Anda di halaman 1dari 5

Pembimbing, Klinik, Instalasi Gawat Darurat

ANALISA FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PERAWAT


PELAKSANA DI RUMAH SAKIT PREMIER SURABAYA.
\
Merina Widyastuti

Dosen tetap STIKES Hang Tuah Surabaya


Abstrak
Motivasi kerja adalah suatu kondisi yang dapat mempengaruhi, menggerakkan, mencapai tujuan
(anoraga,2001).Adapun faktor yang dapat mempengaruhi membangkitkan dan memelihara perilaku
seseorang yang akan melaksanakan pekerjaan motivasi menurut Skinner (1953) Proses
pengalaman belajar sedangkan menurut Danin (2004) diantaranya kepuasan kerja, dan kepuasan
tidak akan tercapai jika beban kerja berat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa faktor – faktor
yang mempengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana di rumah sakit Premier Surabaya.
Desain penelitian tekhik sampling probability sampling dengan cluster sampling. Populasi
sebagian perawat pelaksana di rumah sakit Premier Surabaya yang keseluruhan berjumlah 186
orang. Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di rumah sakit Premier yang berjumlah 110
orang,instrumen menggunakan kuesioner. Uji normalitas data menggunakan uji Pearson
Hasil penelitian didapatkan motivasi perawat pelaksana di rumah saki Premier tinggi 81.8%. Uji
statistik hubungan pengalaman kerja dengan motivasi kerja didapatkan p volue = 0.049, kepuasan
kerja dengan motivasi kerja p volue = 0.005 dan beban kerja dengan motivasi kerja p volue = 0.856
dapat disimpulkan terdapat hubungan pengalaman kerja dengan motivas, terdapat hubungan
kepuasan kerja dengan motivasi dan tidak ada hubungan beban kerja dengan motivasi kerja.
Implikasi dari penelitian ini adalah menganalisa faktor-faktor (pengalaman kerja,kepuasan
kerja, beban kerja) terhadap motivasi kerja perawat pelaksana untuk mendapatkan hasil yang
signifikan perlu diperhitungkan usia responden, jumlah responden dan alat ukur (kusioner) yang
digunakan sebaiknya terlebih dahulu diuji validitasnya.

Kata kunci : motivasi kerja, pengalaman kerja, kepuasan kerja, beban kerja perawat
pelaksana.

Abstract
Work motivation is a condition that can affect , move , raise and maintain the behavior of someone
who would carry out the work of achievingthe goal (Anoraga , 2001 ) . As for factors that can affect
motivation accordingto Skinner (1953 ) The process of learning experiences while according to
Danin ( 2004 ) include satisfaction employment , and satisfaction can not be achieved if the heavy
workload . The purpose of this study was to analyze factors - factors that affect the motivation of
nurses working in hospital Premier Surabaya .
The study design tekhik sampling probability sampling with cluster sampling The population
most nurses in hospitals Premier Surabaya numbered 186 people total . The samples were nurses
in hospitals Premier totaling 110 people , using a questionnaire instrument . Normality test data
using the Pearson test
The results showed motivation nurses in home Premier saki high 81.8 % Statistical test of
experience working relationships with work motivation value obtained p = 0.049 , job satisfaction
and work motivation value p = 0.005 and workload with work motivation value p = 0.856 can be
concluded there is a relationship with motivas work experience , there is a relationship with job
satisfaction and motivation No relationship with the work load of work motivation .
The implication of this study is to analyze the factors ( work experience , job satisfaction ,
workload ) on work motivation of nurses to obtain significant results have to be taken into account
the age of the respondent , the number of respondents and the measuring instrument (
questionnaire ) used should first be tested validity.

Keywords : work motivation , work experience , job satisfaction , workload of nurses .

