(PROGNAS)
GAMBARAN UMUM
05 Sasaran V Standar 5 4 EP
Pelayanan Geriatri Standar 5.1 5 EP
SASARAN TELUSUR
NO TELUSUR SASARAN
01. Sasaran 1 1. Pimpinan RS
PONEK 2. Kepala bidang/divisi/bagian
Wawancara 3. Kepala unit pelayanan
4. Ketua/anggota tim PONEK
5. Staf unit pelayanan
6. PPA
7. Komite/Tim PMKP
8. Kepala diklat
9. Pasien/keluarga
NO TELUSUR SASARAN
03. Sasaran III 17. Staf klinis
Penurunan Angka 18. Pengunjung RS
Kesakitan 19. Pasien/keluarga
Tuberculosis
Wawancara
04. Sasaran IV
Pengendalian 1. Pimpinan RS
Resistensi 2. Kepala unit pelayanan
Antimikroba 3. Kepala bidang/divisi
.
Wawancara 4. Komite/tim PRA
5. Dokter
6. Perawat
7. Apoteker
8. PPA
9. Komite/im PMKP
SASARAN TELUSUR
NO TELUSUR SASARAN
05. Sasaran V
Pelayanan 1. Ketua/anggota tim terpadu geriatri
Geriatri 2. Kepala bidang/divisi/bagian
Wawancra 3. Kepala unit pelayanan
4. Kepala/staf PKRS
5. PPA pelayanan geriatri
6. Pasien/keluarga
.
SASARAN TELUSUR
NO TELUSUR SASARAN
Observasi Sasaran 1
1. Liat pelaksanaan pelayanan rawat gabung
2. Liat pelaksanaan pelayanan IMD,pelaksanaan pemberian
edukasi tentang IMD dan edukasi ASI eksklusif dalam
rekam medis dan ketersediaan materi edukasi tertulis
tentang IMD dan ASI eksklusif
3. Liat pelaksanaan pelayanan PMK di unit PMK/bayi baru
lahir, pelaksanaan edukasi tentang PMK, ketersediaan
materi edukasi tentang PMK
Sasaran III
1. Liat ruang rawat jalan/poli tuberculosis yang memenuhi
prinsip PPI TB
2. Liat ruang rwat inap tuberculosis yang memenuhi prinsip
PPI TB (air borne di sease)
3. Liat ruang pengambilan spesimen sputum yang
memenuhi prinsip PPI TB
4. Liat ruang laboratorium untuk pemeriksaan sputum BTA
yang memenuhi prinsip PPI TB
5. Liat RM pasien
SASARAN TELUSUR
NO TELUSUR SASARAN
Observasi Sasaran III
1. Liat pelaksanaan proses skrining pasien tuberculosis di
bagian pendaftaran
2. Liat kepatuhan staf dalam penggunaan APD di unit
pelayanan pasien tuberculosis (rawat inap, rawat jalan,
laboratorium, saat transfer pasien).Ketersediaan APD di
unit pelayanan pasien tuberculosis (Rawat inap/jalan,
IGD, Radiologi, Laboratorium)
3. Liat kepatuhan pengunjung dalam penggunaan APD di
unit pelayanan pasien tuberculosis (Rawat inap/jalan).
Ketersediaan APD untuk pengunjung di unit pelayanan
pasien tuberculosis (Rawat inap/jalan)
Sasaran IV
1. Liat kantor sekretariat komite/tim PRA yang di Lengkapi
sarana kantor dan ATK
2. Liat pemberian antibiotik profilaksis saat di kamar operasi
sesuai PPK dan pemberian atibiotik empirik di ruangan
sesuai PPK dan PPAB
SASARAN TELUSUR
NO TELUSUR SASARAN
Observasi Sasaran V
SASARAN III
PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TUBERCULOSIS
Standar 3
Rumah sakit melaksanakan program penanggulangan
tuberkulosis di rumah sakit beserta monitoring dan
evaluasinya melalui kegiatan:
a) promosi kesehatan;
b) surveilans tuberkulosis;
c) pengendalian faktor risiko;
d) penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis;
e) pemberian kekebalan; dan
f) pemberian obat pencegahan
Elemen Penilaian Standar 3
1. Ada regulasi rumah sakit tentang pelaksanaan penanggulangan
tuberkulosis di rumah sakit dan ada rencana kegiatan
penanggulangan tuberkulosis dengan strategi DOTS dalam
perencanaan rumah sakit. (R)
Kebijakan, Panduan, Program ,Perencanaan RS
2. Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan
proses/mekanisme dalam program pelayanan tuberkulosis termasuk
pelaporannya. (D,W)
Bukti rapat
3. Ada bukti upaya pelaksanaan promosi kesehatan tentang
tuberkulosis. (D,W)
