Anda di halaman 1dari 10

Pelaksanaan Layanan Bimbingan … (Deddy Setyo Nugroho) 3.

005

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA


KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI

TUTORING SERVICES IN THE FOURTH GRADE SDN 1 SUKORINI

Oleh: Deddy Setyo Nugroho,


deddy.idut@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan hambatan pelaksanaan layanan
bimbingan belajar di kelas IV SD Negeri 1 Sukorini. Penelitan ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan subjek penelitian guru kelas IV. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara,
dokumentasi, observasi, catatan lapangan dan angket. Langkah-langkah analisis data meliputi reduksi
data, penyajian data, dan verifikasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa guru belum membuat program layanan bimbingan belajar. Layanan
bimbingan belajar dilaksanakan oleh guru sesuai dengan pemahamannya. Layanan bimbingan belajar
oleh guru dipahami sebagai suatu bentuk bantuan bagi siswa untuk mencapai hasil belajar sesuai target
yang ditetapkan. Dalam melaksanakan layanan bimbingan belajar, guru mengalami hambatan antara lain
keterbatasan pemahaman, waktu, serta keterampilan.

Kata Kunci: layanan bimbingan belajar

Abstract
This study aims at describing the implementation and handicap of the implementation of tutoring
services in fourth grade SDN 1 Sukorini. This research used a qualitative approach. Subjects of this
research was fourth grade teacher. The research instrument used interview, documentation, observation,
field notes and questionnaires. The measures include the reduction of data analysis, data presentation,
and verification. The data validity using a triangulation technique. The results show that teachers not yet
made a tutoring service program. Tutoring services performed by teachers in accordance with his
understanding. Services tutoring by teachers understood as a form of assistance for students to achieve
the learning outcomes according to the set targets. In carrying out the tutoring service, teachers
experiencing barriers include lack of understanding, time, and skills

Keywords: tutoring services


3.006 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 32 Tahun ke-5 2016

PENDAHULUAN dan konseling di SD Negeri 1 Sukorini


Untuk mewujudkan tujuan terutama di kelas IV belum berjalan
pendidikan nasional, maka perlu secara optimal. Hal ini terbukti dari
mengintegrasikan seluruh komponen adanya beberapa masalah yang
yang ada dalam pendidikan, salah berhubungan dan memerlukan
satunya adalah komponen bimbingan dan penanganan layanan bimbingan dan
konseling. Hal ini juga diungkapkan oleh konseling khususnya masalah belajar
Juntika (Tohirin, 2009: 12) bimbingan yang dialami siswa kelas IV SD Negeri
merupakan bagian integral dari proses Sukorini. Untuk menangani masalah
pendidikan dan memiliki kontribusi belajar perlu pelaksanaan layanan
terhadap keberhasilan proses pendidikan. bimbingan dan konseling bidang
Bimbingan dan konseling merupakan bimbingan belajar. Layanan bimbingan
suatu perangkat penting dalam dunia belajar merupakan proses bantuan yang
pendidikan. Kedudukan layanan diberikan kepada individu (siswa) agar
bimbingan dan konseling di sekolah dasar dapat mengatasi masalah-masalah yang
dalam sistem pendidikan di Indonesia dihadapinya dalam belajar sehingga
sudah diatur dan dibicarakan khusus setelah melalaui proses perubahan belajar
dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun mereka dapat mencapai hasil belajar yang
2014 pasal 10 ayat (1) yang berbunyi : optimal sesuai kemampuan, bakat dan
Penyelenggarakan bimbingan dan minat yang dimilikinya (Sunaryo
konseling pada SD/MI atau yang Kartadinata, 1998: 35).
sederajat dilakukan oleh konselor atau
guru bimbingan dan konseling. Jika METODE PENELITIAN
merujuk pada keputusan diatas, Jenis Penelitian
pelaksanaan layanan bimbingan dan Penelitian ini menggunakan jenis
konseling dilakukan oleh konselor atau penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini,
guru bimbingan dan konseling akan tetapi peneliti mengumpulkan data deskriptif
layanan bimbingan dan konseling di yang diperoleh dari pengumpulan data
sekolah dasar untuk saat ini masih dengan pendekatan kualitatif yang
dilaksanakan oleh guru kelas khususnya dituangkan dalam bentuk kata-kata.
di SD Negeri 1 Sukorini. Pelaksanaannya
Tempat dan Waktu Penelitian
terpadu dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan di SD
Hasil observasi menunjukkan
Negeri 1 Sukorini yang beralamat di
bahwa pelaksanaan layanan bimbingan
Pelaksanaan Layanan Bimbingan … (Deddy Setyo Nugroho) 3.007