1
Pembimbing, Klinik, Instalasi Gawat Darurat

LATAR BELAKANG dari 5 tahun sebanyak 40% tidak puas dengan


Motivasi kerja adalah sesuatu yang tunjangan insentifyang diterima dan kenaikkan
menimbulkan dorongan atau semangat kerja, karier yang lambat. Dari hal diatas didapatkan
dengan kata lain pendorong semangat kerja. gambaran motivasi perawat yang kurang
Keberhasilan organisasi (managemen) dalam memuaskan.
mempertahankan perawat terbaik yang dimiliki Dari analisa diatas terdapat gambaran
tidak dicapai dengan cara yang mudah. Hal bahwa beban kerja yang tidak sesuai, jam kerja
tersebut hanya dapat terjadi berkat kepiawaian berlebihan, kenaikkan jenjang staf yang lambat
manajemen dalam memahami kebutuhan dan kesempatan untuk berkembang
perawat dan kemampuan mereka untuk sulit,menjadi faktor- faktor yang kemungkinan
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, ada relasi terhadap motivasi para perawat
sehingga dapat membuat perawat merasa rumah sakit Premier Surabaya. Motivasi yang
termotivasi secara internal rendah akan mengakibatkan seringnya perawat
(Simamora,2002:156). Motivasi berasal dari ijin meninggalkan kerja,turn over,pekerjaan
dalam diri seseorang sehingga manager tidak akan tertunda,hasil pekerjaan tidak
dapat secara langsung memotivasi para memuaskan,komunikasi jadi buruk dan
pegawai. Namun manajer yang humanistik berdampak pula pada pelayanan perawatan
dapat menciptakan lingkungan yang profesional terhadap masyarakat.
memaksimalkan pengembangan potensi Untuk itu perlu dikaji lebih lanjut faktor-
manusia. Dukungan manajemen, pengaruh faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
rekan kerja dan interaksi kepribadian dalam motivasi kerja perawat pelaksana di rumah
kelompok kerja memiliki dampak yang sinergis sakit Premier Surabaya,untuk meningkatkan
terhadap motivasi (Marquis dan Huston, hasil pekerjaan. Dengan mengetahui faktor-
2002:366).Di ICU Premier Surabaya didapatkan faktor yang memepengaruhi tingkat motivasi
perawat sering ijin sakit, kerja berlebihan, kerja pihak rumah sakit dapat meninjau kembali
kenaikkan jenjang staf yang lama dan manajemen yang sudah ada dan perawat
banyakkeluarga pasien yang komplain. Akibat sendiri mendapatkan gambaran bahwa motivasi
dari hal tersebut, pekerjaan akan tertunda dan yang rendah dapat merugikan pasien, diri
hasil pekerjaan tidak memuaskan. Untuk itu sendiri dan rumah sakit.
perlu diketahui seberapa besar motivasi kerja Berkaitan dengan hal diatas penulis tertarik
perawat pelaksana terhadap pekerjaanya dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi
faktor apa saja yang sangat mempengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana di rumah
motivasi kerja perawat pelaksana di rumah sakit Premier Surabaya.
sakit Premier Surabaya.
Menurut Susenas (2001) ditemukan
23,2 % masyarakat yang bertempat tinggal di METODE PENELITIAN
pulau Jawa dan Bali menyatakan tidak/kurang Desain untuk menganalisa faktor- faktor
puas terhadap pelayanan kesehatan yang yang mempengaruhi motivasi perawat
diselenggarakan oleh rumah sakit pemerintah pelaksana Premier Surabaya, mengunakan
dikedua pulau tersebut.Dari hasil penelitian desain observasional analitik dengan
Badi’ah et al (2009) menunjukkan ada mengunakan pendekatan cross sectional.
pengaruh yang signifikan antara faktor motivasi Populasi adalah penelitian setiap
internal dan eksternal terhadap kinerja perawat subyek yang memenuhi kreteria yang telah
di ruang rawat inap rumah sakit daerah ditetapkan (Nursalam, 2011:88). Populasi
Panembahan Senopati Bantul.Sedangkan data dalam penelitian ini adalah perawat rumah
awal yang didapatkan di ICU Premier Surabaya sakit Premier Surabaya yang berjumlah 180
yang dilakukan selama 1 bulan, kapasitas orang. Dalam rentang bulan Desember sampai
pasien ICU mencapai 80 – 90 % dengan jumlah Januari 2014.
perawat setiap shif 5-6 orang (2 senior, 1 Sample dari penelitian ini adalah
medior, 3 junior dan 1 asisten perawat).Dari sebagian perawat pelaksana Premier Surabaya
survei awal didapatkan perawat yang merasa yang berjumlah 124 orang.
beban kerjanya berat 35 % dengan alasan Tehnik sampling dalam penelian ini
jumlah perawat tdak sesuai dengan kasus adalah menggunakan probability sampling
pasien yang ditangani dan jam kerja berlebihan. dengan cluster sampling. Pemilihan sampel
Sementara itu perawat yang pengalaman lebih dengan probability sampling adalah suatu

