Hospital Bylawas Adinkes Jogja
Hospital Bylawas Adinkes Jogja
Hospital Bylawas Adinkes Jogja
Terima kasih :
o Dr dr Darwito, SH, SpB (K) Onk,,
Dirut RSUP Sardjito
Ketua PERSI Jogjakarta
o Prof dr Budi Sampurna.SpF,SH,SpKP
Tua Kompartemen Hukum PERSI
o Uud Cahyono, SH, MARS, Sekretais Kompartemen Hukum PERSI
Dr Kuntjoro Adi Purjanto, Mkes
Ketua Umum PERSI
Jogjakarta, 15 November 2018
ISI
PENDAHULUAN
KESIMPULAN
Goes back a long way…
Accessible
3. Accessible 3. Accessible 3. People-centred
4. Acceptable 4. Acceptable 4. Timely
/Patient- /patient-
centred 5. Equitable
centred
5. Timely 6. Integrated
5. Equitable
6. Safe 6. Safe 7. Efficient
RS SEBUAH KOTA BANYAK BANYAK SDM &
MODERN BANYAK PROSEDUR PEMERIKSAAN BANYAK PROFESI
BANYAK
BANYAK JENIS BANYAK PASIEN TEHNOLOGI PENDIDIKAN &
OBAT CANGGIH PENELITIAN
Magula, M,1982
………………………………………. etc…….. Laksono T, 2014
Kuntjoro-PERSI
PROSES KLINIK
MERUPAKAN INTI PELAYANAN
Pra Proses Pasca
Pelayanan
Aktifitas
Struktur Organisasi
Fungsi, Divisi, Matriks
Sumber Daya Strategis
Keuangan, SDM, Informasi, Teknologi
BUDAYA RUMAH SAKIT
PROFESIONAL LEMBAGA DALAM SEKTOR BADAN PENGAWAS
7
POTENSI TERJADINYA KESALAHAN
In a Hospital :
Because there are
hundreds of
medications, tests
and procedures,
and many patients
and clinical staff
members in a
hospital, it is quite
easy for a mistake
PELAYANAN PASIEN KOMPLEKS to be made. . . .
Di Rumah Sakit :
…banyaknya jenis
“Hutan”
obat,jenis pemeriksaan
dan prosedur, serta
jumlah pasien dan staf
Rumah Sakit yang
cukup besar, merupakan
hal yang potensial bagi
terjadinya kesalahan.
kuntjoro-PERSI 8
RS
Jhony S, 2016
Jhony S, 2016
PERUBAHAN PARADIGMA
PELAYANAN RUMAH SAKIT
1. Hospital Accreditation as a learning
process Learning Organization
2. Continuous quality improvement
3. Interprofessional collaboration
4. Patient Safety
5. People-centered care
6. Equitable-Timely
7. Effective-Efficient
8. Leadership Hospitalpreunership
WS PERSI Medan 24 Februari 2016
UU PRAKTEK KEDOKTERAN
memberikan
kepastian memberikan
hukum kepada
masyarakat,
perlindungan
dokter dan kepada pasien
dokter gigi
mempertahankan dan
meningkatkan mutu
pelayanan medis yang
diberikan oleh dokter
dan dokter gigi; dan
UU KESEHATAN
Hak Warga Negara:
“Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan
Terjangkau”
UU RUMAH SAKIT
memberikan
kepastian hukum mempermudah
kepada pasien, akses masyarakat
masyarakat, sumber untuk mendapatkan
daya manusia rumah pelayanan
sakit, dan Rumah kesehatan;
Sakit.
Memberikan perlin -
meningkatkan mutu dungan terhadap ke -
dan selamatan pasien,
mempertahankan masyarakat, lingkung
standar pelayanan -an rumah sakit dan
rumah sakit; dan sumber daya manu -
sia di rumah
sakit;
Seluruh Undang-undang Yang Berhubungan Dengan
Penyelenggaraan Rumah Sakit,
Mempunyai Tujuan:
KEAMANAN,
MUTU,
KETERJANGKAUAN ( AKSESBILITAS ),
KEPASTIAN HUKUM.
TATA KELOLA
Gouvernace ( Perancis ) ;
Pengendalian ( control ) atau regulated dan dapat
dikatakan merupakan suatu keadaan yang berada
dalam kondisi terkendali ( the state of being
governed ).
Mengendalikan dan menahkodai sebuah kapal ( the
idea of steering or captaining a ship ).