Dusun Woro, Kelurahan Sukorini, kelas IV juga dijadikan sumber informasi


Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten untuk mendapatkan data dan informasi
Klaten pada semester genap tahun ajaran sebanyak-banyaknya.
2015/2016. Lokasi tersebut dipilih
Sumber Data
berdasarkan pertimbangan peneliti karena
Sumber data dalam penelitian ini
Pelaksanaan layanan bimbingan dan
adalah orang sebagai narasumber dan
konseling khususnya layanan bimbingan
dokumen sebagai data pendukung. Dalam
belajar di SD Negeri 1 Sukorini belum
penelitian ini, narasumber yang dipilih
berjalan secara optimal karena layanan
oleh peneliti adalah guru kelas IV, kepala
bimbingan konseling di SD dijalankan
sekolah, guru mata pelajaran, dan
oleh guru kelas yang terpadu dengan
beberapa siswa kelas IV. Data pendukung
proses pembelajaran. Berdasarkan
dalam penelitian ini adalah dokumen-
temuan di lapangan guru lebih
dokumen yang terkait dengan subjek
mementingkan penyampaian materi ajar
penelitian.
dan target yang telah ditetapkan sehingga
kurang memperhatikan pelaksanaan
Teknik Pengumpulan Data
layanan bimbingan belajar. Selain itu
Teknik pengumpulan data dalam
sebelumnya belum pernah diadakan
penelitian menggunakan teknik
penelitian tentang pelaksanaan layanan
observasi, wawancara, dokumentasi,
bimbingan belajar di kelas IV SD Negeri
angket, dan catatan lapangan. Teknik
1 Sukorini.
pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan melakukan wawancara terhadap
Subjek Penelitian
guru kelas IV dan kemudian melakukan
Subjek dalam penelitian ini adalah
observasi pelaksanaan layanan bimbingan
guru kelas IV SD Negeri 1 Sukorini.
belajar di kelas IV. Peneliti juga
Guru kelas dijadikan subjek penelitian
melakukan dokumentasi dan membuat
utama informan kunci karena sebagai
catatan lapangan sebagai upaya untuk
pelaksana bimbingan dan konseling
kelengkapan data. Selain itu juga peneliti
terutama layanan bimbingan belajar.
menggunakan kuesioner yang dilakukan
Selain itu, guru kelas juga dipandang
dengan cara memberi seperangkat
sebagai orang yang benar-benar
pertanyaan atau pernyataan tertulis
mengetahui tentang data yang akan
kepada responden yaitu guru kelas IV SD
dikumpulkan. Selanjutnya kepala
Negeri 1 Sukorini.
sekolah, guru-guru, dan beberapa siswa
3.008 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 32 Tahun ke-5 2016