2
Pembimbing, Klinik, Instalasi Gawat Darurat

tehnik penetapan sample dengan cara memberi Hal diatas menurut peneliti bisa
kesempatan yang sama bagi anggota populasi disebabkan karena usia responden sebagian
untuk dipilih menjadi sampel, cluster sampling besar 82,7% (91) Orang berusia dibawah 35
berarti pengelompokan berdasarkan wilayah tahun, dimana merupakan usia produktif yang
atau lokasi populasi. mempunyai semangat kerja yang tinggi untuk
Variabel independen adalah variabel memenuhi kebutuhannya.
penelitian yang tidak ketergantunganan kepada Dari hasil uji hubungan pengalaman kerja
variabel penelitian lainnya (Budiman, dengan motivasi kerja perawat pelaksana
20011:67). Variabel ini biasannya diamati, didapatkan nilai p = 0.049 berarti Ho diterima,
diukur untuk diketahui hubungannya dengan ada hubungan antara pengalaman kerja
variabel lainnya (Setiadi, 2007:162). Variabel dengan motivasi kerja perawat pelaksana di
bebas ( independen ) penelitian ini adalah rumah sakit Premier Surabaya. Hal ini sesuai
faktor Pengalaman kerja,kepuasan kerja dan dengan pendapat Illyas (2002) yang
faktor beban kerja perawat pelaksana di rumah mengatakan faktor yang dapat mempengaruhi
sakit Premier Surabaya. motivasi pekerja/perawat adalah prestasi kerja
Variabel terikat ( dependen) merupakan dan prestasi kerja dipengaruhi oleh
suatu variabel penelitian yang ketrampilan, kecakapan, pengalaman dan
ketergantungannya kepada variabel penelitian kesungguhan, McClelland (1971) juga
lainnya (Budiman, 2011:67). Variabel terikat mengatakan teori motivasi berkaitan erat
dalam penelitian ini adalah motivasi perawat dengan konsep belajar (pengalaman), hal ini
pelaksana rumah sakit Premier Surabaya. diperkuat lagi oleh pendapat Skinner (1953)
dalam Marquis and Huston (2010)
diungkapakan bagaimana konsekuensi perilaku
HASIL di masa lampau mempengaruhi tindakan di
Setelah dilakukan uji hubungan dengan masa depan dalam suatu proses belajar.
Pearson’s bivariat, didapatkan dua variabel Menurut peneliti pengalaman kerja
yang signifikan yaitu variabel pengalaman kerja sangat mempengaruhi hasil kerja seseorang,
dengan motivasi kerja didapatkan p volue seseorang yang sudah berpengalaman akan
0.049, kepuasan kerja dengan motivasi kerja lebih mudah dalam mengatasi masalah
0.005,sedangkan variabel beban kerja dengan kerjannya. Di rumah sakit Premier Surabaya
motivasi kerja didapatkan hasil tidak signifikan semua perawat, baik yang tanpa pengalaman
yaitu p volue 0.856 dengan demikian hipotesis (junior) dan sudah berpengalaman mempunyai
yang terdapat di bab 3 yang terbukti motivasi kerja tinggi, hal ini bisa disebabkan
kebenarannya hanya 2, hal ini terjadi karena dirumah sakit Premier semua karyawan
kemungkinan karena keterbatasan dari peneliti diberi kesempatan yang sama untuk
sehingga kenyataan yang ada dilapangan tidak meningkatkan karier selama perawat tersebut
sesuai dengan teori yang ada. Dari hasil mampu memenuhi kompetensi yang
tabulasi silang didapatkan perawat medior ada.Namun dari hasil penelitian masih ada
dengan motivasi kerja tinggi mencapai 15 perawat yang masa kerjanya sdh lama (lebih
responden (88,2%), perawat junior dengan dari 5 tahun) akan tetapi posisinnya masih
motivasi kerja tinggi ada 38 responden (80,9%), medior, hal ini perlu diperhatikan karena
sedangkan perawat senior dengan motivasi terhambatnnya karier seseorang selain
tinggi terdapat 37 responden (80,4 %). Dari mempengaruhi motivasi kerja perawat itu
data diatas didapatkan dari seluruh perawat sendiri juga akan merugikan rumah sakit.
baik Junior, medior dan senior rata – rata Dari hasil penelitian pada 110
mempunyai motivasi kerja tinggi. Hal ini tidak responden hubungan kepuasan kerja dengan
sesuai dengan pedapat Nitisemito (2002) motivasi kerja, didapatkan dari 5 responden
Dengan adannya bermacam-macam jenis yang sangat puas ada 4 responden (80.0%)
pengalaman kerja akan membantu kelancaran dengan motivasi kerja tinggi, sedangkan 1
didalam menyelesaikan pekerjaan di dalam responden (20%) dengan motivasi sangat
suatu perusahaan, dengan kata lain perawat tinggi. Untuk responden yang puas dari 72
yang berpengalaman akan berpeluang lebih responden didapat 57 responden (79,1%)
besar untuk berprestasi dan akan mempunyai dengan motivasi tinggi, 12 responden (16.7%)
motivasi kerja yang tinggi pula. dengan motivasi sangat tinggi dan 3 responden
(4.2%) dengan motivasi cukup tinggi. Dari

