Anda di halaman 1dari 37

Pengayakan ( Screening )

Disusun Oleh :

1. Della Fatria NIM : 061830400918


2. Muhammad Ikhsan Syahputra NIM : 061830400925

Dosen Pembimbing :

Meilianti, S.T.,M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia serta hidayah-Nya, kami dapat menyusun makalah
tentang Pengayakan (Screening) ini. Sholawat beseta salam selalu tercurahkan
kepada nabi kita Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga-Nya, sahabat-sahabat-
Nya, dan umatnya hingga akhir zaman.
Harapan kami, makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kepada pembaca dan yang terpenting yaitu kepada
kami sendiri mengenai “Pengayakan (Screening)”. Kami juga menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata yang sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan adanya kritikan dan saran serta usulan demi
perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan mohon kritikan dan sarannya yang
membangun.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Palembang, 13 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1. Latar Belakang .............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan ..........................................................................................2

1.4. Manfaat Penulisan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

2.1. Pengertian Screening ....................................................................................3

2.2. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Screening ...................................8

2.3. Kapasitas Screen ........................................................................................11

2.4. Jenis-Jenis Ayakan .......................................................................................1

BAB III PENUTUP ..............................................................................................26

3.1. Kesimpulan ................................................................................................ 29

3.2. Soal ESSAY...............................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...34

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat


pesat.Perkembangan ini ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi
yang akhirnya akan mengakibatkan persaingan khususnya dikalangan
industri,sehingga manusia dituntut untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi perkembangan ilmu dan teknologi dibidangnya masing-
masing.Sebagai contoh,dalam makalah ini akan membahas beberapa alat
pemisahan dan pengecilan ukuran yang digunakan dalam dunia indutri
peralatan seperti ayakan. Dalam industry atau suatu pabrik, Pengayakan atau
penyaringan (Screening) adalah proses pemisahan padatan secara mekanik
berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Penggunaan screening ini, biasanya
ditempatkan setelah alat size reduction, tapi itu dikembalikan lagi pada proses
pabrik, kapan saatnya pabrik membutuhkan tahap pemisahan partikel padatan
maka disitulah screening akan digunakan. Tapi dalam istilah yang dikaji dan
penerapannya, Pengayakan atau screening dipakai dalam skala industri,
sedangkan untuk penyaringan atau sieving dipakai untuk skala laboratorium.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan proses pengayakan (screening)?
2. Apa tujuan dan manfaat pengayakan?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengayakan?
4. Bagaimanakah menggunakan atau memilih screen pada proses
pengayakan?
5. Apa saja jenis-jenis screen dan bagaimana kriterianya?

1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari pengayakan (screening).
2. Mempelajari cara menggunakan dan memilih screen pada proses
pengayakan.
3. Mengetahui jenis-jenis screen dan kriterianya.

1.4. Manfaat Penulisan


1. Sebagai acuan atau referensi bagi mahasiswa yang akan mempelajari
tentang peralatan pemisahan berupa ayakan.
2. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Unit Operasi Mekanik.
3. Sebagai sarana atau sumber pemberian informasi bagi pembaca tentang
peralatan pemisahan khususnya berupa peralatan ayakan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengayakan

Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik


berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam
skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium.

Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :

 Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize).


 Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan
(undersize).

Untuk pengayakan menggunakan ayakan ukuran tunggal, dikenal dua amacam


produk yaitu: Undersize atau fine yaitu, produk yang lolos lubang ayakan, dan
Oversize atau tails, yaitu produk yang tertahan oleh ayakan. Untuk pengayakan
menggunakan dua jenis ayakan, akan diperoleh dua tiga macam produk, yaitu
Undersize, On-size, dan Oversize. Gambar dibawah menjelaskan kedua hal diatas.

3
Satu set ayakan biasanya tersusun atas ayakan-ayakan tunggal dengan
berbagai ukuran lubang.
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran
tertentu dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu
dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau
dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang
kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang
di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus.
Pengayakan lebih lazim dalam keadaan kering. Penggunaan screening ini,
biasanya ditempatkan setelah alat size reduction, tapi itu dikembalikan lagi pada
proses pabrik, kapan saatnya pabrik membutuhkan tahap pemisahan partikel
padatan maka disitulah screening akan digunakan.
Sedangkan suatu alat ayakan yang dipakai di industri baik skala kecil maupun
besar dan digunakan untuk memisahkan partikel-partikel solid menurut ukuran
tertentu atau untuk mendapatkan ukuran partikel yang uniform/seragam
berdasarkan alat yang dipakai (tergantung dengan ukuran partikel yang
diinginkan) disebut dengan screen.

