HALAMAN JUDUL
Oleh :
IDA FATMAWATI
NIM. 141.0050
i
SKRIPSI
Oleh :
IDA FATMAWATI
NIM. 141.0050
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Nim : 1410050
kelurahan kutisari Surabaya” saya susun tanpa melakukan plagiat sesuai dengan
Jika kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiat saya akan bertanggung
jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Stikes Hang Tuah
Surabaya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Ida Fatmawati
141.0050
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Nim : 1410050
Pembimbing I Pembimbing II
Ditetapkan di : Surabaya
Tanggal : 5 Juli 2018
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dari :
Telah dipertahankan dihadapan dewan penguji Skripsi di Stikes Hang Tuah Surabaya
dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar “SARJANA
KEPERAWATAN” pada Prodi S-1 Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya.
Mengetahui,
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa,
atas limpahan karunia dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyusun skripsi yang
Berjudul “Pengaruh Pendidikan kesehatan resusitasi jantung paru terhadap tingkat
pengetahuan pada masayarakat klub jantung sehat di kelurahan kutisari Surabaya”
dapat selesai waktu yang telah ditentukan.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di
Program Studi S-1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya.
Proposal ini disusun dengan memanfaatkan berbagai literatur serta mendapatkan
banyak pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis menyadari tentang segala
keterbatasan kemampuan dan pemanfaatan literatur, sehingga skripsi ini dibuat dengan
sangat sederhana baik dari segi sistematika maupun isinya jauh dari sempurna.
Dalam kesempatan kali ini, perkenankanlah peneliti menyampaikan rasa terima
kasih, rasa hormat dan penghargaan kepada:
1. Ibu Wiwiek Liestyaningrum, M.Kep. selaku Ketua Stikes Hang Tuah Sueabaya
atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada peniliti untuk menjadi
2. Puket 1, Puket 2 dan Puket 3 Stikes Hang Tuah Surabaya yang telah memberi
Sementara Kepala Program Studi Pendidikan S-1 Keperawatan Stikes Hng Tuah
4. Ibu Puji Hastuti, S.Kep., Ns., M.Kep. sebagai penguji I terimakasih atas segala
vi
5. Ibu Dwi Priyantini, S.Kep., Ns., M.Sc selaku pembimbing I yang penuh
skripsi ini
6. Bapak dr. Wasisto S., MM selaku pembimbing II yang penuh kesabaran dan
skripsi ini
7. Ibu Nadia Okhtiary, Amd selaku Kepala Perpustakaan di Stikes Hang Tuah
ini
8. Masyarakat klub jantung sehat selaku responden penelitian yang telah bersedia
9. Ibu dan Ayah tercinta beserta keluarga yang senantiasa mendoakan dan memberi
10. Teman-teman sealmamater dan semua pihak yang telah membantu kelancaran
dalam penyusunan proposal ini yang tidak dapat penulis sebut satu persatu
Semoga budi baik yang telah diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan
Rahmat dari Allah Yang Maha Pemurah. Akhirnya peneliti berharap bahwa skripsi ini
Ida Fatmawati
vii
Judul : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Resusitasi Jantung Paru Terhadap
Tingkat Pengetahuan Pada Masyarakat Klub Jantung Sehat di
Kelurahan Kutisari Surabaya.
ABSTRAK
Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Henti jantung
merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan yang dapat mengancam jiwa dan
membutuhkan penanganan sesegera mungkin. Tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP)
merupakan intervensi yang menjadi penentu penting dalam kelangsungan hidup korban
henti jantung. Pemberian pendidikan kesehatan tindakan RJP pada masyarakat klub
jantung sehat di kelurahan kutisari surabaya diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan, sehingga dapat merangsang motivasi para masyarakat
untuk menolong korban henti jantung apabila mereka melihatnya nanti secara
langsung.
Desain penelitian pre eksperimental dengan pendekatan One Group Pretest-Postest
Design dengan pengambilan sampel sejumlah 15 orang secara acak (simple random
sampling). Populasi masyarakat klub jantung sehat di kelurahan kutisari Surabaya.
Variabel independen adalah pendidikan kesehatan dan variabel dependen adalah
tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah. Alat ukur diberikan dua kali pendidikan
kesehatan dengan jeda satu minggu menggunakan lembar kuesioner. Data dianalisis
dengan uji Wilcoxon signed rank test.
Hasil penelitian ini sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang resusitasi jantung
paru tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 responden (26,7%). Setelah diberikan
pendidikan kesehatan tentang resusitasi jantung paru tingkat pengetahuan baik
sebanyak 10 responden (66,7). Uji Wilcoxon signed rank test diperoleh ρ= 0,02 < α=
0,05 menunjukkan adanya pengaruh sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
kesehatan resusitasi jantung paru terhadap tingkat pengetahuan klub jantung sehat di
kelurahan kutisari surabaya.
viii
Title : Influence of Lung Heart Resuscitation Health Education To Knowledge
Level In Healthy Club Health Club in Kutisari Village Surabaya.
ABSTRACT
Emergency conditions can occur anywhere and anytime. Cardiac arrest is one of the
most potentially life-threatening emergency conditions and requires immediate
treatment. Action of Lung Pulmonary Resuscitation (CPR) is an important intervention
in survival of cardiac arrest survivors. The provision of health education of CPR
action to the students of the healthy heart club community in the surabaya kutisari
village is expected to increase the knowledge and skills, so that it can stimulate the
motivation of the community to help the victims of cardiac arrest if they see it later in
person.
Pre experimental research design with One Group Pretest-Postest Design approach
with sampling of 15 people at random (simple random sampling). The population of
the healthy heart club community in the village of kutisari Surabaya. The independent
variable is health education and the dependent variable is the level of knowledge before
and after. The measuring instrument was given two health education with a one-week
gap using questionnaire sheets. Data were analyzed by Wilcoxon signed rank test.
