Anda di halaman 1dari 8

Contagious Zone: Jalur laut yang brada diluar laut teritorial negara pantai maks luas 24 mil dr garis

pangkal laut teritorisl. Negara pantai tdk memiliki kedaulatan di zona ini ttp punya hak khusus yaitu
hak melakukan pengawasan agar peraturan perundangannya di taati di zona tersebut. Pengawasan
tsb meliputi: per uu-an pajak, beqa cukai, imigrasi, dan karantina kesehatan.
Continental Shelf: landas kontinen berasal dari proklamasi Harry S Trauman dari AS. Setelah perang
dunia II, presiden harry menyatakan bahwa dasar laut dan tanah dibawahnya yg mengelilingi benua
AS dicadangkan untuk rakyat dan negara AS. Sebenernya hal ini bertetentangan dg prinsip HI dan
melanggar hukum, menurut HI, jika negara menduduki suatu wilayah maka hrd ada penempatan
pasukan /tindakan pendudukan. Tetapi hal ini diikuti o/ banyak negara st Amerika Latiin, Filipina,
Indonesia. Creeping Occupation.
Konferensi Hukum Laut ’58: diatur dlm Konvensi yg ke-4
- Pengertian: dasar laut dari tanah dibawahnya yang merupakan perpanjangan alamiah dr
daratan sampai dg dpt dieksploitasi dasar laut tsb. (kedalaman 200 meter dr permukaan air
laut.)
Konferensi Hukum Laut ’62: tdk ada hasil
Konfeensi Hukum Laut ’82:
- Pengertian: dasar laut dan tanah dibawahnnya dari daerah dasar laut yg berada di luar laut
teritorial, dari jarak baseline adalah 200nm(mil laut).
Terhadap landas kontinen ini negara pantai mempunyai hak berdaulat di Landas Kontinen dan ZEE.
Perbedaan Hak Kedaulatan dan Hak Berdaulat:
- Kedaulatan: bhw negara pantai memiliki kekuasaan penuh thdp perairan wilayah
kedalaman, laut tetitorial, dan perairan kepulauan. Meniadakan kekuasaan negara lain
- - hak berdaulat: negara pantai mepunyai kekuasaan di ZEE dan Landas Kontinen, tetapi
kekuasaan tsb hrs memnghargai&memberi hak negara asing utk dapat mengeksploitasi dan
mengeksplorasi wilayah2 tsb.
1. Hak negara pantai di Landas Kntinen: hak scr eksklusif utk eksplorasi&eksploitasi atas SDA
yg ada di landas kontinen, negara asing hrs meminta izin kpd negara pantai.
Extended Continental Shelf: bhw negara pantai dpt menuntut landas kontinen yg
lebih/diluar 200nm, akan tetapi negara pantai hrs melaporkannya pd Komisi Batas Landas
Kontinen.
Kekayaan yg dituntut: kekayaan
Zona Ekonomi Eksklusif::
Negara pantai tdk memiliki kedaulatan atas wilayah ini tp punya hak berdaulat.
Negara asing/kapal2 lain dpt berpartisipasi utk mengambil SDA yg ada di ZEE dg izin dr negara
pantai. (Surat Izin Kapal Penangkapan Ikan) -> seringkali banyak kapal2 asing yg mencurangi izin
surat penangkapan di Indonesia, misal izin 50 kapal, tp yg diterjunkan 100 kapal, jd 1 izin untuk 2
kapal. Namun Bu Susi dg tegas menenggelamkan kapal2 yg illegal tsb, dan itu dibenarkan oleh FAO
(Food & Agricultur Organization)
Kekayaan yg dituntut: sumber daya alam hayati
High Sea/Laut Bebas:
Laut bebas adalah laut yg tdk berada dibawah kedaulatan negara manapun.
Berada di bawah hak berdaulat dr negara pantai.
Kebebasan meliputi:
- Kebebasan berlayar
- -kebebsan penerbangan
- Kebebasan memasang kabel dan pia
- Kebebsa membangun pulau buatan dan instalasi lainnya yg diperbolehkan
- Bebas menangkap ikan tp tunduk pd Konservasi dan kekayaan Sumber kekayaan hayati di
laut lepas
- Kebebasan riset ilmiah

