Anda di halaman 1dari 5

ANOMALI PENIS DAN URETRA

1. HIPOSPADIA
 Keadaan meatus uretra bermuara pada bagian ventral glans pernis
 Makin parah hipospadia maka penis akan berbelok ke arah ventral
 Berdasarkan letak anatomis, hipospadia dibedakan menjadi:
o Distal anterior hipospadia
o Intermediate middle
o Proximal posterior
 Factor risiko:
o Kelainan endokrin
o Factor hormon
 Diagnosis:
o Posisi, bentuk, lebar orifisium
o Tampak atau tidaknya uretra
o Penampilan kerudung prepusium dan skrotum
o Ukuran penis
o Lekukan penis saat ereksi
 Penatalaksanaan
Hipospadia

Diagnosis interseks
saat lahir

Perlu Tidak perlu


rekonstruksi rekonstruksi

Persiapan

(prepusium, terapi
hormon)

Distal Proksimal

Chordee Tanpa chordee

MAGPI,
Lempeng uretra Lempeng uretra
Mathieu,King,Duplay,
dibuang dipertahankan
Snodgrass,dll

Tube-onlay, Inlay-
Onlay kulit lokal, Mukosa
onlay, Prosedur 2
bukal
tahap

2. AGENESIS & MIKROPENIS


 Ukuran penis yang kecil, normalnya adalah 3,5 cm
 Bisa terjadi akibat kegagalan testicular primer / sekunder
 Penyebab stimulasi hormone yang abnormal:
o Hipogonadotropik hipogonadism (penurunan GnRH)
o Hipergonadotropik hipogonadism (kegagalan testis produksi testosterone)
 Diagnosis:
o Penis diukur dari simfisis pubis sampai ke glans
o Skrotum dan testis
o Pemeriksaan hormone FSH dan LH
o Pada pasien dengan testis tidak teraba dan hipogonadotropik ipogonadism
dilakukan laparoskopi
 Terapi:
o Terapi androgen saat anak – anak dan puber untuk stimulasi perubahan /
pertumbuhan penis
3. FIMOSIS
 Ketidakmampuan kulup zakar untuk diretraksi
 Kemungkinan adanya perlengketan antara permukaan dengan prepusium dengan epitel
glandular dan atau frenulum breve
 Insidensnya 89% pada umur 3 tahun, 8% pada umur 6 – 7 tahun, 1% pada umur 16 – 18
tahun.
 Terapi:
o Setelah umur 2 tahun, dilakukan sirkumsisi (untuk memperluas lingkaran kulit
dan prepusium saar retraksi komplit)
o Konservatif  dengan pemberian salep kortikosteroid
4. PARAFIMOSIS
 Retraksi prespusium yang terlalu sempit di belakang glans penis
 Berisiko terjadinya oedema
 Diagnosis dengan adanya kulup yang dapat diretraksi tetapi tidak bisa kembali
 Penatalaksanaan adalah dengan pemberian kompresi pada jaringan yang oedema atau
denga n injeksi hyaluronidase untuk menghilangkan kerutan pada kulit
5. KHITAN
 Untuk mencegah fimosis, parafimosis, balanopostitis, ISK, dan kanker.
6. PROLAPS URETRA
 Ditemukan pada anak perempuan kulit hitam

GANGGUAN DAN ANOMALI ISI SKROTAL

1. TESTIS TIDAK TURUN


 Kegagalan menemukan 1 atau 2 testis
 Memicu timbulnya infertilitas saat dewasa dan pengaruh psikologis krn skrotum yang
kosong
 Diagnosis dengan cara diperhatikan perkembangan kulit skrotum
 Terapi dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan spermatogenesis yang permanen
dan untuk mencapai posisi orthotopik testis pada skrotum sebelum usia 2 tahun
KRIPTORKHISMUS
Pemeriksaan Fisik
Sonografi
Dapat dideteksi Tidak terdeteksi unilateral Tidak terdeteksi Bilateral


MRI (opsional) (+) stimulasi HCG

(-)

Terapi Laparoskopi Interseks ?

2. VARIKOKEL
 Dilatasi pleksus venosa pampiniformis akibat adanya refluks
 Biasanya terjadi pada anak umur 10 tahun dan pada bagian kiri
 Memicu terjadinya infertilitas
 Klasifikasi
o Grade I : teraba dengan valsava manuever (mengedan)
o Grade II : teraba tanpa valsava maneuver
o Grade III : terihat dengan inspeksi
 Terapi:
o Pembedahan ligasi vena atau varikokelektomi
3. HIDROKEL
 Akumulasi cairan pada tunika vaginalis
 Hidrokel kecil dapat menghilang pada umur 1 tahun
 Hidrokel besar dilakukan pembedahan
4. EPIDIDIMITIS
 Nyeri pembengkakan skrotum akut, lebih banyak terjadi pada saat sebelum puber
 Biasanya disebabkan oleh gonokokus, khlamidia

OBSTRUKSI SALURAN KEMIH

 Jenis obstruksi saluran kemih


o Infundibulum  congenital, batu, radang / infeksi, trauma, pasca bedah, neoplasma
o Pelvis ginjal  stenosis infundibulopelvis, radang, batu, neoplasma
o Sambungan uretropelvik  stenosis congenital, batu, neoplasma, radang, pascabedah,
trauma
o Ureter  megaureter obstruktif congenital, ureter ektopik, uretrrokel, ureter retrokard,
polip ureter, katup ureter, batu, pasca bedah, neoplasma, radang
o Sakuran keluar kandung kemih dan uretra  disfungsi kandung kemih, struktur uretra,
atresia, stenosis uretra, batu, benda asing, fimosis, anomaly sinus urogenital
 Diagnosis
o Biasanya asimtomatik
o Dilakukan pemeriksaan USG, renografi radioisotope dengan titanium . asam
dietilenetruamin pentaasetat (DTPA) apabila ada dilatasi cenderung tidak dikeluarkan
o Radiografi abdomen dilakukan untuk mengetahui apakah ada batu
o Pemeriksaan tekanan aluran dengan jarum suntik dimasukkan ke pelvis ginjal menuju ke
collecting system disemprot pulasan radioopak biasanya pada tekanan 10 L/menit
kemudian dilihat perbedaan tekanan dalam pelvis ginjal dan kandung kemih yaitu > 20
cm H2O sampai terjadi obstruksi
 Tipe spesifik obstruksi saluran kemih
o Hidrokalikosis
o Obstruksi sambungan oteropelvik
o Obstruksi ureter tengah
o Ektopia ureter
o Ureterokel
o Megaureter
o Obstruksi leher kandung kemih
o Katup uretra posterior
o Striktur uretra
o Stenosis meatus uretra

Anda mungkin juga menyukai