3
Pembimbing, Klinik, Instalasi Gawat Darurat

faktor kepuasan yang cukup dari 33 responden kemampuan dalam menggunakan waktu
didapatkan 29 (87.9%) responden mempunyai bekerja dengan penugasan yang diberikan,
motivasi tinggi dan 4 (12.1%) responden terutama tentang jam istirahat yang semestinya
mempunyai motivasi kerja yang cukup. setengah jam untuk istirahat akan tetapi karena
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan banyaknya tugas yang belum selesai akhirnya
bahwa pada umumnya berdasarkan tingkat jam istirahat tidak dapat digunakan
kepuasan motivasi kerja perawat tinggi yaitu 90 sebagaimana mestinya ,selain itu responden
responden (81.8%). juga tidak puas dengan kemampuan supervisi
Menurut teori yang dikemukakan dalam membuat keputusan,karena keputusan
Hasibuan (2007) faktor – faktor yang dapat seringnya tidak sesuai dengan kebijakan atau
mempengaruhi kepuasan kerja antara lain : keputusan yang diambil tidak memuaskan bagi
balas jasa yang adil dan dan layak, perawat pelaksana. Sementara itu para
penempatan yang sesuai keahliannya, berat responden sebagaian besar merasa puas
ringannya pekerjaan, suasana dan lingkungan dengan fasilitas dan prasarana yang ada,puas
pekerjaan, peralatan yang menunjang terhadap perhatian institusi rumah sakit juga
pelaksanaan pekerjaan,sikap pimpinan dalam terhadap sistim penggajian.
kepemimpinan dan sifat pekerjaan yang tidak Hasil uji penelitian beban kerja dengan
monoton. Sedangkan menurut As’ad (2004) motivasi didapatkan perawat yang beban
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja kerjanya sedang dari 2 (100%) responden
antara lain foktor psikologis pegawai, faktor fisik mempunyai motivasi tinggi, sedangkan untuk
baik lingkungan kerja maupun kondisi fisik beban kerja berat dari 108 responden
pekerja itu sendiri, disamping itu faktor finansial didapatkan 88 (81.5%) responden dengan
yang berhubungan dengan jaminan serta motivasi kerja tinggi, 13 (12%) responden
kesejahteraan pegawai, dan juga faktor sosial. dengan motivasi sangat tinggi, sedangkan
Masalah kepuasan kerja pegawai sangat untuk motivasi cukup terdapat 7 (6.5%)
tergantung pada tiap- tiap individu pekerja, responden. Dari hasil diatas didapatkan beban
dirumah sakit Premier Surabaya ditemukan kerja perawat di rumah sakit Premier Surabaya
