Anda di halaman 1dari 2

PREVENTION OF STROKE

 Menjaga pola makan.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan berlemak dapat meningkatkan jumlah
kolesterol dalam darah dan risiko menimbulkan hipertensi yang dapat memicu terjadinya stroke.
Jenis makanan yang rendah lemak dan tinggi serat sangat disarankan untuk kesehatan. Hindari
konsumsi garam yang berlebihan. Konsumsi garam yang baik adalah sebanyak 6 gram atau satu
sendok teh per hari.

Makanan yang disarankan adalah makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh, protein,
vitamin, dan serat. Seluruh nutrisi tersebut bisa diperoleh dari sayur, buah, biji-bijian utuh, dan
daging rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit.

Selain itu dengan menjaga pola makan maka dapat menghindari diabetes mellitus yang
bisa mengkakukan pembuluh darah ataupun dyslipidemia yang dapat menimbulkan timbunan
plak.

 Olahraga teratur

Hubungan antara durasi olahraga dengan tekanan darah. Hasil analisa hubungan antara
durasi olahraga dengan tekanan darah dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki durasi olahraga tidak baik dan
memiliki tekanan darah tidak terkendali sebesar 90% dan yang memiliki tekanan darah
terkendali sebesar 10,%. Responden yang memiliki durasi olahraga yang baik dan memiliki
tekanan tidak terkendali sebesar 70% dan yang memiliki tekanan darah terkendali sebesar 30%.
Berdasarkan hasil uji analisa statistik dengan uji Rank Spearman didapatkan nilai p= 0,177
lebih Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara durasi olahraga dengan tekanan
darah pada penderita hipertensi. Tidak adanya hubungan antara durasi dengan tekanan
darah pada pasien hipertensi rawat jalan karena antara durasi, frekuensi dan intensitas
yang dilakukan harus sesuai dengan atau petunjuk yang benar seperti berolahraga dengan durasi
30-60 menit dan frekuensi dilakukan 3-5 kali dalam seminggu dengan intensitas sedang
dapat menurunkan tekanan darah pasien hipertensi.
Bagi pengidap hipertensi, penting untuk mengetahui betul sampai sejauh mana tubuh
mampu berolahraga. Caranya dengan mengikuti pedoman FITT, yaitu:

• Frekuensi: seberapa sering harus olahraga

• Intensitas: seberapa intens harus berolahraga

• Time: seberapa lama durasi olahraga yang ideal

• Tipe: jenis olahraga apa yang cocok

Pada umumnya, jenis olahraga untuk hipertensi yang baik adalah olahraga aerobik dan
latihan ketahanan dinamis dengan intensitas sedang. Kebanyakan ahli kesehatan dan pakar
hipertensi menyarankan untuk berolahraga rutin sebaiknya 3-5 hari dalam seminggu, setidaknya
30 menit per hari.

Contoh olahraga aerobik adalah jalan kaki, jogging, naik turun tangga, bersepeda, dan
berenang. Sementara itu, pilihan olahraga ketahanan dinamis termasuk angkat beban dan latihan
menggunakan resistance bands, juga latihan yang menggunakan beban tubuh sendiri seperti
squat, push-up, plank, dan pull-up.

 Berhenti merokok.

Risiko stroke meningkat dua kali lipat jika seseorang merokok, karena rokok dapat
mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal. Tidak merokok berarti
juga mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan
jantung.

 Hindari konsumsi minuman beralkohol.

Minuman keras mengandung kalori tinggi. Jika minuman beralkohol dikonsumsi secara
berlebihan, maka seseorang rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke, seperti diabetes
dan hipertensi. Konsumsi minuman beralkohol berlebihan juga dapat membuat detak jantung
menjadi tidak teratur.

 Hindari penggunaan napza.

Beberapa jenis napza, seperti kokain dan methamphetamine, dapat menyebabkan penyempitan
arteri dan mengurangi aliran darah

Anda mungkin juga menyukai