The results of this study before given health education about cardiopulmonary
resuscitation knowledge level as much as 4 respondents (26,7%). After being given
health education about lung heart resuscitation knowledge level as much as 10
respondents (66,7). Wilcoxon signed rank test test obtained ρ = 0,02 <α = 0,05
indicates the influence before and after health education given to the knowledge level
of sinking victim.
ix
DAFTAR ISI
x
2.2 Konsep Pendidikan Kesehatan ..................................................................... 14
2.2.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan ................................................................. 14
2.2.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan....................................................................... 14
2.2.3 Sasaran Pendidikan Kesehatan ..................................................................... 15
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan Kesehatan......................... 15
2.2.5 Proses Pendidikan Kesehatan ....................................................................... 16
2.2.6 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan ......................................................... 17
2.2.7 Peranan Pendidikan Kesehatan ..................................................................... 17
2.2.8 Media dan Metode Pendidikan Kesehatan .................................................... 18
2.3 Konsep Resusitasi Jantung Paru ................................................................... 19
2.3.1 Pengertian Resusitasi Jantung Paru (Rjp) ..................................................... 19
2.3.2 Indikasi Resusitasi Jantung Paru ................................................................... 20
2.3.3 Indikasi Dihentikanya Resusitasi Jantung Paru ............................................ 20
2.3.4 Tahap-Tahap Resusitasi Jantung Paru .......................................................... 21
2.3.5 Komplikasi Yang Terjadi Pada Saat Resusitasi Jantung Paru ...................... 22
2.3.6 Kesalahan Pada RJP ...................................................................................... 23
2.4 Model Konsep Dan Teori Keperawatan ....................................................... 24
2.4.1 Teori Keperawatan NolaJ.Pender ................................................................. 24
2.4.2 Peryataan Teoritis Nola J. Pender ................................................................. 25
2.5 Hubungan Antar Konsep .............................................................................. 27
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS .................................... 29
3.1 Kerangka Konseptual ................................................................................... 29
3.2 Hipotesis ....................................................................................................... 30
BAB 4 METODE PENELITIAN ............................................................................. 31
4.1 Desain Penelitian .......................................................................................... 31
4.2 Kerangka Kerja ............................................................................................. 32
4.3 Waktu Dan Tempat Penelitian ..................................................................... 33
4.4 Populasi, Sampel, Dan Sampling Desain ..................................................... 33
4.4.1 Populasi Penelitian ........................................................................................ 33
4.4.2 Sampel Penelitian.......................................................................................... 33
4.4.3 Besar Sampel ................................................................................................ 33
4.4.4 Teknik Sampel .............................................................................................. 34
4.5 Identifikasi Variable ..................................................................................... 34
xi
4.5.1 Variabel Independent (Variable Bebas) ........................................................ 34
4.5.2 Variabel Dependen (Variable Terikat).......................................................... 34
4.6 Definisi Operasional ..................................................................................... 35
4.7 Pengumpula, Pengolahan Dan Analisa Data ................................................ 36
4.7.1 Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................... 36
4.7.2 Analisa Data .................................................................................................. 37
4.7.3 Etika Penelitian ............................................................................................. 38
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 40
5.1 Hasil Penelitian............................................................................................. 40
5.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian............................................................ 40
5.1.2 Gambaran Umum Subyek Penelitian ............................................................ 41
5.1.3 Data Umum Hasil penelitian ......................................................................... 41
5.1.4 Data Khusus Hasil Penelitian........................................................................ 44
5.2 Pembahasan .................................................................................................. 46
5.2.1 Tingkat Pengetahuan Resusitasi Jantung Paru .............................................. 46
5.2.2 Tingkat Pengetahuan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan ................. 49
5.2.3 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan ............... 52
6.3 Keterbatasan .................................................................................................. 53
BAB 6 PENUTUP...................................................................................................... 54
6.1 Simpulan ....................................................................................................... 54
6.2 Saran ............................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 56
LAMPIRAN ............................................................................................................... 58
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTRAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR SINGKATAN
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
segera yang mungkin disebabkan oleh kejadian alam, bencana teknologi, perselisihan
atau kejadian yang disebabkan oleh manusia (Santosa, Wihastuti, & Haedar, 2015).
Salah satu tugas petugas kesehatan adalah menangani masalah tersebut. Walaupun
luar rumah sakit atau di daerah yang sulit dijangkau oleh petugas kesehatan sehingga
peran serta masyarakat menjadi hal penting yang dibutuhkan dalam kondisi tersebut
yaitu membantu korban sebelum ditemukan oleh petugas kesehatan seperti halnya
darah arteri. Henti jantung dapat mengakibatkan asistol, fibrilasi ventrikel dan
takikardia ventrikel tanpa nadi. Pertolongan yang tepat dalam menangani kasus
kegawatdaruratan dalam hal ini yaitu cardiac arrest adalah Basic Life Support atau yang
dikenal dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Cardio Pulmonary Resusitation (CPR)
atau yang biasa disebut Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah sekumpulan intervensi
yang bertujuan untuk mengembalikan dan mempertahankan fungsi vital organ pada
korban henti jantung dan henti nafas. Intervensi ini terdiri dari pemberian kompresi
dada dan bantuan nafas (Lalenoh, Anestesiologi, Unsrat, & Prof, 2010).
1
2
hingga 450.000 jiwa setiap tahunnya menyatakan bahwa penyakit jantung menduduki
peringkat pertama dari sepuluh penyakit penyebab kematian di dunia dengan jumlah
7,4 miliar jiwa dari tahun 2000-2012. Pada tahun 2012, 17,5 juta jiwa meninggal karena
penyakit kardiovaskular dengan 7,4 juta disebabkan oleh serangan jantung dan 6,7 juta
utama kematian di Indonesia dengan proporsi sebanyak 30% dengan insidensi 700 per
jawa timur sebanyak 375.127 orang (1,3%), sedangkan jumlah penderita paling sedikit
ditemukan di provinsi papua barat, yaitu sebanyak 6.690 orang (1,2%) (Lalenoh et al.,
2010). Fenomena yang terjadi di masyarakat komunitas klub jantung sehat yang
peneliti temukan yaitu pada saat penelitian melakukan survey yang teridiri dari
beberapa lansia yang mengikuti kegiatan senam pada saat itu kebanyakan para lansia
menderita hipertensi, gagal jantung, dan jantung coroner dan mereka tidak tahu
Menurut wawancara peneliti dengan ketua klub jantung sehat bahwa lansia yang
bagaimana cara penanganan seseorang yang mengalami henti jantung, dan komunitas
jantung secara tiba-tiba pada seseorang yang telah atau belum diketahui menderita
penyakit jantung. Waktu dan kejadiannya tidak diduga-duga, yakni segera setelah
timbul keluhan. Kejadian cardiac arrest yang menyebabkan kematian mendadak terjadi
ketika sistem kelistrikan jantung menjadi tidak berfungsi dengan baik dan
3
menghasilkan irama jantung yang tidak normal. yaitu hantaran listrik jantung menjadi
berdenyut secara mendadak. Namun ada beberapa kejadian cardiac arrest disebabkan
karena perlambatan denyut jantung yang berlebihan (Sholihah & Fauzi, 2015). Cardiac
arrest dapat dipulihkan jika tertangani segera dengan Resusitasi jantung paru (RJP) dan
bisa bertahan hidup berkurang 7 sampai 10 persen pada tiap menit yang berjalan tanpa
kesehatan tentang resusitasi jantung paru (RJP) dengan mengukur tingkat pengetahuan
harapkan masyarakat dapat menerapkan tindakan tersebut bila menemui korban yang
1.3 Tujuan
resusitasi jantung paru pada klub jantung sehat di kelurahan kutisari surabaya.
