-obatan di rumah sakit.
1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan Nomor : 015 /KEP/DIR-RSJHMKfiU2018 Tentang
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi di RS
Jantung Hasna Medika Kuningan
Kebijakan 2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan Nomor : 006 /KEPIDIR-RSJHMKT#2O18 Tentang
Kebijakan Pelayanan Penunjang Operasionat di RS Jantung
Hasna Medika Kuningan
I Lakukan minimalisir limbah
2 Lakukan pemilahan limbah disumber
3 Masukkan limbah obat ke dalam tempat khusus limbah obat
yang sudah dilapisikantong plastik berwarna cokiat
Keluarkan kantong plastik dari tempat sampah yang sudah
3/+
terisi limbah nya dan masukkan ke dalam tempat sampah
Prosedur beroda (Troli) yang lebih besar
Petugas cleaning service rnengangkut limbah obatobatan ke
TPS 83.
Limbah yang berada pada TPS 83 selanjutnya akan diangkui
oleh pihak ketiga dan atau produsen obat terkait
7. Lama waktu penyimpanan di TPS Medis 83 yaitu minimal 1
minggu sekali diangkut
Unit Terkait 1. lnstalasi Farmasi
2. lnstalasiSanitasi
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MEDIS TAJAM 83
N , RSJANTUNG {BAHAN BERBAHAYA DAN BERAGUFJ}
C Yonr,/tl"di* No. Dokumen No. Revisi Halaman
,
2AAA0l8 00 1t1
KUNINGAN

Ditetapkan,

TanggalTerbit
STANDAR
fit1at2a18
PROSEDUR I
OPERASIONAL ( dr. Dedi

l. Pengelolaan limbah padaUsampah adalah rangkaian kegiatan


pemisahan, pewadahan dan pengumpulan, pengambilan dan
pengangkutan, penyimpanan sementara serta pembuangan
akhir I pemusnahan;
Limbah padat medis adalah limbah padat yang terdiri dari
limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limhah
farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif,
Pengertian limbah kontiner bertekanan, dan limbah dengan kandungan
logam berat yang tinggi.
Limbah padat medis tajam 83 adalah limbah padat 83 yang
dihasitkan dari kegiatan medis seperti : syringe dan
jarum
suntik, pisau bekas operasi (bistouri), perlengkapan
intravena, pecahan gelas dan sebagainya
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengelolaan
sampah medis tajam 83 di rumah sakit.
Tujuan
A
f. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan Nomor : 015 /KEPIDIR-RSJHMKD02O18 Tentang
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi di RS
Jantung Hasna Medika Kuningan
Kebijakan 2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan Nomor : 006 /KEPIDIR-RSJHMKOV2018 Tentang
Kebijakan Pelayanan Penunjang Operasional di RS Jantung
Hasna Medika Kuningan
1. Gunakan alat pelindung diri {Masker, sarung tangan,
sepatu boot)
Lakukan pemiiahan limbah padat medis tajam dari limbah
padat medis 83lainnya
Masukkan limbah padat medis tajam tersebut ke dalam tempat
khusus limbah {safety box) yang sudah disediakan sesuai
jenisnya.
Prosedur 4 Setelah berisi % bagian angkut safety box
5 Masukkan safety bax ke dalam trolley limbah medis dan bawa
ke TPS b3 dengan menggunakan perlengkapan APD yang
sesuai
Berikan safety 0ox kosong sejumtah yang diterima kepada
petugas pengambil limbah
7. Serahkan timbah rnedis tajam 83 pada pihak ketiga yang
I
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MEDIS TA.'AME}3
N , RSJANTUNG {BAHAN BERBAHAYA EAN BERACUN}
C Yon, fif,"ai*, No. Dokumen No. Revisi Halaman
KUNINGAN
22lAAA18 00 2!1

terkait untuk segera di musnahkan.


Unit Terkait Cleaning Service
lnstalasi Sanitasi
Seluruh Unit

Anda mungkin juga menyukai