I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui definisi sensor ultrasonik, memahami macam dan fungsi sensor ultrasonik.
Memahami kakarakteristik sensor ultrasonik.
Mengukur tanggapan sensor ultrasonik
Gelombang ultrasonik adalah gelombang suara yang mempunyai frekuensi lebih besar dari 20
kHz bahkan sampai 200 kHz. Walaupun termasuk gelombang suara tapi tidak bisa didengar oleh
manusia karena keterbatasan lebar pita telinga manusia yang dibatasi dalam jangkauan dari frekuensi
20 – 20 kHz. Gelombang ultrasonik tidak untuk didengar oleh manusia tapi didengar oleh perangkat
elektronik yang biasa disebut sebagai sensor ultrasonik. Sensor ultrasonik merupakan perangkat
elektronika yang dapat mengubah enersi mekanik berupa gelombang suara ultrasonik menjadi enersi
listrik (receiver) , atau sebaliknya (transmitter). Gelombang ultrasonik dapat merambat melalui zat
padat, cair, maupun gas. Tapi gelombang ultrasonik dapat memantul jika didepannya terdapat media
yang berbeda. Gelombang ultrasonik biasa digunakan oelh hewan kelelawar untuk mengetahui jarak
atau kondisi didepannya, juga digunakan oleh ikan besar dilaut untuk komunikasi dengan kelompoknya.
Sensor ultrasonic ping parallax terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40KHz, sebuah
speaker ultrasonik dan sebuah mikropon ultrasonik. Transmitter berfungsi sebagai pemancar
gelombang ultrasonik. Gelombang ini akan dipancarakan dengan kecepatan 344.424m/detik atau
29.034uS per centimeter. Jika didepan terdapat halangan atau objek maka gelombang tersebut akan
memantul. Pantulan gelombang akan dideteksi oleh receiver. Rangkaian kontrol akan mendeteksi
pantulan gelombang dan menghitung lama waktu saat gelombang dipancarkan dan gelombang
terdeteksi pantulannya. Keluaran dari sensor ini berupa pulsa yang lebarnya merepresentasikan jarak.
Lama waktu pemantulan gelombang ini akan dikonversi menjadi sinyal digital dalam bentuk pulsa.
Sinyal inilah yang nantinya diolah menggunakan mikrokontroler atau mikroprosesor sehingga didapat
nilai jarak antara objek dan sensor.
Gambar 2 Sensor Ultrasonik
Sumber: http://www.micropik.com/PDF/HCSR04.pdf
Mode: 2
Gambar 4. Sensor Ultrasonik SRF-05 dan Timing Diagramnya
(https://www.tindie.com/products/upgradeindustries/hc-sr05--hy-srf05-precision-ultrasonic-
sensor/)
2. Percobaan 1
Prosedur Kerja:
1) Bacalah datasheet sesuai dengan tipe sensor ultrasnik yang digunakan
2) Atur Function Generator pada posisi: Gelombang kotak dengan frekusensi 40 kHz, siklus kerja 50 %
dan amplitudo 5 volt, pastikan hasil pengaturan dengan mengamati bentuk gelombang menggunakan
oscilloscope.
3) Buat rangkaian seperti pada gambar 6
4) Atur jarak objek terhadap sensor sebesar E= 5 cm dan D = 25 cm, ulangi untuk E tetap dan D = 50 cm,
75 cm, dan 100 cm. Foto setiap percobaan dan insertkan pada tabel data.
5) Ulangi percobaan poin 4) tapi untuk E= 25 cm dan D = 25 cm, ulangi untuk E tetap dan D = 50 cm, 75
cm, dan 100 cm. Foto setiap percobaan dan insertkan pada tabel data.
6) Ulangi percobaan poin 4) tapi untuk E= 50 cm dan D = 25 cm, ulangi untuk E tetap dan D = 50 cm, 75
cm, dan 100 cm. Foto setiap percobaan dan insertkan pada tabel data.
3. Percobaan 2
Prosedur Kerja:
a) Bacalah datasheet sesuai dengan tipe sensor ultrasnik yang digunakan
b) Atur Function Generator pada posisi: Gelombang kotak dengan frekusensi 20 kHz, siklus kerja
1 % dan amplitudo 5 volt, pastikan hasil pengaturan dengan mengamati bentuk gelombang
menggunakan oscilloscope.
c) Buat rangkaian seperti pada gambar 7
d) Atur jarak objek 25 cm.
e) Hidupkan power suplly, function generator dan oscilloscope.
f) Amati bentuk gelombang pada oscilloscope. Silakan di foto bentuk gelombang pada
oscilloscope dan hasilnya isert-kan pada tabel data.
g) Ulangi percobaan poin d sampai f tapi dengan jarak: 50 cm, 75 cm, 100 cm.