Anda di halaman 1dari 7

AKAD IJARAH

ANTARA
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
DENGAN
dr. ……………………Sp.M
TENTANG
KERJASAMA DOKTER TETAP

No: /PKS/RSI-SA/III/2017

“ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janjimu ”. (QS Al Maidah : 1)


"Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya”.
(QS. Al-Isra’: 34)

Pada hari Rabu, tanggal satu bulan Rajab tahun seribu empat ratus tiga puluh delapan hijriyah (1-7-
1438 M) bertepatan dengan tanggal dua puluh sembilan bulan Maret tahun dua ribu tujuh belas (29-
03-2017 H), bertempat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, kami yang bertanda tangan di
bawah ini:

I dr. H. Masyhudi AM., M.Kes., sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Islam Sultan Agung,
berkedudukan di Jalan Raya Kaligawe KM 4 Semarang. Dalam hal ini sesuai dengan
kewenangannya bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Islam Sultan Agung sebagai
MUSTA’JIR (Pengguna Jasa), selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II dr. .................. Sp.M, berkedudukan di Jl. , Semarang. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama diri sendiri sebagai AJIR (Pemberi Jasa), selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut KEDUA BELAH PIHAK,
setuju dan sepakat untuk mengikat diri dalam suatu Perjanjian Kerja kerja berdasarkan akad ijarah,
selanjutnya disebut Perjanjian Kerja, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum
dalam pasal-pasal di bawah ini:

Pasal 1
PENGERTIAN UMUM

1. Ijarah adalah pemindahan hak guna (manfaat) atas jasa dalam waktu tertentu dengan
pembayaran imbalan jasa/ gaji
2. AJIR adalah pemberi jasa
3.MUSTA’JIR adalah pengguna jasa

1
4. Dokter Tetap adalah dokter yang diangkat oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung dan
sebagai pegawai tetap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI-SA) atau Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung yang memberikan pelayanan medik di Rumah Sakit
Islam Sultan Agung Semarang bertanggung jawab kepada Direksi.
5. Rumah Sakit Islam Sultan Agung adalah (RSI-SA) adalah Rumah Sakit swasta milik Yayasan
Badan Wakaf Sultan Agung Semarang yang beralamat di Jalan Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
50112 yang selanjutnya dalam Perjanjian Kerja Kerja ini disebut RSI-SA.

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA telah menerima permohonan Perjanjian Kerja dari PIHAK KEDUA, dan PIHAK
KEDUA telah setuju bekerja sebagai dokter tetap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
sesuai bidang keahliannya.
2. PIHAK PERTAMA menerima PIHAK KEDUA sebagai dokter tetap di Rumah Sakit Islam Sultan
Agung Semarang.
3. PIHAK PERTAMA memberi kesempatan kepada PIHAK KEDUA untuk melakukan praktik sesuai
dengan profesinya di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA) sesuai dengan jadual
dan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA).
4. Praktik Profesi yang dimaksud adalah profesi kedokteran yang meliputi kegiatan pemeriksaan,
pengobatan, tindakan medis, pemulihan, peningkatan kesehatan pasien dan konsultasi
terhadap pasien, baik pasien rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat sesuai ketentuan yang
berlaku di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
5. PIHAK PERTAMA berkewajiban membantu PIHAK KEDUA agar dapat melaksanakan standar
profesi dengan sebaik-baiknya.

PASAL 3
FASILITAS PELAYANAN

1. PIHAK PERTAMA menyediakan fasilitas pelayanan yang meliputi sarana fisik, peralatan medis,
peralatan nonmedis serta administrasi.
2. Dalam hal PIHAK PERTAMA belum mempunyai peralatan sebagaimana yang dimaksud, PIHAK
KEDUA dapat mengusulkan kepada PIHAK PERTAMA untuk menyediakan peralatan tersebut
melalui Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
3. PIHAK PERTAMA akan menyediakan peralatan tersebut sepanjang alat tersebut dapat
memenuhi kaidah ekonomi dan etika profesi.
4. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan menjual atau menyewakan peralatan, obat, protesa atau
bahan lain dalam bentuk apapun secara langsung ke pasien.
5. Apabila dengan terpaksa PIHAK PERTAMA belum dapat menyediakan peralatan tersebut maka
PIHAK KEDUA diperbolehkan menjual atau menyewakan peralatan tersebut kepada PIHAK
PERTAMA melalui Perjanjian Kerja Kerja khusus sebelum peralatan tersebut dijual atau
diserahkan kepada pasien.
6. Tarif sewa atau harga jual sebagaimana yang dimaksud pada ayat (5) pasal ini ditentukan oleh
PIHAK PERTAMA.

2
7. PIHAK KEDUA diwajibkan turut memelihara semua peralatan yang disediakan PIHAK PERTAMA
agar alat tidak mudah rusak, dan selalu dalam keadaan siap pakai.

PASAL 4
PROSEDUR PELAYANAN

1. Pelayanan pasien dilaksanakan dengan cepat nyaman akurat-nyaman dan efisien yaitu pasien
harus dilayani dengan segera mungkin, dilakukan pemeriksaan yang teliti agar diperoleh hasil
yang akurat, tepat pengobatan dan dilakukan dengan suasana yang nyaman sehingga pasien
cepat sembuh, dan biaya yang dikeluarkan pasien menjadi efisien.
2. Pelayanan rawat inap dan rawat darurat harus sesuai dengan standar pelayanan medis dan
dilaksanakan dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam serta apabila sewaktu-waktu diperlukan
dokter harus segera datang untuk memberikan pertolongan pasien terutama pada kasus-kasus
emergency.
3. Pelayanan rawat jalan dilaksanakan sesuai jadual praktik dan dokter diwajibkan untuk
memberitahukan secara lisan dan atau secara tertulis kepada Direksi Rumah Sakit Islam Sultan
Agung Semarang (RSI-SA) paling lambat 6 (enam) jam sebelum praktik dimulai.
4. Kunjungan Dokter (visite) pasien rawat inap dilakukan sebelum jam 22.00 WIB malam karena
pasien pada jam tersebut perlu istirahat kecuali pasien yang sedang mengalami keadaan
emergency visite dapat dilakukan setiap saat.
5. Apabila dokter berhalangan hadir untuk melakukan kunjungan (visite) rawat inap maka
diharuskan memberitahukan secara tertulis kepada Direksi Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang (RSI-SA) minimal 2 (dua) hari sebelumnya serta diwajibkan melimpahkan tugasnya
kepada teman sejawat yang lain yang mempunyai keahlian sejenis dan bekerja di Rumah Sakit
Islam Sultan Agung Semarang.
6. Pasien yang tidak dapat ditangani sendiri oleh Dokter Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang (RSI-SA) harus segera dikonsultasikan ke dokter lain atau dirujuk ke rumah sakit lain
yang mempunyai kemampuan lebih tinggi sehingga kebutuhan pasien terpenuhi.
7. Rumah Sakit yang menjadi rujukan Utama adalah Rumah Sakit Pemerintah (RSUP Dr. Kariadi,
RSU Ketileng, RSU Tugu) dan Rumah Sakit Swasta sekitar Semarang.
8. Semua pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien harus
didokumentasikan di Rekam Medik sesuai peraturan yang berlaku.
9. Semua tindakan bedah dan tindakan invasif yang dilakukan tindakan dokter terhadap pasien
harus menggunakan informed consent sesuai dengan peraturan yang berlaku.
10. Sesuai dengan hak-hak pasien, maka pasien berhak memilih dokter yang merawat, meskipun
dokter yang merawat tersebut sedang tidak tugas jaga.
11. Pasien berhak mendapatkan second opini atas pelayanan yang diberikan dokter dan rumah
sakit kepada dokter lain.
12. Pemakaian obat-obatan atau alat kesehatan diatur dalam formularium yang ditetapkan oleh
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
13. Dokter Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA) berkewajiban mematuhi
formularium yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dan apabila
penulisan resep di luar ketentuan tersebut maka Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang

3
(RSI-SA) melalui Apoteker Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA) berhak
mengganti obat dengan generik atau logonya sama.
14. Pemberian obat untuk pasien di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA) sesuai
dengan Formularium Rumah Sakit.

PASAL 5
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. Menyediakan fasilitas pelayanan berupa sarana fisik, peralatan medis, dan peralatan nonmedis
serta administrasi sepanjang alat tersebut dapat disediakan dan memenuhi kaidah ekonomi,
etika dan profesi.
2. Memberikan bimbingan dan pengayoman kepada PIHAK KEDUA apabila menghadapi masalah-
masalah yang berkaitan dengan tugas profesinya di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
3. Memberikan teguran atau sanksi kepada PIHAK KEDUA apabila dinilai telah melakukan
tindakan pelanggaran terhadap isi Perjanjian Kerja, pelanggaran etika profesi, moral dan etika
rumah sakit serta standar pelayanan medik yang telah ditentukan Rumah Sakit Islam Sultan
Agung Semarang (RSI-SA).
4. Memberikan upah sesuai dengan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang (RSI-SA).
5. Memotong pajak penghasilan PIHAK KEDUA dan menyetorkan ke kas negara sesuai dengan
peraturan perpajakan yang berlaku.

PASAL 6
HAK PIHAK PERTAMA

1. Mendapatkan pelayanan yang terbaik dari PIHAK KEDUA dalam penanganan terhadap pasien
di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA).
2. Menetapkan jadual pelayanan, menentukan pola tarif dan melakukan koreksi terhadap
penyimpangan / kesalahan tarif.
3. Menunjuk Dokter jaga untuk mengawasi perkembangan pasien di Rumah Sakit Islam Sultan
Agung Semarang dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam serta memberikan kewenangan
kepada Dokter jaga untuk melakukan tindakan emergency apabila sewaktu-waktu diperlukan.
4. Dalam keadaan sangat emergency PIHAK PERTAMA berhak melimpahkan pasien ke Dokter ahli
lain apabila dalam waktu 30 (tiga puluh menit) PIHAK KEDUA tidak dapat segera datang
memberikan pertolongan sesuai dengan prosedur pelayanan.
5. Mendapatkan potongan tarif jasa pelayanan sesuai ketentuan yang berlaku.
6. Menunda pembayaran jasa apabila PIHAK KEDUA belum menyelesaikan kewajiban melengkapi
berkas rekam medis pasien yang menjadi tanggungjawabnya dalam bulan yang bersangkutan.

PASAL 7
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. Masuk atau hadir di tempat kerja sesuai peraturan yang berlaku.


2. Melakukan presensi hadir dan presensi keluar.
3. Menjalankan praktik sesuai jadual yang telah ditetapkan.

4
4. Menyusun standar pelayanan medis serta melaksanakan standar pelayanan tersebut sesuai
dengan profesinya.
5. Melakukan kunjungan (visite) langsung terhadap pasien rawat inap yang menjadi tanggung
jawabnya minimal satu kali dalam sehari, sedang instruksi per telepon tidak dapat dianggap
sebagai kunjungan (visite).
6. Bersedia melayani pasien JKN sebagai bentuk kepedulian terhadap kaum dhuafa, sesuai
dengan pelayanan JKN yang berlaku.
7. Mengisi dan melengkapi berkas rekam medis yang menjadi tanggung jawab paling lambat
tangggal 25 (dua puluh lima) bulan yang bersangkutan.
8. Membayar pajak penghasilan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
9. Mengeluarkan zakat profesi bagi yang beragama Islam.
10. Memberikan penjelasan atas teguran yang diberikan dari PIHAK PERTAMA.
11. Melaksanakan visi, misi dan tujuan Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA).
12. Berpatisipasi aktif dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di Rumah
Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA).
13. Sanggup melengkapi dan menyerahkan SIP (Surat Ijin Praktik) di Rumah Sakit Islam Sultan
Agung Semarang (RSI-SA) sesuai ketentuan yang berlaku serta data pendukung yang lain yang
diperlukan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA).
14. Mempunyai SIP (Surat Ijin Praktik) asli di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA).
15. Berperan aktif dalam kegiatan-kegaiatan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Islam Sultan
Agung Semarang (RSI-SA).

