PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan pasien dalam pelayanan kesehatan dan medis saat ini sudah menjadi isu
global yang sangat penting. Termasuk juga di dalamnya pelayanan klinis medis di
fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam hal ini adalah puskesmas yang merupakan
ujung tom
Menurut WHO (Organisasi kesehatan dunia) pentingnya keselamatan dalam pelayanan
kepada pasien sehubungan karena data KTD di Rumah Sakit di berbagai negara
menunjukan angka yang tidak kecil yaitu berkisar 3 - 16% sedangkan untuk fasilitas
kesehatan tingkat pertama belum terdapat data yang akurat. Gerakan keselamatan
pasien dalam konteks pelayanan kesehatan saat ini diterima secara luas di seluruh
dunia. WHO kemudian meluncurkan program World Alliance for Patient Safety pada
tahun 2004. Di dalam program itu dikatakan bahwa keselamatan pasien adalah prinsip
fundamental pelayanan pasien sekaligus komponen kritis dalam manajemen mutu.
Keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut
terkait dengan isu mutu dan citra perumah sakitan. Dengan makin berkembangnya ilmu
dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit
maupun puskesmas menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya Kejadian
Tidak Diharapkan (KTD) atau Adverse event apabila tidak dilakukan dengan hati-hati.Di
Puskesmas Gedongan terdapat ratusan macam jenis obat, banyak alat dengan
teknologinya, berbagai jenis tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan
pelayanan pasien di Poli rawat jalan, Rumah maupun pelayanan di luar gedung
puskesmas. Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut, apabila tidak dikelola
dengan baik dapat terjadi KTD.
Berdasarkan Permenkes No 11 Tahun 2017, Puskesmas Gedongan memiliki standart
keselamatan pasien dan 7 langkah Menuju Keselamatan Pasien yang diharapkan dapat
memotivasi Puskesmas dalam melaksanakan kegiatannya. 7 langkah tersebut yaitu :
1
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak
Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial
Cedera.
3. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
4. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden
yang belum sampai terpapar ke pasien.
5. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
6. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
7. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera
yang serius, sebagai berikut :
a. Kematian yang tidak terduga dan tidak terkait dengan perjalanan penyakit pasien
atau kondisi yang mendasari penyakitnya.( contoh bunuh diri )
b. Kehilangan fungsi yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit pasien atau
kondisi yang mendasari penyakitnya.
c. Salah tempat, salah prosedur, salah pasien yang dioperasi.
d. Bayi yang diculik atau bayi yang diserahkan kepada orang lain yang bukan orang
tuanya.
8. Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan
insiden adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan
pasien, analisis dan solusi untuk pembelajaran.
Selain 7 langkah diatas ada enam ( 6 ) Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas
Gedongan. Sasaran Keselamatan Pasien tersebut antara lain :
a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
e. Infeksi terkait layanan
f. Resiko pasien jatuh
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Memberikan informasi dan acuan bagi seluruh pegawai Puskesmas Gedongan dalam
melaksanakan Program Keselamatan Pasien, agar tidak terjadi cedera .
2. Tujuan Khusus :
2
a. Tersedianya pedoman pelaksanaan Program Keselamatan Pasien di Puskesmas
Gedongan.
b. Terlaksananya Program Keselamatan Pasien di Puskesmas secara sistematis dan
terintegrasi.
c. Terlaksananya pencatatan terjadinya insiden di Puskesmas dan pelaporannya,
sehingga tersedia data untuk perbaikan keselamatan pasien.
C. Sasaran Pedoman
Setiap Pasien Puskesmas Gedongan
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman keselamatan pasien Puskesmas Gedongan meliputi :
1. Keselamatan Pasien Puskesmas Gedongan.
2. Standar Keselamatan Pasien Puskesmas Gedongan.
3. Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Puskesmas Gedongan.
4. Enam sasaran keselamatan Pasien Puskesmas Gedongan.
E. Batasan Operasional
Program keselamatan pasien Puskesmas Gedongan meliputi keselamatan pasien di
pelayanan rawat jalan dan pelaksanaan program di masyarakat.
BAB II
3
STANDART KETENAGAAN
PENASEHAT
KEPALA PUSKESMAS
KETUA
TIM MUTU
B. Distribusi Ketenagaan
4
Ketenagaan dari tim KPP di Puskesmas Gedongan adalah :
1. D3
FARMASI
1. PNS
2 Anggota TIM KPP 2. D4 ANALIS 2
2. NON PNS
KEEHATAN
C. Jadwal Kegiatan
5
BAB III
STANDART FASILITAS
KETERANGAN :
1. R. Ka.
Puskesmas
2. Kamar
Mandi Ka.Pusk
3. R. Tata
Usaha
4. Musholla
5. Kamar
Mandi Atas
6. R. DDTK/
Taman Balita
7. R.Konsult
asi Keswa / R.
