Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TIM PPIRS RSU DADI

KELUARGA CIAMIS
BULAN JANUARI-MARET 2019

RSU DADI KELUARGA CIAMIS


Jalan RE Martadinata No. 333-335, Baregbeg, Ciamis
Telp. 0265-7578032, 2750777, Email : rsdk.ciamis@gmail.com

2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Alloh SWT, atas perkenan-NYA program Tim PPIRS
selama periode Bulan Januari sampai Maret 2019 dapat terlaksana dengan baik dan
laporan pelaksanaan dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai pelaksanaan program serta sebagai bentuk pertanggungjawaban dari
Komite PPIRS kepada direktur rumah sakit selaku pemimpin tertinggi di rumah
sakit terkait program dan kegiatan PPIRS selama satu tahun ini.
Pelaksanaan program kegiatan PPIRS telah digambarkan secara lengkap
dalam laporan ini dan semoga dapat menjadi bahan perbaikan dan evaluasi serta
menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan program yang lebih baik lagi disetiap
bulannya.

Ciamis, 6 April 2019


Ketua Tim PPI

( dr.Hendy Rahman)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
BAB II. PENGORGANISASIAN.............................................................................................. 2
BAB III. KEGIATAN ................................................................................................................ 3
A. Surveilans Angka Infeksi Rumah Sakit .............................................................. 3
B. Monitoring Dekubitus ......................................................................................... 6
C. Monitoring Hand Hygiene Pada Pasien, Penunggu Dan Petugas/ Staf............... 8
D. Monitoring Penggunaan APD Petugas/ Staff ...................................................... 8

BAB IV. KESIMPULAN ........................................................................................................... 11


BAB V. PENUTUP .................................................................................................................... 12
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated


Infection (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan diberbagai negara di
dunia, termasuk Indonesia. Dalam forum Asian Pasific Economic Comitte
(APEC) atau Global health Security Agenda (GHSA) penyakit infeksi terkait
pelayanan kesehatan telah menjadi agenda yang di bahas. Hal ini menunjukkan
bahwa HAIs yang ditimbulkan berdampak secara langsung sebagai beban
ekonomi negara.
Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila fasilitas
pelayanan kesehatan secara konsisten melaksanakan program PPI. Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk memastikan perlindungan
kepada setiap orang terhadap kemungkinan tertular infeksi dari sumber
masyarakat umum dan disaat menerima pelayanan kesehatan pada berbagai
fasilitas kesehatan.
Akibat lain yang dapat ditimbulkan HAIs adalah hari rawat yang lebih
panjang dan sehingga perlu adanya tambahan biaya sedangkan bagi rumah sakit
dapat memberikan kesan kurang baik terhadap citra dan mutu rumah sakit.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi juga merupakan salah satu
indikator yang masuk ke dalam sasaran keselamatan pasien.

1
BAB II
PENGORGANISASIAN

Berdasar pada SK Direktur RSU Dadi Keluarga Ciamis Tentang Pembentukan Komite
Pencegahandan Pengendalian Infeksi (PPI), bahwa PPIRS berbentuk Tim Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit, terdiri dari berbagai unit terkait yang
bertanggungjawab kepada Direktur. Komite PPI terdiri dari unsur IPCD (Infection prevention
control doctor), IPCN (Infection prevention control nurse), IPCLN (Infection prevention
control link nurse) dan Koordinator PPI Unit.