NEGARA KEPULAUAN
Pengertian: negara yg seluruhnya terdiri dari satu kepulauan/lebih dan dapat mencakup pulau lain.
 Kepulauan: sekelompok pulau, termasuk bagian pulau2, perairan yg menghubungkannya
dan benda alami lain yg terkait erat shg pul.au, benda lain membentuk kesatuan
geograsfi, ekonomi, dan politik yg intrinsik
Negara Kepulauan ini diatur dlm bagian 4 Konvensi Hukum Laut ’62.
Negara Kepulauan dpt menarik garis pangkal kepulauan
4 Syarat (diatur dlm Psl 47 KHL 82):
1. seluruh daratan utama dr negara kepulauan hrs mnjd bagian dr satu sistem garis pangkal
2. perbandingan antara luas perairan dan daratan hrs berkisar antara 1:1 – 1:9
3. panjang garis pangkal kepulauan tdk boleh melebihi 100 mil laut, kecuali hingga 3% dr
keseluruhan jmlh garis pangkal tsb boleh lbh dr 100 mil dan maskimal adalah 125 mil. ( Ind punya 3
garis pangkal yg lebih dari 100 mil.)
4. arah garis pangkal kepulauan ini tdk boleh menjauh dr konfigurasi umum kepulauan
Kewajiban negara kepulauan:
1. Menentukan alur laut kepulauan:
- menjamin keselamatan pelayaran kapal asing & pesawat yg lewat & menjamin keamanan negara
itu sendiri
- jika tdk menetapkan alur laut maka menggunakan alur yg “biasa” digunakan
- Ind sdh menetapkan alur lautnya
3 Metode:
1. Garis Pangkal Normal
2. Garis Pangkal Lurus
3.
SEABED AREA
Dasar laut dan tanah dibawahnya dr wilayah yg berada diluar yurisdiksi nasional

PERKEMBANGAN KEDAULATAN NEGARA DI RUANG UDARA


A. Secara Teoritis:
Fungsi ruang udara:
1. kegiatan penerbangan
2. jalur2 frekuensi udara
- Teori Cujus est salum, ejust est usque ad coelum -> kedaulatan negara itu sampe langit yg ke 7.
Barang siapa memiliki sebidang tanah maka dia akan menguasai sampai ke langit dan tiada batasnya
- Teori Res Communis -> ruang udara milik bersama
Perbedaan Ruang udara
Ruang udara: ruang diatas permukaan bumi yg ada unsur/disebut sbg atmosfer (ada O2) oleh karena
itu pesawat disebut sbg pesawat udara karena pesawat tsb bs terbang krn ada tekanan udara yg
membuatnya terbang.
- Prinsip hukum:
1. Prinsip Utama: pengakuan kedaulatan negara di ruang udara scr penuh dan eksklusif, shg
negara kolong dpt menolak masuknya pesawat yg tdk berizin
2. pengakuan nasionalitas pesawat udara
3. penerbangan berjadwal atau tdk berjadwal harus ada ijin
4. kebebasan terbang di laut lepas
5. kerjasama antar negara dalam bidang penerbangan
- Perjanjian Internasional Ruang Udara:
1. Kovensi Paris 1919
2. Konvensi Warsawa 1926
3. Konvensi Chicago 1944 (multilateral, banyak pihak)
4, Konvensi Roma 1952
5. Protokol The Hague 1955
6. Konvensi Guadalajara
7. Konvensi tentang Tindak Podana Udara (Konvensi Tokyo 1963, Konv. The Hogue 1970,
Konv Montreal 1971)
8. Konvensi Interm Montreal 1966
9. Protokol Guatemala 1971
10. UNCLOS 1982
11. Blateral Air Transport Agreement (BATA)
12. General Agreement on Trade in Services (GATS)
Konsekuensi dari Kedaulatan di Ruang Udara:
1. melarang lintas pesawat udara asing melalui wilayah ruang udara nasoinal. Kecuali ada ijin
(ps. 3 ayat c.5 dan 6) dan merupakan suatu pelanggaran bila memasuki wilayah ruang udara suatu
negara tanpa ijin terlebih dahulu, akibatnya dpt diusir)
2. menetapkan jalur-jalur udara yang dapat dilewati oleh pesawat udara asing
3. menetapkan kawasan udara terlarang (psl 9)
4. menjalankan yurisdiksi teritorial
5. adanya tindakan memata-matai di wilayah ruang udara suatu negara, yaitu dengan melakukan
pengamatan (observation) atau penyelidikan (surveillance) atau pengintaian (reconnaisance),
mepakan tindakan illegal.
Ruang angkasa/ outer space, ruang yg ada diatas permukaan bumi yg hampa udara, yg t
erddiri dr benda2 langit
- Prinship hukum:
1. Prinsip utama: tdk berlaku kedaulatan negara diluar angkasa
2. benda2 langit diluar angkasa tdk bisa dimiliki, tunduk pada hukum internasional
3. asas persamaan: tiap negara punya hak yg sama dalam menggunakan ruang angkasa
4. kebebasan melakukan penelitian atau penggunaan ruang angkasa
5. hak berdaulat negara di lindungi
6. berlaku prinsip tanggung jawab mutlak
7. peaceful uses of Outer Space
2. Hukum Ruang Angkasa
- Masalah: penggunaan ruang angkasa untuk kegiatan-kegiatan: damai, tidak damai
- perlu pengaturan
- Res MU no. 1346 (XIII) 1958
- Res MU No. 1962 (XVIII) 1963
- Space Treaty 1967
- Rescue Agreement 1968
- Liability Convention 1972
- Registration Cnvention 1975
- Moon Agreement 1980

