Adapun cakupan komunikasi kesehatan adalah : 1. komunikasi persuasive 2. analisis factor-faktor fsikologis individual yang mempengaruhi persepsi terhadap kesehatan. 3. pendidikan kesehatan 4. pemasaran social 5. penyebarluasan informasi kesehatan melalui media 6. advokasi 7. risiko komunikasi yang dihadapi masyarakat tehadap informasi kesehatan 8. komunikasi dengan pasien. III. Tujuan komunikasi kesehatan Tujuan komkes terbagi atas tujuan strategis tang meliputi 1. relay information, penyampaian informasi secara berantai. 2. enable informed dicisio making, informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan. 3. promote healthy behaviors, pengenalan perilaku hidup sehat 4. promote self-care pemeliharaan diri sendiri 5. manage demand for healt services, pemenuhan kebutuhan permintaan pelayanan kesehatan. Sedangkan tujuan praktisnya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui beberapa usaha pendidikan dan pelatihan agar dapat meningkatkan pengetahuan , meningkatkan kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi yang efektif,dan membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi. IV. Manfaat mempelajari komunikasi kesehatan Manfaat mempelajari komkes adalah : 1. memahami interaksi anatara kesehatan dengan perilaku individu 2. meningkatkan kesadaran kita tentang isu kesehatan masalah atau solusi. 3. sebagai tindak lanjut kesadaran untuk mealkukan intervensi . 4. untuk menhadapi disparitas pemeliharaan kesehatan antar etnik atau ras dalam satu masyarakat. 5. menampilkan ilustrasi keterampilan 6. menjawab permintaan terhadap pelayanan kesehatan 7. memperkuat infra struktur kesmas di masa yang akan datang 8. memperbaharuai peranan para professional dibidang kesmas dan 9. memperbaharui kepustakaan tentang komkes melalui informasi kesehatan. V. Masa depan komunikasi kesehatan Kemajuan teknologi ternyata telah membawa akibat hadirnya saluran teknologi yang unik dimana komunikasi kesehatan dapat dilakukan dengan baik.beberapa aplikasi yang mengintegrasikan fungsi2 komkes antara lain: 1. Jaringan informasi kesehatan melalui internet 2. kelompok diskusi kesehatan 3. kelompok pengakses berita layanan kesehatan 4. warnet. Sedangkan perkembangan komunikasai kedepan meliputi 4 layanan meliputi : 1. Aplikasi telekomunikasi dan teknologi computer untuk memperluas spectrum informasi mengenai kesehatan masyarakat dan obat2an. 2. Interaksi antara individu dengan konsumen, pasien, pemberi layanan kesehatan atau professional. 3. Interaktif komunikasi kesehatan yamh difokuskan pada konsumen 4. Aplikasi telekomunikasi dan teknologi computer yang secara khusus melayani klinik. VI. Peranan komunikator dalam komunikasi kesehatan 1. Peranan utama komunikator dalam persuasi bahwa aktivitas komunikasi manusia, termasuk komunikasi kesehatan, pada level komunikasi, yakni antarpersonal, kel;ompok, organisasi, public maupun massa, mempunyai tujuan komunikasi yang relative sama, mempengaruhi sikap penerima. Peranan utama komunikator adalah mempengaruhi sikap penerima disebut “komunikasi persuasif” 2. Topik mengenai komunikasi kesehatan dapat dimasukkan kedalam komunikasi pembangunan, atas dasar ini maka kita dapat bertanya : a. bagaimana fungsi komunikator dalam pembangunan kesehatan b. bagaimana kualifikasi komunikator pembangunan c. dimanakah komunikator yang professional itu dilatih d. bagaimana metode dan teknik serta kurikulum pelatihan tersebut. Kita dapat menjawab pertanyaan tersebut secara ringkas bahwa fungsi seorang komunikator dalam pembangunan kesehatan masyarakat adalah merancang suatu proses komunikasi yang tepat sesuai dengan program tertentu. Secara umum para komunikator komunikasi pembangunan yang diharapkan adalah komunikaor yang dapat berperan ganda-serentak untuk beberapa program. Sedangkan pendidikan dan latihan untuk para komunikator berkaitan dengan : 1 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan bagi komunikator sebagai leader. 