Anda di halaman 1dari 5

Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2015

Ekonomi Kreatif Sebagai Suatu Solusi Mensejahterakan Masyarakat


Dalam Meningkatkan Tingkat Perekonomian

Andri Irawan1)
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Achmad Yani
Jl. Terusan Jenderal Sudirman Po. Box 148 Cimahi Telp./Fax 022-6656611
email: andri.rifki81@gmail.com

Abstrak – Perkembangan ekonomi kreatif telah berkembang menjadi sebuah fenomena dalam menghadapi
perkembangan dan tantangan globalisasi, faktor teknologi informasi membuat perkembangan ekonomi kreatif
menjadi lebih cepat. Tujuan penulisan ini diharapkan menjadi salah satu landasan teoritis dalam ruang lingkup
penelitian ekonomi kreatif dan manajemen secara umum. Metode penulisan ini adalah menggunakan
pendekatan studi atau kajian pustaka mengenai peranan ekonomi kreatif sebagai salah satu solusi
mensejahterakan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian.

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan bahwa ekonomi kreatif dapat menjadi sebuah jawaban
atas tantangan dalam mensejahterakan masyarakat selain itu juga ekonomi kreatif dapat menurunkan tingkat
pengangguran. Ekonomi kreatif akan memberikan nilai tambah baik kepada proses produksi maupun kepada
sumber daya manusianya sehingga Sistem ekonomi kreatif diyakini akan menjawab tantangan dari berbagai
permasalahan yang ada sekarang ini serta akan menggeser sistem yang ada seperti ekonomi komunikasi,
ekonomi pertanian, ekonomi industri dll.

Kata Kunci : Ekonomi Kreatif, Tingkat Perekonomian

I.PENDAHULUAN perkembangan yang sangat pesat dalam lingkup


ekonomi kreatif. Salah satunya diakibatkan oleh
Era pasar bebas seperti AFTA, WTO dll sudah tidak adanya perkembangan teknologi informasi sehingga
bisa dihindari lagi oleh para pelaku usaha akibatnya membuat peluang dan pengembangan industri kreatif
tingkat persaingan akan semakin ketat dan kompetitif menjadi lebih cepat.
diantara pelaku usaha, dimana para pelaku usaha tidak
hanya dituntut hanya memiliki suatu kegiatan usaha Depdag (2007) menyusun sebuah rancangan
saja tapi juga harus mempunyai ciri khas dalam pengembangan dalam menghadapi persaingan dalam
kegiatan usahanya. Pasar bebas seperti mata uang bidang ekonomi kreatif yang terbagi menjadi 14
yang bermuka dua hal ini disebabkan oleh keberadaan sektor yaitu periklanan, arsitektur, pasar barang seni,
pasar bebas yang bisa merupakan suatu peluang bagi kerajinan, desain,fashion, film-video dan fotografi,
suatu kegiatan usaha tapi juga bisa menjadi ancaman. permainan interaktif, musik, seni pertunjukan,
penerbitan dan percetakan, layanan komputer, radio
Era pasar bebas akan membuat suatu bentuk dan televisi (Simatupang, 2008). Dalam
ketidakadilan dalam kemerataan ekonomi karena yang perkembangannya, ada penambahan beberapa sektor
kuat akan semakin kuat dan yang lemah akan menjadi industri sebagai inkubator industri kreatif, yaitu
lemah. Puspa Rini dan Siti Czafarani (2010) agrobisnis, kuliner, dan otomotif (Murniati, 2009).
menyatakan bahwa perekonomian dan pasar bebas Dalam pelaksanaannya industri kecil dan menengah
akan menjadi tantangan yang paling berat dalam banyak mendominasi dan menggerakkan industri
globalisasi. Dalam hal ini harapan pertumbuhan kreatif (Murniati, 2009).
ekonomi yang diinginkan dalam globalisasi tidak
proporsional dengan laju pertumbuhan penduduk Efeknya, Pemerintah mencanangkan tahun 2009
akibatnya akan meningkatkan tingkat pengangguran. sebagai Tahun Indonesia Kreatif. Industri kreatif
mendapatkan perhatian yang besar disebabkan karena
Ekonomi kreatif merupakan salah satu solusi dalam industri ini mampu memberikan sumbangan kepada
Produk Domestik Bruto (PDB) nasional secara
menghadapi tingkat persaingan yang ketat dan
signifikan, yaitu dengan rata-rata kontribusi sebesar
kompetitif. Wheny Khristianto (2012) menyatakan
104,637 triliun rupiah pada periode 2002- 2006. Nilai
bahwa tingkat ekonomi indonesia mengalami
ini berarti industri kreatif telah memberikan kontribusi

Proceedings SNEB 2015: Hlm. 1


Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2015

sebesar 6,28% pada periode 2002-2006. Nilai 14 bidang ekonomi kreatif karena dengan adanya
kontribusi ini berada di atas kontribusi sektor pemetaan yang baik industri kreatif akan lebih
pengangkutan umum dan komunikasi, sektor berkonstribusi terhadap pertumbuhan ekonomi
bangunan, dan sektor listrik, gas dan air bersih nasional dan mengurangi tingkat pengangguran.
(Depdag, 2007).
Ekonomi kreatif dapat dijadikan sebagai salah satu
Tumbuhnya industri kreatif di Indonesia disebabkan solusi dalam menghadapi tingkat persaingan yang
adanya krisis global yang berkepanjangan sehingga kompetitif, sehingga tingkat persaingan tidak hanya
memunculkan semangat yang lebih dalam ditentukan oleh seberapa besar proses tingkat proses
menciptakan, mengkreasikan, dan menginovasikan produksi yang dilakukan tapi juga aspek kreativitas
sesuatu dalam menciptakan ide-ide dan karya-karya dan inovasi mulai memegang peranan yang sangat
yang baru. Arief Johari menyatakan bahwa penting selain itu faktor teknologi memberikan
pertumbuhan industri kreatif yang baik di Indonesia pengaruh yang kuat terhadap perkembangan ekonomi
belum mampu memberikan pengaruh yang positif dan kreatif.
signifikan bagi Indonesia salah satu penyebabnya
adalah “manajemen problem” yaitu suatu pemikiran Aisyah Nurul Fitriana, Irwan Noor, dan Ainul Hayat
yang menyebabkan adanya pemikiran bahwa sebuah (2014) menyatakan bahwa perkembangan industri
produk yang dihasilkan hanya untuk konsumsi di kreatif sangat membutuhkan sumber daya manusia
dalam negeri sehingga hal inilah menyebabkan bahwa yang inovatif dan kreativitas yang tinggi. Hasil
Indonesia termasuk pada kategorisasi sebagai negara penelitiannya menunjukkan bahwa pengembangan
konsumtif yang potensial secara internasional industri kreatif sektor kerajinan mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat kota Batu. Kreativitas
Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah pelaku industri mampu meningkatkan hasil produk
adalah ekonomi kreatif sebagai suatu solusi yang yang lebih baik sehingga mempunyai nilai jual
mensejahterakan masyarakat dalam meningkatkan yang tinggi. Peningkatan kreativitas para pelaku usaha
tingkat perekonomian pada industri dilakukan oleh Dinas Koperindag kota
batu melalui kegiatan pelatihan, pembekalan serta
pengawasan. Aspek pendukung yang menyebabkan
II.PEMBAHASAN terjadinya peningkatan pengembangan industri kreatif
di Kota Batu adalah adanya peran Pemerintah Kota
Jo Foord (2008) menyatakan bahwa harus ada Batu, kualitas sumber daya, dan potensi Kota Batu.
integrasi antara lembaga publik dan swasta dengan Adapun hambatan-hambatan dalam pengembangan
pertumbuhan perusahaan dan tujuan sosial yang industri kreatif di Kota batu adalah adanya
semakin populer di tingkat kota di dalam keterbatasan bahan baku yang berkualitas, permodalan
pengembangan ekonomi kreatif. Kegiatan promosi dan aspek pemasaran.
dan dukungan pengembangan industri kreatif
membutuhkan perencanaan strategis. Pada saat yang Hasil penelitian yang dilakukan Aisyah Nurul
sama pertumbuhan lapangan kerja industri kreatif Fitriana, Irwan Noor, dan Ainul Hayat (2014) juga
mulai tidak menentu di pusat kota-kota industri kreatif menyimpulkan bahwa pengembangan industri kreatif
sehingga dibutuhkan pengetahuan ekonomi yang lebih kerajinan di Kota Batu ternyata memberikan efek yang
luas dan besar untuk mengatasinya. positif terhadap kualitas hasil produksi dan kualitas
sumber daya manusia/pengrajinnya sendiri. Akibatnya
Berdasarkan hal tersebut ekonomi kreatif bisa menjadi akan memberikan manfaat lebih yaitu dari aspek
salah satu cara yang dapat digunakan oleh pemerintah pengembangan usaha industri kreatif itu sendiri dan di
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam sisi lain memberikan pendapatan lebih kepada
bentuk mengurangi tingkat pengangguran. Ekonomi karyawannya untuk lebih mensejahterakan
kreatif diproyeksikan akan tumbuh secara positif pegawainya dan memberikan kontribusi dalam
bahkan pengaruh global ikut memberikan efek yang meningkatkan perekonomian daerah.
positif dalam perkembangannya dalam bentuk Sistem ekonomi kreatif diyakini akan menjawab
intervensi publik. tantangan dari berbagai permasalahan yang ada
sekarang ini serta akan menggeser sistem yang ada
seperti ekonomi komunikasi, ekonomi pertanian,
Dina Mellita dan Deni Erlansyah (2014) menyatakan
ekonomi industri dll. Indonesia mempunyai potensi
bahwa arti penting bahwa industri kreatif merupakan
dalam pengembangan sistem ekonomi kreatif seperti
kunci dalam pengembangan ekonomi kreatif yang
adanya budaya yang heterogen dan jumlah penduduk
memberikan dampak positif terhadap masyarakat.
yang besar.
Dina Mellita dan Deni Erlansyah (2014) menyatakan
kurangnya pemetaan di kota Palembang menunjukkan
Muhammad Adam Jerusalem (2009) yang melakukan
bahwa belum adanya dukungan dan tingkat
studi tentang industri kreatif di bidang fashion
pengetahuan yang masih minim dari istansi terkait
menyatakan bahwa untuk dapat mengembangkan
mengenai industri kreatif dikarenakan belum
industri kreatif bidang fashon maka diperlukan suatu
terbaginya sektor-sektor industri kreatif berdasarkan

Proceedings SNEB 2015: Hlm. 2


Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2015

grand design pengembangan industri kreatif aneka budaya yang ada di Indonesia. (Bambang
khususnya di bidang fashion dalam hal ini dengan Mursito, dan Harini (2014))
menggunakan pendekatan Queensland’s Creative
Industry. Muhammad Adam Jerusalem (2009) juga Dalam studinya, Bambang Mursito dan Harini (2014)
menyatakan bahwa dasar pemilihan pendekatan menyatakan dalam kajiannya bahwa :
Queensland’s Creative Industry adalah bahwa metode 1. terdapat berbagai potensi industri kreatif di
ini penyumbang tenaga kerja langsung bagi industri Kabupaten Karanganyar, antara lain: batik, cor
kreatif Australia sebesar 15%; Queensland’s Creative logam, furniture, kerajinan besi, kerajinan kaca,
Industry merupakan ranking ketiga pemasok tenaga kayu olahan, kerajinan kulit, kecap dan makanan
kerja industri kreatif di Australia. ringan, makanan khas, sektor pertanian, industri
kreatif berbasis sumber daya alam.
Adapun tahapan-tahapan alir proses perancangan 2. terdapat sejumlah bidang industri dengan sumber
industri kreatif bidang fashion dapat dilihat pada daya pendukungnya yang dapat dikembangkan
gambar dibawah ini : sebagai industri kreatif di sekitar Kabupaten
Karanganyar. Tersedia bahan baku, objek dan
wahana yang dapat diberi sentuhan teknologi dan
ketrampilan SDM untuk memperoleh nilai
tambah.
3. ada 6 (enam) sasaran dalam pengembangan
ekonomi kreatif di Kabupaten Karanganyar.
Keenam sasaran tersebut adalah: insan kreatif
dengan pola pikir dan moodset kreatif, industri
yang unggul di pasar dalam dan luar negeri,
dengan peran dominan wirausahawan lokal,
teknologi yang mendukung penciptaan kreasi dan
terjangkau oleh masyarakat Indonesia,
pemanfaatan bahan baku dalam negeri secara
efektif bagi industri di bidang ekonomi kreatif
Indonesia, masyarakat yang menghargai Hak
Kekayaan Intelektual, dan mengkonsumsi produk
kreatif lokal, dan tercapainya tingkat kepercayaan
yang tinggi oleh lembaga pembiayaan terhadap
industri di bidang ekonomi kreatif sebagai
industri yang menarik. Masing-masing sasaran
tersebut dapat diwujudkan dengan arah dan
strategi yang tepat.
Sumber : Muhammad Adam Jerusalem (2009) 4. berdasarkan sasaran, arah dan strategi ekonomi
kreatif maka potensi Kabupaten Karanganyar
Muhammad Adam Jerusalem (2009) menyimpulkan perlu digarap serius untuk membangun industri
faktor terpenting dalam kesuksesan pencapaian kreatif yang pada akhirnya mampu meningkatkan
kemajuan industri kreatif bidang fashion adalah ekonomi (kreatif) daerah. Melihat kondisi di
konsolidasi dan penguatan fungsi dari para pemangku Kabupaten Karanganyar, industri kreatif dapat
tanggung jawab, dalam hal ini Triple Helix Plus. dimulai dari industri berskala rumah tangga.
Selain itu yang terpenting untuk tetap fokus terhadap
peningkatan input keunggulan input dari industri Berdasarkan hasil studi diatas dapat disimpulkan
kreatif, menjaga rata-rata tingkat pertumbuhan dan bahwa di Kabupaten Karanganyar, industri kreatif
pendapatan pada level yang kompetitif dalam sudah mempunyai peranan penting hal ini dapat
menghadapi persaingan dilihat dari adanya potensi-potensi industri kreatif
yang sudah ada serta adanya arah pengembangan
Ekonomi kreatif menitik beratkan perhatiannya pada ekonomi kreatif di Kabupaten Karangnanyar sehingga
penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan tujuan akhir dari keberadaan industri kreatif di
keahlian, bakat, dan kreativitas sebagai kekayaan Kabupaten Karanganyar diharapkan akan
intelektual, merupakan bidang yang diharapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten
mengatasi berbagai persoalan pengangguran maupun karanganyar.
pengembangan usaha yang berdasarkan potensi
ekonomi suatu daerah. Secara makro, ekonomi kreatif
Alasan mengapa Indonesia membutuhkan ekonomi
merupakan pilihan untuk mendukung pertumbuhan
kreatif adalah :
ekonomi, penciptaan lapangan kerja,maupun
pengurangan penduduk miskin di Indonesia. Berbagai
subsektor dalam industri kreatif berpotensi terlihat
potensial untuk dikembangkan, karena terdapat
banyak sumber daya insani kreatif dan kekayaan

Proceedings SNEB 2015: Hlm. 3


Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2015

serius dalam menjalankan tugasnya, diantaranya


Memberikan kontribusi seperti :
ekonomi yang signifikan,
1. Bisnis UKM makin berkembang sebagian besar
Memberikan dampak Menciptakan Iklim UKM bergerak di industri kreatif. Beberapa
sosial yang positif. bisnis yang positif masalah UKM di Indonesia, seperti pemasaran,
promosi, manajerial, informasi, SDM, teknologi,
desain, jejaring (networking), dan pembiayaan
Mengembangkan Membangun citra
diharapkan bisa segera teratasi. Alhasil, harapan
ekonomi berbasis dan identitas IKM menjadi penggerak utama perekonomian
kepada sumber daya bangsa nasional dengan kontribusi 54% kepada PDB dan
yang terbarukan pertumbuhan rata-rata 12,2% per tahun pada 2025
bisa diwujudkan.
2. Mengurangi tingkat kemiskinan. Menurut BPS,
Sumber : orang miskin pada 2007 telah mencapai 16,5%
http://cahyopriastomo.blogspot.com/2015/03/pengemb (sekitar 37,1 juta jiwa), naik dibanding tahun
angan-ekonomi-kreatif-yang.html diakses tanggal 28 2005 yang 15,9%.
Juli 2015 pukul 08:52WIB 3. Mengurangi tingkat pengangguran. Pada 2005,
tingkat pengangguran resmi tercatat pada titik
Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan, salah tertinggi, yakni 10,3%. Sementara itu angka
satu alasan dalam pengembangan kreatif yaitu pengangguran terbuka pada Agustus 2007
memberikan dampak sosial yang positif yang akan mencapai 10,01 juta orang. Tingkat pengangguran
memberikan pengaruh pada kehidupan sosial , iklim pedesaan sedikit lebih tinggi daripada di
bisnis, peningkatan ekonomi dan juga berdampak perkotaan. Mulai tahun 2000 seterusnya, ada
pada citra suatu daerah
kecenderungan meningkatnya pengangguran di
kalangan perempuan dan orang muda. Studi
Alasan lain mengapa indonesia menggunakan sistem Profesor Harvey Brenner dari Johns Hopkins
ekonomi kreatif Ternyata, di Indonesia tersimpan University AS menunjukkan bahwa setiap 1%
ribuan bahkan jutaan potensi produk kreatif yang tambahan angka pengangguran akan
layak dikembangkan. Potensi itu diantaranya terdiri mengakibatkan 37 ribu kematian, 920 orang
dari : sekitar 17.500 pulau, 400 suku bangsa, lebih dari bunuh diri, 650 pembunuhan dan 4000 orang
740 etnis (di Papua saja 270 kelompok etnis), budaya, dirawat di rumah sakit jiwa.
bahasa, agama dan kondisi sosial-ekonomi.
https://succesed.wordpress.com/ekonomi-kreatif/
Nilai-nilai budaya luhur (cultural heritage) yang diakses pada tanggal 28 Juli 2015 pada pukul 09:04
kental terwarisi, seperti teknologi tinggi pembangunan
Borobudur, batik, songket, wayang, pencak silat, dan WIB
seni budaya lain, menjadi aset bangsa. Tercatat pula,
tujuh lokasi di Indonesia yang dijadikan situs pusaka
III.KESIMPULAN
dunia (world heritage site). Belum lagi tingkat
keragaman hayati (biodiversity) yang sukar ditandingi.
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan
Begitu banyak spesies yang khas dan tak dapat
bahwa ekonomi kreatif dapat dijadikan sebagai salah
dijumpai di wilayah lain di dunia, seperti komodo,
satu solusi untuk mensejahterakan masyarakat karena
orang utan, cendrawasih. Tak ketinggalan, hasil
dalam sistem ekonomi kreatif memberikan adanya
budidaya rempah-rempah, seperti cengkeh, lada, pala,
nilai tambah baik kepada industrinya sendiri ataupun
jahe, kayumanis, dan kunyit.
kepada sumber daya manusianya. Keberadaan
ekonomi kreatif kreatif memberikan dampak positif
Semua itu bila diarahkan menjadi industri ekonomi dalam mengurangi tingkat pengangguran dan akhirnya
kreatif, tentu membuahkan hasil luar biasa. Apalagi, akan meningkatkan tingkat perekonomian
era saat ini mengarah pada ekonomi kreatif, setelah
era gelombang pertanian, gelombang industri, dan
gelombang informasi. REFERENSI
https://succesed.wordpress.com/ekonomi-kreatif/
diakses pada tanggal 28 Juli 2015 pada pukul 09:04 ……………….. 2007. Pengembangan Ekonomi
WIB Kreatif Indonesia, Departemen Perdagangan Republik
Indonesia. Lihat Jerusalem Florencia
Dengan lebih mengintensifkan kegiatan-kegiatan yang
mendukung perkembangan industri kreatif di Tanah Aisyah Nurul Fitriana, Irwan Noor, Ainul Hayat,
Air, banyak manfaat yang bisa diraih apabila pihak 2014, Pengembangan Industri Kreatif Di Kota Batu
pemerintah dan para pendukung ekonomi kreatif (Studi tentang Industri Kreatif Sektor Kerajinan di

Proceedings SNEB 2015: Hlm. 4


Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2015

Kota Batu) Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2 Kreatif. Seminar Nasional Peran Pendidikan Kejuruan
No. 2, Hal. 281-286 Dalam Pengembangan Industri Kreatif. Jurusan PTBB
FT UNY.

Arief Johari, Globalisasi dan Dampak Desain Serta


Relasinya Terhadap Industri Kreatif, Magister Desain Puspa Rini & Siti Czafrani, 2010, Pengembangan
ITB 27111006 Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Oleh
Pemuda Dalam Rangka Menjawab Tantangan
Bambang Mursito, dan Harini, 2014, Industri Kecil Ekonomi Global, Jurnal UI Untuk Bangsa Seri Sosial
Sebagai Basis Pengembangan Ekonomi Kreatif di dan Humaniora Volume 1
Kabupaten Karanganyar, psp-kumkm.lppm.uns.ac.id
Simatupang, T.M. 2008. Industri Kreatif Indonesia.
Dina Mellita dan Deni Erlansyah, 2014, Pemetaan Bandung: Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut
Industri Kreatif Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Teknologi Bandung.
Ekonomi Kawasan Urban Di Kota Palembang
Prosiding Seminar Nasional & Call For Paper Wheny Khristianto (2012), Computer Usage
Economic Globalization Trend & Risk For Readiness, E-Commerce Readiness dan E-Business
Developing Country, Fakultas Ekonomi, Universitas Readiness Pada Industri Kreatif Subsektor Agribisnis
Kriten Maranatha (Studi Pada Usaha Kecil Menengah Keripik Pisang di
Bandar Lampung), Dosen Jurusan Administrasi
Jo Foord, 2008, Strategies for creative industries: an Bisnis-Universitas Lampung
international review, Creative Industries Journal
Volume 1 Number 2 Cities Institute, London Biodata Penulis
Metropolitan University
Andri Irawan, SE.,MM memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi (SE), Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi
Mohammad Adam Jerusalem, 2009, Perancangan
Ilmu Ekonomi YPKP Bandung, lulus tahun 2004.
Industri Kreatif Bidang Fashion dengan Pendekatan Memperoleh gelar Magister Manajemen (MM)
Benchmarking pada Queensland’s Creative Industry Program Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung
Prosiding Seminar Nasional Program Studi Teknik lulus tahun 2009. Saat ini menjadi Dosen di Fakultas
Busana 2009 Ekonomi Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi

Murniati, D.E. 2009. Peran Perguruan Tinggi Dalam


Triple Helix Sebagai Upaya Pengembangan Industri

Proceedings SNEB 2015: Hlm. 5

Anda mungkin juga menyukai