The Organization for Economic
Cooperation
and Development (OECD);
” Tata Kelola adalah sistem yang dipergunakan untuk mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan. Tata Kelola mengatur
pembagian tugas, hak dan kewajiban mereka terhadap kehidupan
perusahaan, termasuk para pemegang saham, Dewan Pengurus, para
manajer dan semua anggota stakeholders non-pemegang saham. Tata
Kelola juga mengetengahkan ketentuan dan prosedur yang harus
diperhatikan oleh Dewan Pengurus-Board of Directors dan direksi dalam
pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan kehidupan
perusahaan. Pembagian tugas, hak dan kewajiban juga berfungsi sebagai
pedoman mengevaluasi kinerja Board of Directors dan manajemen
perusahaan ”
5 TUJUAN UTAMA
TATA KELOLA YANG BAIK ;
1. Melindungi hak dan kepentingan pemegang
saham,
2. Melindungi hak dan kepentingan anggota the
stakeholder non pemegang saham,
3. Meningkatkan nilai perusahaan dan para
pemegang saham,
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja
Dewan Pengurus atau Board of Directors dan
manajemen perusahaan dan
5. Meningkatkan mutu hubungan Board of Directors
dengan manajemen señor perusahaan.
PENGERTIAN HOSPITAL BYLAWS
MEMBANGUN SISTEM
TATA KELOLA RUMAH SAKIT
Didasarkan “three legged stool model”,[1] yaitu:
a. Board of Trustees ( Governing Body ).
b. Executive ( Administration ).
c. Medical Staff.
a. Board of Trustees;[2] PEMILIK
Memiliki tanggungjawab hukum Menyangkut
kebijakan dan jalannya RS secara keseluruhan. ( Governing Body )
Pemegang otoritas tertinggi & steering.
b. Executive (Administration);
Bertanggung-jawab thd manajemen
keseharian. Sebagai motor penggerak
yang bertanggung-jawab terhadap
manajemen keseharian. DIREKSI STAFKLINIS
c. Medical Staff; ( Executive ) ( Medical Staff )
Bertanggung-jawab terhadap
semua layanan kesehatan di RS.
Berfungsi sebagai pelaku utama
core business yang memiliki professional
autonomy.
[1] Samsi Jacobalis, Proposal tentang Penyusunan Model Hospital Bylaws untuk Rumah Sakit Indonesia, Presentasi, Jakarta 2002, slide no. 6
[2] Henry Campbell Black, Black’s Law Dictionary , West Publising, Co.5th ed., West Publising Co, St.Paul Minnesotta, 1979
HBL MENGATUR
• Organisasi pemilik atau yg mewakili
• Peran, tugas dan kewenangan pemilik atau yg
mewakili
• Peran, tugas dan kewenangan direktur ( manajemen
rumah sakit )
• Organisasi Komite Medis
• Peran, tugas dan kewenangan staf medis
FUNGSI
TATA KELOLA RUMAH SAKIT
1. Acuan bagi pemilik untuk pengawasan terhadap Rumah
Sakit miliknya,
2. Acuan bagi direktur RS dalam mengelola RS dan menyusun
kebijakan teknis operasional,
3. Menjamin efektivitas, efisiensi dan mutu,
4. Perlindungan hukum bagi “stake holders”,
5. Acuan penyelesaian konflik antara pemilik, direksi dan staf
medis,
6. Persyaratan akreditasi bagi Rumah Sakit dan atau
pelaksanaan PPK-BLU / BLUD,
7. Persyaratan akreditasi.
TUJUAN HBL
UMUM
– Tatanan peraturan dasar yg mengatur pemilik
rumah sakit atau yang mewakili, direktur
rumah sakit, dan tenaga medis, sehingga
penyelenggaraan rumah sakit dapat efektif,
efisien, dan berkualitas
KHUSUS
– Pedoman: berhubungan, kebijakan teknis ops,
pengaturan staf medis
POSISI HBL
ANG-
GARAN
DASAR
YAYASAN /
PT / BLU-BLUD
( HOSPITAL BYLAWS )
ATURAN PELAKSANAAN
( PEDOMAN, PANDUAN, SOP, URAIAN
TUGAS, dll. )
CIRI SUBSTANSI HBL
• Tailor made,
• Konstitusi : visi, misi dan tujuan rumkit serta
peraturan dasar,
• Ditetapkan oleh pemilik,
• Mengatur hub pemilik-manajemen-komite medis
• Tegas, jelas dan rinci,
• Tak dapat ditafsirkan beda, diterima semua pihak,
dievaluasi berkala,
TATA KELOLA RUMAH SAKIT
( HOSPITAL BYLAWS )
Kepmenkes; 772/Menkes/SK/VI/2002
Kepmenkes; 631/Menkes/SK/IV/2005
UU Nomor 44 / 2009
MERUPAKAN TOOL BUKAN TUJUAN
BAGIAN DARI REFORMASI
KEBERHASILAN ADLH MENINGKATNYA
INDIKATOR PERFORMANCE RUMAH SAKIT
Laksono Trisnantoro,2005
UU NO: 44 TH 2009
TENTANG RUMAH SAKIT
PASAL 36