KELUARGA CIAMIS
BULAN JANUARI-MARET 2019
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Alloh SWT, atas perkenan-NYA program Tim PPIRS
selama periode Bulan Januari sampai Maret 2019 dapat terlaksana dengan baik dan
laporan pelaksanaan dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai pelaksanaan program serta sebagai bentuk pertanggungjawaban dari
Komite PPIRS kepada direktur rumah sakit selaku pemimpin tertinggi di rumah
sakit terkait program dan kegiatan PPIRS selama satu tahun ini.
Pelaksanaan program kegiatan PPIRS telah digambarkan secara lengkap
dalam laporan ini dan semoga dapat menjadi bahan perbaikan dan evaluasi serta
menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan program yang lebih baik lagi disetiap
bulannya.
( dr.Hendy Rahman)
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PENGORGANISASIAN
Berdasar pada SK Direktur RSU Dadi Keluarga Ciamis Tentang Pembentukan Komite
Pencegahandan Pengendalian Infeksi (PPI), bahwa PPIRS berbentuk Tim Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit, terdiri dari berbagai unit terkait yang
bertanggungjawab kepada Direktur. Komite PPI terdiri dari unsur IPCD (Infection prevention
control doctor), IPCN (Infection prevention control nurse), IPCLN (Infection prevention
control link nurse) dan Koordinator PPI Unit.
DIREKTUR
SEKRETARIS/ IPCN
2
BAB III
KEGIATAN
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Melakukan survei harian untuk angka kejadian Plebitis
Melakukan survey harian untuk Dekubitus
Melakukan survei harian untuk angka kejadian ISK
Melakukan survei harian untuk angka kejadian IDO
Melakukan survei harian untuk kepatuhan HH
Melakukan survei harian untuk kepatuhan APD
3
KEJADIAN PLEBITIS JANUARI 2019
Dari tabel diatas pada bulan Januari 2019 dapat tergambar hampir seluruh
ruangan rawatan ditemukan kejadian plebitis dengan hasil analisis total pasien
10,4‰
Dari tabel diatas pada bulan Februari 2019 angka kejadian plebitis sekitar
7,7‰
4
KEJADIAN PLEBITIS MARET 2019
∑ analisis
No Nama Ruangan ∑ Pasien Terpasang Infus Plebitis
1 Anggrek 154 6
2 VIP 18 0
3 VK 22 1
4 HCU 18 1
7 Bedah 169 4
9 Cateliya 150 4
TOTAL 531 16 6‰
Dari tabel diatas pada bulan Januari 2019 hasil analisis jumlah phlebitis sekitar
6‰
Kesimpulan Jumlah keseluruhan pasien yang terpasang infus dari Januari s/d
Maret 2019 adalah 1407 orang, kejadian plebitis 55 orang.
Hal ini menurut observasi yang dilakukan disebabkan karena banyaknya pasien
yang terpasang cairan aminoplusin dan pemasangan infus masih banyak yang
belum sesuai SPO.
Rencana Tindak Lanjut :
1. Mengaadakan pelatihan bagaimana melakukan pemasangan infus
yang benar agar tidak terjadi phlebitis
2. Tehnik pemasangan infuse harus sesuai SPO
3. APD petugas harus selalu diperhatikan
b. Angka Kejadian Dekubitus Bulan Januari s/d Maret 2019
5
ANGKA KEJADIAN DEKUBITUS DI RSU DADI
KELUARGA CIAMIS BULAN JANUARI s/d MARET
2019
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
0% 0% 0% 10%
0%
Januari Februari Maret
IGD 0% 0% 0%
Cateliya 0% 0% 0%
Anggrek 0% 0% 0%
Belum di temukan Angka kejadian Dekubitus pada bulan Januari s/d maret 2019
15% 16%
14%
12%
10%
10%
8%
5% 6%
4%
2%
0%
Januari Februari Maret
% 15% 10% 5%
Jumlah keseluruhan pasien operasi dari Januari s/d Maret 2019 adalah 405 orang, kejadian
IDO 36 orang.
1) Analisis
6
Jumlah keseluruhan pasien operasi dari Januari s/d Maret 2019 adalah 405
orang, kejadian IDO 36 orang.
d. ISK
Jumlah keseluruhan pasien yang terpasang kateter dari Januari s/d Maret 2019
adalah 86 orang , di Bulan Januari ada 20 orang yang terpasang urin catheter
dengan jumlah hari pemasangan catheter 110 hari di temukan kejaian isk 2
orang, Bulan Februari ada 27 orang dengan jumlah hari pemasangan catheter
135 hari di temukan kejadian isk 1 orang dan pada bulan Maret ada 39 orang
yang terpasang catheter dan jumlah hari pemasangan Catheter 195 hari di
temukan kejadian isk 1 orang
1) Analisis
7
Dari 86 orang yang terpasang kateter angka kejadian ISK dari Bulan Januari
sekitar 18,8 ‰ sedangkan pada Bulan Februari 7,4 ‰ dan hasil temuan pada
bulan Maret 5,12‰
2) Rencana Tindak Lanjut
Melakukan pengawasan dalam pemasangan kateter baik secara teknik
maupun APD.
B. Monitoring Hand Hygiene pada Pasien, Penunggu dan Petugas/ Staf
Kepatuhan Hand Hygiene di Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga Ciamis. Audit
hand hygiene merupakan cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan mengukur
kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene yang merupakan
perilaku mendasar dalam upaya mencegah timbulnya infeksi nosokomial. Dari
pelaksanaan audit hand hygiene yang dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2019 di
Rumah Sakit Dadi Keluarga berikut ini laporan kepatuhan hand hygiene pada unit
pelayanan kesehatan Rumah Sakit Dadi Keluarga Bulan Januari sampai dengan Maret
2019.
8
Berdasarkan data pada grafik, menunjukkan bahwa angka kepatuhan Hand Hygiene
bulan Januari di Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga menurut jenis profesi paling tinggi
yaitu profesi Dokter pada bulan Januari 75 %, kepatuhan cuci tangan tertinggi yaitu
profesi Perawat 70% , Bidan sebesar 85% sedangkan angka kepatuhan paling rendah
yaitu Unit Gizi 60% pada bulan Januari
Pada bulan Maret menunjukkan Peningkatan yang signifikan angka kepatuhan Hand
Hygiene menurut jenis profesi paling tinggi yaitu profesi Dokter pada bulan Maret 90
%, sedangkan perawat dan bidan naik 5% sedangkan Gizi ada peningkatan yang
signifikan yaitu 90%.
9
Angka Kepatuhan APD
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjalankan program penggunaan APD RS Syafira
ialah:
1. Sosialisai SPO penggunaan APD.
2. Pelatihan penggunaan APD.
3. Sasaran awal untuk pengendalian infeksi. Setiap hari Meeting Morning telah
dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan penggunaan APD yang diikuti oleh
seluruh karyawan mulai dari direktur, para dokter, farmasi, laboratorium, perawat,
radiolagi, bag umum, securiti, dan tidak terkecuali cleaning servise.
Meskipun para staff mengikuti sosialisasi program PPI namun pada proses monitoring
dilapangan terdapat massih ada sebagian staff yg kurang patuh, hal ini bisa di sebabkan
berbagai faktor.
10
BAB IV
KESIMPULAN
Angka Infeksi rumah sakit / HAIs, di RSU Dadi Keluarga Ciamis periode
Januari s/d Maret 2019 masih terkendali, keculai angka phlebitis yang masih perlu
ditindak lanjuti karena hal ini menjadi indikator mutu RS, tentunya perlu disadari
oleh berbagai praktisi kesehatan lainnya seperti laboratorium juga memberikan
kontribusi terjadinya phlebitis akibat tusukan jarum. Sehingga perlu adanya
11
pelatihan kepekaan untuk mengamil darah, kesamaan cara desinfeksi dan tidak
menggunakan sarung tangan satu kali pakai, tapi digunakan untuk semua pasien.
BAB V
PENUTUP
12
berkontribusi untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat dan mandiri,
membebaskan manusia dari sakit dan kecacatan.
13