Ukuran ayakan

Ukuran yang digunakan dalam pengayakan bisa dinyatakan dengan mesh


maupun mm (metrik). Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat
dalam satu inchi persegi (square inch), sementara jika dinyatakan dalam mm maka
angka yang ditunjukkan merupakan besar material yang diayak. Ayakan dengan
nomor mesh kecil memiliki lubang ayakan yang besar berarti ukuran partikel yang
melewatinya juga berukuran besar. Dan sebaliknya ayakan dengan nomor mesh

4
besar memiliki lubang ayakan kecil berarti ukuran partikel yang melewatinya
kecil. Tujuan penyusunan ayakan adalah memisahkan partikel sesuai dengan
ukuran partikel masing-masing sehingga bahan yang lolos ayakan pertama akan
tersaring pada ayakan kedua dan seterusnya hingga partikel itu tidak dapat lagi
melewati ayakan dengan nomor mesh tertentu. Saat pengayakan sebaiknya granul
tidak menumpuk pada satu sisi saja agar kesempatan granul untuk lolos dari
ayakan berjalan dengan baik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:


 Jenis ayakan
 Cara pengayakan
 Kecepatan pengayakan
 Ukuran ayakan
 Waktu pengayakan
 Sifat bahan yang akan diayak

Tujuan dari proses pengayakan ini adalah:

 Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk


beberapa proses berikutnya.
 Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan
(Primary crushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya,
sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya
(secondary crushing).
 Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
 Mencegah masuknya undersize ke permukaan.
Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk material
kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan
pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus
mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.

5
Manfaat Pengayakan
Manfaat dari percobaan pengayakan adalah kita bisa mendapatkan bahan
yang seragam dari segi ukurannya, sehingga kualitas dari bahan yang diayak dapat
terjaga. Selain itu, pengayakan juga berfungsi untuk memisahkan kontaminan
pada bahan yang memiliki perbedaan ukuran.

Permukaan ayakan yang digunakan pada screen bervariasi, yaitu:

 Punched Plate
Plat yang berlubang (punched plate), bahan dapat berupa baja ataupun
karet keras.

 Woven Wire
Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel, perunggu,
tembaga, atau logam lainnya.

 Pararel Rods
Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel rods).
Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk

6
lingkaran, persegi ataupun persegi panjang. Penggunaan bentuk bukaan ini
tergantung dari ukuran, karakteristik material, dan kecepan gerakan screen.

BENTUK-BENTUK LUBANG AYAKAN

7
2. 2 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Screening
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan material untuk
menerobos ukuran ayakan adalah :
1. Ukuran bukaan ayakan
Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material
yang lolos.
2. Ukuran relatif partikel
Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya
akan memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila
posisinya berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur.
3. Pantulan dari material
Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur
kisi-kisi screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi
yang tidak teratur.
4. Kandungan air
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya
sedikit akan menyumbat screen.
Screening atau ayakan, dalam pengoperasiannya baik
dalam sekala besar maupun kecil, dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya:

b. Faktor pemilihan screen:


1. Kapasitas, kecepatan hasil yang diinginkan.
Dalam faktor ini, sangat mudah diketahui.Ambil saja contoh
sehari-hari.Tidak mungkin kita memilih baju yang lebih kecil dari
tubuh kita.Maka pada faktor ini, kita harus menilik dari kapasitas

8
produk dari pabrik, atau kapasitas produk pada alat sebelum
memasuki tahap screen. Semakin banyak feed yang dihasilkan
maka berbanding lurus pula dengan kapasitas produk screening
2. Kisaran ukuran ( size range),
Faktor pemilihan screen, salah satunya adalah kisaran ukuran atau
size average. Yaitu ukuran dari produk yang ingin kita butuhkan
dalam proses selanjutnya. Misalnya: dalam industry gula tidak
mungkin padatan gula dengan ukuran besar (sebesar batu) kita
packing langsung. Dalam industry gula, gula produk dalam
ukuran tersebut akan di screening dengan tujuan mendapatkan
hasil yang seragam dan sesuai dengan permintaan pasar ( gula
berbentuk kristal).
3. Sifat bahan : densitas, kemudahan mengalir (flowability),
Bila pada dua faktor diatas kita membahas mengenai alat
ayakannya atau screening, sekarang pada point ini akan kita bahas
mengenai sifat bahannya. Pada bahasan sebelumnya ada 2 macam
screening menurut jenis bahannya yaitu wet screening dan dry
screening.
Dalam pemilihan jenis tersebut sangat penting mengetahui paling
tidak berat jenis atau densitasnya. Apabila bahan tersebut
densitasnya lebih besar dari air, maka bahan tersebut akan sulit
bila diperlakukan pada wet screening, mengingat screening
bekerja dengan prinsip merubah sifat bahan menjadi mudah
mengalir seperti air (bila menggunakan air)
4. Unsur bahaya bahan : mudah terbakar, berbahaya, debu yang
ditimbulkan.

Selain secara fisik, kita juga harus mengetahui kandungan bahan


feed secara kimia. Jangan sampai kita menggunakan screening
yang berbahan besi, sedangkan bahan kita bersifat korosif. Bisa
saja kita paksakan penggunaannya akan tetapi hal itu akan
berefek pada besarnya biaya perawatan screening yang harus
dikeluarkan.

