infrastruktur membutuhkan serapan tenaga kerja di bidang vokasi yang memiliki
kemampuan dan kompetensi masa kini sesuai dengan percepatan teknologi yang ada. Kondisi ini menuntut pendidikan vokasi untuk terus melakukan inovasi dalam pembelajaran dan tambahan kompetensi yang dipelajari pada level pendidikan tinggi. Untuk menghadapi tantangan tersebut Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menyelenggarakan program Beasiswa Sertifikasi Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Tinggi Vokasi, dengan harapan dapat membantu peningkatan relevansi kebutuhan tenaga kerja di industri dengan pendidikan tinggi vokasi yang diselenggarakan. Sebagai pelaksana kegiatan, Direktorat Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi telah menyusun panduan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, untuk dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan di direktorat maupun di perguruan tinggi pelaksana/penyelenggara.
Akhir kata, semoga pelaksanaan kegiatan ini dapat memberi manfaat sebesar- besarnya dalam pengembangan sumberdaya manusia pada bidang pendidikan tinggi
vokasi agar dapat turut serta memberikan kontribusi dalam pembangunan.
1.1.Latar Belakang
Masyarakat ekonomi ASEAN sudah dimulai sejak tahun 2015. Untuk
menghadapi dan mengantisipasi pasar dunia kerja, maka pemerintah Indonesia harus mempersiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki daya saing internasional melalui pendidikan tinggi vokasi. Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas lulusan pendidikan tinggi vokasi melalui penyediaan bantuan pendanaan sertifikasi pendidikan tinggi vokasi bagi mahasiswa di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Khusus untuk peningkatan kapasistas dan kapabilitas mahasiswa pada program Revitalisasi Pendidikan Tinggi Vokasi penugasan tersebut diberikan kepada Direktorat Jenderal Kelembagaan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Perguruan Tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan melalui kerjasama dengan berbagai institusi Pendidikan Tinggi Vokasi / perguruan tinggi yang mapan di dalam negeri dengan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Bagi mahasiswa yang berasal dari luar institusi penyelenggara kegiatan beasiswa hanya dapat diikuti di kampus yang terdekat yaitu PT di daerah sekitar yang dapat dijangkau dengan transportasi darat. Perkecualian untuk mahasiswa asal Papua dapat mengikuti uji kompetensi di luar daerah. PT yang dipilih mempunyai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK). Institusi pelaksana kegiatan ini dipilih berdasarkan kapasitas institusi berdasarkan standar yang ditetapkan untuk menjamin pelaksanaan pelatihan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan berdaya serta berhasil guna. Untuk itu pedoman penyelenggaraan/pengeloaan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan Beasiswa Mahasiswa Sertifikasi Kompetensi Pendidikan tinggi vokasi. 1.2 Tujuan 1. Meningkatkan kualitas dan kapabilitas mahasiswa pendidikan tinggi vokasi sesuai dengan kompetensi utamanya. 2. Meningkatkan daya saing lulusan pendidikan tinggi vokasi untuk bersaing secara global dalam pasar kerja di kawasan ASEAN. 3. Memberdayakan LSP/TUK di perguruan tinggi vokasi untuk mempercepat pengakuan pemegang sertifikat kompetensi. 1.3 Dasar Hukum 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan. 2. Permenristekdikti Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019 (2 Agustus 2017) 3. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6189); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4408); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103); 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.02/2013 Tentang Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2013 Tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara; 1.4. Sasaran Program Beasiswa Sertifikasi Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Tinggi Vokasi tahun 2019 dilaksanakan dengan model penyelenggaraan sebagai berikut: 1. diperuntukkan bagi mahasiswa aktif Pendidikan Tinggi Vokasi di lingkungan Kemenristekdikti; 2. dilaksanakan di LSP P1 Politeknik yang telah ditetapkan oleh Direktorat Pengembangan Kelembagaan PerguruanTinggi; 3. dapat juga dilaksanakan di LSP P1 Politeknik yang bekerjasama dengan LSP P3 dalam mengusulkan skema sertifikasinya; 4. dan atau dapat dilaksanakan di LSP P3 Politeknik yang dimiliki 5. ruang lingkup yang dilakukan adalah: a. pelaksanaan pembekalan untuk persiapan uji kompetensi bagi mahasiswa yang berasal dari luar institusi penyelenggara; b. pelaksanaan uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat kompetensi; c. pelaporan hasil uji untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.