Anda di halaman 1dari 3

M Noviandhy Geloed A

Pengantar Diagnosis Penyakit Akibat Kerja

Pengertian Penyakit Akibat Kerja

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 56 tahun 2016, pengertian PAK adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan dan atau lingkungan kerja termasuk penyakit terkait kerja. Penyakit
terkait kerja adalah penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab dengan faktor pekerjaan dan
atau lingkungan kerja memegang peranan bersama dengan faktor resiko lainnya.

Penyakit yang diperberat oleh pekerjaan (bukan PAK) adalah penyakit yang terjadi pada populasi
kerja tanpa adanya agen penyebab di tempat kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi lingkungan
pekerjaan yang buruk bagi kesehatan.

Untuk memastikan suatu penyakit adalah PAK harus memenuhi kriteria sebagai berikut

- Adanya hubungan antara pajanan yang spesifik dengan penyakit


- Frekwensi kejadian penyakit pada populasi kerja lebih tinggi daripada masyarakat
- Penyakit dapat dicegah dengan tindakan preventif
- Dibuktikan dengan 7 langkah diagnosis okupasi sebagai penentuan PAK atau bukan PAK

Faktor Risiko terjadinya PAK

Penyebab PAK dibagi menjadi 5 golongan

1. Golongan fisika : suhu ekstrem, bising, pencahayaan, vibrasi, radiasi pengion dan non
pengion, tekanan udara
2. Golongan kimia : Semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan, kabut, partikel
nano dan lain-lain
3. Golongan biologi : bakteri, virus, jamur, bioaerosol dan lain-lain
4. Golongan ergonomi : angkat angkut berat, posisi kerja janggal, posisi kerja statis, gerak
repetitif, penerangan, VDT, dll
5. Golongan psikososial : beban kerja kualitatif dan kuantitatif, organisasi kerja, kerja monoton,
hubungan interpersonal, kerja shift, lokasi kerja, dan lain-lain

Cara Diagnosis PAK

Langkah 1 : penegakan diagnosis klinis

Langkah 2 : penentuan pajanan yang dialami pekerja di tempat kerja

Langkah 3 : penentuan hubungan antara pajanan dengan penyakit

Langkah 4 : penentuan kecukupan pajanan


Langkah 5 : penentuan faktor individu yang berperan

Langkah 6 : penentuan faktor lain diluar tempat kerja

Penatalaksanaan PAK

1. Tata laksana medis : tata laksana medis dilakukan setelah diagnosis klinis pada langkah
pertama diagnosis PAK ditegakkan, berupa rawat jalan dan/atau rawat inap .

Rujukan klinis dilakukan apabila diagnosis klinis belum dapat ditegakkan .

2. Tata laksana okupasi : tata laksana okupasi diberikan setelah diagnosis PAK ditegakkan.
Sasaran tata laksana okupasi adalah individu dan komunitas pekerja

Diagnosis PAK Karena Pajanan Fisika

PAK karena pajanan fisika adalah penyakit pada pekerja yang diakibatkan oleh pajanan fisika yang
didapat di tempat kerjanya.

Jenis – jenis pajanan fisika diantaranya :

- Kebisingan
- Getaran mekanis
- Suhu ekstrem
- Pencahayaan di tempat kerja
- Radiasi elektromagnetik

Kebisingan

Berbagai gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat pajanan bising adalah :

 Noise Induced Hearing Loss, terdiri dari :


Temporary threshold shift : ketulian sementara
Permanent threshold shift : ketulian menetap
 Gangguan komunikasi, konsentrasi, ketelitian
 Gangguan fisiologis
 Gangguan tidur
 Gangguan psikologis/perilaku : mudah marah, gelisah, takut

Upaya pencegahan/pengendalian :

1. Pengurangan kebisingan dari sumbernya


2. Pengendalian administratif
3. Pengendalian secara medis
4. Pemakaian APD

Getaran Mekanis

Efek getaran bagi tubuh :


1. Getaran seluruh tubuh : ketidaknyamanan, kelelahan, penglihatan kabur, gangguan
keseimbangan, motion sickness, perdarahan GI tract dan saluran kemih
2. Getaran setempat : gangguan sirkulasi darah, gangguan neurologis, gangguan otot, gangguan
tulang/persendian

Suhu Ekstrem

Gangguan kesehatan yang dapat terjadi adalah

- Eritema kulit, miliaria


- Heat syncope
- Heat cramps : kejang otot, terjadi akibat banyaknya pengeluaran keringat dan
ketidakseimbangan elektrolit
- Heat exhaustion : lemah dan letargik, disertai penurunan TD dan nadi cepat, terjadi karena
lingkungan yang sangat panas
- Heat stroke

Pencahayaan

Akibat pencahayaan yang buruk adalah :

- Kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi kerja


- Kelelahan mental/psikis
- Keluhan pegal didaerah mata dan sakit kepala sekitar mata
- Kerusakan mata
- Meningkatnya peristiwa kecelakaan

Upaya pencegahan/pengendalian :

- Meninggikan intensitas pencahayaan sekurang-kurangnya dua kali lipat


- Perbaikan kontras, luminensi, pencegahan kesilauan, dll
- Penempatan pekerja dengan visus yang baik

Radiasi elektromagnetik

- Radiasi listrik-magnet : dapat menyebabkan gangguan sistem saraf, kardiovaskuler,


reproduksi, dan leukemia
- Radiasi sinar UV : berasal dari sinar matahari, las listrik, laboratorium tempat sterilisasi
dengan sinar UV, mengakibatkan iritasi pada kulit, konjungtivitis fotoelektrika dan katarak
- Radiasi sinar infra merah : beban panas tubuh meningkat, katarak
- Radiasi gelombang mikro
- Radiasi sinar laser
- Radiasi pengion

Anda mungkin juga menyukai