Anda di halaman 1dari 9

PEMBERIAN OKSIGEN

RUMAH SAKIT
No Dokumen No Revisi
AR. BUNDA Halaman
/RS-BUNDA/PBM/PER/VIII/2018
PRABUMULIH
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit Ditetapkan,
Direktur

Dr. H. Alip Yanson, MARS


PENGERTIAN Salah satu tindakan pemberian terapi oksigen kedalam paru dengan menggunakan alat bantu.
TUJUAN 1. Mempertahankan dan meningkatkan kebutuhan oksigen
2. Mencegah terjadinya hipoksia
3. Sebagai tindakan pengobatan.
4. Untuk mempertahankan metabolisme
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit AR. Bunda Prabumulih No. 001/RS-Bunda/Pbm/XII/2016 tentang
kebijakan pelayanan pasien
PROSEDUR
A. Persiapan Alat :
1. Nasal kanula
2. Sungkup sederhana
3. Rebrithing mask
4. Non Rebrithing mask
5. Kassa sesuai kebutuhan.
6. Bengkok
7. Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier

B. Cara Kerja.

1.Ucapkan salam dan memperkenalkan diri.


2.Identifikasi pasien dengan melihat gelang pasien.
3.Jelaskan pada pasien atau keluarga tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan.
4.Dekatkan semua peralatan
5. Perawat cuci tangan.
6. Atur posisi klien senyaman mungkin.
7. Periksa peralatan oksigen dan humidifier (dengan melihat gelembung)
8. Hubungkan selang oksigen sesuai dengan kebutuhan antara lain :
 Nasal kanula ( 1-4 lpm)
 Sungkup sederhana (4-7 lpm)
 Rebrithing mask ( 7-10 lpm)
 Non Rebrithing mask ( 10-15 lpm)
9. Pasangkan alat bantu oksigen pasien sesuai dengan kebutuhan, atur agar klien merasa nyaman.
10. Pertahankan posisi alat bantu tersebut
11. Alirkan oksigen sesuai kebutuhan.
12. Evaluasi pemakaian oksigen setelah terpasang.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat dan HCU


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Kebidanan
PEMASANGAN OKSIGEN
Pemberian/Inhalasi Oksigen (Sungkup muka / masker wajah sederhana)
RUMAH SAKIT
AR. BUNDA No Dokumen No Revisi
Halaman
PRABUMULIH /RS-BUNDA/PBM/PER/VIII/2018 B
PROSEDUR TETAP Tanggal terbit Ditetapkan,
Direktur

Dr. H. Alip Yanson, MARS


PENGERTIAN Pemberian/Inhalasi oksigen merupakan cara pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran
pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen (Hidayat & Uliyah, 2005).
TUJUAN Menurut Perry and Potter (2006) dalam Budiarti (2014), antara lain:
Memenuhi kebutuhan oksigen (mempertahankan PaO2> 60 mmHg atau SaO2> 90%)
Mencegah terjadinya hipoksia
INDIKASI 1. klien hipoksemia dengan tanda klinis sianosis (pucat pada wajah. bibir, dan warma kulit)
2. Klien yang membutuhkan oksigen dengan kecepatan aliran 5-8 liter/menit dan konsentrasi
oksigen sebesar 40%-60%
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit AR. Bunda Prabumulih No. 001/RS-Bunda/Pbm/XII/2016 tentang
kebijakan pelayanan pasien
PROSEDUR Persiapan Pasien :
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan mengidentifikasi pasien dengan memeriksa
identitas pasien secara cermat.
2. Menjelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, memberikan kesempatan kepada
pasien untuk bertanya dan menjawab seluruh pertanyaan pasien.
3. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, memberi privasi pasien.
4. Mengatur posisi pasien sehingga merasa aman dan nyaman.