1.4 Manfaat
1. Bagi responden
Hasil peneliti ini masyarakat dapat mengetahui lebih lanjut tentang resusitasi
jantung paru
Peneliti ini diharapkan dapat memberi masukan bagi praktisi keperawatan agar
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan dari beberapa konsep penelitian yaitu, meliputi: 1) Konsep
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya baik mata hidung, telinga dan
pengetahuan itu sendiri. Dan pengetahuan ini sangat dipengaruhi oleh intensistas
perhatian dan persepsi terhadap objek meskipun manusia memiliki banyak indra,
niscaya pada diri manusia yang keberadaanya diawali dari kecendrungan psikis
manusia sebagai bawaan kodrat manusia yaitu dorongan ingin tahu yang bersumber
dari kehendak atau kemauan. Penegtahuan diperoleh dari suatu proses belajar terhadap
suatu informasi yang diperoleh dari pengalaman yang secara langsung maupun dari
pengalaman orang lain. Penegtahuan juga dapat diperoleh dari proses Pendidikan atau
edukasi
6
7
sebagai berikut :
bentuk pengalaman seseorang dan berisi factor-faktor yang tidak bersifat nyata,
sederhana faktor tersebut dapat dibedahkan menjadi dua, yaitu(Sholihah & Fauzi,
2015). :
1. Faktor internal
Faktor ini tentu saja berkaitan dengan apa saja yang dimiliki oleh individu itu
a. Pendidikan
terhadap perkembangan orang lain menuju kea rah cita-cita tertentu yang
informasi.
menjahit, monitor dan lainnya. Sedangkan Pendidikan non formal tentu saja
secara tidak langsung bias melalui leaflet, pamphlet, poster, radio, televisi
b. Informasi
berbagai bentuk media massa seperti telivisi, radio, surat kabar, majalah, dan
media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
hal tersebut.
c. Pengalaman
sesuatu yang bersifat formal. Dalam hal ini, umur merupahkan wujud dari
menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam
bidang kerjanya.
10
d. Usia
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan social serta lebih banyak
tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak
verbal dilaporkan hamper tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap
1. Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan
2. Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena
lingkungan tersebut.
11
1. Tahu (know)
adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu merupahkan
2. Memahami (comprebension)
mengulang informasi dengan Bahasa sendiri secara benar tentang objek yang
diketahui.
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
12
6. Evaluasi (evaluation)
kriteria yang telah ditentukan sendiri atau norma yang berlaku di masyarakat.
Misalnya seorang ibu dapat menilai dan menentukan seorang anak menderita
Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada pola perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan. Yang menjadi beberapa sumber dari sebuah pengetahuan baru pada
1. Tradisi
Tradisi adalah suatu dasar pengetahuan dimana setiap orang tidak dianjurkan
2. Pengalaman Seseorang
Kadang kita menyelesaikan maslah melalui jalan coba dan salah. Tetapi
pendekatan ini sering tidak efisien karena membutuhkan waktu dan kita
dengan cara ini apabila cara yang kita ambil benar ataupun salah maka kita
akan tetapi alas an yang masuk akal sangat terbatas karena kejelasan dan
tersebut seperti orang yang mengobati anaknya hanya dari informasi dari
5. Metode ilmiah
seseorang agar tidak mengungkapkan apa yang diketahui dalam bentuk bukti atau
jawaban lisan maupun tertulis. Bukti atau jawaban tersebut merupahkan reaksi dari
stimulasi yang diberikan baik dalam bentuk pertanyaan langsung ataupun tertulis.
14
waktu yang pendek. Konsep Pendidikan kesehatan merupahkan proses belajat pada
individu kelompok atau masyarakat dari tidak tahu menjadi tahu tentang nilai-nilai
Pendidikan kesehatan.
dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi atau teori dari
seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur, akan tetapi perubahan
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan baik secara fisik, mental dan
pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya. Berikut adalah tujuan dari
Pendidikan kesehatan:
kesehatan.
15
yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisikmental, dan sosial.
adalah:
1. Masyarakat umum
1. Tingkat Pendidikan
baru yang diterimanya maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat
didapatnya.
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang semakin mudah pula dalam
3. Adat istiadat
16
4. Kepercayaan masyarakat
orang yang sudah mereka kenal, karena suadah ada kepercayaan masyarakat
prose belajar, dalam proses belajar ini terdapat 3 persoalan pokok antaralain :
yaitu individu, kelompok serta masyarakat yang sedang belajarr itu sendiri
(perilaku) pada diri sendiri subjek belajar tersebut. Dalam proses ini terjadi
3. Persoalan keluarga (output), merupahkan hasil belajar itu sendiri yaitu berupa
dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan. Sasaran Pendidikan kesehatan dibagi dalam
kesehatan
Sasaran ditunjukan pada tokoh masyarakat adat, diharapkan kelompok ini pada
dari kelompok ini akan berdampak kepada perilaku kelompok sasaran sekunder
sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Status kesehatan dapat terbentuk antara lain dengan
antaralain:
18
lain.
tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku petugas termasuk petugas
yang baik, sehingga bentuk Pendidikan kesehatan yang bias dilakukan adalah
1. Media cetak
tulisan pada surat kabar atau majalah, mengenai hal yang berkaitan
2. Media elektronik
b. Radio: bias dalam bentuk ceramah radio, obrolan tanya jawab dan lain
sebagainya
c. Slide: slide juga dapat digunakan sebagai sarana informasi film strip
meresusitasi atau mempertahankan hidup seseorang yang mengalami henti nafas atau
henti jantung. Denyut jantung atau pernapasan pasien dapat terganggu atau berhenti
Keterampilan yang diajarkan pada bagian ini melakukan RJP dan menolong korban
penderita, penolong tidak menemukan adanya pernapasan dan denyut nadi yang berarti
sistem pernapasan dan sistem perdarahan darah terhenti. Pada beberapa keadaan
penanganan yang baik masih membutuhkann kesempatan kedua bagi sistem tersebut
Menurut Hardisman, (2014) RJP harus segera dilakukan pada setiap orang yang
ditemukan tidak sadarkan diri atau pada orang yang tidak teraba pada denyut nadinya
dan tidak bernapas. Henti jantung disebabkan oleh 2 penyebab yaitu penyebab internal
dan akibat penyakit kardiovaskuler, pendarahan saluran cernah dan penyebab eksternal
3. jika sudah ada tanda pasti mati tidak usah dilakukanya RJP.
21
d. Lakukan bantuan napas awal 2kali dan jika perlu singkirkan benda asing
e. Jika penderita bernapas dan nadi karotis teraba letakan penderita pada
i. Berikan napas buatan 2kali secara kuat lembut, dilakukan setelah 30 kali
k. Jika nadi berdenyut dan napas ada teruskan monitor ABC sampai bantuan
datang
l. Jika nadi berdenyut tetapi naas belum ada maka teruskan bantuan
pernapasan 10-12 kali per menit, jika kemudian nadi masih tidak
berdenyut lakukan lagi RJP. Periksa kembali nadi karotis dan napas setiap
per menit
d. Setelah satu menit RJP (12 siklus) maka lakukan pemeriksaan ulang nadi
karotis.
e. Jika nadi berdenyut dan napas ada teruskan pengawasan ABC sampai
bantuan datang.
f. Jika nadi berdenyut dan tetapi napas tidak ada maka teruskan bantuan
lakukan RJP
Menurut Hardisman, (2014) berikut adalah komplikasi yang dapat terjadi saat
melakukan RJP :
Menurut Potter & Perry, (2010) model promosi kesehatan (health promotion
model, HPM) yang di saranka oleh pander dirancang sebagai “pasangan komplementer
Model promosi kesehatan pada teori keperawatan “oleh Nola J Pender” ini
merupahkan revitalisasi pendidikan kesehatan pada masa lalu, dimana dalam promosi
kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat dalam hal pemberian dan
1. Faktor personal
2. Faktor ntrapersonal
kesehatan, lingkungan, dan keperawatan. Fokus pada HPM adalah promosi kesehatan,
dan ada diskusi terperinci tentang kesehatan dan berbagai definisi kesehatan dengan
kesimpulan bahwa definisi holistik yang mencakup aspek sosial adalah penting untuk
memahami kesehatan. Jika tidak, empat konsep utama tidak didefinisikan. Promosi
kesehatan.
Model ini mengabarkan berbagai aspek sikap manusia yang berinteraksi dengan
potensi manusia.
26
pengetahuan seseorang antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor internal
eksternal meliputi sosial budaya dan ekonomi, lingkungan. Tingkat pendidikan sangat
menentukan daya nalar seseorang yang lebih baik, sehingga memungkinkan menyerap
atas setiap masalah yang dihadapi Jadi makin tinggi pendidikan seseorang makin
mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat, sehingga mereka
melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan
yang berdampak perilaku benar dalam melakukan resusitasi jantung paru (RJP) dengan
cepat dan tepat pada.Pengetahuan adalah suatu proses mengetahui melalui indera
seseorang yang mengandung kebenaran sesuai dengan akal, perasaan dan keinginan
serta dapat dikerjakan dalam praktik perilaku. Adapun menurut Notoatmodjo, (2012)
tingkat pengetahuan ada enam tingkatan, yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisa,
sintesis, dan evaluasi.apabila nelayan hanya ada dalam tingkat tahu, tingkat
pengetahuan paling rendah dan belum dapat mengaplikasikan pada tindakan resusitasi
jantung paruyang berefek pada kurangnya pertolongan yang harus segera diberikan.
28
perubahan setelah diberikan pendidikan kesehatan karena termotivasi dan persepsi diri
yang baik. Konsep ini sangat berhubungan dengan pendidikan kesehatan yang
diberikan pada masyarakat untuk lebih meningkatkan rasa percaya diri yang tinggi.
BAB 3
Baik Buruk
Keterangan:
: Diteliti : Berhubungan
29
30
3.2 Hipotesis
METODE PENELITIAN
Kerangka Kerja, 3) Waktu dan Tempat Penelitian, 4) Populasi, Sampel, dan Teknik
kelurahan kutisari surabaya adalah menggunakan desain one group pretest dengan
tanpa ada kelompok pembanding (control). Variable independent dan dependent diikuti
dengan adanya perlakuan dan intervensi. Intervensi di observasi terlebih dahulu (pre-
intervensi (post-test).
01 X 02
31
32
Populasi
Pada Masyarakat klub jantung sehat di kelurahan kutisari
sebesar 20 orang
Sample
Masyarakat di kelurahan kutisari Surabaya sebesar 15 orang
Analisa data
Wilcoxon rank test
Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Populasi
pada penelitian ini adalah masyarakat klub jantung sehat yang berjumlah 45 orang.
Sampel pada penelitian ini adalah sebagian masyarakat klub jantung sehat di
kelurahan kutisari Surabaya yang berjumlah 15 orang dan yang sudah memenuhi
syarat.
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
𝑁
Rumus : 𝑛=
1+𝑁 (𝑑²)
20
𝑛=
1+ (0,05²)
20
𝑛=
1,05
𝑛 = 19
34
random sampling adalah pengambilan sampel secara acak sederahana dari setiap
anggota atau unit dari populasi. Caranya dengan menuliskan nama pada secarik kertas
sebanyak 20 nama, diletakan di kotak, diaduk, dan diambil secara acak sebanyak 15
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel
dependen.
pendidikan kesehatan.
variabel lain. Dalam penelitian ini variabel dependenya adalah tingkat pengetahuan
1. Instrument penelitian
Pada pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan SAP dan
resusitasi jantung paru yang disusun sendiri oleh peneliti. Yang meliputi:
pengertian resusitasi jantung paru (1-5), indikasi resusitasi jantung paru (6-10),
Pada data demografi yang meliputi nama inisial, no responden, umur, jenis
P=∑F X 100%
Keterangan:
P= Prosentasi
pengumpulan data setelah mendapatkan surat izin dan persetujuan dari bagian
telah disetujui oleh Ketua Stikes Hang Tuah Surabaya, kemudian surat izin
37
1. Pengolahan data
telah ditentukan dengan cara memberi tanda atau kode berbentuk angka
demografi.
d. Cleaning
Data diteliti kembali agar pelaksanaa Analisa data bebas dari kesalahan.
2. Analisa statistik
jantung paru.
b. Analisa bivariant
mengetahui maksud dan tujuan penelitian, serta dampak yang akan terjadi
selama pengambilan.
mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data yang diisi oleh
3. Kerahasiaan (confidentiality)
39
Pengambilan data dilakukan pada tanggal 28-6 juni 2018, dan didapatkan 15
Responden. Pada bagian hasil diuraikan data tentang gambaran umum tempat
penelitian, data umum dan data khusus. Data umum meliputi usia, jenis kelamin,
Sedangkan data khusus meliputi tingkat pengetahuan tentang resusitasi jantung paru
1. Keadaan Geografis
adalah:
40
41
2. Keadaan Demografis
bahwa jumlah penduduk seluruhnyasebanyak 10.560 jiwa, yang terdiri dari 3.130 KK
Subyek penelitian ini adalah masyarakat klub jantug sehat di kelurahan kutisari
utara No. 69 Surabaya. Jumlah keseluruhan subyek penelitian ini adalah 15. Data
Berdasarkan tabel 5.1 adalah usia masyarakat klub jantung sehat 20-35 tahun
sebanyak 7 orang (53,3%), diikuti usia 32-40 tahun sebanyak 4 orang (26,7%), dan
pernah sebanyak 8 orang (53,3%), dan tidak pernah sebanyak 7 orang (46,7%).
44
Tabel 5. 6 Pree-test tingkat pengetahuan tentang resusitasi jantung paru pada tanggal
28-6 Juni 2018 (n=15).
Kategori pengetahuan Frekuensi (f) Presentase (%)
Kurang 1 6.7
Cukup 10 66.7
Baik 4 26.7
Total 15 100.0
Berdasarkan tabel 5.6 diatas memperlihatkan bahwa dari 15 responden
orang (6,7%), diikuti tingkat pengetahuan cukup sebanyak 10 orang (66,7%), dan
Tabel 5. 7 post-test tingkat pengetahuan tentang resusitasi jantung paru pada tanggal
28-6 juni 2018 (n=15).
Kategori pengetahuan Frekuensi (f) Presentase (%)
Kurang 0 0
Cukup 5 33.3
Baik 10 66.7
Total 15 100.0
Berdasarkan tabel 5.7 diatas memperlihatkan bahwa dari 15 responden
masyarakat klub jantung sehat sesudah diberikan pendidikan kesehatan hasil post-test
cukup sebanyak 5 orang (33,3%), dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 0 orang
(0%).
Tabel 5.8 Pengaruh pendidikan kesehatan resusitasi jantung paru terhadap tingkat
pengetahuan pada masyarakat klub jantung sehat di Kelurahan Kutisari
Surabaya pada tanggal 28-6 Juni 2018 (n=15)
Tingkat Pengetahuan Resusitasi Jantung Paru
Masyarakat pesisir Baik Cukup Kurang Total
F % F % F % F %
Pre-test 4 26.7 10 66.7 1 6.7 15 100
Post-test 10 66.7 5 33.3 0 0 15 100
Nilai uji statistik wilcoxon p-Value 0,02 (<=0,05)
Berdasarkan tabel 5.8 memperlihatkan bahwa dari 15 responden masyarakat
klub jantung sehat sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang resusitasi jantung
paru didapatkan pre-test tingkat pengetahuan kurang sebanyak 1orang (6,7%), diikuti
tingkat pengetahuan cukup sebanyak 5 orang (33,3%), dan tingkat pengetahuan kurang
Hasil uji wilcoxon menunjukan nilai signifikan p-value sebesar 0,02 <=0,05
5.2 Pembahasan
sesuai dengan tujuan peneliti, maka akan dibahas hal-hal sebagai berikut:
didapatkan hasil pre-test tingkat pengetahuan kurang sebanyak 1 orang (6,7%), diikuti
tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 orang (26,7%). Dari hasil penelitian bahwa dari
10 responden yang kurang tepat dalam menjawab dengan benar pertayaan tentang
resusitasi jantung paru seperti pengertian RJP, tahap” yang dilakukan sebelum
RJP,tujuan RJP, kapan saat dilakukanya RJP sebanyak 10 orang (66,7), sedangkan dari
10 responden masyarakat klub jantung sehat yang menjawab pertayaan dengan benar
sebanyak 4 orang (26,7%), dan yang menjawab pertayaan kurang tepat sebanyak 1
orang (6,7). Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia,pendidikan
dan infrormasi. Hasil dari crosstabs antara usia dengan tingkat pengetahuan baik
sehat berusia 20-35 tahun sebanyak 7 orang (53,3%) dari 10 responden yang mempuyai
tingkat pengetahuan seseorang hasil penelitian terkait usia ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Sofyan & Sahputra (2009) yaitu pengetahuan tinggi terhadap
variabel responden dengan tahapan usia dewasa awal dibandingkan dengan dewasa
tengah dan bahwa individu pada umur muda sangat mampu untuk menerima ataupun
masyarakat yang pendidikanya SMA sebanyak 4 orang (26,7%), dan sarjana sebanyak
1 orang (6,7%) dari 4 responden yang mempuyai tingkat pengetahuan baik. Pada
lebih banyak baik informasi dari orang lain maupun informasi dari media massa
(abdurahman, 2016).
sebagian pernah mendapatkan informasi tentang RJP sebanyak 8 orang (53,3%) dari
seseorang yang terlalu banyak mendapatkan informasi seseorang akan lebih cepat
berkaitan dengan umur dan pendidikan seperti pendidikan yang tinggi akan memiliki
48
pengalaman lebih luas dan semakin berumur maka seseorang juga memiliki
pengalaman yang semakin banyak (Notoatmodjo, 2010; Wawan dan Dewi, 2011;
Lestari, 2015). Hal ini terjadi karena adanya interaksti timbal balik ataupun tidak
pengetahuan baik sebanyak 4 orang (26,7%), dan yang pengetahuan cukup sebanyak
10 orang (66,7%). Dari 14 responden yang dapat menjawab pertayaan dengan benar
RJP,dan dari 14 responden yang jawaban kurang baik terdapat 1 orang (6,7%). Salah
satu yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia, pendidikan terakhir dan informasi
yang didapat. Dari hasil crosstabs saya usia dengan tingkat pengetahuan cukup
cukup. Peneliti berasumsi bahwa seseorang yang berusia 20-35 dikatakan dewasa
mudah dan mereka lebih mudah menangkap dan mengingat informasi yang didapat.