Poli Remaja
8. R. Dapur
9. R.
Pertemuan / Aula
10. R. Tamu
Denah Ruangan Lantai Bawah
KETERANGAN :
1. R. Loket
Pendaftaran
2. R. Laboratorium
3. R. Poli Gigi
4. R. Poli KIA / KB
5. R. Pojok Gizi &
Klinik Sanitasi
6. R. BP Umum &
Lansia
7. R. Poli Akibat
Asap Rokok
8. R. Loket Obat /
6
Apotek
9. R. Gudang Obat
10. Garasi
11. R. Tunggu
Pasien
12. Kamar Mandi
Pegawai
13. Kamar Mandi
Pasien
14. R. Incenerator
B. Standar Fasilitas
Puskesmas Gedongan terdiri dari 2 lantai. Fokus untuk pelayanan diletakkan di lantai 1
sepeti unit pendaftaran, laboratorium, poli gigi, poli KIA, poli umum, apotek, gudang
obat, unit gizi juga sanitarian. Tapi karena keterbatasan gedung maka ada pelayanan
yang diletakkan di lantai 2 diantaranya adanya poli sehati dan poli KRR. Dibawah ini
akan dibahas fasilitas yang terdapat pada setiap ruangan untuk pelayanan.
1. UNIT PENDAFTARAN
Fasilitas yang terdapat pada unit pendaftaran yaitu terdapatnya 3 rak untuk meletakkan
rekam medis. Ada 3 unit komputer dan 2 printer. Terdapat 2 meja dan 3 kursi.
2. LABORATORIUM
Di laboratorium terdapat 1 lemari, 1 meja kayu, 2 kursi, 1 meja trolly. Selain itu juga
terdapat 1 printer dan 1 komputer
3. POLI GIGI
Di poli gigi terdapat 2 meja, 5 kursi, dan 1 lemari. Terdapat juga 1 komputer dan 1
printer.
4. POLI KIA
Di Poli KIA terdapat 2 meja, 6 kursi, 2 lemari, 1 tempat tidur pasien. Selain itu terdapat 1
komputer dan 1 printer.
5. POLI UMUM
Di poli umum terdapat 2 tempat tidur pasien, 3 lemari, 4 meja dan 9 kursi. Selain itu,
terdapat 3 komputer dan 3 printer.
6. APOTEK
Di apotek terdapat 3 lemari, 1 lemari psikotropika, 3 meja, 3 kursi dan 1 komputer.
7. GUDANG OBAT
7
Di gudang obat terdapat 2 meja, 4 kursi, 5 rak obat, 4 lemari dan 1 lemari psikotropika.
Untuk fasilitas sudah cukup memenuhi syarat, kecuali fasilitas gedung. Gedung
Puskesmas Gedongan terlalu kecil sehingga kekurangan ruangan. Puskesmas
Gedongan juga tidak memiliki tempat parkir. Hal inilah yang selama ini menjadi
hambatan bagi Puskesmas Gedongan.
BAB IV
8
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisa kualitatif untuk menentukan
derajat risiko suatu insiden berdasarkan Dampak dan Probabilitasnya.
a. Dampak (Consequences)
Penilaian dampak / akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang dialami
pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal( tabel 1).
b. Probabilitas / Frekuensi / /Likelihood
Penilaian tingkat probabilitas / frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden
tersebut terjadi (tabel 2).
Tabel 1
Penilaian Dampak Klinis / Konsekuensi/Severity
Tabel 2
9
Penilaian Probabilitas / Frekuensi
TINGKAT
RESIKO
1 Sangat jarang / Rare (
2 Jarang / Unlikely (
3 Mungkin / Possible
4 Sering/ Likely
5 Sangat sering / Almost certain
B. Metode
Setelah nilai Dampak dan Probabilitas diketahui, dimasukkan dalam tabel matriks
Grading Resiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko.
C. Langkah Kegiatan
1. SKOR RISIKO
2. BANDS RISIKO
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu : Biru,
Hijau, Kuning dan Merah. Warna ”bands” akan menentukan investigasi yang akan
dilaksanakan : ( tabel 3 )
● Bands Biru dan Hijau : Investigasi Sederhana
● Bands KUNING dan MERAH : Investigasi Komprehensif /RCA
Contoh : Pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian initerjadi di RS X
terjadi pada 2 tahun yang lalu.
Nilai dampak : 5 ( katastropik ) karena pasien meninggal
Nilai Probabilitas : 3 ( mungkin terjadi ) karena pernah terjadi 2 tahun yang lalu.
Skoring risiko: 5 x 3 = 15
Warna bands : Merah ( ekstrim )
Tabel 3
10
Matriks Grading Risiko
Probabilitas Tdk Minor Moderat Mayor Katastropi
Signific 2 3 4 k
ant 5
1
Sangat sering Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
terjadi ( Tiap
minggu atau
Bulan )
5
Sering Terjadi ( Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Beberapa kali /
per tahun)
4
Mungkin Terjadi ( Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
1-<2 tahun/kali)
3
Jarang Terjadi ( Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
>2 - <5/kali)
2
Sangat jarang Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
terjadi (>5
thn/kali)
1
Tabel 4
Tindakan sesuai Tingkat dan bands Risiko
11
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN ( IKP )
BAB VI
12
PENUTUP
Sistem pelaporan insiden di puskesmas merupakan awal proses analisi dan investigasi
insiden. Diharapkan Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ini dapat
menjadi acuan bagi puskesmas untuk melaksanakan sistem pelaporan dan analisi di
puskesmas.
Dengan meningkatnya jumlah laporan insiden akan tergambarkan budaya dan motivasi
untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan kepada pasien. Hasil
analisis insiden akan menjadi pembelajaran untuk mencegah kejadian yang sama di
kemudian hari.
13