Program PKRS tentang upaya penanggulangan tuberculosis, materi
edukasi, laporan pelaksanaan edukasi
4. Ada bukti pelaksanaan surveilans tuberkulosis dan pelaporannya.
(D,W)
Bukti pelaksanaan, laporan, analisisnya sesuai PPI 6
5. Ada bukti pelaksanaan upaya pencegahan tuberkulosis melalui
pemberian kekebalan dengan vaksinasi atau obat pencegahan. (D,W)
Daftar pasien yang di berikan vaksin
Standar 3.1
Rumah sakit menyiapkan sumber daya untuk penyelenggaraan
pelayanan dan penanggulangan tuberkulosis.
Kementerian Kesehatan
RI Direktorat Bina
Upaya Kesehatan
Jakarta, Mei 2012
Djoti - Atmodjo
Lima Langkah Penatalaksanaan pasien Untuk Mencegah Infeksi TB Pada
Tempat Pelayanan
Lang-
Kegiatan Keterangan
kah
Pengenalansegera pasien suspek atau konfirm TB
adalah langkah pertama. Hal ini bisa dilakukan dengan
menempatkan petugas untuk menyaring pasien
dengan batuk lama segera pada saat datang di dalam
1. Triase investigasi TB tidak dibolehkan mengantri dengan
pasien lain untuk mendaftar atau mendapatkan
kartu. Mereka harus segera dilayani mengikuti
langkahRlangkah dibawah ini.
MenginstruksiRkan pasien yang tersaring diatas untuk
melakukanetika batuk. Yaitu untuk menutup hidung
2. Penyuluhan dan mulut ketika batuk atau bersin. Kalau perlu berikan
masker atau tisu untuk menutup mulut dan mencegah
terjadinya aerosol.
Lima Langkah Penatalaksanaan pasien Untuk Mencegah Infeksi TB Pada
Tempat Pelayanan
Lang-
Kegiatan Keterangan
kah
Pasien yang suspek atau kasus TB melalui pertanyaan
penyaringan harusdipisahkandari pasien lain, dan
3. Pemis ahan diminta menunggu di ruang terpisah dengan ventilasi
baik serta diberi masker bedah atau tisu untuk
menutup mulut dan hidung pada saat menunggu.
Lima Langkah Penatalaksanaan pasien Untuk Mencegah Infeksi TB Pada
Tempat Pelayanan
Langkah Kegiatan Keterangan
Pasien dengan gejala batuk segera mendapatkan
pelayanan untuk mengurangi waktu tunggu sehingga
Pemberian
orang lain tidak terpajan lebih lama. Ditempat
4. pelayanan
pelayanan terpadu TB R HIV, usahakan agar jadwal
segera
pelayanan HIV dibedakan jam atau harinya dengan
pelayanan TB atau TBRHIV
Untuk mempercepat pelayanan, pemeriksaan
diagnostik TB sebaiknya dilakukan di tempat pelayanan
Rujuk itu, tetapi bila layanan ini tidak tersedia, fasilitas perlu
untuk membina kerjasama baik dengan sentra diagnostik TB
5. investigasi/ untukmerujuk/melayanipasien dengan gejala TB
pengobatan secepat mungkin. Selain itu, fasilitas perlu mempunyai
TB kerjasama dengan sentra pengobatan TB untuk
menerimarujukanpengobatan bagi pasien
terdiagnosa TB.