Instrumen Penelitian SD Negeri 1 Sukorini. Kemudian langkah


Dalam penelitian ini peneliti terakhir adalah verifikasi data. Data yang
menjadi instrumen penelitian karena telah diproses kemudian ditarik
peneliti merupakan instrumen yang kesimpulan. Penyimpulan merupakan
efektif untuk mengumpulkan data. proses pengambilan intisari data sajian
Peneliti dibantu dengan instrumen yang telah terorganisir tersebut dalam
panduan seperti panduan observasi bentuk pernyataan kalimat yang singkat
(pengamatan), pedoman wawancara, dan padat tetapi mengandung pengertian
lembar angket, catatan lapangan dan yang luas. Hasil analisis disusun untuk
dokumentasi mengungkap realita pelaksanaan layanan
bimbingan belajar pada siswa kelas IV
Teknik Analisis Data SD Negeri 1 Sukorini.
Teknik analisis data dilakukan
sesuai dengan prosedur ilmiah penelitian Keabsahan Data
kualitatif. Dalam penelitian ini Pada penelitian ini, pemeriksaan
menggunakan metode analisis dari Milles keabsahan data menggunakan uji
dan Huberman. Dalam teknik analisis ini kredibilitas dengan cara triangulasi.
terdapat tiga tahapan, yaitu reduksi data, Langkah ini dilakukan untuk dapat
penyajian data, dan verifikasi data. meningkatkan derajat kepercayaan
Reduksi data bertujuan untuk terhadap data penelitian yang diperoleh.
menyederhanakan data yang abstrak Triangulasi yang digunakan pada
menjadi sebuah rangkuman yang jelas penelitian adalah triangulasi teknik.
dan terperinci. Data tersebut dihasilkan Langkah ini dilakukan untuk menguji
dari proses observasi, wawancara, kredibilitas data dan dilakukan dengan
dokumentasi, catatan lapangan, dan cara mengecek data kepada sumber yang
kuesioner. Proses selanjutnya adalah sama dengan teknik yang berbeda. Dalam
penyajian data. Setelah direduksi penelitian ini teknik triangulasi dilakukan
kemudian data disajikan kedalam bentuk dengan cara mengecek data dengan
kerangka atau bagan yang sesuai. sumber yang sama dengan teknik yang
Penyajian data merupakan proses berbeda yaitu observasi, wawancara,
penampilan data secara lebih sederhana catatan lapangan, kuesioner, dan
dalam bentuk paparan naratif dari hasil dokumentasi.
penelitian tentang pelaksanaan layanan
bimbingan belajar pada siswa kelas IV
Pelaksanaan Layanan Bimbingan … (Deddy Setyo Nugroho) 3.009

HASIL PENELITIAN DAN khususnya layanan bimbingan belajar


PEMBAHASAN dibutuhkan kegiatan serta metode yang
Dengan perencanaan yang belum tepat dalam pelaksanaannya Dalam
dikelola secara terprogram menyebabkan melaksanakan layanan bimbingan belajar
pelaksanaan layanan bimbingan belajar guru mengacu pada hasil belajar yang di
belum berjalan secara optimal dan belum raih siswa untuk memberikan layanan
sesuai dengan konsep bimbingan yang bimbingan belajar. Pengajaran perbaikan
semestinya. Layanan bimbingan belajar bertujuan untuk memperbaiki kesalahan-
diberikan kepada siswa kelas IV dan kesalahan siswa dalam proses dan hasil
dilaksanakan oleh guru kelas. belajar mereka yang diberikan kepada
Pelaksanaannya terintegrasi dalam proses seseorang atau sekelompok siswa yang
pembelajaran sehari-hari. Hal ini karena membutuhkan. Sasaran utama pengajaran
di SD Negeri 1 Sukorini belum memiliki perbaikan di kelas IV SD Negeri 1
guru pembimbing khusus seperti pada Sukorini adalah siswa-siswa yang
jenjang SMP atau SMA. mengalami keterlambatan belajar dan
Untuk dapat menunjang nilainya belum memenuhi KKM. Namun
keberhasilan pelaksanaan program dalam pelaksanaannya pengajaran
bimbingan dan konseling khususnya perbaikan diberikan kepada semua siswa.
layanan bimbingan belajar dibutuhkan Selain kegiatan perbaikan, guru
biaya dan fasilitas pendukung. Karena melaksanakan pengayaan. Pelaksanaan
program layanan bimbingan dan pengayaan diberikan oleh guru sejalan
konseling di SD Negeri 1 Sukorini belum dengan pengajaran perbaikan. Dalam hal
disusun, jadi pihak sekolah belum ini maksudnya siswa diberikan soal-soal
mempersiapkan biaya dan fasilitas latihan ataupun melaksanakan ulangan
pendukung kegiatan layanan bimbingan. kembali dimana saat mengerjakan soal
Akan tetapi jika dibutuhkan secara bagi siswa yang nilainya masih dibawah
mendadak, pihak sekolah akan standar bisa menjadi kegiatan pengajaran
mempersiapkan biaya dan fasilitas perbaikan dan bagi siswa yang nilainya
pendukung. Hal ini berdasarkan hasil sudah baik bisa menjadi kegiatan
wawancara dengan kepala sekolah dan pengayaan.
guru kelas IV. Untuk meningkatkan motivasi
Untuk dapat mencapai hasil yang belajar, guru memberikan teguran atau
optimal dari pelaksanaan program nasihat-nasihat kepada siswa agar siswa.
layanan bimbingan dan konseling, Cara lain yang dilakukan guru untuk
3.010 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 32 Tahun ke-5 2016

