Idul Adha adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa
kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim, yang bersedia untuk mengorbankan putranya
Ismail untuk Allah, kemudian digantikan oleh-Nya dengan domba.
Pada hari raya idula adha, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat
sunnah dua rekaat di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah
salat, dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran
berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra
terkasihnya yakni Nabi Ismail.
Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi
Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata
diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim dituntut untuk
memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati
dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup
dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun
dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan
digantikan seekor domba.
Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis
70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik,
diharamkan puasa bagi umat Islam.
Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim.
Terkadang Idul Adha disebut pula sebagai Idul Qurban atau Lebaran Haji.
Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1436 H / 2015 M di Indonesia diprediksi akan di
tetapkan oleh pemerintah RI melalui sidang isbat Kementerian Agama RI : jatuh
pada Hari Kamis, 24 September 2015 M. Hari Raya Idul Adha selalu
dilaksanakan pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah menurut Kalender Hijriyah.
Penetapan Hari Raya Idul Adha di Indonesia diprediksi akan ada perbedaan.
Kenapa Ada Perbedaan ?
karena penetapan Idul Adha oleh umat islam di Indonesia menggunakan 2 (dua)
metode. Ada yang menggunakan metode Rukyat dan ada yang menggunakan
metode Wujudul Hilal berdasarkan Hisab (perhitungan) Hilal.
1. NU, Persis, Al-irsyad, dan lain-lain dalam menentukan Hari Raya Idul Adha
menggunakan metode Rukyatul Hilal Bil Fi’li yaitu dengan melihat hilal
setinggi 2 derajat baik dengan . Apabila tinggi hilal kurang dari 2 derajat maka
bulan Dzulqa’dah di genapkan 30 hari.
2. Muhammadiyah dalam menentukan Hari Raya Idul Adha menggunakan Metode
Wujudul Hilal yaitu berdasarkan perhitungan Hilal.
Untuk menjamin hewan kurban layak konsumsi maka Pemerintah Kota Tegal
melalui Dinas Kelautan dan Pertanian Kota Tegal akan melaksanakan
kegiatan-kegiatan, antara lain :
1. Pemberian obat cacing dan vitamin terutama pada hewan yang dipersiapkan
untuk hewan kurban, pemberian obat cacing dan vitamin ini diberikan
maksimal 1 bulan sebelum hari raya idul adha (maksimal residu obat
terkandung ditubuh hewan 28 hari atau 1 bulan)
2. Pembentukan Tim Pengawas hewan qurban yang terdiri dari 25 orang PNS dan
27 orang Non PNS (Lebe Kelurahan). Tugas yang dilaksanakan Tim Pengawas
yaitu :
a. Pemeriksaan ante mortem di penjual, biasanya dilaksanakan mulai H-7
sebelum hari raya Idul Adha;
b. Pendamping ke takmir masjid saat penyembelihan Qurban pada hari raya
Idul Adha, untuk pemeriksaan post mortem.
Permasalahan yang sering terjadi :
1. Permasalahan sebelum penyembelihan
a. Sapi sampah
Sapi sampah apabila akan dikonsumsi atau dimanfaatkan harus dikeluarkan
dari area persampahan dan diberi pakan alami (hijauan dan konsentrat)
kurang lebih minimal 1 bulan
b. Ternak dari daerah endemik antraks
Apabila ternak datang dari daerah endemik harus memiliki SKKH (Surat
Keterangan Kesehatan Hewan) dari dokter hewan daerah asal dan harus
diperiksa ulang ante dan post mortemnya.
Bagaimana ciri – ciri daging yang layak dan aman untuk dikonsumsi?
Jawab :
a. Daging Sapi tampak
c. Taidak tercium bau asam / busuk, bau aroma ‘prengus’ yang khas (daging
kambing)
d. Elastis / kenyal
2. Pertanyaan :
Apa akibat yang akan terjadi pada tubuh jika mengkonsumsi daging yang tidak
sehat ?
Jawab :
a. Penyakit Diare dan keracunan yang disebabkan bakteri seperti Salmaonella,
Clostridium.sp dan Listeria
3. Pertanyaan :
Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk menghadapi keamanan pangan pada
daging dan pengolahannya di Kota Tegal?
Jawab :
a. Untuk pemantauan hewan qurban, tempat penampungan hewan dan
pemeriksaan setelah hewan dipotong di rumah pemotongan hewan, masjid
Agung Kota Tegal, dan pamantauan di Masjid mushola dan tempat
penyembelihan hewan qurban dilaksanakan oleh Dinas Kelautan, Peternakan
dan Pertanian.