Anda di halaman 1dari 5

POLTEKES KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEPERAWATAN
(PROGRAM REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU)

TUGAS MANDIRI 6
(Sistem Imunitas: HIV/AIDS)

NAMA : YANNE NGAHU


NIM : PO5303201181248
MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2
KODE MATA KULIAH : WAT.1.5.02
Obyek garapan : Sistem imunitas: HIV/AIDS
Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan :
Mahasiswa memberikan jawaban secara singkat dan jelas terkait pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini:
1) Jelaskan pengertian
2) Jelaskan tentang penyebab
3) Jelaskan tanda dan gejala
4) Jelaskan komplikasi
5) Jelaskan pengkajian keperawatan yang tepat pada pasien
6) Jelaskan diagnosa keperawatan yang dapat muncul
7) Jelaskan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan yang diangkat
sesuai sumber NANDA, NIC, NOC

Jawab

1. Pengertian
AIDS adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada seseorang tanpa
adanya penyebab yang diketahui untuk dapat menerangkan tejadinya defisiensi, tersebut
seperti keganasan, obat-obat supresi imun, penyakit infeksi yang sudah dikenal dan
sebagainya

2. Penyebab
Penyebab adalah golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency virus (HIV).

3. Tanda dan Gejala


a. Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada gejala.
b. Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flu likes illness.
c. Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun dengan gejala tidak ada.
d. Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala demam, keringat malam hari, B
menurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi mulut.
e. AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS pertama kali ditegakkan.
Didapatkan infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai system tubuh, dan
manifestasi neurologist.
4. Komplikasi
a. Tuberkulosis
b. Cytomegalovirus
c. Candidiasis
d. Maningitis kriptokokus
e. Toksoplasmosis
f. Cryptosporidiosis

5. Pengkajian
a. Riwayat : tes HIV positif, riwayat perilaku beresiko tinggi, menggunakan obat-obat.
b. Penampilan umum : pucat, kelaparan.
c. Gejala subyektif : demam kronik, dengan atau tanpa menggigil, keringat malam hari
berulang kali, lemah, lelah, anoreksia, BB menurun, nyeri, sulit tidur.
d. Psikososial : kehilangan pekerjaan dan penghasilan, perubahan pola hidup, ungkapkan
perasaan takut, cemas, meringis.
e. Status mental : marah atau pasrah, depresi, ide bunuh diri, apati, withdrawl, hilang
interest pada lingkungan sekitar, gangguan prooses piker, hilang memori, gangguan atensi
dan konsentrasi, halusinasi dan delusi.
f. HEENT : nyeri periorbital, fotophobia, sakit kepala, edem muka, tinitus, ulser pada bibir
atau mulut, mulut kering, suara berubah, disfagia, epsitaksis.
g. Neurologis :gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo, ketidakseimbangan , kaku
kuduk, kejang, paraplegia.
h. Muskuloskletal : focal motor deifisit, lemah, tidak mampu melakukan ADL.
i. Kardiovaskuler ; takikardi, sianosis, hipotensi, edem perifer, dizziness.
j. Pernapasan : dyspnea, takipnea, sianosis, SOB, menggunakan otot Bantu pernapasan,
batuk produktif atau non produktif.
k. GI : intake makan dan minum menurun, mual, muntah, BB menurun, diare,
inkontinensia, perut kram, hepatosplenomegali, kuning.
l. Gu : lesi atau eksudat pada genital, m. Integument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor
jelek, petekie positif
6. Diagnosa
1. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup
yang beresiko.
2. Resiko tinggi infeksi (kontak pasien) berhubungan dengan infeksi HIV, adanya infeksi
nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan.
3. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi,
kelelahan.
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi zat gizi.
5. Diare berhubungan dengan infeksi GI
6. Tidak efektif koping keluarga berhubungan dengan cemas tentang keadaan yang orang
dicintai.

7. Intervensi
1) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang
beresiko.
Tujuan dan criteria hasil
Pasien akan bebas infeksi oportunistik dan komplikasinya dengan kriteria tak ada tanda-
tanda infeksi baru, lab tidak ada infeksi oportunis, tanda vital dalam batas normal, tidak
ada luka atau eksudat
Intervensi :
a. Monitor tandatanda infeksi baru.
b. gunakan teknik aseptik pada setiap tindakan invasif. Cuci tangan sebelum meberikan
tindakan.
c. Anjurkan pasien metoda mencegah terpapar terhadap lingkungan yang patogen.
d. Kumpulkan spesimen untuk tes lab sesuai order.
e. Atur pemberian antiinfeksi sesuai order
2) Resiko tinggi infeksi (kontak pasien) berhubungan dengan infeksi HIV, adanya infeksi
nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan.
Tujuan dan kriteria hasil
Infeksi HIV tidak ditransmisikan, tim kesehatan memperhatikan universal precautions
dengan kriteriaa kontak pasien dan tim kesehatan tidak terpapar HIV, tidak terinfeksi
patogen lain seperti TBC
Intervensi :
a. Anjurkan pasien atau orang penting lainnya metode mencegah transmisi HIV dan
kuman patogen lainnya.
b. Gunakan darah dan cairan tubuh precaution bial merawat pasien. Gunakan masker
bila perlu
3) Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi,
kelelahan
Tujuan dan kriteria hasil
Pasien berpartisipasi dalam kegiatan, dengan kriteria bebas dyspnea dan takikardi selama
aktivitas
Intervensi :
a. Monitor respon fisiologis terhadap aktivitas
b. Berikan bantuan perawatan yang pasien sendiri tidak mampu
c. Jadwalkan perawatan pasien sehingga tidak mengganggu isitirahat.
4) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi zat gizi
Tujuan dan kriteria hasil
Pasien mempunyai intake kalori dan protein yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan
metaboliknya dengan kriteria mual dan muntah dikontrol, pasien makan TKTP, serum
albumin dan protein dalam batas n ormal, BB mendekati seperti sebelum sakit.
Intervensi :
a. Monitor kemampuan mengunyah dan menelan.
b. Monitor BB, intake dan ouput
c. Atur antiemetik sesuai order
d. Rencanakan diet dengan pasien dan orang penting lainnya.
5) Diare berhubungan dengan infeksi GI
Tujuan dan kriteria hasil
Pasien merasa nyaman dan mengnontrol diare, komplikasi minimal dengan kriteria perut
lunak, tidak tegang, feses lunak dan warna normal, kram perut hilang
Intervensi :
a. Kaji konsistensi dan frekuensi feses dan adanya darah.
b. Auskultasi bunyi usus
c. Atur agen antimotilitas dan psilium (Metamucil) sesuai order
d. Berikan ointment A dan D, vaselin atau zinc oside

Anda mungkin juga menyukai