PENDAHULUAN
persisten dari satu atau lebih gejala pada hidung, termasuk: hidung berair, gatal,
terhadap stimulus eksogen atau endogen yang dialami oleh setiap orang.1
Rhinitis dibagi menjadi tiga kategori utama: rhinitis alergi, rhinitis non-
alergi, rhinitis infeksi. Rhinitis non-alergi dapat kemudian dibagi kembali menjadi
Rhinitis alergi merupakan suatu kelainan pada hidung yang terjadi setelah
induksi oleh paparan allergen yang diperantarai oleh reaksi hipersensitivitas yang
dimediasi oleh Ig-E. Rhinitis alergi memiliki empat gejala kardinal yaitu hidung
maupun non-inflamasi dengan tidak adanya bukti pencetus alergen. Pasien dengan
seperti, rinore anterior atau posterior, hiposmia, gangguan tidur, dan lain-lain.
Bersin-bersin, gatal pada mata dan hidung juga dapat ditemui namun lebih sering
1
2
pada rhinitis alergi. Sedangkan untuk rhinitis infeksi merupakan rhinitis akibat
populasi Amerika. Rhinitis alergi menjadi masalah global yang dapat menyebabkan
Negara, seluruh kelompok etnis dan seluruh usia dapat menderita rhinitis alergi.
Rhinitis alergi mengenai sekitar 20% populasi dewasa Amerika dan merupakan
Rhintis non-alergi lebih sering terjadi saat usia lebih dari 20 tahun, lebih
sering terjadi pada wanita, pasien menjadi lebih sensitif terhadap iritan, gejala lebih
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
prognosis penyakit.