Persiapan Alat :
1. Masker sederhana sesuai ukuran
2. Air steril
3. Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier
4. Plester

Pelaksanaan :
1. Atur posisi klien yang nyaman, misal semi fowler
2. Atur peralatan oksigen dan humidifier (dengan melihat gelembung)
3. Hubungkan sungkup muka/ masker wajah sederhana dengan humidifier dengan aliran oksigen
yang rendah
4. Tepatkan sungkup muka sederhana sehingga menutupi hidung dan mulut klien
5. Lingkarkan karet sungkup pada kepala klien agar sungkup muka tidak lepas
6. Alirkan oksigen (kecepatan 5-8 Liter/menit, sesuai kebutuhan)
7. Periksa masker, aliran oksigen setiap 2 jam (sesuai kondisi dan keadaan umum pasien)

Penutup
1. Tanyakan respon pasien setelah dipasang oksigen
2. Jelaskan jika perawat telah selesai melakukan tindakan dan berpamitan
3. Merapikan alat, Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
DOKUMENTASI Catat segala tindakan yang dilakukan, Catat rute, tanggal dan waktu pelaksanaan prosedur, Catat
hasil pengkajian (respon klien setelah diberikan oksigen, kecepatan aliran oksigen)
UNIT TERKAIT 5. Instalasi Gawat Darurat dan HCU
6. Instalasi Rawat Inap
7. Instalasi Rawat Jalan
8. Instalasi Kebidanan

PEMASANGAN OKSIGEN
Pemberian/Inhalasi Oksigen (Masker/sungkup muka rebreathing dan nonrebreathing)
RUMAH SAKIT
AR. BUNDA No Dokumen No Revisi
Halaman
PRABUMULIH /RS-BUNDA/PBM/PER/VIII/2018 B
PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan,
TETAP Direktur

Dr. H. Alip Yanson, MARS


PENGERTIAN Pemberian/Inhalasi oksigen merupakan cara pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui
saluran pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen (Hidayat & Uliyah, 2005).
TUJUAN Menurut Perry and Potter (2006) dalam Budiarti (2014), antara lain:
Memenuhi kebutuhan oksigen (mempertahankan PaO2> 60 mmHg atau SaO2> 90%)
Mencegah terjadinya hipoksia
INDIKASI Masker rebreathing:
1. Klien hipoksia dengan dispneu, apneu, dan sianosis.
2. Perfusi jaringan adekuat
3. Klien yang membutuhkan oksigen dengan kecepatan aliran 8-12 liter/menit dan
konsentrasi oksigen sebesar 60%-80%

Masker nonrebreathing:
1. klien gagal jantung yang tidak sadar dan membutuhkan oksigen >70%
2. Klien menunjukkan tanda-tanda shock, dipsnea, sianosis,apnea
3. Klien yang membutuhkan oksigen dengan kecepatan aliran 8-12 liter/menit dan
konsentrasi oksigen hingga 90%
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit AR. Bunda Prabumulih No. 001/RS-
Bunda/Pbm/XII/2016 tentang kebijakan pelayanan pasien
PROSEDUR Persiapan Pasien :
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan mengidentifikasi pasien dengan
memeriksa identitas pasien secara cermat.
2. Menjelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, memberikan kesempatan
kepada pasien untuk bertanya dan menjawab seluruh pertanyaan pasien.
3. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, memberi privasi pasien.
4. Mengatur posisi pasien sehingga merasa aman dan nyaman.

Persiapan Alat :
1. Set oksigen (tabung oksigen, oksigen, flowmeter, humidifier)
2. Air steril
3. Plester
4. Masker rebreathing atau nonrebreathing (sesuai kebutuhan dan ukuran)
5. Handscone

Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Menggunakan handscone
3. Hubungkan selang oksigen ke humidifier dengan aliran rendah, selang tidak tertekuk
dan sambungan paten.
4. Isi humidifier dengan air steril sampat batas standar, adanya gelembung udara pada
humidifier
5. Isi oksigen ke dalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong dengan
sungkup, terasa oksigen keluar dari masker
6. Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup dengan rapat dan nyaman
7. Sesuaikan aliran oksigen,sehingga kantong akan terisi saat ekspirasi dan hampir
kuncup waktu inspirasi
8. Mengarahkan masker ke wajah klien dan pasang dari hidung ke bawah
9. Lingkarkan karet sungkup pada kepala klien agar sungkup muka tidak lepas
10. Alirkan oksigen (sesuai kebutuhan)
11. Periksa masker dan aliran oksigen setiap 2 jam (sesuai kondisi dan keadaan umum
pasien)