9
c. Faktor kapasitas dan efisiensi screening :
Berikut adalah beberapa faktor yang juga berpengaruh terutama
dalam pemanfaatan kapasitas dan hal yang lain mengenai
peralatannya.
1. Metode of feed
Merupakan suatu cara untuk memperoleh kapasitas maksimum
dan untuk mempunyai efisiensi yaitu harus dialirkan rate material
yang merata ke seluruh permukaan screen dengan sejajar terhadap
permukaan dan kecepatan aliran rendah.
2. Angle of slope
Menambahkan angle of slope yang tepat akan memperbesar rate
material sehingga kapasitas efisiensinya tinggi dan terjadi
pemisahan material yang sempurna.
3. Screening surface
Kapasitas dan efisiensi akan lebih tinggi bila permukaan screen di
letakkan seri antara satu dengan yang lainnya sehingga material
akan rata pada permukaan screen.
4. Direction of rotation
Screen yang berputar efisien akan lebih tinggi jika dilakukan rotasi
yang berlawan antara aliran rate material dengan arah perputaran
screen.
5. Vibration amplitude dan frekuensi
Jumlah getaran rate luas permukaan screen mempengaruhi
efisien,makin besar jumlah getaran dan luas areanya,maka makib
besar efisiennya.

10
2. 3 Kapasistas Screen
Kapasitas screen secara umum tergantung pada:
1. Luas penampang
2. Ukuran beban
3. Sifat dari umpan seperti :
 Berat jenis
 Kandungan air
 Temperatur
4. Tipe mechanical screen yang digunakan

2. 4 Jenis Jenis Ayakan

Berdasarkan gerak pengayak, alat ayakan dibagi menjadi 2 jenis:

1. Stasioner screen

Pada gambar stationer screen, tampak bahwa cara kerja alat itu sangat
sederhana, tidak ada gerakan dalam pengoperasiannya. Partikel yang oversize
akan terlewat, jatuh melewati penampang ayakan, sedangkan padatan undersize
akan lolos melewati ayakan.
Pada stationer screen permukaannya sangat keras dan terbuat dari
batangan baja yang dirangkai sejajar di pasang miring disesuaikan dengan angle
of repose material agar material yang kecil lolos dan yang besar menggelinding.

11
2. Dinamik screen.

Pada gambar dinamik screen, prinsip kerjanya adalah gerakan pada screen
itu sendiri. Dengan bergeraknya screen, maka padatan yang diayak akan bergerak
dan bergesakan dengan lempengan berlubang dengan ukuran tertentu (mesh),
maka padatan tersebut lambat laun akan jatuh ke dalam lubang (dengan ketentuan
ukurannya lebih kecil dari ukuran lubang ayakan).
Untuk partikel yang tidak lolos saringan atau oversize, akan ada perlakuan
yaitu mengalirkannya kembali ke dalam unit crusher atau size reduction, lalu akan
dibawa kembali ke screening unit. Dan aliran itu akan berlangsung terus menerus.

Jenis screen berdasarkan bahannya

Selain dinamik screen dan stationary screen (cara bekerja alat screen), ada
juga jenis screen bila dibedakan menurut medianya. Yaitu:

1. Dry Screen ( ayakan kering)

Adalah suatu screen yang dalam pengoperasionalnya membutuhkan


material atau bahan dalam kondisi kering. Apabila bahan yang basah harus

12
menjalani treatmen drying (prose s pengeringan) terlebih dahulu sebelum di
screening.

Pada dry screen feed dikondisikan kering agar lebih mudah lolos dalam
ayakan, karena ukuran lubang yang sangat kecil, ditakutkan apabila dilanjutkan
proses screen dalam kondisi basah, maka akan terjadi hambatan atau sumbatan
bila tetap dipaksakan.

2. Wet Screen ( ayakan basah)

Adalah suatu jenis screen yang dalam pengoperasiannya membutuhkan


material atau bahan dalam kondisi basah. Apabila feed masuk berupa material
kering, maka feed itu akan dikontakkan dalam media air yang ditambahkan pada
material sebelum proses screening berlangsung.

Pada wet screen, di tetapkan kondisi tersebut dikarenakan lubang ayakan


pada wet screen lumayan besar, dan dikontakkan dalam air dimaksudkan agar
feed tersebut memiliki sifat seperti liquid. Yaitu mengalir ke bawah, sesuai
dengan bentuk screen.

13
Beberapa alat ayakan :

1. GRIZZLY SCREEN

Grizzlies Screen adalah Suatu alat screening yang dalam penggolongannya


termasuk dalam dalam jenis Stationer Screening. Grizzly, merupakan jenis
ayakan statis, dimana material yang akan diayak mengikuti aliran pada posisi
kemiringan tertentu. Permukaannya sangat keras dan terbuat dari batangan
baja yang dirangkai sejajar dipasang miring disesuaikan dengan angle of
repose material (sudut barang) agar material yang kecil lolos dan yang besar
menggelinding.

Dalam industri batu bara Grizzly screen berfungsi memisahkan fraksi


batubara berukuran +300 mm dengan -300 mm dan posisinya terletak tepat di
bawah hopper. Lubang bukaan (opening) grizzly berukuran 300 mm x 300
mm. Undersize grizzly -300 mm diangkut belt conveyor untuk u mpan crusher
primer. Sedangkan fraksi +300 mm di kembalikan ke tumpukan untuk dire
duksi ulang menggunakan hammer breaker. Hasil reduksi ulang dikembalikan
lagi ke grizzly untuk pemisahan atau pengayakan ulang. Proses ini
berlangsung terus menerus selama shift kerja berlangsung.

Contoh dari grizzlies screen yaitu Fixed Screen


Permukaannya sangat keras dan terbuat dari batangan baja yang dirangkai
sejajar di pasang miring disesuaikan dengan angle of repose material agar
material yang kecil lolos dan yang besar menggelinding.

3 metode dalam mengindikasikan fraksi ukuran :

Pertama Kedua Ketiga

Diatas ¼ in + ¼ in + ¼ in

Melewati ¼ in diatas 1/8 in -¼ + 1/8 in ¼ / 1/8 in

Melewati 1/8 in diatas 1/16 in -1/8 + 1/16 in 1/8 / 1/16 in

Undersize -1/16 in 1/16/0 in

14
KEUNTUNGANNYA

 Harga relitif murah

 Digunakan untuk material yang kasar

 Peralatan sederhana

KERUGIANNYA

 Memerlukan banyak tempat

 Mudah tersumbat karena tidak ada getaran

 Kurang efisien

Penjelasan :

 Umum digunakan untuk pengayakan ukuran besar, 1 in ke atas.


 Grizzlies terdiri dari sebuah set bar parallel dengan penangkap pada bagian
ujung.
 Kemiringan bar 20 ² 50 derajat horizontal, tergantung material apa yang
akan diayak.
 Bar terbuat dari baja mangan
 Lebar ayakan biasanya 3 ² 4 ft dengan panjang bar 8 ² 10 ft.
 Biasa digunakan sebelum material dikirim ke crusher untuk memisahkan
partikel kecildari umpan crusher.

15
 Kapasitas ayakan umumnya 100 ² 150 ton material per luas ft kuadrat per
24 jam jika jarak antar bar 1 in.
 Cara kerjanya : material diumpankan dari bagian atas dan turun. Bagian
oversize keluar melalui bagian ujung dan partikel kecil akan melewati slot
antar bar masuk kedalam hopper yang terdapat dibawahnya

PEMISAHAN UKURAN PARTIKEL


1. Grizzlies yang konstruksinya terdiri dari palang pararel pada jarak yang
cukup digunakan untuk memisahkan produk yang diameternya lebih besar
dari 5 cm.
2. Saringan silinder yang berputar berotasi pada 15‐20 rpm dan dibawah
kecepatan kritis; cocok untuk penyaringan basah atau kering pada rentang
10‐60 mm.
3. Penyaring datar yang bergetar atau dikocok atau dipengaruhi bola yang
melompat‐lompat. Penyaring cenderung bergetar pada 600‐7000
strokes/min dan digunakan untuk 38 μm kebawah meskipun kapasitas
turun dengan tajam dibawah 200 μm. Penyaring reciprocating beroperasi
dalam rentang 30‐1000 strokes/min dan menangani ukuran dibawah 0.25
mm pada kecepatan yang lebih tinggi.
4. Ayakan berputar beroperasi pada 500‐600 rpm dan cocok untuk rentang 12
mmhingga 50 μm.
5. Pengkategorian udara dipilih untuk ukuran yang bagus karena saringan
dengan 150 mesh dan finer mudah rusak dan lambat.
6. Kategori basah kebanyakan digunakan untuk membuat dua rentang
produk, ukuran berlebih dan ukuran kurang, dengan pemisahan umumnya
pada rentang antara 28 dan 200 mesh. Kategori rake beroperasi pada
sekitar 9 strokes/min dan ketika melakukan pemisahan pada 200 mesh,
dan 32 strokes/min pada 28 mesh. Kandungan padatan tidak kritis, dan
overflow mungkin sebesar 2‐20% atau lebih.
7. Hidrosiklon menangani hingga 600 cuft/min dan dapat memisahkan
partikel dalam rentang 300‐5 μm dari suspensi terlarut. Dalam sebuah

16
kasus, unit berdiameter 20 in. memiliki kapasitas 1000 gpm dengan
pressure drop sebesar 5psi dan potongan antara 50‐150 μm.

2. VIBRATING SCREEN

Vibrating Screen adalah alat screening yang berbentuk papan berbeda


dengan trammel yang berbentuk seperti tabung / drum. Vibrating Screen
terdiri dari 3 deck / layer screening ( ayakan ).

Untuk pemisahan material dengan ukuran 50 - 90 mesh. Jenis screen ini


bergerak (bergoyang) untuk mempercepat proses pengayakan & mencegah
terjadinya penyumbatan.Kecepatan vibrator / goyangan antara 25-125 rpm.

