Anda di halaman 1dari 57

Membangun Budaya Keselamatan

SMART Safety
Safety Management & Attitute Reinforcement Technique

Holistic Approach of Safety Management

Soehatman Ramli
WSO Indonesia
Making safety a way of life…..worldwide
1
Pendidikan K3 antara lain
Soehatman Ramli
 Safety Inspector Course Pertamina
 Oil Spill and Pollution Singapore
 EHS Training British Petroleum UK PengalamanKerja
 Environmental Mgt , Oxford University
 Dipl.Safety Management British Safety Council UK
 Loss Control Management, ILCI, Atlanta USA
 Safety Audit ISRS-ILCI Atlanta USA
 EHS Advanced - Mobil Oil USA
 Ergonomic , Purdue University
Pengajar
 Oil Spill Control – Texas A&M University
 Safety Engineering – Texas A&M University
 Process Safety Management – Beumont-Texas
 Environmental Management, Berkeley University
 Lead Auditor OHSAS 18000
Penghargaan
 Lead Auditor ISO 14000
• Karya Patra Utama – Dirut Pertamina
 Audtor SMK3 BNSP
 Ahli Utama K3 - BNSP • Satyalencana Wira Karya – Presiden RI

Organisasi AAKMI LSKK3

• Anggota Tim Investigator KNKT


• Ketua Tim Teknis Penyusunan Kompetensi Ahli K3 Nasional
• Ketua Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas
• Representative WSO National Office Indonesia
• Anggota DK3N (Dewan K3 Nasional Depnaker)
• Board of Director WSO International
PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No
13 Tahun 2003, pasal 87, Setiap perusahaan wajib
menerapkan sistem manajemen K3 yang terintegrasi
dengan manajemen perusahaan.
• Pemerintah memperkenalkan Sistem Manajemen K3
sejak tahun 1996 (+/- 22 tahun) dan mencanangkan
tahun 2015 Indonesia Berbudaya K3 (direvisi menjadi
tahun 2020)
• Angka kecelakaan di Indonesia masih tinggi.
TABEL 1 DATA KASUS KECELAKAAN KERJA TINGKAT NASIONAL

Kecelakaan Kerja di Indonesia (BPJS)


–Tahun 2016 terjadi 105.182 kasuskecelakaan kerja,
tahun 2015 sebanyak 110.285 kasus.
–Tahun 2017 meningkat menjadi 123.000
TAHUN KECELAKAAN MENINGGAL
2010 98.712 2.191
2011 94.491 -
2012 103.074 2.332
2013 103.235 2.438
2014 105.383 2.375
2015 110.285 2.308
2016 105.182 2.382
2017 123.000
Tidak ada perusahaan Kebal Kecelakaan

6
Pabrik Petasan
Kosambi, Tangerang Proyek Jalan Tol
52 meninggal 1 orang meninggal

Pabrik Mandom
Bekasi,
20 meninggal Lion Air
188 tewas
Murphy’s Law
Jika sesuatu dapat
terjadi ………
(If something can
happen,………..)

Cepat atau lambat,……


(sooner or later,………)
........hal itu akan terjadi.
(it will happen).

SoehatmanRamli 2011
Tambang Freeport
runtuh
38 tewas
Pertanyaan
Banyak perusahaan
Kelas dunia yang telah
menjalankan SMK3
namun kecelakaan masih BP Gulf Mexico
11 tewas
terjadi
Apa yang
salah??????????

Kilang Pertamina
Cilacap 9
Milestone SMK3 di Pertamina
2005-
2000 present
1999 Introduksi OHSAS
1996 Dupont 18001,
Introduksi
1995 SMK3 Models PSM,
OHSAS
1987 Implemen adopsi ISRS,
Imple tasi Mobil BS 8800 ISO 14001
1980 SMK3,
1975 Introduks mentasi Oil Model
K3 British i ISRS BP Dupont
Introduk
Tradisio Safety Models
nal Council ILCI- si
1970 Five Star
ATLANTA
PSM Menuju world class safety
Sword of Frank
UU No Honor Bird
1/70 (James Tie

• Managing Safety is like “fighting a geurilla war in which there are no


final victory”.
• It is a never ending struggle to identify and eliminate or control hazards
10
KRITERIA PENERAPAN K3
Perusahaan
Perusahaan
Peduli K3
Menjalankan Peduli K3
Kecelakaan
SMK3 Kecelakaan
Tinggi
Rendah

Bad Luck World Class


Program K3/Leading

Penerapan SMK3 Penerapan SMK3


belum komprehensif Komprehensif

Perusahaan Perusahaan
tidak peduli K3 Tidak Peduli
Kecelakaan Kecelakaan
Tinggi Rendah

Tidak
Good Luck
Pengusaha Hitam
Menjalankan
Tidak menerapkan
Penerapan SMK3
SMK3
SMK3 rendah
Tinggi Rendah
Angka Kecelakaan/Lagging
Mengapa Kecelakaan Masih terjadi
Perusahaan telah menjalankan sistem manajemen
K3 namun kecelakaan masih terjadi

Mengapa ????