DIREKTUR

KETUA TIM PPIRS

SEKRETARIS/ IPCN

Perawat Penghubung PPI/


IPCD Anggota Lainnya
IPCLN

2
BAB III
KEGIATAN

A. PELAKSANAAN KEGIATAN
 Melakukan survei harian untuk angka kejadian Plebitis
 Melakukan survey harian untuk Dekubitus
 Melakukan survei harian untuk angka kejadian ISK
 Melakukan survei harian untuk angka kejadian IDO
 Melakukan survei harian untuk kepatuhan HH
 Melakukan survei harian untuk kepatuhan APD

1. Angka Infeksi Rumah Sakit

a. Angka Kejadian Plebitis bulan Januari 2019:


Plebitis adalah iritasi vena oleh alat IV, obat-obatan, atau infeksi yang ditandai
dengan kemerahan, bengkak, nyeri tekan pada sisi IV.(Weinstein, 2001)
Dalam istilah yang lebih teknis lagi, plebitis mengacu ke temuan klinis adanya
nyeri, nyeri tekan, bengkak, pengerasan, eritema, hangat dan terbanyak vena
seperti tali. Semua ini diakibatkan peradangan, infeksi dan/atau trombosis.
Banyak faktor telah dianggap terlibat dalam patogenesis plebitis, antara lain:
1. Faktor-faktor kimia seperti obat atau cairan yang iritan;
2. Faktor-faktor mekanis seperti bahan, ukuran kateter, lokasi dan lama
kanulasi serta
3. Agen infeksius.
Faktor pasien yang dapat mempengaruhi angka plebitis mencakup, usia, jenis
kelamin dan kondisi dasar (yakni. diabetes melitus, infeksi, luka bakar). Suatu
penyebab yang sering luput perhatian adalah adanya mikropartikel dalam
larutan infus dan ini bisa dieliminasi dengan penggunaan filter.

3
KEJADIAN PLEBITIS JANUARI 2019

No Nama Ruangan ∑ Pasien Terpasang Infus ∑ Plebitis


1 Anggrek 136 8
2 VIP 20 2
3 VK 14 3
4 HCU 3 0
7 Bedah 108 3
9 Cateliya 130 5

TOTAL 411 21 10.4‰

Tabel 1 Angka Kejadian Plebitis Bulan Januari 2019

Dari tabel diatas pada bulan Januari 2019 dapat tergambar hampir seluruh
ruangan rawatan ditemukan kejadian plebitis dengan hasil analisis total pasien
10,4‰

KEJADIAN PLEBITIS FEBRUARI 2019

No Nama Ruangan ∑ Pasien Terpasang Infus ∑ Plebitis


1 Anggrek 142 7
2 VIP 23 1
3 VK 30 1
4 HCU 2 0
7 Bedah 128 3
9 Cateliya 140 6

TOTAL 465 18 7,7‰

Tabel. 2 Angka Kejadian Plebitis Bulan Februari 2019

Dari tabel diatas pada bulan Februari 2019 angka kejadian plebitis sekitar
7,7‰

4
KEJADIAN PLEBITIS MARET 2019

∑ analisis
No Nama Ruangan ∑ Pasien Terpasang Infus Plebitis
1 Anggrek 154 6
2 VIP 18 0
3 VK 22 1
4 HCU 18 1
7 Bedah 169 4
9 Cateliya 150 4

TOTAL 531 16 6‰

Tabel .3.Angka Kejadian Plebitis Bulan Maret 2019

Dari tabel diatas pada bulan Januari 2019 hasil analisis jumlah phlebitis sekitar
6‰

Kesimpulan Jumlah keseluruhan pasien yang terpasang infus dari Januari s/d
Maret 2019 adalah 1407 orang, kejadian plebitis 55 orang.
Hal ini menurut observasi yang dilakukan disebabkan karena banyaknya pasien
yang terpasang cairan aminoplusin dan pemasangan infus masih banyak yang
belum sesuai SPO.
Rencana Tindak Lanjut :
1. Mengaadakan pelatihan bagaimana melakukan pemasangan infus
yang benar agar tidak terjadi phlebitis
2. Tehnik pemasangan infuse harus sesuai SPO
3. APD petugas harus selalu diperhatikan
b. Angka Kejadian Dekubitus Bulan Januari s/d Maret 2019

5
ANGKA KEJADIAN DEKUBITUS DI RSU DADI
KELUARGA CIAMIS BULAN JANUARI s/d MARET
2019

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
0% 0% 0% 10%
0%
Januari Februari Maret
IGD 0% 0% 0%
Cateliya 0% 0% 0%
Anggrek 0% 0% 0%

Belum di temukan Angka kejadian Dekubitus pada bulan Januari s/d maret 2019

c. Angka Kejadian IDO Bulan Januari s/d Maret 2019:

ANGKA KEJADIAN IDO DI RSU DADI KELUARGA


CIAMIS BULAN JANUARI s/d MARET 2019

15% 16%

14%

12%
10%
10%

8%

5% 6%

4%

2%

0%
Januari Februari Maret
% 15% 10% 5%

Tabel 4 Angka Kejadian IDO

Jumlah keseluruhan pasien operasi dari Januari s/d Maret 2019 adalah 405 orang, kejadian
IDO 36 orang.
1) Analisis
6
Jumlah keseluruhan pasien operasi dari Januari s/d Maret 2019 adalah 405
orang, kejadian IDO 36 orang.

2) Rencana Tindak Lanjut


1. Melakukan pengawasan terhadap SPO yang telah dibuat.
2. Pengadaan CLIPPER untuk pencukuran sebelum operasi
3. Pelatihan Rawat Luka.

d. ISK

Analisis ISK (‰) Bualan Januari - Maret


20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Januari Februari Maret

Analisis ISK (‰) Bualan Januari - Maret

Tabel 5. Tabel Analisis ISK Bulan Januari – Maret

Jumlah keseluruhan pasien yang terpasang kateter dari Januari s/d Maret 2019
adalah 86 orang , di Bulan Januari ada 20 orang yang terpasang urin catheter
dengan jumlah hari pemasangan catheter 110 hari di temukan kejaian isk 2
orang, Bulan Februari ada 27 orang dengan jumlah hari pemasangan catheter
135 hari di temukan kejadian isk 1 orang dan pada bulan Maret ada 39 orang
yang terpasang catheter dan jumlah hari pemasangan Catheter 195 hari di
temukan kejadian isk 1 orang

1) Analisis

7
Dari 86 orang yang terpasang kateter angka kejadian ISK dari Bulan Januari
sekitar 18,8 ‰ sedangkan pada Bulan Februari 7,4 ‰ dan hasil temuan pada
bulan Maret 5,12‰
2) Rencana Tindak Lanjut
Melakukan pengawasan dalam pemasangan kateter baik secara teknik
maupun APD.
B. Monitoring Hand Hygiene pada Pasien, Penunggu dan Petugas/ Staf

Kepatuhan Hand Hygiene di Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga Ciamis. Audit
hand hygiene merupakan cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan mengukur
kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene yang merupakan
perilaku mendasar dalam upaya mencegah timbulnya infeksi nosokomial. Dari
pelaksanaan audit hand hygiene yang dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2019 di
Rumah Sakit Dadi Keluarga berikut ini laporan kepatuhan hand hygiene pada unit
pelayanan kesehatan Rumah Sakit Dadi Keluarga Bulan Januari sampai dengan Maret
2019.

KEPATUHAN CUCI TANGAN KETEGORI PROFESI DI


RSU DADI KELUARGA BULAN JANUARI - MARET
2019

90% 85% 85% 90% 100%


75% 70% 70% 80% 80% 80% 80% 90%
80%
60% 70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Januari Februari Maret
Dokter 75% 80% 90%
Perawat 70% 80% 85%
Bidan 70% 80% 85%
Gizi 60% 80% 90%

Tabel 5 Angka Kepatuhan Hand Hyginie

8
Berdasarkan data pada grafik, menunjukkan bahwa angka kepatuhan Hand Hygiene
bulan Januari di Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga menurut jenis profesi paling tinggi
yaitu profesi Dokter pada bulan Januari 75 %, kepatuhan cuci tangan tertinggi yaitu
profesi Perawat 70% , Bidan sebesar 85% sedangkan angka kepatuhan paling rendah
yaitu Unit Gizi 60% pada bulan Januari

Sedangakan pada bulan Februari menunjukkan Peningkatan yang signifikan angka


kepatuhan Hand Hygiene menurut jenis profesi paling tinggi yaitu profesi Dokter 80%,
sedangkan perawat di angka 80% , Bidan sebesar 80% sedangkan angka kepatuhan
paling rendah Unit Gizi 80 % .

Pada bulan Maret menunjukkan Peningkatan yang signifikan angka kepatuhan Hand
Hygiene menurut jenis profesi paling tinggi yaitu profesi Dokter pada bulan Maret 90
%, sedangkan perawat dan bidan naik 5% sedangkan Gizi ada peningkatan yang
signifikan yaitu 90%.

C. Monitoring Penggunaan APD Pada Petugas/ Staff


Data kepatuhan penggunaan APD yang didapatkan adalah data dari IGD ,Isolasi
Cateliya, Anggrek, Laboratorium, Kamar Transit Jenazah, Ruang Gizi, TPS
Medis, TPS Non Medis, Laundry, IBS, Pojok DOTS, ruangan rawat inap di
dapatkan data sesuai dengan tabel
Bahwa pada data triwulan tersebut terlihat angka kepatuhan penggunaan APD ini
masih belum terlaksana dengan baik, maka diperlukan kembali sosialisasi tentang
penggunaan APD.

9
Angka Kepatuhan APD
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%

Januari Februari Maret

Tabel 6 Angka Kepatuhan penggunaan APD

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjalankan program penggunaan APD RS Syafira
ialah:
1. Sosialisai SPO penggunaan APD.
2. Pelatihan penggunaan APD.
3. Sasaran awal untuk pengendalian infeksi. Setiap hari Meeting Morning telah
dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan penggunaan APD yang diikuti oleh
seluruh karyawan mulai dari direktur, para dokter, farmasi, laboratorium, perawat,
radiolagi, bag umum, securiti, dan tidak terkecuali cleaning servise.
Meskipun para staff mengikuti sosialisasi program PPI namun pada proses monitoring
dilapangan terdapat massih ada sebagian staff yg kurang patuh, hal ini bisa di sebabkan
berbagai faktor.

10
BAB IV
KESIMPULAN

Angka Infeksi rumah sakit / HAIs, di RSU Dadi Keluarga Ciamis periode
Januari s/d Maret 2019 masih terkendali, keculai angka phlebitis yang masih perlu
ditindak lanjuti karena hal ini menjadi indikator mutu RS, tentunya perlu disadari
oleh berbagai praktisi kesehatan lainnya seperti laboratorium juga memberikan
kontribusi terjadinya phlebitis akibat tusukan jarum. Sehingga perlu adanya

11
pelatihan kepekaan untuk mengamil darah, kesamaan cara desinfeksi dan tidak
menggunakan sarung tangan satu kali pakai, tapi digunakan untuk semua pasien.

BAB V
PENUTUP

Demikian laporan ini di buat mudah-mudahan bisa menjadi bahan


pertimbangan untuk beberapa kebijakan yang menyangkut PPIRS, tentunya
untuk kemajuan rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan yang bermutu,
melalui penanganan pasien yang tepat pemutusan rantai penularan penyakit dan
pencegahan penyakit menular. Dengan demikian rumah sakit kita turut

12
berkontribusi untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat dan mandiri,
membebaskan manusia dari sakit dan kecacatan.

Diterima oleh Dilaporkan oleh:


Ciamis, 6 April 2019 Ciamis, 6 April 2019
Direktur , Ketua Tim PPI,

dr. H.Muhamad Ikbal dr.Hendy Rahman

13

Anda mungkin juga menyukai