CARA KERJA

Gambar 2.2.D. Contoh Kerja Vibrating Screen

17
Vibrating Screen berbentuk jajar genjang pada umumnya, dimana
vibrating terdiri dari 3 lapisan.Dimana lapisannya banyak ukuran yang
diinginkan mulai terbesar sampai terkecil. Feed masuk dari atas, kemudian
feed diayak sambil berjalan, feed akan masuk lubang bila ukuran feed sesuai
dengan besarnya ukuran lubang. Feed yang tidak masuk / lolos akan masuk ke
lubang ayakan berikutnya atau keluar dengan sendirinya kemudian dibawa
belt conveyor untuk di recycle.

1. Unbalance, alat ini dilengkapi dengan per, roll, pemberat seingga pada saat
roll berputar akan menimbulkan getaran pada screen.
2. Excentric, alat ini dapat bergetar karena gerakan excentric shaft sehingga
menimbulkan gerakan naik turun.
3. Cam dan Spring, getarannya dikarenakan gerakan berputar dari gear yang
bergerigi yang dihubungkan dengan bagian screen sehingga gerakan
putaran gear diubah menjadi gerakan naik turun.
4. Electromagnetic, alat ini bergetar karena adanya gaya tarik magnet.
Magnet dibuat secara induksi, yaitu dengan mengalirkan listrik pada
kumparan kawat email.

18
Spesifikasi Vibrating Screen :

Vibrating Screen Specification:

Screen Feeder Vibrating Double


ScreenSpec Screen Capacity Power
Type Mesh Opening Frquency Amplitude
(mm) Deck (t/h) (kw)
(mm) (mm) (r/min) (mm)

YK1237 1200x3700 1 4~50 ≤200 10~80 5.5x2 960 4~8

2YK1237 1200x3700 2 4~50 ≤200 10~80 5.5x2 960 4~8

2YK1548 4800x1500 2 3~100 ≤400 30~275 15 870 5~9

3YK1548 4800x1500 3 3~100 ≤400 47~275 15 870 5~9

2YK1848 4800x1800 2 3~100 ≤400 56~330 18.5 870 5~9

3YK1848 4800x1800 3 3~100 ≤400 56~330 18.5 870 5~9

2YK1860 6000x1800 2 3~100 ≤400 65~586 22 870 5~9

3YK1860 6000x1800 3 3~100 ≤400 65~586 22-30 870 5~9

2YK2160 6000x2100 2 3~100 ≤400 81~720 30 730 5~9

3YK2160 6000x2100 3 5~100 ≤400 81~720 30~37 930 7~9

4YK2160 6000x2100 4 5~100 ≤450 66~720 45 740 8

2YK2460 6000x2400 2 3~150 ≤400 150~810 30 730 8

3YK2460 6000x2400 3 5~150 ≤200 450~650 37 740 8

4YK2460 6000x2400 4 5~150 ≤200 450~650 45 740 8

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN


Keuntungan :
 Mampu menghasilkan produk yang uniform.
 Perawatan rendah.
 Teknologi terbaru pada vibrating screen yaitu, mudah dibawa kemana –
mana ( portable ) include dengan proses reycyle.
 Papan lubang pada vibrating screen dapat diatur sesuai kebutuhan

19
Kerugian :
 Harga alatnya lebih mahal dari Trommel Screen
 Perawatan Mesin sangat mahal terutama pada motor penggerak ayakan

3. OSCILLATING SCREEN
Oscilating Screen adalah Suatu alat screening yang berbentuk seperti
tabung yang mana hampir mirip seperti trommel screen, dimana didalam
tabung terdapat sikat dan ayakan yang mengikuti bentuk tabung itu sendiri.
Oscilating mengayak dengan cara diputar.
Fraksi yang dipisahkan dalam alat ini ada dua kelompok :
o Pasir dan tanah yang terbawa dari kebun bersama TBS dan
brondolan..Umumnya pabrik telah memiliki Sand Trap Tank (STT) untuk
mengendapkan partikel-partikel yang mempunyai berat jenis yang lebih
besar dari l (satu).Karena waktu pengendapan sangat singkat sehingga
tidak seluruh pasir atau gumpalan tanah terpisahkan, maka proses
pemisahannya dilanjutkan pada ayakan getar.
o Serat atau ampas yang terikut dalam minyak dipisahkan dengan maksud
agar kadar kotoran minyak sesuai dengan standard kualitas.

PRINSIP KERJA
Bahan dimasukkan dari lubang diatas dan oscillator akan berputar kemudian partikel-
partikel yang kecil akan tersaring dan jatuh melewati lubang yang bawah sedangkan partikel
yang besar tidak akan tersaring. Hasil giling ini yang kemudian dimasukkan
kedalam vibrating screener dan mengalami proses pengayakan. Seperti yang
dijelaskan Fellow (1988), pengayakan merupakan pemisahan berbagai
campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan
menggunakan ayakan. Untuk memisahkan bahan-bahan yang telah
dihancurkan berdasarkan keseragaman ukuran partikel-partikel bahan,
dilakukan dengan pengayakan dengan menggunakan ayakan standar.