rata-rata kepuasan perawat dengan motivasi sebagian besar berat akan tetapi motivasi kerja
tinggi mencapai 81.8%, hal ini bisa disebabkan perawat tetap tinggi. Menurut Kurniadi (2013)
karena imbalan yang diterima oleh karyawan faktor yang dapat mempengaruhi beban kerja
sesuai dengan yang diharapkan,fasilitas perawat antara lain : jumlah pasien yang
perawatan yang lengkap dan job discription dirawat, kondisi atau tingkat angka
yang jelas yang tidak kalah penting ketergantungan pasien, pengukuran tindakan
sikap/perhatian dari managemen terhadap keperawatan langsung dan tidak langsung,
kesejahteraan para pegawai. frekuensi tindakan keperawatan yang
Hasil uji hubungan kepuasan kerja dibutuhkan dan rata - rata keperawatan
dengan motivasi kerja didapatkan p volue = langsung dan tidak langsung. Sedangkan
0.005 berarti Ho ditolak artinya terdapat menurut Huber (2006) beban kerja dibedakan
hubungan antara kepuasan kerja dengan menjadi dua jenis yaitu kualitatif dan
motivasi kerja.Sedangkan menurut teori yang kwantitatif. Hasil tabulasi silang diatas, peneliti
dikemukakan oleh Hersberg (1997) dalam hanya melihat dari segi kualitatif atau beban
Maurquis and Huston (2010) faktor-faktor kerja yang bisa dirasakan oleh perawat.
penyebab ketidakpuasan dan kepuasan berasal Sebenarnya untuk mendapatkan hasil yang
dari kondisi intrinsik dan ekstrinsik pekerja dan lebih akurat tentang beban kerja dilakukan juga
jika faktor tersebut dinilai positif akan pengukuran secara kwantitatif. Walaupun di
menggerakkan motivasi secara kuat.Teori rumah sakit Premier Surabaya didapatkan
tersebut juga di perkuat oleh teori yang beban kerja perawat sebagian besar berat
dikemukakan oleh McClellnd (1997) dalam namun tidak terbukti berpengaruh terhadap
Marquis and Huston (2010) yang mengatakan motivasi kerja perawat pelaksana. Kenyataan
bahwa jika kebutuhan seseorang kuat, maka diatas terjadi kemungkinan karena pegawai
hal itu akan memotivasi untuk menggunakan mendapat nominal gaji yang besar dimana
prilaku yang mengarah pada pemuasan peneliti tidak menggali tentang nominal gaji
kebutuhan tersebut. yang diterima oleh pegawai.
Dari hasil penelitian tentang kepuasan Hasil uji hubungan beban kerja dan
sebagian besar responden tidak puas dengan motivasi kerja perawat pelaksana didapatka p