Bahwa dewasa muda (20-40 tahun) memiliki peran dan tanggung jawab lebih besar
dari pada umur sebelumnya serta tidak lagi bergantung secara ekonomi, sosiologi
maupun psikologi pada orang tua. Maka dari itu bahwa individu pada umur muda
sangat mampu untuk menerima ataupun mempelajari hal baru. Pada umur muda juga
belum ada perubahan kognitif dan pada masa dewasa tengah juga belum ada penurunan
kognitif dalam mengingat informasi. Masa dewasa muda juga mampu memecahkan
masalah yang kompleks dengan kapasitas berpikir abstrak, logis dan rasional.
49
jantung sehat tidak pernah mendapatkan informasi tentang resusitasi jantung paru
peneliti berasumsi bahwa orang yang kurang dalam informasi akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan seseorang tersebut tetapi bila seseorang mempuyai pengalam juga
bisa mempengaruhi tingkat pengetahuan dan nformasi yang didapat lebih banyak.
tingkat pengetahuan kurang dan pada umumnya orang yang tingkat pendidikannya
rendah informasi yang didapat akan semakin dikit dan bila tingkat pendidikan tinggi
Peneliti berasusmsi bahwa seseorang yang memilik tingkat pendidikan yang tinggi
maka informasi yang didapat akan semakin banyak pula informasi tersebut dan
kesehatan masyarakat klub jantung sehat kelurahan kutisari didapatkan hasil post-test
sebanyak kurang sebanyak 0 orang (0%),dan cukup sebanyak 5 orang (33,3%), dan
pengetahuan baik sebanyak 10 orang (66,7%), dari 15 responden yang bisa menjawab
pertayaan tentang pengertian RJP, tahap-tahap RJP, tujuan dilakukanya RJP. Dari 10
responden yang dapat menjawab dengan baik dan dengan sebelumnya diberikannya
pengetahuan dapat dipengaruhi oleh adanya tingkat pendidikan, informasi yang didapat
dan pengalaman yang didapat. Hal ini didukung oleh teori faktor” yang dapat
(Ngirarung, 2017).
sebanyak 10 orang (66,7%). Pada dari hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas 10
orang (66,7%). yang dapat menjawab pertayaan tentang pengertian RJP, tujuan RJP,
manfaat RJP,dan dari 10 orang yang tingkat pengetahuan cukup sebelum diberikanya
menjadi 5 orang (33,3%) yang tingkat pengetahuanya cukup dari 15 responden yang
sudah diberikanya pendidikan kesehatan resusitasi jantung paru. Dari hasil penelitian
tersebut peneliti berasusmsi bahwa masyarakat klub jantung sehat di kelurah kutisari
surabaya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, usia, informasi yang didapat, ekonomi,
51
lingkunga. Dan dari teori faktor” tingkat pengetahuan dapat dipengaruhi oleh
resusitasi jantung paru masyarakat klub jantung sehat di kelurahan kutisari surabaya
tingkat pengetahuan baik sebanyak 10 orang (66,7%) menurut crosstabs peneliti dari
data peneliti bahwa yang tingkat pengetahuan baik 10 orang tersebut rata-rata tingkat
pendidikanya SMP dan mereka jarang mendapatkan informasi dan pengalaman mereka
juga kurang maka dari itu peneliti berasusmsi bahwa bila seseorang yang tingkat
pengetahuan akan lebih rendah juga dan didukung oleh peneliti lain juga bahwa
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Akan tetapi perlu ditekankan,
mayoritas masyarakat klub jantung sehat mereka tidak dapat menjawab tentang
resusitasi jantung paru hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah ikut pelatihan
karena orang yang melakukan resusitasi jantung paru untuk masyarakat hanya untuk
sekedar tahu bahwa bila ada seseorang yang terjadi kecelakaan masyarakat dapat
menolong seseorang tersebut sebelum tugas kesehatan datang maka dari itu peneliti
52
memahami apa yang telah diberikan. Hal ini diberikan dalam teori bahwa pendidikan
(formal) didalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kearah yang
diinginkan.
jantung paru yang tingkat pengetahuanya cukup sebanyak 10 orang (66,7%), dan yang
(26,7%). Dan pada hasil uji menggunakan wilcoxon menunjukan hasil p= 0,02 ≤ α=
0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti ada pengaruh dan perbedaan yang
signifikan tingkat pengetahuan masyarakat klub jantung sehat sebelum dan sesudah
klub jantung sehat dan peningkatan skor sebelum dan sesudah diberikanya penyuluhan
play dalam berlangsungnya penyuluhan dengan alat yang tersedia akan membantu
responden dalam memahami materi yang telah di sampaikan oleh peneliti. Dengan
pendidikan kesehatan resusitasi jantung paru sangat penting bagi masyarakat untuk
mengetahui materi karena hampir semua masyarakat tidak tahu tentang resusitasi
jantung paru.
53
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu ketua dan masyarakat bahwa
paru sehingga hal ini dapat mendorong pengetahuan masyarakat tentang resusitasi
jantung paru dan bisa di terapkan pada mereka ketika saat melihat kejadian henti nafas.
Dan dalam ruanglingkup pada saat penelitian, peneliti susah dalam memberikan
penyuluhan karena fasilitas yang digunakan tidak ada dan mereka saat berkumpul.
5.3 Keterbatasan
1. Usia responden sudah tua sehingga perlu pendampingan setiap individu dalam
penyaji
3. Responden tidak ada waktu pada saat mengisi kuisoner dan fasilitas yang
kurang
54
BAB 6
PENUTUP
Pada bab ini berisi simpulan dan saran berdasarkan hasil pembahasan peneliti
yang telah dilakukan oleh peneliti pada tgl 28-8 Juni 2018, dengan judul pengaruh
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil temuan peneliti dan hasil pengujian pada pembahasan yang
Surabaya.
54
55
6.2 Saran
1. Bagi Responden
diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Adnani, & Hariza. (2011). lmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.
