Karakteristik Kurikulum 2013
Karakteristik Kurikulum 2013
A. PENDAHULUAN
B. DEFINISI KURIKULUM
Secara etimologi kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang
artinya pelari, dan currere yang artinya tempat berpacu atau tempat berlomba yang berarti
jarak tempuh lari, yaitu jarak yang harus ditempuh dalam kegiatan berlari mulai dari start
hingga finish.
Istilah kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan dengan alasan
kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta didik sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Sehingga kurikulum memiliki beberapa aspek penting seperti
perencanaan pengalaman belajar, program sebuah lembaga pendidikan yang diwujudkan
dalam sebuah dokumen serta hasil dari implementasi dokumen yang telah disusun.
b. Landasan Filosofis
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa
dengan segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa
kini. Berbagai perkembangan dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik
yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat manusia, dikemas dalam konten
pendidikan.
c. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar
teori pendidikan berbasis kompetensi. Berdasarkan standar adalah pendidikan yang
menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku
untuk setiap kurikulum. Berdasarkan kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk
bersikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan, untuk melaksanakan suatu
tugas di sekolah, masyarakat dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi.
d. Landasan Empiris
Dewasa ini kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan
kasus pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga
menimpa generasi muda. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan
tersebut berasal dari kurikulum, namun para ahli pendidikan dan tokoh masyarakat
menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum. Yang
terlalu menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang
belajarnya dengan kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu
kurikulum 2013 ini hadir untuk menjawab segala persoalan yang berkaitan dengan
masalah tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tujuan pendidikan
nasional.
Tujuan Konsep SKL, SK, Konsep SKL, KI, KD, Konsep SKL, KI, KD,
KD, Indikator Indikator dan Indikator dan
Pembelajaran Tujuan
dan pada Standar
Tujuan; Kompetensi Standar
Tujuan; Kompetensi
setiap Lulusan (SKL) Lulusan (SKL)
Isi dan Bahan Pengetahuan; Pengetahuan,
berdasar sekolah;sikap Pengetahuan,
ditentukan sebelumsikap
mata pelajaran;
Tersedia buku dan keterampilan; dan keterampilan;
menetapkan
Pelajaran
Kegiatan Mengacu
SKL Menggunakan Menggunakan
teks untuksetiap
untuk siswa KI untuk setiap Standar Isi, Standar
kepada
mata pelajaran Integratif;
pendekatan
mata pelajaran Integratif;
pendekatanm Sikap
Pembelajaran dan guru Proses, dan Standar
dan kelas
sebagai bahan saintifik;
sama danProses
berbeda bersifat
saintifik;pembinaan;
Proses
permendiknas Ada pada semua Penilaian;
(permen No.
pelajaran; belajar untukjenjang
untuk setiap belajar untuk
No. mata pelajaran; Hanya ada pada
mendapatkan
kelas; mendapatkan
KD-KD pada aspek
23/2006);
Buku teks mata pelajaran
41/2007 pengetahuan,
Bahan pelajaran sikap pengetahuan,
sikap (SSp dan sikap
SSs),
bersifat terbuka KD-KD pada aspek PPKn dan PABP;
tentang
SK dan KDstandar dan keterampilan
disajikan dalam dan
aspekketerampilan
pengetahuan
untuk dipilih sikap (SSp dan SSs),
dilakukan
proses;
menjadi arah buku siswamelalui
dan dilakukan
dan aspek
Bahan melalui
pelajaran
dan aspek pengetahuan
pendekatan pendekatan saintifik
dan landasan buku guru; Buku keterampilan
disajikan dalam
dipergunakan dan aspek
saintifik; serta pendekatan
disajikan secara
untuk siswa dan buku buku siswa dan
dalam keterampilan atau model
koheren; sudah
mengembangka guru menjadi buku guru;
pembelajaran; Ada persepsi
disajikan tidakharus pembelajaran
n materi pokok, pegangan utama; berpasangan; lain
Buku yang menggunakan Buku
yang siswa
dianggapdantepat
kegiatan Ketidakleluasaan
koheren; sehingga sehingga guru
diperkenankan pendekatan saintifik buku guru menjadi
pembelajaran, untuk
guru harus memilih oleh guru;
tinggal
untuk dalam merupakan salah
dan indikator menggunakan
KD KD yang menggunakannya.
dipergunakan pembelajaran; Aspek sikap,
satu sumber bahan
pencapaian bahan
memilikipelajaran di
tidak tunggal, Setiap mata pembelajarannya
pelajaran;
kompetensi luar BS
keterkaitan,
tidak satu- pelajaran dengan dilakukan secara
untuk penilaian; berpatokan
mebelajarkan pada
sikap, Ada keleluasaan
langsung dan tidak
satunya dan dan BG;
KD aspek
pengetahuan dan untuk
langsung; hanya
harus sudah
pengetahuan;
Ada pembatasan
keterampilan; menggunakan
PPKn
divalidasi
jenis pengetahuan bahan pelajaran di
kementerian; Dari diberi tahu dan PABP yang
yang dibelajarkan luar BS dan BG;
menjadi mencari
pada peserta didik; langsung.
tahu; Mengacu Tidak ada
pada permendikbud pembatasan jenis
Dari diberi tahu
No. pengetahuan
menjadi yang
mencari
dibelajarkan pada
tahu;
103/20014;
peserta didik;;hanya
HOT;
disesuaikan dengan
perkembangan
berpikirnya;
Penilaian Mengacu Mengacu pada Mengacu pada
kepada permendikbud No. permendikbud No.
Penilaian diberikan
dalam bentuk
angka, predikat dan
deskripsi;
23/2006.
G. IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Kesimpulan
1. Kurikulum 2013 merupakan implementasi dan penyempurna dari kurikulum-kurikulum
sebelumnya. Hanya saja terdapat sedikit perubahan pada standar isi dan penilaian dengan
tetap berpedoman kepada tujuan pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan bangsa dan
menjadikan manusia yang beriman dan berakhlakul karimah yang tinggi.
2. Implementasi kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara sudah sesuai dan
memenuhi kriteria pada struktur pelaksanaan Kurikulum 2013, baik dari segi
pelaksanaan, materi, media pembelajaran, metode, serta penilaian. Yang mana semua itu
tidak lepas dari motivasi dan dukungan dari segenap pimpinan, dewan guru, komite,
siswa dan wali murid untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013. yang berarti pola
kepemimpinan di SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara adalah menggunakan pola
kepemimpinan yang demokratis yang mementingkan tercapainya tujuan kelompok
seoptimal mungkin dengan mengikut sertakan seluruh partisipasi anggota , daya dan
segenap kemampuan tanggung jawab bersama.