20
TUJUAN DARI PROSES PENGAYAKAN INI
 Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk
beberapa proses berikutnya.
 Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan
(Primarycrushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya,
sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya
(secondary crushing).
 Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
 Mencegah masuknya undersize ke permukaan.Pengayakan biasanya
dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar dapat optimal
sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam
keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in
sampai dengan ukuran 35 in.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


1. Kelebihan
 Dapat menghasilkan produk yang uniform dan lebih halus.
2. Kekurangan
 Biaya perawatan tinggi, terutama pada dinamo motor dan sikat.
 Harga lebih mahal dari vibrating screen.

4. RECIPROCATING SCREEN
Reciprocating screen = Ayakan dinamis dengan gerakan menggoyang,
pukulan yang panjang (20-200 Hz). Digunakan untuk pemindahan dengan
pemisahan ukuran. Separasi ini biasa digunakan untuk :
• Material yang halus
• Material yang kering
• Ukuran kecil (light) yaitu sekitar 10 sampai 20 µm, dan terkadang sampai 40
µm.
Reciprocating Screens terdiri dari sebuah : Gyratory horizontal yang bergerak
pada ujung umpan dari screen yang tegak lurus dengan bantuan dari poros
yang berputar secara tidak teratur. Perputaran poros tersebut sebesar 1000

21
rev/min. Gerakan memutar pada ujung feed dengan cepat menebarkan
material-material melintang ke seluruh lebar dari permukaan Screen. Gerakan
memutar ini juga menyusun material-material tersebut berdasarkan perbedaan
mesh. Selama material-material tersebut melewati permukaan dari screen,
akan terjadi pereduksiaan jumlah pada ujung pemberhentian (ujung alat).
Reduksi ini membantu memisahkan material-material yang diistilahkan ‘near
mesh particles’.
Sudut kemiringan ayakan antara 16o sampai 30o terhadap sumbu horizontal.
Ayakan pada umumnya berbentuk persegi panjang dengan ukuran (1.5 x 4 ft)
sampai (5 x 14 ft). Kecepatan girasi dan amplitudonya biasanya dapat diatur
sesuai kebutuhan. Kecepatan girasi dapat mencapai 600 sampai 1800 rpm.
Gambar dibawah adalah contoh gyrating screen yang digerakkan vertikal dan
yang digerakkan horisontal
(reciprocating screen).

Reciprocating screen merupakan jenis ayakan girasi dengan sudut kemiringan


lebih kecil (sekitar 5o). Mesin diputar-getarkan pada sumbu mendatarnya.
Adakalanya diantara dua dek ayakan diisi bola-bola karet untuk meningkatkan
efisiensi pengayakan, sekaligus membersihkan aperture ayakan dari padatan-
padatan yang menyumbat.

5. TROMEL/REVOLVING SCREEN
Trommel Screen adalah alat screening yang digunakan dalam industri
skala besar terutama pada pertambangan dan juga industri. Trommel Screen
merupakan screening yang berbeda bentuknya dari vibrating screen,
bentuknya mirip tabung ( drum ).

22
CARA KERJA :

Contoh Cara Kerja Trommel Screen


Keterangan :
A. Shovel
B. Input ( Feed )
C. Sikat ( Sweaper )
D. Screening ( Ayakan )
E. Produk Samping
F. Produk Utama

Trommel Screen yang berbentuk seperti tabung besar, dimana tabung


tersebut terdapat lubang – lubang. Trommel Screen terdiri dari input dan
output, dimana feed masuk ke dalam input. Didalam input, feed tersebut
diputar oleh screen dengan kecepatan yang tentukan. Feed yang tidak
diinginkan akan keluar dengan sendirinya melalui lubang yang melalaui
output. Feed yang diinginkan akan masuk dalam penampung / storage
kemudian dialirkan melalui belt conveyor. Feed yang tidak masuk / lolos atau
di reycle.

KELEBIHAN & KEKURANGAN


Kelebihan
 Harga lebih murah dari vibrating screen
Kekurangan
 Biaya perawatan tinggi, terutama pada dinamo motor dan sikat

23
 Tidak dapat menghasilkan produk yang uniform seperti Vibrating.
 Kebutuhan tempat / ruangan relative besar

Note:
Trommol berasal dari bahasa jerman yang berarti drum. Trommol Screen
berbentruk silinder yang diletakkan secara horizontal dan digunakan untuk
memisahkan material padat berdasarkan ukurannya. Misalnya, untuk
memisahkan sampah kota seperti kaleng atau padatan lainnya bisa juga untuk
memisahkan berbagai macam ukuran bebatuan yang sudah dihancurkan di
pertambangan.
Misalnya saja, penggalian.Seorang kontraktor biasanya menggunakan alat
pemisah ini untuk memisahkan puing - puing dari lokasi penggalian yang
digolongkan menjadi dua macam.Tanah bagian atas yang dapat dijual kembali
untuk pertanian, perkebunan, atau lokasi perkantoran. Tanah yang sudah di
screen dapat dimanfaatkan sebagai dasar dari dasar bangunan karena
komposisinya yang tidak terkandung bebatuan. Tentu saja proses screen ini
menjadi hal yang menguntungkan bagi kontraktor karena material limbah
dapat dijual kembali dari pada dibuang dan juga belum lagi biaya yang
dikeluarkan untuk transportasi material ke tempat pembuangan.
Dengan konsep yang sama, diterapkan pula untuk proses produksi
kompos, pasir/gravel, by produk penambangan kayu dan limbah kota.