meningkatkan motivasi belajar siswa pembelajaran. Sehingga peran, fungsi


yaitu dengan menerapkan metode serta tanggung jawab guru kelas tidak
pembelajaran yang menyenangkan bagi hanya sebagai pengajar tetapi juga
siswa. Salah satu metode yang sering sebagai seorang pembimbing.
digunakan yaitu grouping atau belajar Sebenarnya temuan ini tidak sesuai
kelompok. Melalui metode ini siswa dengan peraturan terbaru tentang
diajarkan untuk berdiskusi dengan teman pelaksanaan bimbingan dan konseling
sejawatnya dan belajar menyampaikan yang dikeluarkan oleh kementrian
hasil diskusi didepan kelas. pendidikan dan kebudayaan RI. Dalam
Dalam mengembangkan sikap dan Permendikbud nomor 111 tahun 2014
kebiasaan belajar yang baik, guru lebih pasal 10 ayat 1 berbunyi:
menekankan pada pemberian motivasi penyelenggaraan bimbingan dan
belajar. Karena menurut guru, peranan konseling pada SD/MI atau yang
motivasi sangat besar dalam sederajat dilakukan oleh konselor atau
mengembangkan sikap dan kebiasaan guru bimbingan dan konseling. Akan
belajar yang baik bagi siswa kelas IV. tetapi karena belum memiliki guru
Selain itu menurut guru, penggunaan bimbingan dan konseling, pelaksanaan
metode pembelajaran yang tepat dapat layanan bimbingan tetap diberikan oleh
membuat siswa merasa nyaman dan guru kelas Jenis kegiatan yang dilakukan
tertarik. Akan tetapi dalam menentukan guru dalam memberikan layanan
metode yang akan digunakan, guru bimbingan belajar menggunakan
menemui hambatan pada keterbatasan pengajaran perbaikan dan pengayaan.
pengetahuan guru tentang metode yang Guru kelas IV menggunakan pengajaran
harus digunakan. Selain itu guru juga perbaikan untuk siswa atau sekelompok
mengalami kesulitan untuk siswa yang nilainya belum mencapai
mengkombinasikan metode belajar standar KKM tiap mata pelajarannya.
dengan metode bimbingan. Sedangkan pengayaan diberikan untuk
Hasil penelitian menunjukkan siswa yang nilainya sudah diatas standar
bahwa di SD Negeri 1 Sukorini belum KKM untuk memperkaya materi
disusun program layanan bimbingan memperluas pengetahuan.
belajar, secara operasional layanan Temuan dari data penelitian
bimbingan belajar di SD Negeri 1 menyatakan bahwa pihak sekolah
Sukorini dilaksanakan oleh guru kelas terutama kepala sekolah dan guru belum
yang terpadu dengan proses mempersiapkan fasilitas dan biaya
Pelaksanaan Layanan Bimbingan … (Deddy Setyo Nugroho) 3.011