4
Pembimbing, Klinik, Instalasi Gawat Darurat

volue = 0.856 artinya tidak terdapat hubungan Gibson, et al. ( 1994 ). CNS Directed Care
yang signifikan antara beban kerja dengan Managemen; Cost and Quality In
motivasi kerja perawat pelaksana di rumah Harmoni. Jurnal of Nursing
sakit premier Surabaya. Hal ini tidak sesuai Administration, 24 (6).45 – 47.
dengan pendapat Crayon & Crayon (2005) Hasibuan.( 2003). Manajemen Sumber Daya
yaitu bila beban kerja terlalu tinggi akan Manusia .Jakarta : Bumi Aksara.
menyebabkan komunikasi yang buruk antara Hidayat.(2007). Riset Keperawatan dan Teknik
perawat dan pasien, kegagalan kolaborasi Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba
perawat dan dokter, tingginya droup out Medika
perawat/turn over dan rasa ketidak puasan Ilyas.(2002). Kinerja Teori Penilaian &
perawat sehingga motivasi kerja perawat Penilaian. Pusat Kajian Ekonomi Depok:
rendah. Menurut penulis hasil diatas dapat FKM UI
dipengaruhi oleh responden dalam pengisian Kozier. (2010). Buku ajar Fundamantal
koesioner tidak mengerti yang dimaksudkan Keperawatan.Jakarta: EGC
oleh peneliti. Kurniadi. ( 2013 ). Manajemen Keperawatan
dan Prospektifnya. Jakarta : FK – UI
KESIMPULAN Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan
Hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Metodologi Penelitian Ilmu
Sakit Premier Surabaya pada tanggal 15 Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis,
Desember 2013 sampai 15 Januari 2014, dapat dan Instrumen Penelitian Keperawatan.
ditarik kesimpulan sebagai berikut: Ada Jakarta : Salemba Medika.
hubungan pengalaman kerja dan kepuasan Mangkunegara. (2005). Evaliasi Kerja Sumber
kerja dengan motivasi kerja perawat pelaksana Daya Manusia.Bandung : PT Refika
di rumah sakit Premier Surabaya.Tidak ada Aditama.
hubungan beban kerja dengan motivasi kerja Nursalam. ( 2013 ). Manajemen
perawat pelaksana di rumah sakit Premier Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika
Surabaya. Potter . Perry (2010). Fundamental
Keperawatan. Jakarta : Salemba
medika.
KEPUSTAKAAN Rahmat.(2000). Psikologi Komunikasi, Cetakan
Anoraga.(2001). Psikologi kerja,edisi ke 3, ke limabelas. Bandung : PT Remaja
Jakarta : Penerbit Renika cipta. Rosdakarya.
Arwani, at el. (2006). Manajemen Bangsal Robbins.(1996). Prilaku Organisasi; Konsep,
Keperawatan. Jakarta : EGC. Kontroversi, Aplikasi, Jakarta:PT
Azwar.(1996). Menjaga Mutu Pelayanan Prenhallindo.
Kesehatan. Jakarta :Pustaka Sinar Simamora.( 2002). Buku Ajar Manajemen
Harapan. Keperawatan. Jakarta : EGC.
A.Azis Alimul Hidayat. (2008).Pengantar Setiadi. (2013).Konsep dan Praktek Penulisan
Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta: Riset Keperawatan. Jakarta : Graha
Salemba medika Ilmu.
As’ad.(2003).Psikologi Industri.Edisi keempat. Siagian. (2012).Manajemen Sumber Daya
Jogjakarta: Liberty. Manusia.Jakarta : Bumi Angkasa.
Bessie L. Marquis dan Carol J. Huston.(2010). Suarli dan Bahtiar.(2002). Manajemen
Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan
Keperawatan. Jakarta : EGC. praktis. Jakarta :Erlangga.
Budiman.(2011). Penelitian Kesehatan. Tappen. (1998). Essental of nursing leadersip
Bandung: PT Refika Aditama. and management, Philadelphia :
Dahlan. (2010). Besar Sample Dan Cara F.A.Davis Company.
Pengambilan Sampel.Jakarta : Salemba Winardi.(2004 ). Motivasi dan Pemotivasian
Medika. dalam Manajemen. Jakarta : PT Raja
Danim. (2004). Motivasi dan Efektifitas Gravindo Persada.
Kelompok, Jakarta : Penerbit Renika
Cipta.
Gilles (1996).Manajemen
keperawatan..Jakarta: FKUI

Anda mungkin juga menyukai