PASAL 8
IMBALAN JASA

1. Dalam menjalankan profesi PIHAK KEDUA berpedoman pada besar tarif yang ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMA memberikan imbalan atas pekerjaannya kepada PIHAK KEDUA sesuai
ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA).
3. PIHAK KEDUA mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA) dan dibayarkan setiap tanggal 5 (lima) bulan
berikutnya atas pelayanan pasien JKN serta antara tanggal 25-31 atas pelayanan pasien non
JKN .
4. Imbalan jasa PIHAK KEDUA diberikan dengan cara transfer ke nomor rekening PIHAK KEDUA
melalui bank yang disepakati KEDUA BELAH PIHAK.
5. Imbalan jasa PIHAK KEDUA dikenai potongan pajak sesuai dengan peraturan, serta potongan
lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6. PIHAK PERTAMA menyelenggarakan pekerjaan administrasi yang berhubungan dengan biaya
perawatan/pengobatan pasien, dan melaksanakan pembayaran imbalan jasa kepada PIHAK
KEDUA sesuai prosedur yang berlaku.
7. PIHAK PERTAMA menyediakan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dan PIHAK KEDUA dihimbau untuk
menyalurkan Zakat, Infaq dan Shadaqahnya melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Rumah Sakit
Islam Sultan Agung Semarang (RSI-SA).

5
PASAL 9
JANGKA WAKTU PERJANJIAN KERJA

1. Perjanjian Kerja ini berlaku mulai tanggal 29 Maret 2017 sampai tanggal 21 Januari 2022 dan
akan dilakukan evaluasi klinis terhadap PIHAK KEDUA setiap tahunnya, serta menjadi sah
setelah ditandatangani oleh KEDUA BELAH PIHAK.
2. Perjanjian Kerja ini dapat diperpanjang setelah habis jangka waktunya atas kesepakatan KEDUA
BELAH PIHAK.

PASAL 10
BERAKHIRNYA KERJASAMA

Perjanjian Kerja antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA berakhir apabila :
1. Atas kesepakatan KEDUA BELAH PIHAK Perjanjian Kerja ini dapat diperpanjang, dilaksanakan
dalam waktu 1 (satu) bulan sebelum habis masa berlakunya atau berhalangan tetap yang
dibuktikan dengan surat keterangan yang dibuktikan oleh Pejabat yang berwenang.
2. Permintaan pengakhiranPerjanjian Kerja dapat berasal dari KEDUA BELAH PIHAK, secara
sendiri maupun bersama-sama, secara musyawarah dan mufakat, kecuali salah satu pihak
terbukti melanggar hukum ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerja ini dan merugikan
pihak lain.
3. Pihak yang berinisiatif mengakhiri hubungan kerjasama berkewajiban memberitahukan
maksudnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum hari terjadinya pengakhiran hubungan
kerjasama, kecuali terjadinya diluar kemampuan KEDUA BELAH PIHAK.

PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan dalam Perjanjian Kerja ini, maka akan diselesaikan secara
musyawarah untuk maslahat.
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai maslahat maka akan diselesaikan
melalui mediasi oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung.

PASAL 12
MALPRAKTIK

Dalam hal kejadian KNC (Kejadian Nyaris Cidera)/ Near Miss dan atau KTD (Kejadian Tidak
Diharapkan)/ Adverse Event yang timbul akibat kelalaian PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA akan
menggunakan penyelesaian secara musyawarah. Namun, apabila tidak terselesaikan oleh karena
adanya tuntutan dari pasien atau keluarganya, maka persoalannya akan diserahkan kepada pihak-
pihak yang berwenang dan menjadi tanggung jawab KEDUA BELAH PIHAK.

6
Pasal 13
PERUBAHAN-PERUBAHAN

Tiap-tiap perubahan atau penambahan terhadap surat Perjanjian Kerja ini dianggap sah/ berlaku
apabila dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh KEDUA BELAH PIHAK dan akan menjadi bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Kerja ini serta mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Pasal 14
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerja ini telah dibaca, dimengerti dan dipahami oleh KEDUA BELAH PIHAK, dibuat 2
(dua) rangkap masing-masing dibubuhi materai yang cukup, mempunyai kekuatan hukum yang sama,
dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

dr. ………….., Sp.M dr. H. Masyhudi AM, M.Kes


Direktur Utama

SAKSI – SAKSI

Hj. Ani Ambarwati, S.Kep, MH H. Samsudin, M. Ag

Anda mungkin juga menyukai