Penerapan SMK3
belum komprehensif
dan BERBASIS
MANUSIA
12
Safety Management Systems
– Why They Fail and How to Avoid It
Reasons for Failure
• Companies
Faktor yang • Sector culture
mempengaruhi • Senior Management
Middle Management
keberhasilan •
Line Management
SMK3 •
• People in the company
• Safety advisers
• Inflexibilities of proprietary SMS systems
• Inadequately scoped bespoke systems
• Consultants

Clive Brookes to the Revitalizing Network 29 January 2009


13
Pilar Keselamatan
Unsur manusia
Menentukan
keberhasilan

HSEMS The Way Forward??


HOLISTIC

14
Elemen Smart Safety

Keberhasilan K3
ditentukan
3 pilar
• Teknis/Proces
• Kesisteman
• Aspek Manusia

15
EVOLUTION OF SAFETY PROCESS
• Masa sebelum revolusi industri.
• Masa revolusi industri / Unsafe conditions.
• 1931 - 1960 / Periode Unsafe Act.
• 1960 - 1970 / Periode Kelemahan Manajemen.
• 1970 - 1990 /Periode Kelemahan System &
Safety Engineering
• 1990 - Sekarang / Behavior

SAFETY CULTURE
16
Tahun 2020 – Indonesia
berbudaya K3

Perlu meningkatkan upaya


keselamatan dalam PERUSAHAAN
dengan menekankan aspek manusia
sebagai unsur kunci

17
APAKAH
SUDAH
TERCAPAI????

18
Tema Bulan K3 Nasional
KEPMEN 386 /2014

Melalui Penerapan SMK3 Kita Wujudkan Indonesia Berbudaya K3


2015
Dalam Menghadapi Perdagangan Bebas

Tingkatkan Budaya Untuk Mendorong Produktivitas Dan Daya


2016
Saing Di Pasar Internasional

Dengan Budaya K3 Kita Tingkatkan Kualitas Hidup Manusia


2017 Menuju Masyarakat yang Selamat, Sehat dan Produktif”.

2018
Melalui Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kita
Bentuk Bangsa yang Berkarakter”.

Wujudkan Kemandirian Masyarakat Indonesia Berbudaya


2019 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Untuk Mendukung
Stabilitas Ekonomi Nasional

BUDAYA K3 - SAFETY CULTURE


Where we are now???
Hasil Survey Depnaker Tahun 2013 di 23 Propinsi
Tingkat Budaya K3 Perusahaan

Komitmen Manajemen
Motivasi 10.0 Prioritas Pada K3
9.0 7.9
8.4 8.0 8.1
Apresiasi Terhadap
7.0 Peraturan K3
Resiko
7.7 6.0 7.2
8.38 5.0 7.55 7.60
Lingkungan Kerja Non
7.38 4.0 6.95 Penghargaan
Fisik 6.4 6.7
3.0
2.0 6.62
6.46
1.0
Lingkungan Kerja 7.7 7.18 0.0 7.21 7.3 Gaya Manajemen
6.83 6.94
Kerjasama dan 7.2 7.23 7.6
6.44 7.31 Manajemen Perubahan
Keterlibatan
7.0 7.04
7.5 7.7
Kompetensi/Pelatihan 7.2 Komunikasi
7.1
7.53
Nilai-nilai Bersama Kunjungan Lapangan
Konsultasi

Manajemen Pekerja

20
Hasil Survey Depnaker Tahun 2013
Di 23 Propinsi
Safety Culture Maturity Model

Menuju Indonesia berbudaya K3 tahun 2020?????


Indonesia
Berbudaya
K3
2020

Jangka Panjang

Jangka Menengah HOW?