2. Menjadikan komunikator sebagai perancang strategi dan implementasi komunikasi 3. Kemampuan dan keterampilan untuk memobilisasio dan melatih individu atau masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan. 4. Keterampilan komunikasi 5. Memperkenalkan peluang koordinasi, kerjasama, pembentukan jaringanm kerjasama 6. Memproduksi multimedia atau perlengkapan audio visual lainnya. VII. Apa itu Persuasi Persuasif adalah : suatu kemampuan yang disadari dari seorang komunikator untuk memodifikasi pikiran dan tindakan komunikator melalui manipulasi motif dan komunikan agar komunikan dapat berubah pikiran dan tindakan sebagaimana yang dikehendaki oleh sumber. Seni yang digunakan komunikator untuk mwempengaruhi komunikan. Proses untuk mengubah sikap, kepercayaan, pendapat atau perilaku komunikan. VIII. Jenis-jenis persuasif (Taktik Komunikator) Adapun taktik dari komunitar adalah : A. Taktik intensif, dimana komunikator melakukan atau meningkatkan kualitas dan kuantitas pesan yang diinginkan menghasilkan pengaruh tertentu. Taktik ini seperti : Repetisi (perulangan) merupakan taktik dari komunikator untuk mengungkapkan pesan/menyebutkan pesan berulang-ulang kali agar audiens menganggap pesan itu penting sehingga mudah di ingat. Asosiasi, adalah taktik dari komunikator ungtuk mengungkapkan suatu pesan secara langsung/tidak langsung sehingga pesan itu hanya dapat dipahami jika dihubungkan dengan : seseorang atau event. Suatu yang disukai atau tidak disukai serta dengan audiens tertentu. Kompensasi merupakan taktik dari komunikator untuk mengungkapkan suatu pesan melalui komposisi bahasa, diskusi, bias vocal atau visual, dan lain-lain. B. Taktik downplay, yakni teknik untuk menurunkan kualitas pesan yang ingin menghasilkan pengaruh tertentuseperti : Omission, taktik sederhana menyampaikan pesan yang kritis demi menghindari kekurangan atau kelemahan dari apa yang di informasikan. Diversi merupakan taktik untuk menyatakan keburukan kita atau menyatakan kebaikan dari orang lain. Konfusi adalah taktik untuk menyatakan sesuatu dengan jargon, atau enyampaikan informasi secara kelewatan detail sehingga membingungkan orang lain bahkan menyampaikan sesuatu dengan logika yang salah. IX. Peranan Komunikator berdasarkan retorika Menurut Aristoteles, perbedaan cara berpikir dan bertindak dapat dipersatukan melalui retorika yang dalam praktiknya tergantung dari bagaimana menerapkan jenis kemampuan untuk mengungkapkan pendapat, yaitu Ethos, Pathos, dan logos. 1. Ethos, yakni karakter seorang komunikator yang dicirikan oleh intelegence, karakter dan goodwill. 2. Pathos berkaitan dengan emosi, artinya bagaimana komunikator mampu menampilkan daya tarik emosional sehingga mampu membangkitkan perasaan komunikan. Yang ditunjukkan melalui manipulasi: Making and calming-anger > mampu membuat komunikan merasa sejuk dan marah. Love-Hate > mampu membuat komunikan mencintai danmembenci. Fear-confidence >mampu membuat komunikan merasa takut atau membangkitkan kepercayaan diri. Shame-shamelessness > mampu membuat merasa malu atau membangkitkan keberanian. Indignation-envy > mampu membangkitkan rasa berkuasa atau kehilangan kekuasaan. Admiration-envy > mampu membangkitkan semangat kerja atau mendorong orang lain bekerja keras atau tidak. 3. Logos berkaitan dengan kemampuan komunikator yang secara intelek (cerdik dan pandai) mengatakan sesuatu secara rasional dan argumentative. Yang meliputi : Invention – mampu memberikan informasi hokum-hukum logika Arrangement – mampu menyampaikan informasi secara sederhana sesuai dengan posisi komunikator. Style- mampu menampilkan gaya berbicara. Memory – mampu menampilkan informasi dengan gambaran sesuatu informasi yang diingat. Delivery – kemampuan berbicara evektif. Kredibilitas merupakan suatu imeg atau gambaran audiens mengenai kepribadian komunikator. Seorang pendengar X. Pengelolaan pesan dalam komunikasi kesehatan A. Hakikat pesan Hakikat pesan dalam berkomunikasi kesehatan antara lain : Isi (concent) pesan (message) merupakan basis dari pengaruh komunikator (juga media). Isi pesan dirancang secara cermat oleh para perancang produser, penulis, editor untuk mempengaruhi audiens. Isi pesan tidak selalu terikat pada hal yang benar tetapi juga pada isu yang tidak benar. Studi tentang isi pesan menolong kita untuk meramalkan dampak terhadap audiens. Apa itu concent/isi kesehatan? Yaitu : Concent/isi adalah kelengkapan jumlah dan kualitas informasi verbal dan visual mengenai kesehatan yang didistribusikan oleh komunikator atau media. Jumlah/kuantitatif isi itu merujuk pada jumlah waktu yang digunakan dalam detik, menit, jam untuk memuat berita, fil dan lain-lain. Kualitatif merujuk pada mutu, kualitas isi, penampilan factual, pemerolehan berita, daya guna sebuah berita, fakta, keabsahan, metode dan teknik pengelolaan. Yang harus diperhatikan dalam merancang isi /pesan adalah : Prominence/important- pesan yang ingin disampaikan itu merupakan sesuatu yang menonjol dan penting1 Human interes- pesan yang mau disampaikan mengandung daya tarik kemanusiaan. Complict/controversy – pesan itu mengandung komplik, kontrofersial, aneh. The unusual – pesan yang disampaiakan merupakan peristiwa yang jarang terjadi, tidak lazim. Timelines – pesan yang disampaikan itu merupakan peristiwa sesuai dengan waktunya ( actual ). Proximity – pesan yang disampaikan meruakan yang dekat secara sosiologis/antropologis atau psikologis dengan audiens. B. Kategori Fungsi – isi pesan, antara lain; 1. fungsi mengawasi lingkungan, memperingatkan ancaman dan bahaya tentang dunia sekeliling kita, memperingatkan bahaya penyakit menular. 2. fungsi korelasi, melalui tajuk dan propaganda sehingga membuat audien menghubungkan peringatan tersebut dengan pengawasan lingkungan. 3. transmisi, isi mengalihkan norma masyarakat dalam berbagai cara. 4. hiburan, manusia normal berfikir bahwa mereka butuh hiburan, santai, humor. 5. isi pesan merefleksdikan realitas, karena isi pesan memanmipulasi realitas atas fakta yang terlihat dan terdengar sebagai fakta. Studi tentang pengaruh isi media selalu berkaitan dengan dua tema, yakni : tentang pengaruh factor-faktor internal dan eksternal terhadap pembentukan isi pesan. Bagaimana isi pesan ditransmisikan kepada audiens.
C. Memahami dan memakai pesan verbal dalam komunikasi kesehatan
1. Dalam memahami dan memakai pesan verbal dalam komunikasi kesehatan hal-hal yang harus diperhatikan adalah : Penggunaan bahasa secara pragmatis Variasi berbahasa seperti dialek, aksen, jargon, dan lain-lain. Bernbahasa pada saat yang tepat, misalnya kapan orang berbicxara, apa yang dikatakan, kecepatan dan jedah berbicara, hal memperhatikan , intonasi gaya kaku atau puitis, dan bahasa tidak langsung. 2. Selain itu struktur pesan seperti : Pola pernyimpulan (tersurat atau tersiorat) Pola urutan argumentasi (mana yang lebih dulu argumentasi yang disenangi atau tidak.) Pola obyektivitas (satu sisi atau dua sisi). 3. Dalam memahami dan memakai pesan verbal dalam komunikasi kesehatan hal-hal yang harus diperhatikan adalah : gaya pesan yang menunjukkan variasi linguistic dalam penyampaian pesan dengan: Perulangan Mudah dimengerti Perbendaharaan kata 4. Dalam memahami dan memakai pesan verbal dalam komunikasi kesehatan hal-hal yang harus diperhatikan adalah : gaya bahasa seperti simile, metafora, personifikasi, hiperbola, repetitive, antitesis dan humor. 5.. Dalam memahami dan memakai pesan verbal dalam komunikasi kesehatan hal-hal yang harus diperhatikan adalah : daya tarik yang mengacu pada motif-motif psikologis yang dikandung pesan adalah : Rasional-emosional Fear appeals (daya tarik ketakutan) Reward appeals (daya tarik ganjaran) XI. Pemiliham media dalam komunikasi kesehatan A. Media Sensoris dan institusional manusia 1 Media sensoris, sensory channel adalah saluran yang dimiliki oleh setiap manusia untuk mengirimkan danmenerima pesan yang menghasilkan dampak tertentu yang dirasakan manusia. 2. Media merupakan perluasan dari peran manusia Marshall Mc. Luchan mengemukakan bahwa sebenarnya teknologi media yang kita temukan sekarang tidak lain merupakan perluasan dari peranan media sensoris.olenya itu dia berpendirian bahwa “ medium is the extention ofman” atau media merupakan perluasan dari manusia. 3. Jenis Media menurut John Fiske a) Presentational media – adalah tampilan wajah, suara atau komunikasi tubuh atau dalam kategori pesan maka media ini dimasukkan dalam pesan verbal dan non verbal dalam komunikasi tatap muka. b) Representational media – adalah media yang diciptakan oleh kreasi manusia, yang termasuk didalamnya seperti tulisan, gambar, fotografi, komposisi, arsitektur, pertamanan. c) Mechanical media – adalah radio, televise, video, film, surat kabar dan majalah. B .Media massa dalam proses komunikasi massa. 1 Arti komunikasi Komunikasi massa adalah proses untuk memproduksi dan mensosialisasi atau institusional(difusi/membagi) pesan/informasi dari sumber kepada sasaran penerima. 2. Proses dan unsur-unsur komunikasi Proses komunikasi massa adalah gambaran tentang bagaimana cara kerja atau rangkaian aktivitas kamunikasi dalam komunikasi massa yang meliputi beberapa unsure yaitu pengirim, pesan, media, penerima, dampak, gangguan dan konteks. 3. Karakteristik dan sifat media massa adalah : Tersusun dalam suatu organisasi formal dan kompleks. Berhubungan langsung dengan audiens yang luas. Mengarah kepada kepentingan public-karena isinya untuk umum dan oleh karena itu pesan medioa dibagi kepada public yang relative tidak terstruktur dan informal. Audiens adalah majemuk, 4. Tujuan media dalam komunikasi massa (kesehatan) adalah : Menciptakan iklim bagi penerima dan perubahan nilai sikap, perilaku kesehatan. Mengajarkan ketrampilan mendengarkan, membaca, menulis hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan dan lain-lain. Pengadaan sumber daya pengetahuan, kenikmatan dan anjuran tindakan kesehatan. Membentuk pengalaman baru terhadap perilaku hidup sehat dari statis ke dinamis. Meningkatkan aspirasi dibidang kesehatan. Mengajarkan masyarakat menemukan norma dan etika penyebarluasan informasi kesehatan. Berpartisipasi dalam keputusan yang berkaitan dengan kesehatan. Mengubah struktur kekuasaan antara produsen dan konsumen dibidang kesehatan. Menciptakan rasa bangga/kesetiaan terhadap produk. 5. karakteristik spesifik dari masing-masing media
C.Media sebagai institusi dan agen sosialisasi
1. Institusional social, adalah seperangkat peran yang telah dikemas dalam sebuah kewenangan yang terbentuk secara konsisten dalam pola pola tindakan atau perilaku yang sudah diakui dan bahkan mengatur sangsi terhadap pelanggaranatas pola-pola tindakan. Peranan media massa memang unik karena turut berperan dalam menyebarluaskan informasi yang seharusnya ditangani oleh, institusi perkawinan dan keluarga, lembaga pendidikan, ekonomi dan perdagangan, politik dan pemerintahan serta institusi religius. 2. Media sebagai institusi (social) adalah sepewrangkat peran untuk menyebarluaskan informasi; peran itu dibentuk secara konsisten oleh pola- pola atau tindakan pwerilaku yang sudah diakui dan mempunyai sanksi oleh masyarakat. 3. Media sebagai agen sosialisasi, yang harus diperhatikan ada lima unsur : a) Bahwa dalam proses sosialisasi terkandung maksud sejumlah cara bagaimana kebudayaan ( kepercayaan, tradisi, gaya hidup, bahasa, aturan kehidupan moral dan variasi ketrampilan)dibagikan atau dipertukarkan. b) Bahwa nilai dan morma budaya bersumber dari luar, dari indvidu, kelompok disebarluaskan ke masyarakat. c) Bahwa ke dalam bagaimana nilai dan norma menjadi bagian dari penghayatan cara hidup yang terorganisir. d) Bahwa ada proses membawa nilai dan norma itu eksternal ke internal melalui proses belajar. e) Bahwa proses belajar melalui sebuah agen media massa. Selain itu media massa juga menampilkan sejumlah informasi yang bersifat, homogenisasi nilai dan norma, konsumerisme, nilai keindahan,kekerasan,kekuasaan dan sopan santun, meniru peran,mengurangi keakrabab dan keterlibatan, selektif dan menyusun jadwal kegiatan hidup.