Dahlan, S., Onibala, F., Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran, F., Sam, U., & Manado,
R. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Bantuan Hidup Dasar ( Bhd
) Terhadap Tingkat Pengetahuan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wori
Kecamatan Wori, 2.
Darwis, A., Lesmana, dede ujang, Sarana, L., Siswo, Herman, Y., & Susilo, Y. (2009).
pedoman pertolongan pertama. bandung: avatar arkam publising.
Hamid, achir yani s, & Ibrahim, K. (2017). pakar teori keperawatan. singapore:
elsevier.
Lalenoh, D. C., Anestesiologi, B., Unsrat, F. K., & Prof, R. S. U. (2010). Bantuan
Ventilasi Pada Kegawatdaruratan, 1–13.
Mubarak, Iqbal, W., & Chayatin, N. (2009). ilmu kesehatan masyarakat teori dan
aplikasi. jakarta: salemba medika.
Santosa, winanda R. B., Wihastuti, T. A., & Haedar, A. (2015). Analisis Faktor yang
Berhubungan Dengan Terjadinya Return of Spontaneus Circulation Pada Passien
henti jantung Di IGD Dr Iskak Tulungagung, 6(1), 8–18.
Sholihah, Q., & Fauzi, R. (2015). Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Sekolah. Malang:
Ub Press.
Utari, W., Novayelinda, R., & Arneliwati. (2011). Efektifitas Pendidikan Kesehatan
Terhadap Peningkatan Pengetahuan Keluarga Tentang Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA). Riau, 1–7.
Wawan, & Dewi. (2011). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Perilaku, dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: nuha medika.
LAMPIRAN
Lampiran 1
CURRICULUM VITAE
2. Terimakasih kepada kedua orang tua saya bapak suwito dan ibu siti kholifah serta
kakak dan keluarga tercinta yang telah memberikan restu dan doa kepada diri
3. Terimakasih kepada ibu dosen pembimbing 1 dan 2 yang telah membimbing saya
dengan penuh kesabaran dan memberikan seluruh ilmu serta waktunya kepada
memberikan support dan dukungan sehingga proposal ini dapat selesai dengan
baik.
Lampiran 3
Pira
n 4 Surat Keterangan Pengambilan Data dari BAKESBANGPOL
61
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
INFORMATION FOR CONSENT
Kepada Yth
Ibu Calon Responden Penelitian
Di Kelurahan kutisari surabaya
Hormat saya,
IDA FATMAWATI
NIM. 141.0050
Lampiran 8
Tanggal
No. Responden
Lampiran
67
Lampiaran 9
2. Berikan tanda ckeck list ( √ ) pada salah satu kotak yang tersedia di bawah ini
3. Teliti ulang agar tidak ada pertanyaan yang terlewatkan untuk dijawab
A. DATA DEMOGRAVI
1. No responden :
2. Nama (inisial) :
3. Umur :
4. Jenis kelamin :
5. Pendidikan Terakhir :
6. Pekerjaan :
Media Elektronik
Media cetak
68
No responden
Petunjuk Pengisian:
Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama kemudian
berikan jawaban anda sesuai pilihan pada lembar jawaban bagi setiap pertanyaan
tersebut dengan cara memberikan centang (√).
Pilihlah jawaban benar atau salah
No Peryataan Ya Tidak
1. Resusitasi jantung paru dilakukan kepda orang
yan tidak bisa bernafas, dan tidak ada
pergerakan sama sekali
2. Resusitasi dilakukan ketika sudah sampai di
rumah sakit
3. Resusitasi jantung paru adalah prosedur
kegawatdaruratan meis yang ditunjukan untuk
serangan jantung dan pada henti nafas
4. Ketika teman kita mengalami heti nafas yang
dilakukan pertama kali adalah memberikan
nafas buatan dari mulut ke mulut
5. Resusitasi jantung paru dilakukan untuk
membut seseorang bernapas kembali
6. Resusitasi jantung paru dilakukan oleh siapa
saja
7. Resusitasi jantung paru dilakukan di tempat
aman, yang penting korban dan penolon
terlndungi
8. Untuk mengecek respon korban dilakukan
dengan menepuk bahu korban
9. Jika korban tidak merespon langsung
memanggil bantuan
10. Berikan nafas buatan setiap 10 detik
69
Lampiran 10
WaktuPelaksanaan :
A. Latar Belakang
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan suatu pelatihan yang berisi
upaya-upaya dan tindakan resusitasi kardiopulmonal (RKP) yang dilakukan baik oleh
orang awam atau tenaga medis yang terlatih dan terampil untuk membantu dan
memberikan pertolongan yang cepat dan tepat kepada pasien yang sedang terancam
kematian yang akibat henti jantung dan napas sambil menunggu bantuan atau
memindahkan ketempat yang lebih layak dan memadai
Resusitasi jantung paru biasanya digunakan sebagai pertolongan pertama pada
pasien yang mengalami henti nafas dan henti jantung. Yang bertujuan untuk
mengembalikan fungsi optimal pernafasan dan sirkulasi untuk mencegah kematian
(kematian biologis). Maka dari itu tindakan resusitasi jantung paru (RJP) sangat
penting di pelajari untuk melakukan tindakan pertolongan pertama dan untuk bantuan
hidup dasar.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
C. Media
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Kuisoner
D. Media
1. Lembar Balik
E. Kegiatan Penyuluhan
No
Waktu KegiatanPenyuluhan KegiatanPeserta
.
Pembukaan :
Membukakegiatandenganmenguc
apkansalam
1. Menjawabsalam
Memperkenalkandiri
1. 3 menit 2. Mendengarkandan
Menjelaskantujuandaripenyuluha Memperhatikan
n
Menyebutkanmateriataupokokpe
mbahasan yang akandisampaikan
Pelaksanaan :
Menjelaskanmateripenyuluhansecarab 1. Menyimakdan
erurutandanteratur. Memperhatikan
Materi :
Pengertian resusitasi jantung
2. 10 menit paru
Indikasi resusitasi jantung paru
Komplikasi yang terjadi
Tahap-tahap resusitasijantung
paru
Evaluasi : 1.
Memberikankesempatankepadape Merespondanbertanya
sertauntukbertanya 2.
3. 5 menit
Memberikankesempatankepadape Merespondanmenjawa
sertauntukmenjawabpertanyaan bpertanyaan
yang dilontarkan .