Jangka Pendek

The Keil Centre : Safety Culture Maturity® Model (SCMM)


21
MEMBANGUN BUDAYA
SAFETY
Human Need-Teori Maslow

• Keselamatan
Kebutuhan
manusia
• Keselamatan
bukan kebutuhan
primer

•Manusia Tidak
butuh
keselamatan
•Keselamatan
barang mewah

23
Safety Value

• Budaya Keselamatan perlu dibangun


• Keselamatan menjadi nilai-nilai dalam
diri manusia
• K3 menjadi jalan hidup – way of life.
• K3 menjadi filosofi dalam hidup
• K3 menjadi budaya

24
Roadmap Menuju BERBUDAYA K3

•Apakah Budaya K3 bisa


dibangun??
•Bagaimana Strategi yang
sesuai???

25
Proccess Safety Culture

A Safety Culture starts


with leadership;
leadership drives
culture, which in turn
drives behavior.
Risk Behavior
Risk Behavior
At Risk Behavior
Kecelakaan lalulintas
Pengemudi motor
Pendekatan >16.000 tewas/tahun
Keselamatan untuk
mengendalikan
unsafe act

Jumlah sepedamotor di Indonesia


tahun 2018 mencapai 87 juta. Jika
setiap hari seorang pengemudi
melakukan unsafe act=12 juta
unsaact

30
PERLU PENDEKATAN K3
BERBASIS MANUSIA
BEHAVIOR BASED SAFETY

SoehatmanRamli 2011 31
Mencegah Kecelakaan =

Perilaku
Perilaku
Tidak Keselamatan
aman
aman

32
Managing of Culture Change (Start from
Value)
Value/Belief
Leadership
Value  Standard  Practices
1. All Injuries can be prevented
2. Good Safety = Good
Business
3. People are the most critical
elements
4. Safety ownership is in line
Belief  AttitudeBehavior management
People
Level Budaya Safety (Bradley Curve)
Sebagian besar
masyarakat indonesia Sasaran
ada di level 1 dan 2 Budaya Safety
kelas dunia

Perusahaan
anda ada
dimana?

From Dupont

36
37
SMART
Attitute Reinforcement Technique

38
SMART Safety
• Safety Management & Attitude
Reinforcement Techniques (SMART)
adalah pendekatan K3 dengan
mensinergikan pendekatan
Kesisteman, Operasional Safety dan Human
Factors.
• SMART Safety berdasarkan pendekatan
kultur atau budaya lokal dengan mengadopsi
pendekatan K3 yang sudah berkembang
seperti OHS Management System, BBS dan
Process Safety Management

39
Strategy Membangun Budaya Safety
• Leadership and
Management Commitment
• Roles Models/Top Down
Approach
• Participation
• Strong system safety
• Reward and Punishment
• Consistency
• Measurement

40
TEORY MASLOW IN SAFETY
SELF
ACTUALIZATION

EGO NEED

SOCIAL NEED
• Acceptance, Equality,
•Belonging etc

SECURITY NEED Safety sudah menjadi


• Safety, Comfort, protection kebutuhan

Pada level ini, manusia kurang peduli


PHYSIOLOGICAL NEEDS
akan keselamatannya, lebih
• Hungry, Thirst, Rest etc
mengutamakan terpenuhinya
kebutuhan fisik
Bottom up approach Top Down approach

MEMBANGUN BUDAYA MELALUI


PENDEKATAN TOP DOWN & BOTTOM UP
41
APPROACH
Apakah Perilaku dapat diubah
KOMPAS, Sabtu, 18
Oktober 2003

2003 2012 2013

42
Ternyata…..dapat diubah

2015
Pendekatan Top Down dari Jonan dikombinasi dengan Pendekatan
Kesisteman dan Engineering, dapat merubah perilaku

43
Peran dalam Penerapan SMART Safety

• Penentu kebijakan
STAR Direksi • Dukungan sumberdaya

• Penanggung jawab umum


5M
Manajer/
Superintenden
• Pendorong keberhasilan K3
SMART Supervisor
• Penanggungjawab K3
PLUS • Pengawas langsung
• Sumber dan korban insiden
SMART Pekerja
• Ujung tombak K3

Penerapan K3 harus melibatkan seluruh unsur


dalam organisasi
44
Probability vs. Performance:
the Heinrich accident triangle revisited

The following sub-foundation fundamentals significantly reduced injuries.


