PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Obligasi
Menurut Drs. Bambang Riyanto (1977 hal 128), definisi obligasi adalah
sebagai berikut : Obligasi adalah suatu pengakuan hutang yang dikeluarkan
oleh pemerintah atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang
berhutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk
membayar bunga secara periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap.
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar
kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman
kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. Dalam setiap obligasi tertera nilai
nominal obligasi serta tingkat bunga obligasi. Perusahaan menerbitkan obligasi
biasanya disebabkan oleh kebutuhan dana dalam jumlah besar yang tidak bisa
dipenuhi dari akumulasi laba ditahan maupun dari utang bank. Karena obligasi ini
memiliki masa jatuh tempo yang lebih dari satu tahun (biasanya antara 5 sampai
dengan 20 tahun), maka apabila perusahaan menerbitkan obligasi akan
menimbulkan utang obligasi. Utang ini dikelompokkan ke dalam utang jangka
panjang.Investor meemiliki pilihan dalam berinvestasi dalam obligasi.
2
Obligasi kupon (Coupon Bond) yaitu obligasi yang bunganya dibayarkan
secara periodik, ada yang setiap triwulan, semesteran, atau tahunan. Pada surat
obligasi terdapat bagian yang dapat dirobek untuk mengambil bunga obligasi
tersebut. Bagian inilah yang disebut kupon obligasi. Jadi kupon obligasi adalah
bagian yang istimewa dari suatu obligasi yang mendefinisikan jumlah bunga
tahunan. Setiap 1 kupon melambangkan 1 kali bunga yang dapat diambil.
2) Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bond)
Lain halnya dengan Coupon bond, Zero Coupon Bond tidak mempunyai
kupon, sehingga investor tidak akan menerima bunga secara periodik, dimana
bunga langsung dibayarkan sekaligus pada saat pembelian sehingga akan
mengurangi harga obligasi.[2]Misalnya investor membeli obligasi zero
coupon dengan nilai nominal Rp 1.000.000 tetapi investor hanya membayar
dengan harga Rp 700.000. Pada saat jatuh tempo, uang pokok akan dibayarkan
penuh sebesar Rp 1.000.000.
c. Berdasarkan tingkat bunganya
Berdasarkan tingkat bunga ada 3 jenis obligasi, yaitu :
1) Obligasi dengan bunga tetap (Fixed rate bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak
berubah sampai dengan jatuh tempo.
2) Obligasi dengan bunga mengambang (Floating rate bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada waktu pertama kali untuk kupon
pertama, sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama akan ditentukan
tingkat bunga untuk kupon berikutnya, demikian seterusnya. Biasanya obligasi
dengan bunga mengambang ini ditentukan relatif terhadap suatu patokan suku
bunga misalnya 1% di atas JIBOR (Jakarta Inter Bank Offering Rate), 1,5% di
atas LIBOR (London Inter Bank Offering Rate).
3) Obligasi dengan bunga campuran (Mixed rate bond)
Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dan
bunga mengambang. Bunga tetap ditetapkan untuk periode tertentu biasanya pada
periode awal, dan periode selanjutnya bunganya mengambang.
d. Berdasarkan jaminannya
Berdasarkan jaminannya ada 5 jenis obligasi yaitu :
1) Collateral
Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila pada saat jatuh tempo
obligasi perusahaan penerbit tidak dapat membayar nilai nominal obligasi maka
perusahaan penerbit menyediakan sejumlah aset milik perusahaan sebagai
jaminan. Hal tersebut akan memperkuat tingkat kepercayaan pemodal, yang
menjamin bahwa pemodal tidak akan mengalami kerugian.
2) Debenture
Dalam tipe obligasi ini, perusahaan penerbit obligasi tidak menjamin
dengan aktiva tertentu, tetapi dijamin oleh tingkat likuiditas perusahaan. Pemodal
3
berharap bahwa perusahaan dapat mencapai laba untuk membayar bunga dan nilai
nominal obligasi.
3) Subordinate debenture
Dalam perjanjian kontrak obligasi, pemegang obligasi diklasifikasikan
berdasarkan siapa yang akan dibayar terlebih dahulu. Jika perusahaan bangkrut,
siapa yang paling mendapat prioritas untuk dibayar terlebih dahulu.
Tipe subordinate debenture dibayar setelah debenture. Oleh karena
itu, subordinate debenture merupakan obligasi yang mempunyai risiko tinggi.
4) Obligasi pendapatan (Income bonds)
Obligasi tipe ini, tidak dijamin dengan aset tertentu. Di samping itu,
perusahaan penerbit tidak mempunyai kewajiban membayar bunga secara
periodik kepada pemegang obligasi. Dalam obligasi, perusahaan akan membayar
bunga apabila laba yang dicapai cukup untuk membayar bunga. Perusahaan
penerbit tidak mempunyai utang bunga apabila periode yang berlalu tidak mampu
membayar bunga.
5) Obligasi Hipotek (Mortgage)
Obligasi tipe ini dijamin dengan aset tertentu dan aset yang dijadikan
agunan disebutkan secara jelas. Aset tersebut merupakan aset yang tidak bergerak
misalnya, tanah dan gedung. Apabila perusahaan melalaikan janjinya, agunan
tersebut dapat dijual untuk menutupi kewajiban perusahaan tersebut. Dalam
obligasi tipe ini, aset perusahaan yang baru secara langsung menjadi agunan.
e. Dari segi tempat penerbitannya
Memandang obligasi dari segi tempat penerbitan atau tempat
perdagangannya dapat dibagi atas 3 jenis :
1) Obligasi domestik (Domestic Bond)
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga dalam negeri dan
dipasarkan di dalam negeri. Misalnya obligasi PLN yang dipasarkan di dalam
negeri (Indonesia).
2) Obligasi asing (Foreign Bond)
Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau lembaga asing pada
suatu negara tertentu di mana obligasi tersebut dipasarkan. Contoh : Yankee
Bond diterbitkan dan dipasarkan di Amerika Serikat, Samura Bond diterbitkan dan
dipasarkan di Jepang, Dragon Bond diterbitkan dan dipasarkan di Hongkong dan
sebagainya.
3) Obligasi Global (Global Bond)
Obligasi yang diterbitkan untuk dapat diperdagangkan dimanapun tanpa
adanya keterbatasan tempat penerbitan atau tempat perdagangan tertentu.
f. Dari segi pemeringkat
Jika dilihat dari segi rating maka obligasi dapat dibagi menjadi 3 Jenis,
yaitu :
1) Grade Bond
4
Yaitu obligasi yang telah diperingkat dan termasuk dalam peringkat yang
layak untuk investasi (investment grade). Yang termasuk investment grade adalah
peringkat AAA, AA, dan A menurut Standards & Poors atau peringkat Aaaa, Aa
dan A menurut Moodys.
2) Non-grade Bond
Adalah obligasi yang telah diperingkat tetapi tidak termasuk peringkat
yang layak untuk investasi (non-investment grade). Umumnya peringkat obligasi
ini adalah BBB, BB dan B menurut Standards & Poors atau Bbb, Bb dan B
menurut Moodys.
g. Berdasarkan call feature
Adalah obligasi yang diterbitkan dengan fasilitas/hak untuk membeli
kembali. Hak untuk membeli kembali obligasi yang telah dijual sebelum obligasi
tersebut jatuh tempo disebut call feature. Dari segi call feature, obligasi dapat
dibagi atas tiga jenis, yaitu :
1) Freely Callable Bond
Dalam kontrak perjanjian obligasi, pada saat tertentu perusahaan penerbit
dapat memanggil (menarik) obligasi kembali. Perusahaan penerbit mempunyai
kesempatan untuk memanggil obligasi apabila tingkat bunga turun dan
menerbitkan obligasi baru dengan tingkat bunga yang lebih rendah. Konsep ini
disebut dengan refunding. Perusahaan penerbit dapat memanggil obligasi yang
beredar apabila hal tersebut dianggap menguntungkan bagi perusahaan.
2) Non Callable Bond
Non Callable Bond adalah obligasi yang tidak dapat dibeli kembali oleh
penerbitnya sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Kecuali penerbit membeli
melalui mekanisme pasar.
3) Deferred Callable Bond
Deferred Callable Bond merupakan kombinasi antara freely callable
bond dengan non callable bond. Biasanya ditentukan suatu batas waktu tertentu
dimana obligasi tersebut tidak dapat dibeli kembali (non callable), misalnya pada
tahun pertama, kemudian sesudahnya penerbit dapat membeli kembali (freely
callable).
h. Berdasarkan segi konversi
Dari segi konversi, obligasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1) Obligasi Konversi/Tukar (Convertible Bond/Exchangeable Bond)
Obligasi konversi/tukar adalah obligasi yang dapat ditukar dengan saham,
baik saham penerbit obligasi sendiri (convertible bond) maupun saham perseroan
lain yang dimiliki oleh penerbit obligasi (exchangeable bond). Saham-saham yang
akan digunakan sebagai konversi obligasi akan dijadikan jaminan pada wali
amanat dan disimpan di bank kustodian.
2) Obligasi Non Conversi (Non Convertible Bond)
5
Obligasi non konversi merupakan obligasi yang tidak dapat dikonversikan
menjadi saham tetapi hanya mencairkan pokok obligasi tersebut pada waktu jatuh
tempo sebagaimana pada obligasi lainnya.
i. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
1) Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan
sistem kupon bunga.
2) Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan
perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi
syariah, yaitu:
a) Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang
menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang
diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui
pendapatan emiten.
b) Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan
akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa
diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.
j. Jenis obligasi di Indonesia
Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi
perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam
beberapa jenis, yaitu:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka
Program Rekapitalisasi Perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk
membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli
secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau
"obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN
namun berdasarkan prinsip syariah.[3]
6
Obligasi memiliki tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan ,dimana nilai
pari harus dilunasi.
4. Ketentuan penebusan
Ketentuan penebusan biasanya menyatakan bahwa emitenn harus
membayar jumlah yang lebih besar dari nilai pari kepada pemegang obligasi ,jika
obligasi ingin ditebus .
5. Dana pelunasan
Memfasilitasi pelunasan emisi obligasi secara teratur,
6. Fitur lain
Obligasi yang dapat dikonversi dapat ditukar dengan lembar saham.
Obligasi yang diterbitkan dengan waran : fungsinya mirip dengan obligasi
yang dapat dikonversi .
Obligassi yang dapat dijual kembali :memungkinkan investor menjual
keobligasi kembali pada perusahaan sebelum jatuh tempo pada harga
yanng telah ditentukan.
Obligasi pendapatan :opsi ini hanya membayarkan bunga jika perusahaan
memiliki laba yang cukup untuk membayar bunga.
Obligasi daya beli :tingkat bungaa obligasi ini didasarkan pada suatu
indeks inflasi seperti indeks harga konsumen
7
Contoh soal :
Misal perusahaan anda memutuskan untuk menerbitkan obligasi berjangka
waktu 20 tahun dengan nilai par $1,000 dan pembayaran kupon per tahun.
Pengembalian obligasi lain dengan risiko yang sama saat ini 12%, jadi kita
memutuskan untuk menawarkan tingkat suku bunga kupon 12%. Berapa harga
yang fair untuk obligasi tersebut?
Prioritas Harga
Prioritas Waktu
8
1.Indeks Harga Saham
Indeks Harga Saham adalah indikator harga dari seluruh saham yang
tercatat di Bursa Efek. Indeks ini biasanya merefleksikan kondisi Pasar Modal dan
kondisi perekonomian sebuah negara secara umum.
a. Pasar Reguler
· Karakteristik:
Penyelesaian transaksi: T + 4
c. Pasar Tunai
d. Pasar segera
9
BAB III
PEMBAHASAN
PT. Astra Internsional didirikan oleh William Soerjadjaja pada tahun 1950.
Perusahaan Astra bergerak di lingkup kegiatan seperti perdagangan umum,
perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan
jasa konsultasi. Kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran
mobil, sepeda motor dengan suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat,
pertambangan dan jasa terkait, perkembangan perkebunan, jasa keuangan,
infrastruktur dan teknologi informasi. Perusahaan ini mulai beroperasi sejak 1957-
sekarang. Pada tahun 2017 PT. Astra mempekerjakan lebih dari 218.000 karyawan
di 212 perusahaan, anak perusahaan dan entitas asosiasi. Jumlah ini bertambah
hingga 221.719 karyawan per juni 2018.
2. Obligasi
Pengertian ORI (Obligasi Negara Ritel) adalah salah satu instrumen
pembiayaan negara yang ditawarkan kepada individu atau perorangan WNI
melalui mitra distribusi di pasar perdana. Jadi Anda yang bekerja sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai swasta, ibu rumah tangga, sampai generasi
milenial bisa menggenggam ORI.
Penawaran ORI sudah memasuki seri ke-15. Pemerintah menjual ORI015
secara ritel atau ketengan sebagai sumber pembiayaan di Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) 2018. Tentu saja hasil dari penjualan yang
ditargetkan sekitar Rp10 triliun akan dialokasikan untuk membiayai dana
pengembangan di bidang pendidikan.
Selain membantu negara, kehadiran ORI015 dapat memperluas basis investor
ritel domestik. Dengan begitu, ketika modal asing cabut, pasar obligasi
pemerintah tetap aman lantaran ditopang investor lokal yang kuat.
10
Pemesanan pembelian obligasi harus dilakukan dalam jumlah
sekurang-kurangnya Rp. 5.000.000/ kelipatannya.
e) Tanggal Penjatahan
30 Juni 2015
12 juli 2018
g) Holding Period
h) Kupon
16% per tahun
i) Pembayaran Kupon
5 september 2015
= 23,47%
Obligasi PT. Astra Internasional di beli pada 5 September 2015 dengan harga
94,25% memiliki tingkat kupon sebesar 16% per tahun dibayar setiap 3 bulan
sekali dan jatuh tempo obligasi seri A pada 12 juli 2018, Berapakah Besar YTM
Approximationnya?
C = 16%
11
R = 94.25%
P = 100%
3.853
= 100 + 94,25
= 18,01%
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Untuk tingkat pengembalian sebesar 18,01% setiap 3 tahun sekali di PT. Astra
Internasional lebih baik mempertahankan obligasi. Karena ketika kita menjual
maka akan mengalami kerugian sebesar 5,46% dan lebih baik di simpan dulu
untuk tahun ini tetapi saat nanti harga obligasinya sudah stabil/ naik maka
obligasinya boleh di jual.
13
DAFTAR PUSTAKA
14