Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan
perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap
hak dan kewajiban , keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma
agama. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara social dan ekonomis
(UU Kesehatan No.36 Tahun 2009).
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat termasuk kesehatan gigi dan mulut bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui strategi pembangunan
kesehatan agar tercipta masyarakat bangsa dan negara Indonesia yang ditandai
oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan kesehatan gigi yang bermutu secara adil dan merata (Depkes RI, 2000).
Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut salah satunya dengan
dilakukan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut yang terencana, ditujukan untuk kelompok tertentu yang dapat diikuti
dalam satu kurun waktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan untuk
mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes RI ,1995 ). Sasaran
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut diantaranya ditujukan kepada rentan
penyakit terhadap penyakit gigi dan mulut yaitu pada ibu hamil , anak pra sekolah
dan anak usia sekolah ( Depkes RI , 1998 ) .
Tujuan dari kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah
meningkatakan pengetahuan, sikap dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku
hidup sehat dibidang kesehatan gigi dan mulut serta meningkatnya angka
memepertahankan gigi.
Maka untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal khususnya bagi
anak usia sekolah dasar perlu adanya upaya pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Sekolah (UKGS) yaitu usaha kesehatn
gigi di lingkungan sekolah tingkat pendidikan dasar yang merupakan paket
pelayanan asuhan sistematik dalam bentuk paket promotif (pemeliharaan
kesehatan), preventif (pencegahan penyakit), dan rehabilitative (pemulihan
kesehatan) yang paripurna (Depkes RI, 2000).
Keberhasilan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dapat dilihat
dengan indikator derajat kesehatan gigi dan mulut. Indikator yang ditetapkan oleh
Depkes RI tahun 2010 adalah DMF-T< 2, def-t < 2 , OHI-S <1,2 ,PTI> 20% (
Depkes RI , 2000). Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tanggal 27 Februari
2014 di SD N JETIS 02 Kelas 1 didapatkan rata-rata OHI-S= 0,88, DMF-T =0,4,
def-t= 2,65, PTI =0% dan CPITN 5 sektan sehat.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut diharapkan dapat meningkatkan
cakupan efisiensi pelayanan asuahan kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

B. Data Masalah
1. Data Umum
SD Negeri Jetis 02 terletak di Damar raya 80A Kelurahan Padangsari
Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Secara
keseluruhan SD Negeri Padangsari 01 mempunyai 8 ruang kelas, terdapat 1 ruang
guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustaakaan, ruang komputer, mushola
dan terdapat 2 kamar kecil untuk guru, serta 4 kamar kecil untuk siswa. Terdapat
juga sebuah lapangan yang di gunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan di luar
kelas dan kantin sekolah.

2. Data Khusus
Dari hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas I yang
berjumlah 20 siswa di SD Negeri Jetis 02 yang dilaksanakan pada tanggal 27
Februari 2014 memperoleh hasil sebagai berikut :
 Status kebersihan gigi dan mulut
o DI : 0,76
o CI : 0,12
o OHI-S : 0,88

 Status kesehatan gigi dan mulut (gigi tetap)


o D : 0,40
o M :0
o F :0
o DMF-T: 0,40

 Status kesehatan gigi dan mulut (gigi susu)


o d : 2,20
o e : 0,45
o f :0
o def-t : 2,65
 PTI = F x 100% = 0 x 100 % = 0 %
DMF-T 0,4
 CPITN: 5 Sekstan sehat
 Prevalensi karies gigi permanen = ∑ anak yang terkena kasus x 100 %
∑ anak yang diperiksa
= 7 x 100%
20
= 35%
 Prevalensi karies gigi susu = ∑ anak yang terkena kasus x 100 %
∑ anak yang diperiksa
= 16 x 100%
20
= 80 %
Adapun data kasus kesehatan gigi dan mulut yang diperoleh di SD Negeri
Jetis 02 adalah sebagai berikut :
No Kasus Jumlah Siswa Jumlah
Elemen/sektan
1. Karies ( Gigi Berlubang) 18 45
2. Persistensi dan Resobrsi Fisiologis 4 9
3. Karang Gigi 5 6
4. Fissure Dalam 4 5
Total Keseluruhan 31 65

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan


pada tanggal 27 Februari 2014 pada siswa kelas I SD Negeri Jetis 02 yang
berjumlah 20 siswa, maka dapat diidentifikasi masalah sebagi berikut:
1) Nilai Rata-rata OHI-S = 0,88 dengan kriteria baik. Dimana (DI=0,76 ; CI=
0,12), sedangkan menurut target nasional OHI-S yaitu ≤ 1,2. Keadaan ini
menunjukan bahwa OHI-S sudah termasuk baik karena sudah memenuhi
target nasional namun perlu untuk dilaksanakan peningkatan kembali agar
mencapai hasil yang optimal yaitu OHI-S = 0.
2) Nilai Rata-rata DMF-T = 0,4
Dimana (D=0,4 ; M= 0; F= 0 ), sedangkan menurut target nasional DMF-T
yaitu ≤ 2. Keadaan ini menunjukan bahwa DMF-T sudah termasuk baik
karena sudah memenuhi target nasional dan perlu untuk dilaksanakan
peningkatan kembali.
3) Nilai Rata-rata def-t = 2,65
Dimana (d= 2,2 ; e= 0,45 ; f= 0), sedangkan target nasional def-t yaitu ≤ 2.
Dalam keadaan ini masih perlu dilakukan tindakan perawatan penambalan
dan pencabutan gigi sulung agar nilai d= decay (gigi berlubang) menurun
dan nilai f = filling (gigi yang di tambal) meningkat.
4) Nilai Rata-rata CPITN= 5 Sextan sehat,
Sedangkan target nasional CPITN yaitu ≥3 sextan sehat. Keadaan ini
menunjukan bahwa CPITN sudah termasuk baik karena sudah memenuhi
target nasional dan perlu untuk dilaksanakan peningkatan kembali.
5) Nilai Rata-rata PTI = 0%
Sedangkan target nasional PTI yaitu ≥20 %. Keadaan ini menunjukan
bahwa PTI lebih rendah dari target nasional. Hal ini disebabkan karena
rendahnya nilai F=Filling (gigi yang di tambal) ini menunjukan kurangnya
pengetahuan tentang penambalan gigi. Untuk mendapatkan nilai filling
yang tinggi maka perlu dilakukan penambalan.

D. Prioritas Masalah

Dari hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut yang telah dilaksanakan
di SD N Jetis 02 didapatkan USG data prioritas masalah sebagai berikut :

No Jenis Masalah U S G Jumlah


1. OHIS 5 5 5 15
2. DMF-T 3 4 4 11
3. Def-t 4 3 3 10
4. PTI 2 2 2 6
5. CPITN 1 1 1 3

Sehingga dapat di peroleh prioritas masalah sebagai berikut :

NO INDIKATOR KEADAAN TARGET KESENJANGAN PRIORITAS

1 OHI-S 0,88 0 0,88 I


DI = 0,76 DI = 0 DI = 0,76
CI = 0,12 CI = 0 CI = 0,12
2 DMF-T 0,4 0 0,4 II
D = 0,40 D=0 0,40
M=0 M=0 0,
F=0 F = 0,40 0,40
3 def-t 2,65 2 0,65 III
2,2
d = 2,2 d=0
0,45
e = 0,45 e=0
2,2
f=0 f = 2,2
4 CPITN 5 Sekstan 6 sekstan 1 Sekstan sehat V
sehat sehat
5 PTI 0% 20% 20% IV

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dirumuskan urutan prioritas masalah


sebagai berikut:
1. Prioritas 1: def-t
2. Prioritas 2: DMF-T
3. Prioritas 3: OHI-S
4. Prioritas 4: PTI
5. Prioritas 5: CPITN

E. Alternatif Pemecahan Masalah


Berdasarkan urutan prioritas masalah maka dibutuhkan suatu alternatif
pemecahan masalah sebagai berikut :
1. def-t
a. Promotif
1) Penyuluhan tentang gigi berlubang (karies)
2) Penyuluhan tentang makanan kariogenik
3) Penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut
b. Kuratif
1) Melakukan penambalan
2) Melakukan pencabutan gigi susu yang mengalami persistensi dan
resorbsi fisiologis
2. Status Kesehatan Gigi ( DMF-T)
a. Promotif
1) Penyuluhan tentang gigi berlubang (karies)
2) Penyuluhan tentang makanan kariogenik
3) Penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut
b. Preventif
1) Melakukan sikat gigi masal
2) Melakukan pengolesan fluor
3) Melakukan fissure sealant
c. Kuratif
1) Melakukan penambalan gigi berlubang
2) Melakukan rujukan
3. Status Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S)
a. Promotif
1) Penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar
2) Penyuluhan tentang karang gigi
3) Penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut
b. Preventif
1) Melakukan sikat gigi masal
2) Melakukan pembersihan karang gigi
3) Melakukan pengolesan fluor
4) Melakukan fissure sealant
4. PTI
a. Promotif
Melakukan penyuluhan tentang gigi berlubang
b. Kuratif
Melakukan penambalan pada semua gigi yang berlubang
5. CPITN
a. Promotif
1) Penyuluhan tentang karang gigi
2) Penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar
3) Penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut
b. Kuratif
Melakukan penambalan pada semua gigi yang berlubang.
BAB II
PERENCANAAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT di SD
NEGERI SRONDOL WETAN 06

A. Rencana Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut sebagai berikut :
a. Promotif
Melakukan kegiatan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada
siswa SD N Jetis 02 dengan materi penyuluhan sebagai berikut:
 Penyuluhan cara menyikat gigi yang baik dan benar
 Penyuluhan tentang makanan kariogenik
 Penyuluhan tentang gigi berlubang (karies)
 Penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut
 Penyuluhan tentang karang gigi
b. Preventif
1. Dilakukan sikat gigi masal/personal dengan bimbingan operator
2.Melakukan pembersihan karang gigi (Scalling).
3.Melakukan kegiatan fissure sealant untuk mencegah terjadinya gigi
berlubang dengan cara menutup pit dan fissure yang dalam.
4. Melakukan pengolesan fluor untuk memperkuat gigi sehingga tidak
mudah terkena karies (topikal aplikasi fluor).
c. Kuratif
1. Melakukan pencabutan gigi sulung yang mengalami persistensi dan
resorbsi fisologis pada gigi susu agar tidak mengganggu pertumbuhan gigi
permanen.
2. Melakukan penambalan Atraumatik Restorative Atreatment (ART) dan
glass ionomer dengan bahan penambalan glass ionomer.
B. Kebutuhan Alat

Kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dapat berjalan


dengan baik bila ditunjang dengan kebutuhan alat yang akan digunakan. Alat yang
akan digunakan dalam kegiatan ini adalah :

No Jenis kegiatan Alat yang diperlukan


1 Penjaringan OD set, kartu status,
2 Preventif Phantom, sikat gigi, gelas kumur, pasta gigi
a. Sikat gigi masal OD set, Bengkok, scaller, gelas kumur, tempat
kapas kotor dan bersih, dappen dish, brush, contra
b. Scalling angle, hand schoen, masker
OD set, bengkok, dappen dish, brush, contra angle,
tempat kapas, tongue holder, chip blower, lampu
c. Topikal Aplikasi Fluor spiritus
3 a. Pencabutan
OD set, bengkok, tang decidui RA&RB mahkota
anterior dan posterior, tang decidui RA&RB radix
anterior dan posterior
b. Tumpatan glass ionomer/ OD set, plastis instrument, agate spatel, brush,
ART contra angle, tongue holder, bengkok, dappen dish,
tempat kapas,paper pad

C. Kebutuhan Bahan

No Jenis Kegiatan Bahan yang digunakan Jumlah Bahan


1 Persiapan 1) Kertas HVS 20 Lembar
 Pembuatan surat
izin orang tua
2 Penjaringan 1) Kartu Status 20 Lembar
2) Kapas 20 g
3) Alkohol 20 g
3 Preventif
a) Sikat gigi masal Pasta gigi untuk 19 siswa 1 buah
(20 siswa)

b) Pembersihan
karang gigi 5 1) Pasta gigi 75 g
siswa (6 sekstan) 2) Antiseptik @ 2 ml 12 ml
3) Kapas @ 1 g 6g
4) Alkohol 10 ml

c) Fissure sealant 4 1) Fuji (1 set = 100 gigi) 1/2 botol


siswa ( 5 elemen) 2) Aquades @ 2 ml 10 ml
3) Kapas @ 1 g 5g
4) Pasta gigi 10 g
d) Topikal Aplikasi
Fluor 18 siswa 1) Pasta gigi 18 g
(18 sextan) 2) Flucol (1 botol = 13 ml = 1,8 ml
50 sextan)
3) Kapas @ 1 g 18 g

4 Kuratif 1) Cholrethil (1 set = 100 ml 18 ml


1) Pencabutan gigi = 50 gigi )
susu 4 siswa (9 2) Kapas @ 1 g 9g
elemen) 3) Kasa ¼ rool
4) Antiseptik @ 1 ml 9ml

2) Penambalan ART 1) Aquadest @ 1 ml 45 ml


/ GI 18 siswa 2) Kapas @ 1 g 45 g
(45elemen) 3) Fuji IX (1 set 50 gigi) 1 Botol
D. Kebutuhan Biaya

N Jenis Jumlah Bahan yang Jumlah Harga Harga Jumlah

o Kegiatan kasus digunakan barang satuan

1 Persiapan 20 Kertas HVS 20lbr Rp 100 Rp 2.000 Rp 2.000

Pembuata Siswa

n surat

izin orang

tua

2 Penjaringa 20 1) KartuStatus 20 lbr Rp 100 Rp 2.000 Rp 4.600

n Siswa 2) Kapas 20 g Rp 100/g Rp 2.000

3) Alkohol 20 ml Rp 30/ml Rp 600

3 Preventif 20 Pasta gigi 1 buah Rp 3.500 Rp 3.500 Rp 3.500

a) Sikat Siswa

gigi

masal

1) Pasta gigi 12 g Rp 40/g Rp 480 Rp 4.380

b) Pembers 5 siswa

ihan (6 2) Antiseptik 12 ml Rp 250/ml Rp 3.000

karang sekstan 3) Kapas 6g Rp 100/g Rp 600

gigi ) 4) Alkohol 10 ml Rp 30/ml Rp 300


4 siswa 1) Fuji 5 Rp 6.000 Rp 30.000 Rp31.500

c) Fissure (5 2) Aquadest 5 ml Rp 100/ml Rp 500

sealant elemen) 3) Kapas 5g Rp 100/g Rp 500

4) Pasta gigi 10 g Rp 50/gr Rp 500

d) Topikal 18 1) Pasta gigi 18 g Rp 40/gr Rp 720 Rp 29.520

Aplikasi siswa 2) Flucol 1,8 Rp Rp 27.000

Fluor (18 15.000/ml

sekstan 3) Kapas 18 g Rp 100/g Rp 1.800

4 Kuratif 4 siswa 1) Cholr ethil 9 Rp 1.100 Rp 9.900 Rp 16.800

a) Pencabut (9 2) Kapas 9g Rp 100/g Rp 900

an gigi elemen) 3) Kasa ¼ rool Rp 15.000 Rp 3.750

susu 4) Antiseptik 9 ml Rp 250/ml Rp 2.250

b) Penam 18 1) Aquades 45 ml Rp 100/g Rp 4.500 Rp 544.950

balan siswa 2) Kapas 45 g Rp 100/g Rp 450

GI (45 3) Fuji IX 45/50 Rp 12.000 Rp

elemen) 540.000

TOTAL BIAYA Rp 637.250


E. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada siswa
kelas I SD Jetis 02 dilaksanakan dari tanggal 27 Februari s/d 15 Maret 2014
dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :
Hari/ Tanggal Kegiatan
27 Februari 2014 Penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang
baik dan benar
Kegiatan sikat gigi masal
Penjaringan (pemeriksaan) siswa kelas I
28 Februari 2014 Pengolahan data hasil penjaringan
3-8 Maret 2014 Kunjungan Pertama
- Preventif (Scalling, Fissure Sealant,
Topikal Aplikasi)
- Kuratif (Pencabutan dan penambalan)
10-15 Maret 2014 Kunjungan Kedua
- Preventif (Scalling, Fissure Sealant,
Topikal Aplikasi)
- Kuratif (Pencabutan dan penambalan)
17-18 Maret 2014 Pelatihan Dokter Kecil
Penyuluhan tentang makanan kariogenik
Penyuluhan tentang cara memelihara
kesehatan gigi dan mulut
19 Maret 2014 Penyuluhan tentang gigi berlubang
Penyuluhan tentang karang gigi

F. Monitoring
a) Promotif
1) Penjaringan
Monitoring yang akan dilakukan pada kegiatan penjaringan
meliputi sarana dan prasarana serta waktu yang disediakan.
2) Penyuluhan
Monitoring kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan yaitu
monitoring alat peraga. Penyuluhan berjalan lancar dengan waktu yang
telah disediakan.
b) Preventive
1) Sikat gigi
Monitoring pada kegiatan sikat gigi masal yang akan di lakukan
adalah ketersediaan alat dan bahan, serta waktu yang di sediakan.
2) Scalling
Monitoring pada kegiatan pembersihan karang gigi yang akan di
lakukan adalah ketersediaan alat dan bahan, serta waktu yang di sediakan.
3) Fisure Sealant
Monitoring pada kegiatan fisure sealant yang akan dilakukan
adalah ketersediaan alat dan bahan, serta waktu yang di sediakan.
4) Pengolesan Flour
Monitoring pada kegiatan pengolesan fluor yang akan di lakukan
adalah ketersediaan alat dan bahan, serta waktu yang di sediakan.

c) Kuratif
1) Penambalan Glass Ionomer
Monitoring pada kegiatan penambalan glass ionomer yang akan di
lakukan adalah ketersediaan alat dan bahan, serta waktu yang di sediakan.
2) Pencabutan Gigi sulung
Monitoring pada kegiatan pencabutan gigi sulung yang akan di
lakukan adalah ketersediaan alat dan bahan, serta waktu yang di sediakan.

F. Evaluasi
a) Promotif
Penyuluhan
Untuk mengetahui keberhasilan penyuluhan akan dilakukan
evaluasi dengan cara memberikan pretest dan postest kepada sasaran.
b) Preventif
1. Sikat gigi
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan sikat gigi akan diperoleh
perubahan angka debris indek.
2. Scalling
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan scalling akan diperoleh
perubahan angka calculus indek.
3. Fissure sealant
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan fisure sealant, gigi yang
mempunyai pit dan fisure dalam akan ditumpat.
4. Pengolesan flour
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pengolesan fluor, gigi
yang sehat akan terolesi flour dan di harapkan gigi tersebut tidak terkena
karies.
c) Kuratif
1. Penambalan Glass Ionomer
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan penambalan glass
ionomer akan diperoleh penurunan angka karies dan peningkatan angka
filling.
2. Pencabutan gigi sulung
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pencabutan gigi sulung
akan diperoleh penurunan angka ektraksi. Tidak ada siswa yang
mengalami perdarahan, dry socket, akar gigi tertinggal, dan
pembengkakan.
F. Plan Of Action

Agar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut berjalan dengan baik,
sesuai dengan tujuan, tepat waktu dan sasaran, maka diperlukan adanya rencana
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang berbentuk POA (Plant of
Action) yang terdiri dari :

1. Persiapan ( operator, pasien, alat dan bahan)


2. Pelaksanaan ( promotif, preventif, kuratif)
3. Evaluasi ( jangka pendek dan jangka panjang)
Adapun POA terlampir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpuan
Berdasarkan hasil penjaringan yang telah dilaksanakan pada Kamis, 27
Februari 2014 pada siswa kelas 1 di SD N JETIS 02 didapatkan data rata –
rata nilai OHI-S = 8,8; DMF-T = 0,4; def-t = 2,65, PTI = 0% dan CPITN =
5 sekstan sehat. Dari data tersebut perlu adanya program pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas 1 SD N JETIS 02 diharapkan
dapat meningkatkan cakupan efisiensi pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut yang optimal.
B. Saran
Perlu adanya kerjasama antara pihak sekolah, tenaga kesehatan Puskesmas
Kaliwungu, orang tua siswa serta siswa sehingga dapat terjalin kerjasama
yang baik guna mewujudkan program pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut yang optimal. Dan perlu adanya sosialisasi yang dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan kepada orang tua siswa sehingga diharapkan mampu
menumbuhkan kesadaran serta peran aktif orang tua dalam usaha
memelihara kesehatan gigi dan mulut putra – putrinya.

Anda mungkin juga menyukai