 Visible upper management leadership in safety
 Noticeable involvement of middle management
 Focused supervisory performance
 Active participation of hourly employees
 Training that both teaches and reinforces this type of foundational
excellence
Peran Manajemen Puncak STAR
• Manajemen puncak memegang peranan kunci
keberhasilan K3
• Keberhasilan ditentukan oleh komitmen
manajemen puncak seperti BINTANG (STAR)
yang menyinari seluruh perusahaan
• Manajemen berkepentingan dan bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan dan keberhasilan
K3 dalam perusahaan
Manajemen menjadi Roles Models dan menunjukkan
komitmennya (visible commitment) dalam membangun
budaya K3 melalui program STAR (Safety Tour And Review)
46
Peran Manajemen Puncak
• Manajemen puncak memegang peranan kunci
keberhasilan K3 melalui program STAR (Safety
Tour And Review)
• Keberhasilan ditentukan oleh komitmen manajemen
puncak seperti bintang (STAR) yang menyinari
seluruh perusahaan
• Manajemen bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan dan keberhasilan K3 dalam
perusahaan
• Manajemen berkepentingan dengan K3
• Manajemen menjadi Roles Models dan
menunjukkan komitmannya (visible commitment)
dalam membangun budaya K3

47
Peran Komitmen Manajemen
• Manajemen harus
menunjukkan
komitmennya terhadap
Keselamatan
• Komitmen manajemen
harus dilihat, dirasakan
dan dipahami oleh
semua unsur dalam
perusahaan.

48
Peran Manajer Senior
• Setiap manajer senior harus terlibat langsung
dalam penerapan K3 di organisasinya masing-
masing melalui program 5M
• K3 harus menjadi bagian integral dari operasinya
• Manajer harus meluangkan waktunya sekurangnya
5 Menit setiap hari untuk melihat dan meninjau
apakah K3 sudah berjalan dan masalah apa yang
ada di lingkungan kerjanya

49
Peran Manajer Senior : 5 M

1. Memulai setiap kegiatan &rapat


dengan pesan K3
2. Menghadiri safety training dan
rapat-rapat K3
3. Memeriksa dan memastikan K3
telah dijalankan
4. Menjadi role model setiap waktu
5. Meninjau dan mengapresiasi
hasil kinerja K3 yang dicapai hari
ini

50
Peran Pengawas : BEKAL KESELAMATAN
• Pengawas merupakan ujung tombak
keberhasilan K3
• Pengawas berperan mengawasi dan
membina langsung bawahannya
• Melakukan BEKAL Keselamatan
(Bicarakan, Kerjakan dan Lanjutkan)
semua hasil observasi yang dilakukan untuk
memperbaiki kondisi lingkungan kerja.
• Melakukan program SIM K3 (Saling Ingat
Mengingatkan) secara rutin di
lingkungannya masing-masing

51
BEKAL Keselamatan
• BEKAL Keselamatan dilaksanakan
oleh pengawas untuk mengobservasi
perilaku tidak aman di lingkungan
kerjanya
• Bicarakan , mengapa seseorang
melakukan tindakan tidak aman
• Kerjakan langkah perbaikan yang
diperlukan untuk memperbaiki perilaku
tidak aman
• Lanjutkan standar kerja aman yang
sudah disepakati

52
Peran setiap pekerja
• Keberhasilan K3 ditentukan oleh keterlibatan dan
kepedulian semua orang terhadap K3
• Setiap pekerja dan setiap individu wajib terlibat
dalam K3 dan peduli dengan kondisi tidak aman
dan berbahaya yang ada disekitarnya
• Setiap orang wajib melaporkan keadaan tidak aman
dan keadaan berbahaya

53
SIM-K3
• SIM-K3 (Saling Ingat Mengingatkan dalam
K3) merupakan kunci keberhasilan program
SMART dalam perusahaan
• Saling ingat mengingatkan adalah ajaran
semua agama yang mengajar untuk berbuat
baik dan saling ingat mengingatkan dalam
kebaikan dan kebenaran
• Budaya K3 level tertinggi adalah
“interdependent” dimana setiap orang sudah
sadar untuk saling ingat mengingatkan satu
dengan lainnya

54
Hanya utk AWAS Plus dan
SMART SAFETY DI PT BADAK AWAS, range score
Page1
disesuaikan; 5, 10, 15, 20

SMART
Hanya dipakai khusus hanya
SAFETY
utk AWAS Plus dan AWAS PT
ART STAR 5M AWAS Plus AWAS BADAK
Kolom ini akan
4W: What, Where, When, Why. 1H: How selalu muncul utk
semua
Kondisi 4W: pengamatan, tertuli
s : Kondisi (utk
menguraikan
Tindakan 1H :
kejadian) dan
Tindakan (saran
atau tindaklanjut
Attachment ( Picture) yg diperlukan)
Safety menjadi
way of life

56
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai