Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PAKUWON


Nomor : 409/SK/A/XI/2018

TENTANG
MANAJEMEN RANTAI DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN, BAHAN MEDIS
HABIS PAKAI DAN OBAT YANG BERISIKO TERMASUK VAKSIN
DI RUMAH SAKIT UMUM PAKUWON

Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon,

Menimbang : a. Bahwa manajemen rantai distribusi alat


kesehatan, bahan medis habis pakai dan obat
yang berisiko termasuk vaksin adalah faktor
yang sangat penting dalam menjamin
pengadaan perbekalan rumah sakit yang aman
dan berkualitas;
b. Bahwa untuk kepentingan tersebut dipandang
perlu dituangkan dalam Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Pakuwon.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
114);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153);
3. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang
Narkotika;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun
2014 Tanggal 18 Agustus 2014 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes Nomor
72 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun
2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Pakuwon tentang Manajemen Rantai Distribusi
Alat Kesehatan, Bahan Medis Habis Pakai dan
Obat Yang Berisiko termasuk Vaksin di Rumah
Sakit Umum Pakuwon.

PERTAMA : Menetapkan Manajemen Rantai Distribusi Alat


Kesehatan, Bahan Medis Habis Pakai dan Obat
Yang Berisiko termasuk Vaksin di Rumah Sakit
Umum Pakuwon sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan akan
diadakan perubahan serta perbaikan seperlunya
bilamana terdapat kekeliruan didalamnya.

Ditetapkan di: Sumedang


Pada tanggal : 21 November 2018

Direktur
Rumah Sakit Umum Pakuwon,

dr. Fauziah Fatma


Lampiran

Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Pakuwon


Nomor : 409/SK/A/XI/2018
Tanggal : 21 November 2018
Tentang : Manajemen Rantai Distribusi Alat Kesehatan, Bahan Medis
Habis Pakai dan Obat Yang Berisiko termasuk Vaksin
di Rumah Sakit Umum Pakuwon

MANAJEMEN RANTAI DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN, BAHAN MEDIS


HABIS PAKAI DAN OBAT YANG BERISIKO TERMASUK VAKSIN
DI RUMAH SAKIT UMUM PAKUWON

1. Direktur Rumah Sakit mencari dan menggunakan data, informasi


tentang rantai distribusi obat, serta perbekalan farmasi yang aman
untuk melindungi pasien dan staf dari produk yang berasal dari pasar
gelap, palsu, terkontaminasi, atau cacat.
2. Manajemen rantai distribusi obat adalah faktor yang sangat penting
dalam menjamin pengadaan perbekalan rumah sakit yang aman dan
berkualitas.
3. Rantai distribusi obat ini meliputi tahapan bagaimana perbekalan
dikirim dari pabrik ke distributor dan akhirnya sampai ke rumah sakit.
4. Rangkaian distribusi merupakan komponen sangat penting untuk
memastikan tersedia perbekalan yang dibutuhkan datang tepat waktu,
mencegah obat serta teknologi medik yang tercemar, palsu, sampai
dipergunakan kepada pasien di rumah sakit.
5. Rumah Sakit memutuskan letak risiko yang signifikan berada dan
kemudian melakukan pemilihan berdasar atas informasi.
6. Penelusuran produk melalui bar-coding serta cara lain dapat membantu
manajemen dan staf mengerti bagaimana gambaran rantai suplai dan
dapat mencegah penggelapan.
7. Meskipun tidak ada standar tunggal secara nasional maupun global
mengatur rantai distribusi ini, bahkan bila tidak ada standar
nasional, Direktur Rumah Sakit tetap bertanggung jawab untuk
mengetahui isu ini dan melaksanakan strategi melindungi rantai
disribusinya.
8. Apabila Rumah Sakit Umum Pakuwon tidak mengetahui informasi
tentang integritas setiap pemasok (supplier) di rantai distribusi maka
Rumah Sakit Umu Pakuwon minta informasi untuk mengetahui
bagaimana perbekalan dibeli dan dikelola oleh pemerintah atau badan
non pemerintah.
9. Khusus untuk pembelian alat kesehatan, bahan medis habis pakai, dan
obat yang berisiko termasuk vaksin maka rumah sakit agar
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Akte pendirian perusahaan dan pengesahan dari Kementerian
Hukum dan Hak Azasi Manusia;
b. Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP);
c. NPWP;
d. Izin Pedagang Besar Farmasi–Penyalur Alat Kesehatan (PBF–PAK);
e. Perjanjian Kerja Sama antara distributor dan prinsipal serta
rumah sakit;
f. Nama dan Surat izin Kerja Apoteker untuk apoteker penanggung
jawab PBF;
g. Alamat dan denah kantor PBF;
h. Surat garansi jaminan keaslian produk yang didistribusikan (dari
prinsipal).

Ditetapkan di: Sumedang


Pada tanggal : 21 November 2018

Direktur
Rumah Sakit Umum Pakuwon,

dr. Fauziah Fatma

Anda mungkin juga menyukai