WILAYAH DARAT
1. occupation/okupasi:
- cara memperoleh kedaulatan wilayah pd wilayah yg tdk berada dibawah kedaulatan wilayah lain
(res nuilius/tdk bertuan)
- syarat: prinsip effectiveness/prinsip efektivitas: adanya kemauan bertindak sbg yg berdaulat,
pelaksanaan kedaulatan yg sesuai. (berdasarkan putusan mahkamah LBB thdp kasus eastern
greenland: sengketa denmark vs. Norwegia)
2. annexation/aneksasi
- cara memperoleh pd wilayah yg berada di bawah kekuasaan negara lain.
- menurut pbb ini dilarang, contoh pendudukan Ind pd timor timur itu dilarang krn dianggap aneksasi
thdp timor timur
3. acresion/akresi
- cr memperoleh karena kejadian alam
- contoh: munculnya pulu scr tbtb/pelan2 didalam wilayahnya, menempelnya alluvial dipinggir
pantai
4. cession/cessi
- cara memperoleh karena peralihan hak, bs dilakukan scr sukarela dan scr paksa
- contoh: pemberian, jual beli, kalah perang
5. Preskripsi: sifatnya akuisitif
- cr memperoleh kedaulatan thdp suatu wilayah yg scr de jure dan dlm jangka wkt yg lama milik
negara lain. Akan ttp scr de facto, berada dibwh kekuasaan negara yg mendapatkan kekuasaan td.
- sifatnya akuisitif.
- extinctive: kehilangan wilayah.
6. plebisit
- cr memperoleh dg pengumutan suara.

Cara kehilangan wilayah:


1. diterlantarkan
2. penaklukan
3, Proses alamiah
4. preskripsi yg extinctive

YURISDIKSI NEGARA
A. Pengertian:
- Ius: hukum // Decere: bicara
- Kekuasaan hk. Negara terhadap org, benda, dan peristiwa yang terjadi dalam wilayahnya
- merupakan refleksi dari kedaulatan negara, kesederajatan, dan non intervensi.
B. Masalah Yurisdiksi:
- Setiap negara mempunyai kedaulatan
- Kejahatan dapat terjadi tdk hanya terbatasd alam sauatu negara
C. Asas yang melandasi yurisdiksi
- Teritorial: hub. Erat antara wilayah perbuatan pidana
-> berkepentingan utk menghukum
-> pelaku kejahatan ditemukan di neg teritorial
-> pengadilan setempat bedrwenang mengadili
D. Perluasan Teknis dari Yurisdiksi Teritorial
1. Prinsip Teritorial Subyektif: negara menjalankan yurisdiksi agar dapat menuntut kejahatan yg
dimulai dlm wilayahnya akan ttp diselesaikan di negara lain.
2. Prinsip teritorial Obyektif: negara menjalankan yurisdiksi agar dpt menuntut kejahatan yg dimulai
di wilayah negara lain akan ttp diselesaikan di wilayah negaranya atau menimbulkan akibat yg
merugikan ketertiban di wilayahnya.
E. Perluasan dari yurisdiksi teritorial
1. negara asing dan kepala negara asing
2. misi diplomatik dan misi konsuler asing
3. kapal negara asing dari ngeara sing
F. Kapal Publik negara Asing
- bukti kapal publik: bendera dan dokumen kapal
- teori mengenai yurisdiksi kapal publik:
1. Floating Island (teori obyektif)
2. Imunitas diberikan oleh negara setempat dan dapat dicabut o/ pemiliknya.
3. Kasus: Kapal Chung-Chi-Cheung