pelaksanaan layanan bimbingan. Akan belajar siswa itu sudah tepat, akan tetapi
tetapi jika dibutuhkan, pihak sekolah dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya
akan mempersiapkan fasilitas serta biaya sesuai konsep. Seperti yang dijelaskan
yang dibutuhkan. Temuan ini belum oleh Sunaryo Kartadinata di atas bahwa
sesuai dengan pendapat Syamsu Yusuf perbaikan diberikan kepada seseorang
dan Nurihsan (2005: 33) bahwa salah atau sekelompok siswa. Namun ketika
satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan pengajaran perbaikan,
menyediakan dan melengkapi sarana dan guru memberikannya untuk semua siswa
prasarana, tenaga, dan berbagai kelas IV. Guru belum memberikan
kemudahan lainnya bagi terlaksananya bimbingan dan perbaikan secara khusus
program bimbingan dan konseling yang untuk siswa yang benar-benar
efektif dan efisien. Sebenarnya fasilitas membutuhkan pengajaran perbaikan.
dan biaya merupakan salah satu faktor Selain itu guru hanya memberikan
pendukung terlaksananya program ulangan ulang ketika diadakan perbaikan.
layanan bimbingan. Berdasarkan data yang didapat,
Deskripsi hasil penelitian pengayaan diberikan oleh guru sejalan
menunjukkan bahwa layanan bimbingan dengan pengajaran perbaikan. Siswa
belajar yang diberikan kepada siswa kelas diberikan soal-soal latihan ataupun
IV dalam bentuk pengajaran perbaikan melaksanakan ulangan kembali dimana
bertujuan untuk memperbaiki hasil saat mengerjakan soal bagi siswa yang
belajar yang telah diraih siswa. Yang nilainya masih dibawah standar bisa
dimaksud memperbaiki hasil belajar di menjadi kegiatan pengajaran perbaikan
sini adalah untuk membantu siswa atau dan bagi siswa yang nilainya sudah baik
sekelompok siswa agar nilai yang bisa menjadi kegiatan pengayaan untuk
didapatkannya mencapai KKM yang memperdalam materi pelajaran yang
telah ditentukan. Temuan ini mendukung telah didapat. Selain itu guru hanya
pendapat Sunaryo Kartadinata (1998: 73) meminta siswa untuk membaca serta
bahwa pengajaran perbaikan dilakukan mempelajari pokok bahasan atau materi
kepada seseorang atau sekelompok murid selanjutnya. Temuan ini tidak sesuai
yang menghadapi masalah belajar dengan dengan pendapat Erman Amti dan
maksud untuk memperbaiki kesalahan Marjohan (1991: 76) bahwa pengayaan
dalam proses dan hasil belajar mereka. merupakan suatu bentuk layanan khusus
Meskipun tujuan dari diberikannya yang diberikan kepada murid-murid yang
perbaikan untuk memperbaiki hasil sangat cepat dalam belajar.
3.012 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 32 Tahun ke-5 2016

Hasil penelitian menunjukkan secara teratur. Temuan ini mendukung


bahwa dalam meningkatkan motivasi pendapat Erman Amti dan Marjohan
belajar siswa kelas IV, guru memberikan (1991: 77) yang mengatakan bahwa sikap
nasihat-nasihat kepada siswa-siswanya. dan kebiasaan belajar yang baik tidak
Selain itu guru menciptakan suasana tumbuh secara kebetulan, melainkaan
pembelajaran yang menyenangkan perlu ditumbuhkan melalui bantuan yang
dengan menerapkan metode terencana, terutama oleh guru dan orang
pembelajaran grouping atau belajar tua siswa.
kelompok di kelas untuk meningkatkan Dalam melaksanakan layanan
motivasi belajar siswa. Temuan ini bimbingan belajar, guru mengalami
mendukung pendapat Sunaryo hambatan pada keterbatasan waktu.
Kartadinata (1998: 75) yaitu menciptakan Hambatan itu muncul saat guru harus
suasana pembelajaran yang menantang, mengelola waktu antara harus mencapai
merangsang, dan menyenangkan. Melalui tujuan penyampaian materi dengan
metode ini siswa diajarkan untuk pelaksanaan layanan bimbingan belajar.
berdiskusi dengan teman sejawatnya dan Selain itu keterbatasan pemahaman dan
belajar menyampaikan hasil diskusi kemampuan guru menjadi salah satu
didepan kelas. Dalam meningkatkan kendala. Dalam melaksanakan layanan
keterampilan belajar, guru meminta siswa bimbingan belajar, guru melakukannya
untuk membuat catatan atau ringkasan sesuai dengan kemampuan dan
dari materi yang disampaikan. Selain itu pemahaman mereka. Selain itu guru
guru meminta siswa untuk mengerjakan mengalami kendala dalam mengukur
latihan-latihan soal dan di tingkatkan saat keterlaksanaan layanan bimbingan belajar
siswa akan menghadapi ujian. Dalam yang telah diberikan karena belum
mengembangkan sikap dan kebiasaan disusunnya program secara sistematis.
belajar yang baik, guru menekankan pada Temuan ini mendukung pendapat
pemberian motivasi belajar. Selain itu Prayitno (1997: 160) bahwa hambatan
guru menerapkan metode pembelajaran dalam melaksanakan pelayanan
yang tepat agar siswa semangat dalam bimbingan dan konseling di SD adalah
belajar walaupun metode yang diterapkan kemampuan guru kelas yang diikuti oleh
oleh guru itu hanya belajar kelompok sarana dan prasarana, waktu, kemauan,
atau grouping. Tidak lupa guru dan kerjasama, dan dana serta dukungan
membiasakan siswa untuk selalu kepala sekolah.
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
Pelaksanaan Layanan Bimbingan … (Deddy Setyo Nugroho) 3.013

