Altruisme : Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa
memperhatikan diri sendiri. Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada dalam banyak budaya dan dianggap penting oleh beberapa agama. Konformitas : suatu jenis pengaruh sosial ketika seseorang mengubah sikap dan tingkahlaku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada. Atribusi Memahami Penyebab Perilaku Orang lain .Hal hal yang kita bicarakan pada pembahasan terdahulu (baca : sub bab :Persepsi Sosial) adalah hal-hal yang terkait dengan bagaimana kita membentuk kesan atas kehadiran orang lain secara dangkal. ketaatan : KETAATAN Tunduk kepada wewenang, menjalankan apa yang diperintahkan, mematuhi apa yang dituntut, atau menjauhkan diri dari apa yang dilarang. ketertarikan interpersonal : Kecenderungan untuk menilai seseorang atau suatu kelompok secara positif, untuk mendekatinya, dan untuk berperilaku secara positif padanya
rangkuman jurnal tentang :
Judul : Perilaku Konformitas Pada Remaja Yang Berada Di Lingkungan
Setiap manusia sebagai makhluk pribadi mengalami beberapa proses perkembangan dalam hidupnya, baiksecara fisik maupun psikologis. Mulai dari masa kanak kanak, remaja sampai pada masa dewasa dan usia tua. Pada setiap masanya, individu akan menemukan hal-hal baru dan pengalaman-pengalaman baru yang akan menuntunnya ke masa selanjutnya. Masa remaja merupakan suatu masa yang menjad lebih diperhatikan, karena masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak dimana remaja memiliki dunia tersendiri. Selain itu masa remaja juga merupakan waktu yang paling berkesan dalam kehidupan individu (Fatimah, 2006). Tiap-tiap anggota kelompok pastiingin diterima dan diperlakukan sebagai anggota kelompok yang sama oleh anggot kelompok yang lain. Tiap angota juga akan berusaha untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma kelompok yang berlaku.Keinginan ini berkembang menjadi mengikuti apa saja yang oleh mayoritas anggota diterima sebagai sesuatu yang benar(Robbins, 1996).Di dalam kelompok, terbentuk suatu persatuan dan rasa solidaritas yang kuat yang diikat oleh nilai dan norma kelompok yang telah disepakati bersama (Fatimah, 2006). Norma diperlukan oleh individu atau kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk melindungi diri dari ancaman pelanggaran hak dari orang atau kelompok. Oleh karena itu individu dan kelompok dalam masyarakat diharapkan mentaati norma-norma yang berlaku. Remaja biasanya memiliki standar norma tertentu yang sesuai dengan kelompok mereka (Kotia dalam Sarwono, 2005). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konformitas pada remaja berpengaruh besar terhadap lingkungan kelompok sehingga di dalam kelompo tersebut muncul norma-norma yang mengatur kelompok tersebut. Pada remaja biasanya mereka selalu ingin berkelompok dalam hidupnya. Biasanya pada remaja mereka ingin diterima dan diperlakukan yang sama oleh anggota kelompok yang lain, untuk itu mau tidak mau mereka berperilaku sesuai dengan norma-norma kelompok yang berlaku agar mereka bisa diterima. Jika remaja tersebut masuk kedalam kelompok yang mempunyai kegiatan yang positif, maka remaja tersebut akan menghasilkan nilai yang positif juga. Begitu sebaliknya apabila remaja masuk atau bergabung dalam kelompok yang mempunyai kegiatan yang negatif maka remaja tersebut akan menghasilkan nilai yang negatif pula. Sebagai contoh pada remaja yang melakukan minum minuman keras. Pada saat usia remaja tidak bisa dipungkiri bahwa remaja termasuk individu yang ingin mencoba segala sesuatu hal masih baru baginya. Pada kegiatan minum minuman keras ini, remaja biasanya terpengaruh akan kelompoknya, dengan tujuan agar ia bisa bergabung dan diakui dalam kelompoknya tersebut. Akibatnya lama kelamaan itu akan menjadi kecanduan bagi remaja itu sendiri atau dalam istilah psikologi lebih dikenal dengan alkoholisme.
II. Metode penelitian
A. Metode penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif
B. Teknik pengumpulan data
Jenis penelitian ini menggunakan wawancara kualitatif Dalam penelitian ini, memilih dan menggunakan teknik wawancara terbuka dimana subjek tahu bahwa mereka sedang di wawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu serta menggunakan menggunakan petunjuk umum wawancara, dimana peneliti telah membuat kerangka dan garis besar pokok- pokok yang akan ditanyakan dalam proses wawancara. Dalam studi kasus ini peneliti menggunakan teknik observasi non partisipan, karena peneliti tidak berperan serta ikut ambil bagian dalam kehidupan atau kegiatan-kegiatan orang yang diobservasi
C. Alat Bantu Penelitian
Menurut Poerwandari (2001)penelitian berperan besar dalam seluruhproses penelitian, mulai dari memilih topik, mendekati topik, mengumpulkan data- data, hingga menganalisis dan menginterpretasikannya. Dalam mengumpulkan data-data, penulis membutuhkan alat bantu (instrumen penelitian).
III. Kesimpulan dan saran
Berdasarkan analisis data dan wawancara yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Gambaran Konformitas Pada kasus subjek, subjek pernah melakukan sesuatu untuk kelompoknya walaupun kadang hatinya tidak setuju. Subjek juga menurut apabila teman sekelompok subjek memintanya untuk melakukan sesuatu hal. Subjek melakukan hal meminum minuman alkohol tersebut karena adanya pengaruh dari teman-teman kelompoknya dan juga keyakinan dari diri subjek sendiri karena adanya tekanan dari kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari subjek tidak hanya prososial terhadap kelompoknya, tetapi juga prososial kepada lingkungan tempat tinggal.Subjek juga pernah melakukan hal-hal yang positif bersama teman-temannya Subjek termasuk orang yang sangat menjaga perasaan teman-temannya. Subjek berusaha agar teman-temannya tidak tersinggung apabila subjek memberikan sesuatu pertolongan. Walaupun subjek pernah untukmenentang perintaab dari kelompoknyaakan tetapi subjek pada akhirnyanmengikuti teman-temannya dikarenakan subjek tidak mau tersisih dan dicuekin oleh anggota kelompoknya. Pada saat subjek mengenyampingkan semua kuliahnya dan lebih mendahulukan teman- temannya, subjek merasa bahwa dia telah merugikan dirinya sendiri. Subjek juga pernah merasa bahwa dia juga pernah melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. 2. Dampak-dampak Meminum Alkohol Subjek sadar bahwa dengan meminum minuman beralkohol dapat menyebabkan penurunan daya ingatnya. Subjek juga merasakan bahwa daya ingatnya mulai menurun semenjak subjek mengkonsumsi minuman beralkohol. Subjek mengalami perasaan yang waswas pada saat subjek mengkonsumsi minuman beralkohol. Subjek mempunyai masalah yang sampai saat sekarang belum bisa terselesaikan. Subjek juga mempunyai kesulitan dalam pemecahan masalah tersebut. Subjek sangat menyadari bahwa pemecahan masalahnya tidak akan terselesaikan dengan subjek mengkonsumsi minum minuman beralkohol. Subjek mengetahui kalau dengan minum minuman beralkohol dapat menyebabkan stroke