Pengakuan Bersyarat:
- Pengakuan yg diberikan atas syarat2 tertentu
- Persyaratan yg dimksd bukan persyaratan hukum. Shg bila trjd pelanggaran atas persyaratan yg
dibebankan, tdk berarti batalnya pengakuan tetapi dpt memberikan sanksi politik. (pengurangan
kekebalan, pengurangan hak istimewa, dll)
-> contoh: Kongres Berlin 1878: Bulgaria, Serbia, Rumania, Montenegro dg syarat akui kebebasan
agama, lindungi harta miliknya, dsb

Pengakuan Negara:
- pengakuan sbg pribadi intl dg sgl hak dan kwajiban.
- scr konstitutif: negara lahir di bulan/waktu negara tersebut di akui negara lain
- scr deklaratif: terlepas dr waktu pengakuan
-> ngr2 timur tengah memberikan pengakuan thdp lahirnya negara indonesia, ngr2 arab
memberikan pengakuan thdp eksistensi negara indonesia

Pengakuan Kepala Neg. / Pemerintahan


- tdk ada kaitannya dg negara
-nmenolak pengakuan kepala neg./pemerintah tdk brarti menolak adanya neg.
-> thdp negara lama:
- pergantian scr konstitusional tdk masalah
- pergantian in-konstitusional(perebutan kekuasaan.) negara lain menunggu/bersikap hati2,
sikap pasif thdpn negara yg mengalami perebutan kekuasaan, siapa tau penguasa yg lama menjabat
lagi supaya hub antar negara tetap baik.
Contoh: india mengakui bangladesh pd 71, pdhl br merdeka taun 72, pakistan menuduh
adanya intervensi

Pengakuan Insurgency/Belligerency:
- tujuan: supaya tdk dianggap melanggar hk, dan tdk dianggap lakukan kejahatan perang
- keuntungan: utk memperoleh jamin hubungan hukum dan jaminan perlindungan bagi warga
negaranya/kepentingannya.

Gerakan Pembebasan Nasional:


- terbatas sbg peninjau pada organisasi intl
Contoh: SWAPO -> Res.MU No. 311 thn 1973
PLO-> Res. MU No. 3237 thn 1974

Pengakuan Tegas:
- pernyataan scr resmi
- dr menlu, badan yudikatif, dll

Pernyataan Diam-diam:
- disimpulkan dr adanya hub. Intl seperti; hub diplomatik & perjanjian bilateral.
- yg penting ada niat utk memberikan pengakuan, bukan caranya
- politik AS memberikan pengakuan thdp: Cina dg cara yg tidak secara tegas akan tetapi dg membuka
hub. diplomatik
- namun utk bbrp hub. dibawah ini tdk dpt digolongkan sbg pernyataan diam2:
> pemberikan eksekuator
> konferensi internasional
> sama2 menjadi anggota OI
- pengakuan yg sudah diberikan apakah dpt ditarik kembali?
1. Bisa ditarik kembali (pengakuan de facto): keadaan organasi kekuasaan-> dpt ditarik kemnali dg
syarat diberinya pengakuan de jure atau hapusnya organisasi kekuasaan yg dimksd.
2. Tidak bisa ditarik kembali (pengakuan de jure): pengakuan atas status neg tdk dpt dihentikan,
meskipun terjadi pemutusan hub.diplomatik
Contoh: ind dg cina, berhub. Baik, tetapi ketika terjadi G30S, indo menganggap cina mendukung
gerakan tsb, oleh krn itu Ind memutuskan hubdiplomatik dg cina, pemutusan hub.diplomatik disini
merupakan sanksi thdp suatu negara akan ttp pengakuan thdp rrc tdk terhapus.

Anda mungkin juga menyukai