KESIMPULAN DAN SARAN Dalam menggunakan metode layanan


Kesimpulan bimbingan belajar, guru mengalami
Berdasarkan hasil penelitian dan hambatan pada keterbatasan pengetahuan
pembahasan yang diperoleh tentang tentang metode-metode yang harus
pelaksanaan layanan bimbingan belajar digunakan. Selain itu guru mengalami
pada siswa kelas IV SD Negeri 1 kesulitan dalam mengkombinasikan
Sukorini, dapat disimpulkan bahwa guru antara metode pembelajaran dengan
belum membuat program layanan metode bimbingan belajar.
bimbingan belajar. Layanan bimbingan
Saran
belajar dilaksanakan oleh guru kelas IV
Guru perlu memiliki pemahaman
sesuai dengan pemahaman guru tentang
dan pengetahuan tentang konsep
konsep layanan bimbingan belajar.
bimbingan dan konseling khususnya
Pelaksanaan layanan bimbingan belajar
layanan bimbingan belajar yang
oleh guru dipahami sebagai suatu bentuk
sebenarnya. Program perbaikan harus
bantuan bagi siswa kelas IV untuk
benar-benar menyasar pada siswa yang
mencapai hasil belajar sesuai target yang
membutuhkan. Dalam meningkatkan
ditetapkan dan bukan pada memperbaiki
motivasi belajar siswa serta
kesalahan-kesalahan dan kesulitan-
mengembangkan sikap dan kebiasaan
kesulitan yang dihadapi siswa selama
belajar yang baik bagi siswa harus lebih
proses pembelajaran. Layanan bimbingan
ditingkatkan lagi. Bagi orang tua siswa
belajar dilaksanakan oleh guru namun
harus lebih meningkatkan pengawasan dan
belum sesuai konsep yang seharusnya.
senantiasa memberikan bimbingan yang
Dalam melaksanakan layanan bimbingan
positif saat siswa tidak berada di
belajar, guru menggunakan metode
lingkungan sekolah.
perbaikan dan pengayaan.
Sebagai pelaksana layanan bimbingan
DAFTAR PUSTAKA
belajar, guru mengalami kendala pada
Erman Amti dan Marjohan.
keterbatasan pemahaman, waktu, dan 1991. Bimbingan Dan Konseling.
Jakarta: Dirjen Dikti
keterampilan tentang layanan bimbingan
belajar. Selain itu, keterbatasan fasilitas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
dan belum disediakannya biaya
Nomor 111 Tahun 2014.
pelaksanaan menjadi salah satu faktor
Prayitno. 1997. Pelayanan Bimbingan
hambatan dalam melaksanakan layanan
dan Konseling Sekolah Dasar.
bimbingan belajar bagi siswa kelas IV. Padang: PT. Ikrar Mandiri Abadi.
3.014 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 32 Tahun ke-5 2016

Sunaryo Kartadinata, dkk. 1998.


Bimbingan di Sekolah Dasar.
Bandung: Depdikbud.

Syamsu Yusuf & A. Juntika Nurihsan.


2005. Landasan Bimbingan dan
Konseling. Bandung: Rosdakarya.

Tohirin. 2009. Bimbingan dan Konseling


di Sekolah dan Madrasah
(Berbasis Integrasi). Jakarta:
Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai