Anda di halaman 1dari 1

SKENARIO 1

MALAM MINGGU KELABU SLAMET

Sabtu malam Minggu, di jalan Udayana terlihat beberapa pemuda melakukan balap liar sepeda
motor. Saat beradu kecepatan tinngi, salah satu pemuda yaitu Slamet, 19 tahun, hilang kendali
dan menabrak jembatan. Dikarenakan kecepatan tinggi, Slamet sempat terlempar ke kanan
beberapa meter dari tempat jatuh sepeda motornya.

Temannya segera membawa Slamet ke IGD Puskesmas Mataram. Slamet masih sadar namun
merasakan sangat kesakitan, dia mengeluh nyeri kepala, nyeri hebat pada paha kanannya, dan
melihat banyak darah dari bagian depan betis kanannya dan terlihat tulang yang keluar. Bahu
kanannya juga sangat nyeri dan sulit untuk digerakkan.

Di IGD Puskesmas Mataram, dokter melakukan primary dan secondary survey yang kemudian
melakukan initial assessment. Dokter menduga adanya right anterior shoulder dislocation,
closed fracture right femur, dan open fracture right tibia. Selanjutnya dokter tersebut merujuk
Slamet ke RSUP NTB setelah melakukan initial treatment.

Di IGD RSUP NTB, Slamet dilakukan pemeriksaan penunjang radiologi termasuk CT scan
kepala untuk memastikan diagnosis dan pemeriksaan laboratorium untuk persiapan tindakan
operasi emergensi. Dokter orthopaedi merencanakan tindakan emergensi untuk closed reduction
pada shoulder dislocation dan debridement external fixation untuk open fracture tibia. Sedangkan
untuk fracture femur direncanakan operasi elektif dengan teknik open reduction internal fixation
menggunakan plate dan screw. Dokter menjelaskan ke Slamet dalam kasus ini, tindakan non
operative tidak memungkinkan.

Dua bulan sesudahnya, saat Slamet kontrol di poli orthopaedi, dokter menjelaskan hasil X Ray
nya. Didapatkan penyembuhan tulang femur dan tibia baik, callus baik, meskipun fracture line
masih terlihat namun nyeri sudah tidak ada. Dokter kemudian menyarankan Slamet untuk
melanjutkan program rehabilitasi agar dapat berjalan seperti semula.

Anda mungkin juga menyukai