XII. Analisis Komunikasi Dalam Komunikasi Kesehatan
A. Komunikan atau audiens dalam komunikasi kesehatan B. Pertanyaan tentang audiens C. Komunikan atau audiens yang terlibat dalam komunikasi D. Analisis audiens sebagai studi ilmiah
E. Tipe-tipe sikap audiens
Tipe sikap audiens itu dimiliki oleh semua komunikan dalam semua jenis media, apakah pendengar, pembanca, pemirsa. Dan kelima tipe tersebut adalah : 1. Audiens yang bersahabat 2. Audiens yang bermusuhan 3. Audiens yang netral 4. Audiens yang apatis ( masa bodoh ) 5. Audiens yang memiliki sikap campuran F. Metode pemetaan audiens Untuk menemukan karakteristik sikap atau aspek audiens digunakan metode pemetaan yang tediri dari pemetaan : 1. Sosiologi, pemetaan ini sering disebut dengan kategori demografis dan yang dipetakan yaitu umur, gender, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan agama. 2. Psikologi 3. Antropologis yaitu metode dengan melihat nilai budaya melalui cara mempelajari kearifan lokal. Yaitu pengetahuan actual yang dimiliki oleh komunitas, bertsifat unik, baik sebagai nilai ataupun norma dan kebiasaan mereka. Karakteristi dari kearifan lokal adalah : a) Umumnya ada dalam setiap komunitas b) Ada dalam kebudayaan tertentu c) Menjadi dasar dari pengambilan keputusan d) Menjadi dasar dan strategi berjuang dimasa depan e) Berkaitan dengan kehidupan atau kebiasaan untuk hidup f) Dapat diadaptasikan dalam aktivitas lain g) Dituturkan secara lisan atau perilakunya non verbal. Kearifan dalam pengambilan keputusan dalam hal ; pertanian, pemeliharaan kesehatan, penyimpanan makanan, pendidikan, manajemen sumber daya Pedoman aktivitas terhadap relasi dengan orang lain. Sedangkan manfaat kearifan local adalah Membimbing strategi pemecahan masalah dalam komunikasi Lebih dimiliki orang komunitas daripad individual Sebagai pengetahuan yang dipraktekkan dalam relasi dan ritual. 4. Konteks percakapan, dilakukan dengan melihat apa tema yang dipercakapkan. 5. Terpaan pesan Ada 5 gambaran dinamika umum yang berpotensi dikalangan penerima atau audiens yaitu : a) Selective eksposure b) Magnitude of change c) The inoculation effect, seorang komunikator dapat mempengaruhi audiens dengan meningkatkan resistensi mereka atas informasi yang mereka peroleh. Informasi yang kita berikan haruslah : 1) Informasi yang penuh tantangan 2) Informasi yang penuh kekuatan 3) Informasi yang menarik 4) Informasi yang dapat menimbulkan ketegangan 5) Informasi yang menapilkan daya tarik emosional d) Audience participation (partisipasi audiens), berdasarkan tingkat partisipasi audiens ada tiga bentuk keterlibatan atau partisipasi audiens yakni : 1) Partisipasi dalam bentuk pemberian uang 2) Partisipasi dalam memberikan tenaga 3) Partisipasi dalam bentuk pikiran dan pendapat. e) Motivation ( motipasi), pemberian dorongan kepada seseorang atau sekelompok orang agar mereka berpartisipasi dalam kegiatan tertentu.