SASARAN IV
PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
GAMBARAN
UMUM
TENTANG
Standar 5
Rumah sakit menyediakan pelayanan geriatri rawat jalan,
rawat inap akut dan rawat inap kronis sesuai dengan tingkat
jenis pelayanan
Elemen Penilaian Standar 5
1. Ada regulasi tentang penyelenggaraan pelayanan geriatri
di ru-mah sakit sesuai dengan tingkat jenis layanan. (R)
2. Terbentuk dan berfungsinya tim terpadu geriatri sesuai
tingkat jenis layanan. (R,D,W)
(R)Penetapan, pedoman kerja, program kerja,(D)
Laporan pelaksanaan kegiatan
3. Terlaksananya proses pemantauan dan evaluasi kegiatan.
(D,O,W)
Bukti pelaksanaan MONEV, Liat hasil MONEV
4. Ada pelaporan penyelenggaraan pelayanan geriatri di
Rumah sakit. (D,W)
Bukti laporan MONEV
Tim Terpadu Geriatri adalah
suatu tim multidisiplin yang bekerja secara Interdisiplin
untuk menangani masalah kesehatan Lanjut Usia dengan
prinsip tata kelola pelayanan terpadu dan paripurna
dengan mendekatkan pelayanan kepada pasien Lanjut
Usia
Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat
Berbasis Rumah Sakit
(Hospital Based Community Geriatric Service)
56
1. Data Instalasi Farmasi
• Lembar resep
• Laporan penjualan/ pengeluaran
2. Rekam Medik Pasien
• Catatan instruksi terapi oleh Dokter
• Catatan pemberian obat (RPO)
57
Pengkajian kuantitatif dengan metode DDD
Defined daily dose (DDD) adalah dosis harian rata-rata antibiotika yang digunakan pada orang
dewasa untuk indikasi utamanya.
Setiap antibiotika mempunyai nilai DDD yang ditentukan oleh WHO berdasarkan dosis pemeliharaan
rata- rata, untuk indikasi utama pada orang dewasa BB 70 kg.
Data yang berasal dari Instalasi Farmasi berbentuk data kolektif, maka rumusnya sebagai berikut:
Perhitungan numerator :
Jumlah DDD perpasien =
jumlah konsumsi antibiotika (gram)= jml kemasan x jml tablet per ke masan x jml gram
pertablet DDD antibiotika (gram)
Total DDD semua pasien yg mendapat AB tertentu = penjumlahan DDD semua pasien utk AB tertentu
Perhitungan denominator :
Jumlah hari-pasien = jumlah hari perawatan seluruh pasien dalam suatu periode
studi Data yang berasal dari pasien menggunakan rumus untuk setiap pasien
jumlah konsumsi antibiotika (dalam DDD) =
P4 10 10 10/2 = 5 gr
Ceftri 1 x 2 gr (5 hr)
P5 Tanpa AB 10 0 0 gr
P6 Tanpa AB 15 0 0 gr
TOTAL 70
Fosfomycin 0,46
Cotrimoxazol 1,89
Ciprofloxacin 0,96
2,24 Ciprofloxacin 5,36
Cefuroxim
Ceftriaxone 19,56 35,28
Ceftriaxone
Ceftazidime 0,21
ceftazidime 0,94
Cefotaxime 1,17
Cefixime 2,24
Cefadroxil 0,28
Cefazolin 1,38
Cefadroxil 0,10 Amoxicillin 2,83
Amoxiclav 1,03
Amoxiclav 8,11
Amoxicillin 0,21
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00
Amikacin 33,10
63
Kualitas Penggunaan Antibiotik (Gyssens)
30,00 25,81
30
21,74
20,00 16,13
20
10,87 9,68
6,52 6,45
10 10,00 4,84
2,17 2,17 2,17
0
0,00
VI V IVa IIIa IIIb 0
VI V IVa IIIa IIIb 0
IIb
IRNA
Bedah
59,52
60
50
40 33,33
30
20
7,14
10
0
VI V 0
66
DATA SURVEILANS
MIROBA
RESISTEN
Pseudomonas aeruginosa, Bakteri
Terbanyak Ditemukan pada Pasien
ICU
P. aeuroginosa dan A. baumanii resisten
terhadap Carbapenem
E.Coli, K.Pneumoniae,
Pseudomonas putida
PMK no. 8 /2015
PELAPORAN KEGIATAN
PPRA-RS