Penutup
1. Tanyakan respon pasien setelah dipasang oksigen
2. Jelaskan jika perawat telah selesai melakukan tindakan dan berpamitan
3. Merapikan alat, lepas handscone dan cuci tangan setelah prosedur dilakukan
DOKUMENTASI Catat segala tindakan yang dilakukan, Catat rute, tanggal dan waktu pelaksanaan prosedur,
Catat hasil pengkajian (respon klien setelah diberikan oksigen, kecepatan aliran oksigen)
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat dan HCU
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Kebidanan

Pemberian Nebulizer

RUMAH SAKIT
No Dokumen No Revisi
AR. BUNDA Halaman
/RS-BUNDA/PBM/PER/VIII/2018 B
PRABUMULIH
PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan,
TETAP Direktur
Dr. H. Alip Yanson, MARS
PENGERTIAN Nebulizer merupakan alat inhalasi yang mengubah sediaan obat cair menjadi bentuk uap.
Akibatnya obat tersebut lebih mudah untuk masuk ke dalam paru-paru (Kresnawati, 2012).
TUJUAN Agar lendir encer, mudah keluar atau dihisap (sesak pada penderita asma, untuk
mengencerkan dahak, bronkospasme berkurang/ menghilang.)
INDIKASI Penderita asma, sesak napas kronik,batuk, pilek dan gangguan saluran pernapasan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit AR. Bunda Prabumulih No. 001/RS-
Bunda/Pbm/XII/2016 tentang kebijakan pelayanan pasien
PROSEDUR Persiapan Pasien :
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan mengidentifikasi pasien dengan
memeriksa identitas pasien secara cermat.
2. Menjelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, memberikan kesempatan
kepada pasien untuk bertanya dan menjawab seluruh pertanyaan pasien.
3. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, memberi privasi pasien.
4. Mengatur posisi pasien sehingga merasa aman dan nyaman.

Persiapan Alat :
1. Set Nebulizer
2. Obat bronkodilator (jika perlu)
3. handscone
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan (gunakan sarung tangan)
2. Atur posisi pasien dengan posisi semifowler
3. Dekatkan nebulizer set yang telah disiapkan sebelumnya
4. Lakukan penguapan selama 10-15 menit, dimulai dengan menghidupkan set nebulizer
yang diarahkan ke saluran pernapasan, mulai dari mulut atau hidung

Penutup
1. Tanyakan respon pasien setelah dipasang nebulizer
2. Jelaskan jika perawat telah selesai melakukan tindakan dan berpamitan
2. Merapikan alat, lepas handscone dan cuci tangan setelah prosedur dilakukan
DOKUMENTASI Catat segala tindakan yang dilakukan, Catat rute, tanggal dan waktu pelaksanaan prosedur,
Catat hasil pengkajian (respon klien setelah dilakukan penguapan)
UNIT TERKAIT 1.Instalasi Gawat Darurat dan HCU
2.Instalasi Rawat Inap
3.Instalasi Rawat Jalan
4.Instalasi Kebidanan

Penilaian Tingkat Kesadaran / GCS

RUMAH
SAKIT
No Dokumen No Revisi
AR. BUNDA Halaman
/RS-BUNDA/PBM/PER/VIII/2018 B
PRABUMUL
IH
PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan,
TETAP Direktur

Dr. H. Alip Yanson, MARS


PENGERTIA Pemeriksaan tingkat kesadaran pasien dengan menggunakan Glasglow Coma Scale.
N
TUJUAN Mendapatkan data obyektif tentang tingkat kesadaran pasien
KEBIJAKA Keputusan Direktur Rumah Sakit AR. Bunda Prabumulih No. 001/RS-Bunda/Pbm/XII/2016
N tentang kebijakan pelayanan pasien
PROSEDUR Pelaksanaan :
1. Kenakan handscone.
2. Atur posisi pasien: Supinasi
3. Periksa reflek membuka mata dengan benar.
Membuka mata spontan = 4

Membuka mata dengan stimulus suara (panggilan) = 3

Membuka mata dengan stimulus nyeri = 2

Tidak membuka mata dengan stimulus apapun = 1

Catatan: lokasi untuk memeberikan rangsangan nyeri

4. Periksa reflek verbal dengan benar


 Orientasi baik, berorientasi baik terhadap tempat, waktu dan orang = 5

 Gelisah (confused), jawaban yang kacau terhadap pertanyaan = 4

 Kata tak jelas (inappropriate), seperti berteriak dan tidak menanggapi pembicaraan orang
lain = 3