4. 2 menit Penutup : 1. Mendengarkan
72
F. Pengorganisasian
Moderator : Bintan
Dokumentasi : Fifin
PembimbingInstitusi :
Lampiran Materi
usah yang dapat dilakukan untuk mencegah suatu epiepisodenti jantun berlanjut
menjadi kematian biologis. Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan gawat darurat
akibat kegagalan sirkulasi dan pernapasan untuk dikembalikan di fungsi optimal guana
menvcegah kematian biologis, RJP juga dikenal dengan kardio pulmonier resusitation
Komplikasi dari teknik ini adalah perdarahan hebat. Jika korban mengalami
perdarahan hebat maka pelaksanaan RJP akan memperbanyak darah yang keluar
sehingga memungkinkan korban meninggal dunia lebih besar. Namun, jika korban
tidak segera di RJP, korban juga akan meninggal dunia RJP harus dilakukan dalam 4-
6menit setelah ditemukan telah terjadi henti jantung dan henti napas untuk mencegah
kerusakan otak dan lain-lain. Jika korban ditemukan bernapas namun tidak sadar maka
posisikan dalam keadaan mantap agar jalan napas tetap bebas dan secret dapat keluar
dengan sendirinnya.
(respirastory arrest) dan atau henti jantung (cardiac arrest) ppada orang
dimana fungsi tersebut gagal total oleh suatu sebab yang memungkinkan
untuk hidup normal selanjutnya bila kedua fungsi tersebut bekerja kembali.
jantung atau henti nafas melalui cardio pulmonary Resusication (CPR) atau
perubahan yaitu dari ABC menjadi CAB (Circulatory Support, Airway Control,
4. Danger
dengan memakai alat proteksi diri (APD). Alat proteksi yang paling
5. Respon
lutut.
Untuk melakukan tindakan RJP yang efektif, pasien harus dalam posisi
terlentang dan berada pada permukaan yang rata dan keras. Jika korban
posisi terlentang.
bantuan napas dan sirkulasi, penolong tidak perlu mengubah posisi atau
menggerakan lutut.
3. Cek nadi
korban masih berdenyut atau tidak. Pada orang dewasa pengecekan nadi
letakan 2 jari tangan pada jakun (tiroid) kemudian tarik ke arah samping
sampai terasa ada lekukan rasakan apakah teraba atau tidak denyut nadi
76
korban. Pada bayi pengecekan nadi dilakukan pada lengan atas bagian
lengan atas bagian dalam korban (nadi brakials)jika nadi tidak teraba
4. Circulatory support
Yaitu kompresi dada jika korban tidak teraba nadinya berarti jantungnya
Letakan satu tumit tangan diatas tulang dada, lalu letakan tangan yang satu
lagi diatas tangan yang sudah diletakan diatas tulang dada korban dengan
menjaga siku tetap lurus tekan dada korban sampaI ketebalan dada atau 3-
5 cm/ 1-2 inci (korban dewasa), 2-3 cm (pada anak), 1-2 cm (bayi).
terjadi aspirasi.
setiap 2 menit. Dan setelah pasien berdenyut nadinya dan bernapas psisi
dihentikan apabila :
2. Penolong kelelahan
77
3. Diambil alih oleh tenaga yang sama atau yang lebih terlatih
2. Tidak perlu memindahkan korban ke tempat yang lebih baik, kecualu bila
3. Jangan menekan prosesus xifoideus pada ujung tulang dada, karena dapat
4. Diantara tiap kompresi, tangan harus melepas tekanan tetapi melekat pada
5. Hindarkan gerakan yang terlalu keras, kompresi harus lembut, teratur dan
tidak terputus.
Lampiran 11
Keterangan :
1. Usia 4. Pekerjaan
a. 20-31 = 1 a. Ibu rumah tangga = 1
b. 32-40 = 2 b. Wiraswasta =2
c. 43-62 = 3 c. Buruh =3
d. PNS =4
2. Jenis kelamin
5. Pernah mendapatkan informasi
a. Laki-laki =1 tentang RJP
b. Perempuan = 2 a. Pernah =1
b. Tidak pernah =2
3. Pendidikan terakhir
a. SD =1
b. SMP =2
c. Diploma =3
d. Sarjana =5
Lampiran 12
Lampiran 13
Tabulasi Data Pre Tingkat Pengetahuan RJP Di Klub Jantung Sehat
No Skor pertayaan pengetahuan RJP Total Nilai Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1
2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 18 72 Baik
3 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17 68 Cukup
6 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 18 72 Baik
7 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19 76 Baik
8 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20 80 Baik
9 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19 76 Baik
10 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 72 Baik
11 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 14 56 Kurang
12 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 17 68 Cukup
13 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 18 72 Baik
14 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 16 64 Cukup
15 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 12 48 Kurang
84
8 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 76 Baik
9 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 15 60 Cukup
10 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 18 72 Cukup
11 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 72 Cukup
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 17 68 Cukup
13 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19 76 Baik
14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21 84 Baik
15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 17 68 Cukup
85
Keterangan:
Ya :1 Ya :1
Tidak : 0 Tidak : 0
Ya :1 Ya :1
Tidak : 0 Tidak : 0
Pertanyaan 21-24
Ya :1
Tidak : 0
Ya :0
Tidak : 1
86
Lampiran 14
FREQUENCY
umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 20-35 8 53.3 53.3 53.3
32-40 4 26.7 26.7 80.0
43-62 3 20.0 20.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
jenis kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid laki-laki 2 13.3 13.3 13.3
perempuan 13 86.7 86.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
pendidikan terakhir
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SD 3 20.0 20.0 20.0
SMP 6 40.0 40.0 60.0
SMA 4 26.7 26.7 86.7
Diploma 1 6.7 6.7 93.3
Sarjsna 1 6.7 6.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
87
Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid ibu rumah
8 53.3 53.3 53.3
tangga
Buruh 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
informasi RJP
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Pernah 8 53.3 53.3 53.3
Tidak pernah 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
88
HASIL CROSSTAB
Descriptive Statistics
Percentiles
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
post - pre Negative Ranks 1a 5.00 5.00
Positive Ranks 8b 5.00 40.00
Ties 6c
Total 15
Pre
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang 1 6.7 6.7 6.7
Cukup 10 66.7 66.7 73.3
Baik 4 26.7 26.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Post
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Cukup 5 33.3 33.3 33.3
Baik 10 66.7 66.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
90
Test Statisticsb
post - pre
Z -2.333a
Asymp. Sig. (2-
.020
tailed)
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test