Anda di halaman 1dari 2

Timun Emas

Di sebuah desa hiduplah sepasang suami istri yang kesepian karena belum dikaruniai
seorang anak. Suatu hari saat pulang dari ladang mereka berbicara tentang raksasa yang bisa
mengabulkan semua keinginannya walaupun keinginan itu mustahil.

Nenek : “Suamiku, apakah engkau merasakan apa yang kurasakan?”

Kakek : “memangnya apa yang kau rasakan?”

Nenek : “Aku merasa hampa tanpa kehadiran seorang anak yang bisa kita rawat dan bisa

menemani kita.”

Kakek : “ aku juga menginginkan hal tersebut,tapi ada saatnya kita dikaruniai seorang anak.”

Nenek : “oh ya,konon di gua sana ada raksasa yang bisa mengabulkan permintaan kita,

mungkin raksasa itu bisa mengabulkan permintaan kita.”

Keesokan harinya mereka berdua datang ke gua untuk menemui raksasa dan meminta bantuannya.

Raksasa : “Haaa...hai orang tua ada apa kau berdua datang kesini,dan mengganggu tidur

Siangku?”

Nenek : “maafkan kami jika kedatangan kami mengganggumu!!!”

Kakek : “ Kami kesini utuk meminta pertolonganmu raksasa”

Raksasa : “Oh begitu, lalu apa permintaanmu wahai orangtua?”

Nenek : “Sudah lama kita mengidam-idamkan seorang anak,agar hidup kami lebih bahagia.”

Raksasa : “Aku akan mengabulkannya tapi ada satu syarat,yaitu jika kelak nanti anak yang ku

berikan berumur 17 tahun,aku akan mengambil anak itu kembali.”

Kakek & Nenek : “ Baiklah ku terima persyaratan itu.”

Raksasa : “Terimalah bibit timun ini dan tanamlah hingga timun ini menjadi besar.”

Kakek : “ Baiklah akan kami laksanakan perintahmu raksasa”

Keesokan harinya mereka menanam bibit itu dan setiap harinya, mereka menyiram dan memberi
pupuk agar timun menjadi besar.Dan suatu hari timun itu menjadi besar. Akhirnya timun itu di buka
dan keluarlah seorang anak perempuan yang diberi nama “TIMUN EMAS”. Waktu berlalu dengan
cepat,saat ini timun emas sudah berumur 17 tahun. Raksasa datang untuk menagih janji mereka.

Raksasa : “haa...wahai orang tua,apakah mau masih ingat janjimu dulu? Aku datang untuk

menagih janjimu itu.”

Timun emas : “Ibu,siapa raksasa ini sebenarnya?Mengapa ia datang kemari?”

Nenek : “Sudah Timun Emas,nanti akan aku ceritakan tentang raksasa ini.”

Raksasa : “Oh jadi ini anak yang aku berikan dulu orang tua?”
Nenek : “ Raksasa,bisakah kamu memberikan kami waktu sehari untuk kau mengambil

Putri kami ini?”

Raksasa : “ Baiklah jika itu mau kalian,besok aku akan datang dan mengambilnya lagi.”

Keesokan harinya,sang ibu meminta timun emas untuk pergi dari sana dan membawa
terasi,garam,dan jarum untuk bekal esok.

Nenek : “Putriku,pergilah dari desa ini dan membawa terasi,garam dan jarum ini. Jika kamu

terdesak lemparkan bahan bahan ini ke raksasa.”

Timun Emas : “Baik ibu, aku akan melakukannya.”

Akhirnya Timun Emas pergi dari desa meninggalkan ayah dan ibunya.Tidak lama kemudian
raksasa datang dengan berteriak teriak.

Raksasa : “haaa...Wahai orangtua mana janjimu”

Kakek : “Dia tidak ada disini wahai raksasa.”

Raksasa : “Lalu kemana dia?”

Kakek : “Kami tidak tau raksasa”

Dengan kesaktiannya raksasa mencari Timun Emas. Lalu sang raksasa bisa mengetahui
keberadaan Timun Emas dan mengejarnya.”

Raksasa : “haaa..mau kemana Timun emas. Kamu tidak akan lolos.”

Timun Emas : “Sebenarnya, apa yang kau mau raksasa?”

Raksasa : “ Aku ingin memakanmu Timun Emas”

Timun Emas : “ Raksasa, ini aku ada disini,kejar aku kalau kau dapat.”

Raksasa : “Kurang ajar kau.”

Timun Emas : “ Ayo kejar aku”(sambil melemparkan garam ke raksasa)

Raksasa : “ Hemm,ada apa didepanku,ternyata lautan yang luas. Kau tidak akan bisa lolos Timun
emas.”

Tapi raksasa berhasil meloloskan diri,lalu Timun Emas melemparkan jarum ke raksasa yang
jarum itu berubah menjadi hutan bambu.Tapi tetap saja raksasa terus mengejar.

Timun Emas masih memiliki bekal dari ibunya. Lalu Timun Emas melemparkan Terasi yang akhirnya
terasi itu berubah menajdi lautan lumpur yang membuat raksasa tidak bisa bernapas dan mati.

Raksasa : “Hah...Ternyata aku terkurung oleh lautan lumpur,aku tak sanggup melangkah,kakiku tak
bisa kuangkat lagi.badanku masuk ke lumpur yang sangat dalam. Tolong!!!Aku tak jadi memakanmu
apabila kau menolongku. Tolong....tolong...tolong....”

Timun Emas : “ Sekarang habislah riwayatmu sang raksasa.”

Akhirnya Timun Emas bisa lolos dari raksasa dan hidup bahagia dengan ayah dan ibunya.

Anda mungkin juga menyukai