Penggunaan Trommel Screen

Penggunaan Trommol Screen untuk pengolahan sampah kota.

24
Penggunaan trommol screen untuk by produk dari penambangan kayu.

Portable Trommol Screen.

Portabel Trommol Screen adalah jenis trommol screen yang saat ini cukup
populer dan banyak digunakan oleh berbagai instansi. Portable trommol
screen ini sering digunakan pada proses produksi bahan organik dari berbagai
macam limbah.
Kapasitas mencapai 150 ton/ jam
Ukuran Screen dari ½ inch sampai 2 ½ inch.

Kegunaan :
o pemisahan individual produk
o produksi tanah lapisan atas
o jerami
o pemisahan gravel dan produk

25
Keuntungan
o mudah dalam hal transportasi (dapat menggunakan truk)
o kemudahan pengoperasian
o dapat dengan mudah diganti - ganti produk yang akan di screen
o terdapat high discharge conveyor yang memudahkan untuk pembersihan
o kecepatan operasional dapat dengan mudah disetting sesuai kapasitas
o dapat diatur kemiringan dari trommol screen
o dapat dimodifikasi dengan feed hopper

Spesifikasi.

1. Trommol Screen
Diameter 5 ft x panjang 16 ft
Screen dapat di set dengan ukuran mesh yang berbeda
Kecepatan dapat di set
2. Oversize Chute
Digunakan untuk eksternal konveyor
Tahan tubrukan
3. Diesel Drive Unit
Power Unit Diesel 25 Hp
4. Hidraulic Power Unit
Di desain dengan berat yang sangat ringan
Mudah di akses
Perawatannya murah dan mudah

26
5. Discharge Conveyor
Kecepatan dapat di atur
Tingkat discharge tinggi
Transport menggunakan hidraulik fold
Heavy duty belt.
6. Chassis
Tandem axle dual tire
Baut penguat
Kaki hidraulik dapat di set

2.5 Aplikasi Metode Pengayakan


Aplikasi metode pengayakan dalam bidang industri farmasi antara lain.
1. Biovailabilitas, makin kecil partikel, bioavailabilitas obatnya
semakin baik.
2. Sifat alir, makin besar partikel memiliki sifat alir yang baik daripada
partikel berukuran kecil.
3. Absorbsi, makin kecil ukuran partikel makin mudah partikel
diabsorbsi dan memberikan efek yang cepat.
4. Pencampuran lebih mudah, pencampuran lebih mudah pada pertikel
yang lebih kecil.
5. Ukuran partikel mempengaruhi pelepasan obat.
6. Ukuran partikel mempengaruhi formulasi.
7. Pengendalian ukuran partikel penting untuk mencapai sifat alir yang
diperlukan.
Pengetahuan dan pengukuran terhadap partikel sangat penting dalam
farmasi. Ukuran berhubungan dengan luas permukaan, dari suatu partikel
dapat dikaitkan dengan sifat fisika, kimia, dan farmakologi dari suatu obat.
Ukuran partikel mempengaruhi pelepasannya dari bentuk-bentuk sediaan
yang diberikan secara oral, topikal, parenteral, dan rektal. Ukuran partikel
mempengaruhi kekompakan tablet, kestabilan emulsi, dan suspensi

27
(kemudahan digojog). Pada tablet dan kapsul, ukuran partikel menentukan
sifat alir serta pencampuran yang benar dari granul dan granul.
Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam
farmasi, sebab ukuran partikel mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efek fisiologisnya. Ukuran
partikel yang juga luas permukaan spesifik partikel, dapat dihubungkan
dengan sifat-sifat fisika, kimiawi dan farmakologi suatu obat. Secara klinik,
partikel memiliki pelepasan obat dari sediaan yang diberikan baik secara
oral, parenteral, rectal dan topical (Moechtar, 1990).

28
BAB III

3. 1 Kesimpulan

- Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik


berdasarkan perbedaan ukuran partikel.
- Faktor yang harus diperhatikan dalam operasi pengayakan: bentuk lubang
ayakan, celah dan interval ayakan, ukuran partikel, kapasitas ayakan dan
keefektifan.
- Dalam proses pengayakan harus diperhatikan beberapa variabel: metode
pengumpanan, permukaan ayakan, sudut kemiringan, kecepatan putaran,
frekuensi getaran.
- Ayakan dibagi menjadi ayakan Grizzly, ayakan Revolving Screen, Vibrating
Screen, ayakan Trommel.

29
Soal Essay

1. Apa perbedaan antara filtrasi dan screening. Jelaskan!

= Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik


berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam
skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium.

2. Tuliskan tujuan dari proses pengayakan!

= Tujuan dari proses pengayakan ini adalah:

- Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk beberapa


proses berikutnya.
- Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan (Primary
crushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya, sehingga dapat
dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya (secondary crushing).
- Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
- Mencegah masuknya undersize ke permukaan.

3. Tuliskan serta jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terutama dalam


pemanfaatan kapasitas pada screeening!

= - Luas penampang

luas penampang berpengaruh dalam pemanfaaatan kapasitas screening,


semakin luas penampang maka semakin banyak kapasitas untuk screening

- Ukuran beban

ukuran beban juga berpengaruh, karena semakin besar ukurannya maka


semakin dikit pula beban yang bisa ditampung

- Sifat dari umpan seperti :

Berat jenis

Kandungan air

Temperatur

30
- Tipe mechanical screen yang digunakan

tipe screen yang dipakai juga mempengaruhi kapasitas screening

4. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari beberapa alat ayakan!

1. Grizzly Screen:

KEUNTUNGANNYA

Harga relitif murah

Digunakan untuk material yang kasar

Peralatan sederhana

KERUGIANNYA

Memerlukan banyak tempat

Mudah tersumbat karena tidak ada getaran

Kurang efisien

2. Vibrating Screen:

Keuntungan :
Mampu menghasilkan produk yang uniform.

Perawatan rendah.

Teknologi terbaru pada vibrating screen yaitu, mudah dibawa kemana –


mana ( portable ) include dengan proses reycyle.

Papan lubang pada vibrating screen dapat diatur sesuai kebutuhan

Kerugian :
Harga alatnya lebih mahal dari Trommel Screen

Perawatan Mesin sangat mahal terutama pada motor penggerak ayakan

3. Oscillating Screen

31
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan
Dapat menghasilkan produk yang uniform dan lebih halus.
Kekurangan
Biaya perawatan tinggi, terutama pada dinamo motor dan sikat.
Harga lebih mahal dari vibrating screen.

4. Tromel/Revolving Screen

Kelebihan
Harga lebih murah dari vibrating screen

Kekurangan
Biaya perawatan tinggi, terutama pada dinamo motor dan sikat
Tidak dapat menghasilkan produk yang uniform seperti Vibrating.
Kebutuhan tempat / ruangan relative besar

5. Jelaskan perbedaan dari Dry Screen dan Wet Screen!

Dry Screen adalah suatu screen yang dalam pengoperasionalnya membutuhkan


material atau bahan dalam kondisi kering.

Sedangkan Wet Screen adalah suatu jenis screen yang dalam pengoperasiannya
membutuhkan material atau bahan dalam kondisi basah.

6. Bagaimana cara kerja dari Vibrating Screen? Dan sertakan Skemanya!

Vibrating Screen berbentuk jajar genjang pada umumnya, dimana


vibrating terdiri dari 3 lapisan.Dimana lapisannya banyak ukuran yang
diinginkan mulai terbesar sampai terkecil. Feed masuk dari atas, kemudian
feed diayak sambil berjalan, feed akan masuk lubang bila ukuran feed sesuai
dengan besarnya ukuran lubang. Feed yang tidak masuk / lolos akan masuk ke
lubang ayakan berikutnya atau keluar dengan sendirinya kemudian dibawa
belt conveyor untuk di recycle.

32
SKEMA

33
DAFTAR PUSTAKA

Jassy Dwi Septiano. 2017."Jurnal Pengayakan". Diambil pada 2017 dari scribd :
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/32783/vku3dm59tq7smapp7cceh2ih
00

Sarah Filia Putri. 2013. "Penyaringan (Screening)". Diambil pada 2019, Maret 12
dari academia.edu : https://www.academia.edu/12543387/SCREENING

http://www.slideshare.net/hilyafithri/ayakan

http://domas09.blogspot.com/2013/02/grizzlies-screen.html

http://domas09.blogspot.com/2013/02/vibrating-screen.html

http://domas09.blogspot.com/2013/02/makalah-oscilating-screen.html

http://domas09.blogspot.com/2013/02/trommel-screen.html

Anonim. 2005. Teknologi Farmasi Eropa. Pengayakan


Anonim.2010. Particle Size Sieve Analyses.
(http://www.particletechlabs.com/particle-size/sieve-analyses)
Moechtar. 1990. Farmasi Fisika. UGM Press. Yogyakarta.
Zulfikar. 2010. Pengayakan.
McCabe, Warren L & Smith, J.C. 1999. “Operasi Teknik Kimia”. Alih Bahasa
Jasiji, E.Ir. Edisi ke-4. Penerbit Erlangga : Jakarta.
Swinkels JJM. 1985. Sources of Starch, its Chemistry and Physics. Di dalam
:Starch Conversion Technology. Van Beynum GMA, Roels A, editor.
New York : Marcel Dekker.
http://brownharinto.blogspot.com/2009/11/screening-pengayakan.html
distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/08/2-screen.pdf
distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/.../1-cara-menentukan-ukuran-partikel.pdf
http://kuliahd3fatek.blogspot.com/2009/05/bab-iii-pengolahan-bahan-galian.html
file:///D:/screening/Seminar-Laporan-Operasi-Teknik-Kimia-I.htm
http://bundafathi.wordpress.com/2010/08/03/pengayakan/

34

Anda mungkin juga menyukai