 Suara yang tidak jelas artinya (unintelligible‐sounds), selalu ada suara rintihan dan
erangan = 2

 Tak ada suara = 1

5. Periksa reflek motorik dengan benar.


 Mengikuti perintah , dapat melakukan gerak sesuai perintah = 6

 Reaksi setempat, ada gerakan menghindar terhadap rangsangan yang diberikan di


beberapa tempat = 5

 Menghindari nyeri, reaksi fleksi cepat disertai abduksi bahu = 4


 Reaksi fleksi abnormal, fleksi lengan disertai adduksi bahu = 3

 Reaksi ekstensi terhadap nyeri, ekstensi lengan disertai adduksi, endorotasi bahu dan
pronasi lengan bawah = 2

 Tak ada reaksi, tak ada gerakan dengan rangsangan cukup kuat = 1

6. Nilai hasil pemeriksaan dengan benar


7. Lakukan tindakan segera seuai tingkat GCS pasien

UNIT 1. Instalasi Gawat Darurat dan HCU


TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Kebidanan

PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN


RUMAH SAKIT
No Dokumen No Revisi
AR. BUNDA Halaman
/RS-BUNDA/PBM/PER/VIII/2018 B
PRABUMULIH
PROSEDUR Tanggal terbit Ditetapkan,
TETAP Direktur

Dr. H. Alip Yanson, MARS


PENGERTIAN Asuhan keperawatan secara holistik yang diberikan kepada pasien.
TUJUAN Agar masalah keperawatan pasien teratasi sesuai kriteria hasil dan waktu pencapaian sesuai
target
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit AR. Bunda Prabumulih No. 001/RS-
Bunda/Pbm/XII/2016 tentang kebijakan pelayanan pasien
PROSEDUR Persiapan Pasien :
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan mengidentifikasi pasien dengan
memeriksa identitas pasien secara cermat.
2. Menjelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, memberikan kesempatan
kepada pasien untuk bertanya dan menjawab seluruh pertanyaan pasien.
3. Meminta pengunjung untuk meninggalkan ruangan, memberi privasi pasien.
4. Mengatur posisi pasien sehingga merasa aman dan nyaman.

Pelaksanaan :
1. Cuci tangan (gunakan sarung tangan)
2. Lakukan pengkajian / anamnesa
- Keluhan /alasan masuk RS
- Riwayat penyakit
- Pola pemeliharaan kesehatan( Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, Pola eliminasi, pola
istirahat tidur, pola kebersihan diri)
- Lakukan pemeriksaan TTV dan sistem terkait keluhan pasien
3. Lakukan analisis dan menentukan prioritas masalah kesehatan
4. Menentukan diagnosa keperawatan
- Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan.
- Diagnosa keperawatan mencerminkan PE/PES
- Merumuskan diagnose keperawatan aktual / potensial
5. Menentukan intervensi keperawatan
- Berdasarkan diagnose keperawatan
- Disusun menurut urutan prioritas
- Rumusan tujuan mengandung komponen pasien / subyek, perubahan, perilaku,
kondisipasien dan atau kriteria waktu
- Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat perintah, terinci dan jelas
- Rencana tindakan menggambarkan keterlibatan pasien/ keluarga
- Rencana tindakan menggambarkan kerjasama dengan tim kesehatan lain
6. Melakukan implementasi keperawatan
- Tindakan dilaksanakan mengacu pada rencana perawatan
- Perawat mengobservasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
- Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi
- Semua tindakan yang telah dilaksanakan dicatat ringkas dan jelas
7. Melakukan evaluasi dari implementasi
- Evaluasi mengacu pada tujuan
- Hasil evaluasi dicatat
8. Mendokumentasikan asuhan keperawatan
- Menulis pada format yang baku
- Pencatatan dilakukan sesuai dengan tindakan yang dilaksanakan
- Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas, istilah yang baku dan benar
- Setiap melakukan tindakan/ kegiatan perawat mencantumkan paraf/ nama jelas, dan
tanggal jam dilakukannya tindakan.
- Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat dan HCU
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai