3651 7228 1 SM PDF
3651 7228 1 SM PDF
ABSTRAK
Proses bertambahnya usia mulai dari lahir hingga tua merupakan proses alamiah yang
mesti terjadi dan tidak dapat dihalang-halangi dengan cara apapun. Sebagai manusia
yang bijak, hal yang mesti dilakukan hanyalah berusaha memahami masing-masing
tahap perkembangan tersebut, berikut dengan ciri-cirinya, gejala-gejalanya, dan
perkembangan psikologis yang terjadi pada priodesasi tertentu.
Kata kunci: manusia, lanjut usia.
2. Usia 60-75 tahun (elderly) disebut beranjak jauh dari beberapa periode
dengan lanjut usia wreda utama terdahulu yang lebih menyenangkan
3. Usia 75-90 tahun (old) disebut atau beranjak jauh dari periode yang
tua/wreda prawasana penuh dengan manfaat. Lebih lanjut ia
4. Usia 90 tahun (very old) disebut mengatakan bahwa umur seseorang
wreda wasana. belum tentu bisa menentukan lanjut usia
Sesuai dengan beberapa ukuran seseorang karena kondisi kehidupan dan
ketuaan di atas, Hawari (1997:233-234) perawatan turut mendukung terjadinya
mengemukakan suatu pengertian ten- proses penuaan, kadangkala orang pada
tang manusia lanjut usia, yaitu “Orang usia lima puluhan belum menampakkan
yang telah menjalani siklus hidup di tanda-tanda ketuaan tetapi bahkan
atas 65 tahun”. Ketuaan seseorang sebaliknya. Hal ini tergantung pada laju
dilihat dari segi panjang usianya. pertumbuhan dan kemunduran fisik
Sedangkan pemerintahan Indonesia maupun mentalnya. Tetapi, walaupun
memberikan pengertian manusia lanjut begitu, ada kecenderungan masyarakat
usia secara umum sebagaimana yang umum menggunakan usia 65 tahun
terdapat dalam Undang-Undang Repu- sebagai usia pensiun dalam berbagai
blik Indonesia tentang Kesejahteraan urusan sebagai tanda masuknya usia
Manusia Lanjut Usia, yaitu pada pasal 1 lanjut.
ayat (2): “Bahwa yang dimaksud Walaupun tidak ada kepastian
dengan manusia lanjut usia adalah para ahli dalam menetapkan batas umur
seseorang yang telah mencapai usia 60 untuk mendefenisikan lanjut usia, tetapi
tahun ke atas” (Hardywinoto dan para ahli mencoba mengemukakan hal
Setibudy, 1999:237). tersebut dengan memperhatikan peruba-
Apabila melihat ketuaan sese- han-perubahan yang menyertai manusia
orang dari segi emosional, perasaan dan lanjut usia dari segi fisik, mental dan
tingkah lakunya, maka pengertian lingkungan sosialnya. Perubahan ter-
manusia lanjut usia sebagaimana yang sebut sesuai dengan kodrat manusia
diungkapkan Hurlock (1997:380) dapat yang pada umumnya disebut dengan
disimpulkan sebagai manusia lanjut proses “menua”.
usia, yaitu seseorang yang telah
waktu muda. Perubahan pada kemam- 4. Perubahan minat pada usia lanjut
puan motorik ini disebabkan oleh Perubahan minat pada seseorang
pengaruh fisik dan fisiologis, sehingga juga merupakan ciri-ciri memasuki usia
mengakibatkan merosotnya kekuatan lanjut, karena perubahan minat orang
dan tenaga dan dari segi psikologis pada seluruh tingkat usia berhubungan
munculnya perasaan rendah diri, dengan keberhasilan penyesuaian
kurangnya motivasi dan lainnya. mereka. Demikian juga penyesuaian
Perubahan kemampuan motorik ini pada usia lanjut, sangat dipengaruhi
mempunyai pengaruh besar terhadap oleh perubahan minat dan keinginan
penyesuaian pribadi dan sosial pada yang dilakukan secara sukarela atau
manusia usia lanjut (Manula). terpaksa. Bila Manula mengadakan
3. Perubahan kemampuan mental pada perubahan minat dan keinginannya
usia lanjut yang dilakukan secara sukarela dengan
Apabila ada kecenderungan ne- harapan ia akan mendapat kebahagiaan
gatif dari pendapat masyarakat terhadap tersendiri dari perubahan itu. Seperti
perubahan-perubahan Manula, maka minat dan keinginan seseorang dari
secara otomatis hal tersebut akan semua tingkat usia, hal ini juga sangat
menimbulkan kemunduran kemampuan berbeda pada mereka yang sangat tua,
mental pada Manula tersebut. Peru- bagaimanapun juga keinginan tertentu
bahan kemampuan mental pada Manula mungkin dianggap sebagai tipe
berbeda pada tiap individu, walaupun keinginan orang berusia lanjut pada
berbeda pola pikir dan pengalaman umumnya antara lain: perubahan dan
intelektualnya. Secara umum, mereka minat pribadi, yang cenderung bersikap
yang mempunyai pengalaman intelek- berorientasi pada diri sendiri dan egois
tual lebih tinggi, secara relatif penu- tanpa memperdulikan orang lain, minat
runan dalam efisiensi mental kurang berekreasi yang tetap ada pada usia
dibanding mereka yang pengalaman lanjut, keinginan sosial, keinginan yang
intelektualnya rendah, hal ini bersifat keagamaan dan minat terhadap
disebabkan adanya tingkat penurunan kematian (Hurlock, 1997:386-402).
mental yang bervariasi.
sulit menyesuaikan diri dengan cara- sewajarya dalam proses Manula, tetapi
cara berpikir dan gaya-gaya baru dari kebanyakan penyebab dari semua itu
generasi yang lebih muda, begitu juga adalah kurangnya perhatian orang-orang
sebaliknya. Renggangnya ikatan keke- terhadap Manula.
luargaan dan ketidakacuhan keluarga 6. Peranan iman
terhadap Manula, membuat mereka Menurunnya kemampuan fisik
terpaksa hidup menyepi di lembaga- dan mental pada Manula memungkin-
lembaga penampungan kaum lansia. kan mereka untuk tidak membenci dan
4. Disinhibisi merasa takut memandang hari akhir,
Makin lanjut usia seseorang karena usia lanjut memang merupakan
makin kurang pula kemampuan mereka masa dimana kesadaran beragama harus
dalam mengendalikan perasaan dan ditingkatkan. Tetapi tidak semua Ma-
kurang dapat mengekang diri dalam nula merasa tentram dalam menghadapi
berbuat, sehingga hal-hal kecil yang dan menyongsong akhir kehidupan
seharusnya tidak perlu dipermasalah- mereka di dunia, karena permasalahan
kan, tetapi bagi Manula dapat ini muncul apabila lemahnya keimanan
membangkitkan luapan emosi dan seseorang dalam menghadapinya
mungkin mereka bereaksi dengan sehingga menimbulkan rasa takut dan
ledakan kemarahan. cemas dalam menghadapi kematian
5. Perubahan suasana hati yang akan lebih meningkat pada usia
Perubahan-perubahan fisiologis lanjut (McGhie, 1996:149-156).
dalam otak dan sistim syaraf yang Dari uraian di atas, dapat penulis
terjadi pada Manula adalah salah satu simpulkan bahwa perubahan fisik,
penyebab timbulnya perubahan suasana mental dan sosial yang terjadi pada
hati dan perubahan pada beberapa aspek masa lanjut usia akan menimbulkan
perilaku Manula. Hal ini terlihat pada bentuk-bentuk permasalahan yang
perilaku yang bereaksi secara tiba-tiba akhirnya mengakibatkan gangguan
dan tampak tidak beralasan, seperti kesehatan jiwa pada Manula tersebut.
ingin marah-marah, ingin menyendiri, Di samping kurangnya jaminan sosial
dan lainnya. Keadaan seperti itu yang memadai untuk memenuhi
mungkin merupakan bagian yang sudah kebutuhan Manula, faktor kesepian saja